Share

34. Aris VS Sonu

Penulis: Kirana Quinn
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-16 12:51:50

Malam ini Sonu teringat janjinya untuk menemani Ningsih, walau kebutuhan biologisnya sudah terpenuhi sejak sore hari tapi apa salahnya menemani kekasihnya itu. Dia sudah menganggap Ningsih sebagai kekasihnya, karena sampai dengan detik ini dia belum menemukan Sahara.

Dia kini sudah bisa berjalan seperti manusia biasa, jadi saat mendekati rumah Ningsih, dia menampakkan dirinya dengan berjalan kaki. Namun saat tiba di rumah Ningsih dia tertegun saat melihat mobil Aris terparkir di halaman.

Sonu menahan marah, akhirnya dia menggunakan ilmunya masuk begitu saja ke dalam rumah itu. Betapa terkejutnya dia tatkala melihat Aris. Bukankah pria itu yang telah membuat Sahara pergi ke dunia manusia ? Lalu dimana Sahara ?

Tetnyata banyak hal yang tak di ketahuinya. Menurut Ningsih ke dua anak itu adalah anak tirinya. Apakah kedua anak itu keturunan dari kerajaan Goro ? Tapi kenapa tak ada miripnya dengan Sahara ?

Sonu duduk di sudut ruangan, menyaksikan keluarga itu sedang berbincang.

"Bukankah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak di Dunia Lain   35. Kecurigaan Aris

    Terlihat suasana di sekeliling masih gelap, walau dikiri kanan jalan sudah terlihat warga membuka warung warung kecilnya. Suara azan subuh berkumandang dari mesjid yang tak jauh dari rumah Aris. Aris segera bangun dan mengambil air wudhu bersiap-siap ke mesjid.Ningsihpun ikut bangun, dia ingat janjinya untuk bertemu Sonu pagi ini. Dia segera bergegas ke dapur, dilihatnya Nita sedang turun dari lantai dua."Tolong buatkan sarapan pagi untuk kami, aku akan bersiap-siap mengantar Nela ke sekolah."Nita hanya mengangguk, walau dia sedikit heran, biasanya Nathan yang akan mengantar Nela ke sekolah.Ningsih bergegas ke kamar Nela untuk membangunkannya, tapi ternyata Nela sudah bangun dan menunaikan sholat subuh. Begitu juga Nathan, dia ikut ayahnya ke mesjid.Saat Aris dan Nathan kembali dari mesjid, Ningsih menghampiri mereka."Pagi ini biar aku saja yang mengantar Nela ke sekolah, sekalian aku ke pasar untuk belanja keperluan dapur.""Kita berdua saja yang antar Nela dengan mobil," ucap

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-17
  • Terjebak di Dunia Lain   36. Nathan ke Dunia Lain

    Ningsih menepati janjinya, dia bertemu Sonu di pondok pertapaannya. Di sana Sonu sudah menunggunya dengan tidak sabar. Bukan hendak melakukan hubungan terlarang seperti sebelumnya, tetapi Sonu ingin tahu keberadaan Sahara."Kau ternyata menepati janjimu," ucap Sonu saat melihat Ningsih yang masuk ke pondoknya dengan ngos-ngosan."Berikan aku air, aku lelah melewati jalan yang penuh bebatuan itu.""Biasanya kau tak mengeluh seperti ini.""Ah jangan terlalu banyak bicara, aku haus."Sonu segera memberikan air pada Ningsih. Setelah minum air itu, wanita cantik itu sudah tak terlihat kelelahan lagi."Mendekatlah," Sonu meraih tubuh Ningsih dan memeluknya erat. "Ceritakan padaku tentang suamimu, Nathan dan Nela itu anak siapa ?" tanya Sonu sambil memberikan kecupan-kecupan ringan pada tengkuk Ningsih."Aris menikah dengan Sahara, dan memiliki seorang anak yang diberi nama Nathan."Sonu terdiam sangat lama, pikirannya menerawang jauh. Rupanya Sahara memiliki pewaris, sayangnya pewaris itu

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-17
  • Terjebak di Dunia Lain   37. Berduka

    Nathan tiba langsung di pintu gerbang kerajaan Goro. Para pengawal yang sudah mengenalnya, mempersilahkannya masuk. "Selama datang pangeran." Para pengawal membungkuk, memberi hormat padanya.Nathan melihat ke kiri dan kanan, suasana nampak berbeda. Nathan bertanya-tanya dalam hati ada apa ? Para dayang yang biasanya memakai kebaya, kini memakai gamis putih panjang.Nathan ingin langsung menghadap Raja, tapi dia lebih memilih ke istana timur untuk mengistirahatkan tubuhnya yang kelelahan setelah menembus waktu. Di dunia manusia malam hari, tapi disini malah siang hari. Nathan merasa mengantuk dan masuk ke Istana Timur.Kedatangannya sudah di ketahui Raja, namun dia membiarkan Nathan untuk beristirahat. Akan ada waktunya dia memanggil cucunya itu.Nathan benar-benar terlelap, dia terbangun saat Dewi datang membangunkannya. Peri ini sangat cantik, tetapi tak sekalipun terlintas dalam pikiran Nathan untuk menikahinya."Raja memintamu ke ruang balairung sekarang," ucap Dewi saat melihat

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-18
  • Terjebak di Dunia Lain   38. Ningsih dibuntuti

    Sementara itu, Nela terpaksa belajar mengendarai motor karena tak ingin terlalu merepotkan ayah dan ibunya. Walau harus jatuh bangun dan lecet, Nela tetap gigih belajar dengan di bimbing paman Giri.Ningsih sempat marah melihat Nela yang memilih untuk mengendarai motor sendiri dibanding diantar olehnya. Peluangnya untuk bertemu Sonu akan semakin sulit. Harus mencari alasan baru untuk pergi dari rumahnya."Kau itu masih kecil, biar ibu saja yang mengantar jemput ke sekolah," ucap Ningsih."Aku tak ingin merepotkan ibu dan ayah, jangan mengkhawatirkan diriku."Nela masih gigih untuk terus belajar mengendarai motor. Melihat kegigihannya Aris tak melarangnya, dia menugaskan Giri untuk mengajarinya.Melihat hal itu, Ningsih mulai memikirkan tawaran Sonu. Jika dia terus seperti ini bisa-bisa dia hanya akan menjadi babu di rumah suaminya. Apalagi sejak pulang dari luar kota, Aris sudah mulai menjaga jarak dengannya.Ningsih mencari cara untuk bertemu Sonu hari ini, yang lebih dulu dia lenyap

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-18
  • Terjebak di Dunia Lain   39. Ingin Punya Anak

    Aris sedang menimbang-nimbang tawaran Badar, jika saat ini dia pergi menemui pertapa itu, maka dia akan bisa memergoki Ningsih. "Apa yang kau pikirkan ?" tanya Badar."Kita menemui pertapa itu untuk apa ?" Aries malah balik bertanya.Selama ini dia tak suka berhubungan dengan para dukun dan sejenisnya, walau dia tahu bahwa hal yang berkaitan dengan mistik itu ada tapi dia lebih suka memperdalam ibadahnya ketimbang mempercayai hal-hal mistik."Bukankah kau bertanya dengan sesuatu yang menarik di desaku ? Hal yang menarik adalah pertapa itu. Selama bertahun-tahun dia hidup di pegunungan namun tak sekalipun turun ke desa. Aku penasaran dia makan apa selama ini," ucap Badar.Aris mulai mempertimbangkan ajakan Badar. Jika dia kesana dan memergoki Ningsih, mau ditaruh dimana mukanya ? Namun jika dia tak ikut, bagaimana dia bisa membuktikan kecurigaannya ? Sementara itu Ningsih tengah melakukan pergulatan panas, agar tidak menimbulkan kecurigaan saat dia pulang nanti, Ningsih membuka selur

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-19
  • Terjebak di Dunia Lain   40. Pisah Ranjang

    Badar pura-pura bersikap biasa saja, ditatapnya pertapa yang sedang memejamkan mata ini. Masih terlihat muda dan tampan. Badar ingin menertawai sahabatnya Aris, walau dari segi tampang Aris masih lebih unggul, tetapi dari segi postur tubuh, pertapa ini lebih berotot. Dia sendiri yang sangat menjaga kebugaran merasa memiliki tandingan."Mengapa temanmu tidak ikut ?" tanya Sonu tiba-tiba.Badar terkejut setengah mati, dia mulai waspada, mungkinkah benar kata orang jika pertapa ini sakti ? Badar menatap sekali lagi pada Sonu. "Dia tidak bisa berjalan jauh," jawab Badar. Hanya itu yang bisa dia katakan untuk saat ini."Apakah kau datang untuk mengujiku ?" Hah ? Gila, pertapa ini tak bisa dianggap remeh. Bagaimana mungkin dia bisa tahu niatnya ? Apakah pertapa itu juga tau jika pria yang sedang menunggunya di mobil adalah suami wanita yang baru saja pergi dari pondok ini ?"Mungkin iya mungkin tidak, saya memang sangat penasaran dengan seorang pertapa yang tak pernah sekalipun terlihat k

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-19
  • Terjebak di Dunia Lain   41. Sonu VS Nela

    Aris kembali ke rumah, dilihatnya Ningsih sudah mandi dengan rambut habis di keramas. Aris pura-pura tak tahu apa yang telah di lakukan Ningsih.Setelah makan malam mereka duduk di ruang keluarga."Apa Nela sudah lancar bawa motor ?" tanya Aris di sela-sela menonton tayangan televisi."Tanyain paman Giri yah, aku bahkan lebih mahir dari paman...hehehe," jawab Nela."Besok ayah mau lihat kau bawa motor ke sekolah, sekalian siangnya langsung urus SIM.""Yes...ayah adalah yang terbaik deh."Nela langsung memeluk ayahnya dengan erat. Dia sudah membayangkan untuk bawa motor ke sekolah, toh sekarang dia sudah tujuh belas tahun. Sebenarnya, jika dia tidak melarikan diri ke hutan, mugkin dia sekarang sudah kelas tiga SMA.Ningsih mengumpat di dalam hati, dia akan sulit menemui Sonu. Pinjam motor adiknya tak memungkinkan, karena adiknya sedang sibuk kuliah. Dia lalu masuk ke dalam kamar, dia sangat marah. Aris bahkan tak mau memandang wajahnya.Dia mulai berpikir untuk membunuh suaminya, tapi

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-20
  • Terjebak di Dunia Lain   42. Kegagalan Sonu

    Hujan turun dengan derasnya, membuat siapa saja tak berani keluar rumah kecuali dalam keadaan terpaksa. Apalagi hari mulai malam, desa yang luas dengan area persawahan itu terlihat sangat sepi. Tak terdengar lagi suara motor yang lalu lalang di depan rumah Aris.Penghuni rumah itu juga segera meringkuk di dalam kamarnya masing-masing. Tak ada yang tau jika Sonu berada di ruang keluarga sedang melakukan aksinya. Dia duduk bersila, membentangkan tangan lalu menyatukan kedua telapak tangannya di dada. Andai ada yang keluar sekalipun, tak akan ada yang bisa melihatnya. Sonu merapal mantera membuat semua orang tidur lelap malam ini. Setelah memastikan semua orang tertidur, kini dia memusatkan semedinya pada Nela. Setelah yakin semedinya sempurna, dia lalu berdiri dan berusaha masuk ke dalam kamar Nela, tapi apa yang terjadi, Sonu terpental dengan keras. "Apa sih yang dimiliki anak ingusan itu ?" Sonu sangat marah, dia bahkan mengerahkan seluruh tenaga dalamnya untuk menembus kamar Nela.

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-20

Bab terbaru

  • Terjebak di Dunia Lain   227. Kelahiran bayi (END)

    Abilon sedang duduk berbincang dengan Nathan di teras rumah, tak lain yang mereka bicarakan pastilah Nela dan ibu mertuanya."Kapan lagi ibu mertua Nela menjalani terapi, kalau menurutku sih bawa saja ibunya itu ke rumah sakit jiwa biar dia tahu rasa!" ucap Abilon."Hahahaha...kau ada-ada saja, oh ya Dewi kapan kembali ke kerajaan, kita sebentar lagi akan masuk kuliah, jika kelak setelah wisuda apakah kau akan melanjutkan terus untuk menggapai profesi dokterku?" tanya Nathan.'Sepertinya tidak lagi, aku sudah cukup tau banyak hal tentang medis dari kampus, mungkin setelah wisuda aku akan kembali ke kerajaan Goro, mengingat ayahanda sudah sangat tua jadi aku harus sudah bersiap-siap menggantikan posisinya sewaktu-waktu, dan Dewi besok sudah harus kembali ke kerajaan Goro," jawab Abilon.Sementara itu di rumah keluarga tuan Budi, ibu Astrid sudah bangun dari tidurnya, sesuai petunjuk ustad saat bangun ibu Astrid diminumkan air ruqyah dan setelah itu di mandikan di halam belakang rumah.

  • Terjebak di Dunia Lain   226. Memulai kehidupan baru

    Melati yang saat itu sedang duduk di pendopo bersama beberapa ustazah dikejutkan dengan mobil paman Badar yang berhenti tepat di depan pendopo. Dan yang lebih membuatnya terkejut lagi saat melihat paman Badar turun bersama Rendy dari mobil. Seketika wajah Melati menjadi pias, dadanya bergemuruh. Dia berusaha menyembunyikan kegelisahannya agar para ustazah yang lain tidak mengetahuinya."Assalamu alaikum!" ucap paman Badar dan Rendy bersamaan."Waalaikum salam!" jawab para ustazah bersamaan.Tak sengaja mata Rendy bertatapan dengan Melati, ada getaran aneh yang menjalar di dada kedua insan ini, namun Melati berusaha memalingkan wajahnya. Rendy semakin penasaran, wajah Melati terlihat bersinar dan sangat cantik. Dia terbayang wajah permaisuri yang berada di kerajaan Bilu, keningnya berkerut mencoba mencerna apa yang sebenarnya terjadi.Untunglah dalam situasi itu Kyai Lukman segera datang bersama isterinya."Selamat datang tuan Badar, ini siapa? Adiknya atau ponakan? Mari silakan masuk!

  • Terjebak di Dunia Lain   225. Rendy Bertaubat

    Proses Ruqyah berjalan dengan lancar, tak terdengar lagi teriakan ibu Astrid. Nampak ustad Thohir keluar dari kamar di susul tuan Budi dan Nauval."Untuk proses terapinya tidak hanya sekali, kita akan mencoba meruqyahnya besok, sekalian disiapkan beberapa media seperti daun Bidara dan beberapa obat herbal lainnya. Besok kita akan memandikan ibu Astrid dengan daun Bidara," kata ustad Thohir."Baiklah, kami akan menyiapkannya. Terima kasih!" kata tuan Budi dengan penuh rasa terima kasih.Sementara itu di sudut hutan nampak berjalan terseok-seok seorang pria tampan dengan pakaian yang sangat lusuh. Tubuhnya lemas tak bertenaga, dia melihat ke kiri dan kanan berharap menemukan air untuk melepas dahaganya.Ustad Thohir setelah melakukan. proses ruqyah di antar oleh Nathan menuju ke desanya, mereka melewati jalan belakang, tak sengaja Nathan melihat sosok pria yang berjalan sempoyongan di balik pohon."Sepertinya ada orang yang membutuhkan pertolongan," kata Nathan sambil menepikan mobilnya

  • Terjebak di Dunia Lain   224. Badai telah berlalu

    Di kediaman tuan Budi nampak kesibukan yang cukup ramai, betapa tidak, semua keluarga datang berkumpul karena ibu Astrid mengalami kesurupan yang parah. Bahkan Zaskia juga terlihat di tengah banyaknya keluarga yang datang membesuk."Aku harus bicara dengan Zaskia!" kata Nauval."Untuk apa? Jangan menambah beban keluarga kita. Kurasa dia tidaklah penting, yang penting saat ini adalah ibumu!" cegah Nela."Setidaknya dia harus tau jika kondisi mama seperti ini karena ulahnya, aku akan memberi peringatan padanya untuk berhenti mengganggu kita, aku sangat muak melihatnya," Nauval tetap bersikukuh ingin mendekati Zaskia.Nela hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, menurutnya semua ini tak akan ada gunanya. Tapi karena melihat Nauval yang tetap ngotot akhirnya dia hanya mengangkat bahunya tanda pasrah.Nauval menghampiri Zaskia, wanita cantik itu sudah menyadari keberadaan Nauval yang mendekatinya. Hatinya berbunga-bunga, dia menunjukkan rasa simpatiknya pada Ibu Astrid yang tertidur pulas di

  • Terjebak di Dunia Lain   223. Eksekusi

    Di kerajaan Bilu masyarakat berbondong-bondong menyaksikan tertangkapnya tabib Jorgi yang saat itu juga di arak keliling kampung. Ada yang tak pernah tahu alasan penangkapan merasa iba saat melihat tabib Jorgi terkurung di dalam kerangkeng yang terbuat dari kayu jati yang sangat kuat. "Kasihan tabib itu ya? Apa salahnya dia? Bukankah dia yang telah menyelamatkan Raja dan nenek Kolona?" ucap salah seorang warga."Dia merencanakan pemberontakan!" kata salah seorang lagi."Oh benarkah? Aku tak percaya ini!" gumam seorang wanita muda. Dia sangat kasihan melihat wajah tabib Jorgi yang memar dan bengkak akibat di pukul oleh para pengawal kerajaan.Putri Balqis mendengar tertangkapnya tabib Jorgi merasa tidak tenang, dia bahkan mengurung dirinya di dalam kamar dan tak berani keluar."Akhirnya tabib itu tertangkap juga, apakah kau tak ingin melihatnya?" tanya Rendi yang melihat isterinya hanya berbaring saja di tempat tidur."Untuk apa? Biarkan Raja yang mengambil keputusan tepat untuk mengh

  • Terjebak di Dunia Lain   222. Ibu Astrid mengamuk

    Tak ada penyesalan sedikitpun di wajah Suhu, dia malah tersenyum mengejek saat melihat Nauval yang menatapnya dengan marah. "Kita apakan dukun ini?" tanya Nauval pada ayahnya."Papa ingin menyerahkannya pada polisi, tadi papa sudah mengirim pesan pada teman papa," jawab tuan Budi pelan.Dia tak gentar dengan gertakan Suhu yang hendak menyeret isterinya. Iya sudah memikirkannya dengan baik, makanya dia menghubungi temannya di kepolisian. Kalau memang istrinya tetap terseret ke ranah itu, dia harus menerimanya dengan legowo. Siapa tau dengan begitu istrinya akan sadar dengan apa yang telah di lakukannya.Nathan tak berkata apapun dia hanya memejamkan matanya mencoba menerka apa yang sedang di pikirkan oleh pria yang terikat di depannya ini. Suhu terlihat tenang-tenang saja, merasa dirinya tidak bersalah sama sekali.Tak lama kemudian, sebuah mobil polisi berhenti depan rumah. Dua orang petugas dengan berseragam lengkap mendatangi rumah tuan Budi. Setelah memberi salam keduanya masuk ke

  • Terjebak di Dunia Lain   221. Kemarahan tuan Budi

    Nathan dan Nela saling berpandangan, ada sedikit kelegaan di hati kedua kakak beradik itu, lalu seakan teringat sesuatu Nathan segera menarik tangan Nela masuk ke dalam.Nampak Nauval sedang duduk berjongkok di depan ibunya yang terus meringkuk gemetar, air yang di berikan Kyai Lukman hanya di taruhnya di atas meja. Di samping kanan Nauval nampak Suhu terikat dengan tak sadarkan diri.Nauval menghampiri Suhu dan berusaha menepuk-nepuk bahunya agar sadar. Nela menghampiri suaminya dengan membawa botol air yang terletak di meja."Kak, mengapa tak memberikan air ini pada mama. Kasihan mama sedang shock, kita perlu menghubungi dokter," ucap Nela lalu ikut duduk di samping suaminya.Nauval bukannya tak mendengar perkataan Nela tetapi di hatinya sangat menyesali tindakan ibunya. Nela begitu sangat perduli pada ibunya walau dia tahu ibunya bermaksud mencelakainya.Mobil berhenti di depan rumah, rupanya tuan Budi yang sejak tadi di hubungi Nauval telah tiba dari luar kota. Para maid segera be

  • Terjebak di Dunia Lain   220. Tabib Jorgi Tertangkap

    Di dalam rumah pertarungan terus berlanjut, Kyai Lukman merasa seakan ada yang membantunya, Nathan berhasil melumpuhkan Suhu. Seisi rumah menjadi berantakan, para maid bersembunyi di dapur, ada yang nyalinya cukup kuat berusaha mengintip dari balik pintu."Jika tuan Budi kembali melihat rumah bagaikan kapal pecah seperti ini kira-kira apa yang akan terjadi?" kata Maid Wati."Hush diam, ini bukan menjadi urusan kita. Kita hanya akan membantu membereskan rumah!" tegur Maid kepala pada bawahannya.Di sudut rumah nampak ibu Astrid meringkuk ketakutan, dia tak menyangka akan terjadi seperti ini, entah apa yang akan dia sampaikan pada suaminya apalagi Nauval kini membencinya.Di dalam kamar Nauval tak sekalipun meninggalkan Nela, di elusnya kepala istrinya itu dengan lembut "Tenanglah! Tidak akan terjadi apapun padamu," hiburnya.Nela mendengar pertarungan di luar walau suaminya berusaha menutup telinganya dengan headset, Nela mendengar suara kakek Sutan dan beberapa suara pasukan yang men

  • Terjebak di Dunia Lain   219. Pertarungan Sengit

    "Hentikan!" teriakan Ibu Astrid dari ujung tangga cukup membuat Nauval dan Nathan terkejut."Apa-apaan ini ma, mereka membaca ayat-ayat suci, kok mama menyuruh berhenti, ada apa ini ma?" protes Nauval.Ibu Astrid terkejut dengan protes anaknya, dia yang tak berpikir panjang dengan teriakannya sendiri kelabakan menghadapi protes Nauval. Dia terdiam beberapa saat, Nauval ada benarnya, mengapa dia menghentikan bacaan ayat-ayat itu? Kyai Lukman tak terpengaruh dengan itu semua, dia tetap meneruskan bacaannya dan malah lebih di keraskan. Abilon dan Dewi tertawa melihat tingkah ibu Astrid."Pasti tabib Jorgi yang menyuruh ibu Astrid sehingga bertingkah konyol begitu!' ucap Abilon."Mereka sepertinya nya kepanasan, aku merasakan hawa panas dari ruang studio!" kata Dewi.Belum selesai obrolan mereka berdua tiba-tiba dari lantai dua terdengar teriakan yang menggema."Aku tak suka ini, hentikan!"Abilon dan Dewi waspada, begitupula Nathan, Kyai Lukman tak terpengaruh sama sekali, dia terus mela

DMCA.com Protection Status