"Mark, apa itu kamu? Kamu masih hidup? Tunjukkan wajah kamu dan lepaskan aku," jawab pamannya."Paman, hari ini aku akan membalas kamu. Kamu menyiksa Papa dan Mama, rasakan ini." Mark mengambil cambuk lalu mencambuknya."Sakit Mark, dasar keponakan kurang ajar! Mark, meskipun kamu membunuhku Papa dan Mama kamu sudah meninggal." paman Mark tertaawa dan dia tidak takut meskipun di cambuk oleh Mark."Rasakan ini! Aku akan menyiksa kamu sampai kamu berharap mati tapi hidupun kamu akan sulit. Papa dan Mama aku sedang menghukum orang yang membunuh kalian." Mark berbicara dan dia tersenyum lega. Paman Mark di cambuk oleh Mark sampai dia pingsan. Mark saat ini kembali ke kamarnya dna dia berganti bajua. Nayla tidur di kamarnya dan Mark tidur disampingnya."Nayla, aku berhasil mengalahkan paman dan besok aku akan merebut semua harta yang jatuh ke tangannya," kata Mark berbisik di teliga Nayla."Mark, kamu sudah pulang? Inu jam 5 pagi dan kamu sudah memuntaskan Paman kamu dan anak buahnya?" Nay
"Stop Mark! Cukup dia itu pingsan. Aku tahu dia sudah membunuh kedua orang tuamu. Tapi jika kamu membunuhnya kamu akan jadi seperti paman kamu dan itu jahat sekali," kata Nayla."Aku berhenti sekarang! Ayo kita ke ata kamu jangan menemui pamanku saat aku tidak di rumah. Aku takut dia aka membunub kamu Nayla dan kamu ingat itu." Mark mengajak Nayla kembali ke atas karena di ruangan bawah tanah hanya sedikit lampu agak gelap..Nayla lega Mark masih punya hati nurani pada pamannya. Dia tidak membunuh Pamannya tapi Nayla tidak tahu Mark menyiksa pamannya agak dia meninggal dengan caranya sendiri jika sudah lelah di siksa."Nayla, aku suka masakan kamu dan makan malam nanti aku buatkan masakan Indonesia saja," pinta Mark."Tentu, aku tahu kamu suka makan dan lahap makan saat aku memasakan makanan apapun. Mark paman kamu saat ini sudah ada di tanganmu lalu bagaimana dengan Stuart?" tanya Nayla."Kamu tenang saja, jangan pikirkan Stuart. Aku bisa memulainya menyerang dia tapi alu butuh infor
"Siap Tuan Mark. Apapun yang Anda perintahkan kita siap," jawab anak buah Mark."Kalian berlatih saja dulu dan aku akan mengumumkan jika aku masih hidup. Kembalinya Abraham Mark akan menguncang Stuart," jawab Mark."Siap Tuan, saya akan mendukung rencana Anda." anak buahnya senang jika Mark akan mucul ke permukaan dan Mark akan kembali membuat Stuart kaget.Mark segera mematikan telponnya dan dia hari itu merancang persiapan kembalinya dirinya meskipun dia di rawat di rumah sakit. Mark selalu suka dimanja Nayla. Dokter sudah menjahit luka di tangannya, lalu dokter telah pergi. dan dia mulai menanyakan hal penting pada Nayla."Nayla, aku akan ke luar dari persembunyianku dna aku akan mengumumkan kalau aku masih hidup ke media. Bagaimana menurut kamu?" tanya Mark."Itu terserah kamu Mark, tapi apakah Stuart akan segera menyerang kamu lagi?" jawab Nayla."Itu urusanku Nayla, jadi kamu diam saja. Aku akan kembali, agar dia tahu kalau orang yang sempat dia kira mati tapi hidup kembali." Mar
"Siap! Tuan Stuart." asisten Stuart segera pergi mengabari anak buah Stuart kalau Mark masih hidup.Stuart kepalanya pusing dan dia membenci Mark bisa kembali bersma Nayla. Stuart emosi lalu dia mengambil pistolnya dan dia menuju tempat latihan menembak di belakang rumahnya. Stuart harus menghilangkan amarahnya.Dor...Stuart menembak buah apel di tempat latihan itu dengan sekali tembakan."Sialan! Mark, kurang ajar kamu! Kamu ternyata masih hidup bahagisa bersama Nayla dan ketiga putramu. Aku tidak terimah dan oamy harus meninggal! Kamu tidak boleh hidup dan aku akan mengirim kamu ke tempat orang tuamu berada." Stuart terus latihan menembak dengan amarahya yang tak kunjung meredah.Lalu Cecilya istri kedua Stuart datang dan dia menanyakan keadaan Nayla."Aku mau bertanya padamu, bagaima keadaan Nayla? Tolong jawab aku Tuan?" tanya Cecilya."Diam kamu! Dia sekarang sudah bersama Mark dan bahagia. Jangan khawatirkan dia lagi! Kamu fokus jaga anak kita dan jangan pernah sebut nama Nayla
"Stuart, ternyata itu kamu. Aku salut dengan kamu mendapatkan nomor ponsel baruku dengan cepat," jawab Mark."Dasar licik! Kamu yang menyamar menjadi bodyguard di rumah dan aku baru melihat berita kamu telah kembali. Nikmati hidup kamu sekarang sebengar lagi kamu akan menyul kedua orang tuamu ke akhirat." Stuart langsung menutup ponselnya."Kurang ajar dia! Aku tidak takut dengan ancaman kamu. Aku akan membunuh kamu Stuart, tinggu saja. Aku akan menstabilkan perusahaan baru menyerangmu karena paman sudah aku siksa dan kamu tidak akan bisa menyelamatkan sekutumu." Mark geram dan dia marah.Mark masih ingat jelas dia di lempar ke laut dan mobilnya di bom oleh Stuart. Orang tuanya juga di bunuh Stuart dan rasa dendam di hati Mark semakin membara."Aku akan membunuh kamu! Tunggu saja, Stuart." Mark rasanya ingin membakar Stuart hidup-hidup tapi belum waktunya saat ini.David, aku dan kamu juga semua rekan kita bekerjaama membangun kembali perusahaan yang hampir bangkrut. Berhasil tidaknya
"Pelankan suara kamu, Nayla. Aku tahu kamu menikmati permainan ini meskipun aku kasar." bisik Mark di teliga Nayla dan dia menjilati teliga Nayla agar Nayla semakin menikmatinya."Mark, geli. Kapan selesai?" tanya Nayla."Aku sudah klimaks." Mark sudah menuntaskan hasratnya dan dia memeluk Nayla."Aku kesal karena kamu selalu membuatku berteriak." Nayla memukul dada bidang Mark yang tidak memakai baju."Jangan pukul aku! Aku sudah memuskan kamu." Mark memeluk Nayla semakin erat."Ayo tidur dan aku suka otot kamu. Kamu sering berolahraga Mark." Nayla malah mengelus-elus dada bidang Mark dan otot di lengan Mark."Kamu suka? Nayla katakan dengn jujur kamu cinta aku kenapa dan darimananya? Apa karena aku tampan dan gagah atau karena aku kaya?" tanya Mark."Tidurlah! Jangan banyak nanya. Bekas cupang kamu di tubuhku banyak. Kamu tumben banyak bicara biasanya hanya ngmong singkat saja?" Nayla heran Mark mengatakan banyak hal."Aku mulai merasa hidup Nayla. Kamu tidak akan mengerti orang sepe
"Mark, cukup jangan ladeni Stuart. Aku malu Mark, aki di ceraikan di depan umum. Ini kejutan yang kamu maksud Mark?""Maaf! Aku tidak tahu kalau kamu akan merasa malu. Hari ini aku melamar kamu di depan semua oranh. David, kamu kesinilah dibawa kejutannya." Mark memanggil David.David mengantarkan sebuah buket mawar mewah yang besar. Lalu lampu ruangan itu tiba-tiba gelap dan di layar LCD menunjukkan seseuatu."Nayla, maukan kamu menerima lamaranku jadilan tunanganku saat ini. Setelah becerai dari Stuart baru kita menikah?" Mark membuka kotak cincin berbentuk hati dan dia berjongkok di depan Laura."Mark, kenapa tiba-tiba begini. Aku malu mereka rekan kerja kamu dan semuanya melihat kita," jawab Laura."Terimah cincin ini dan baca sesuatu di layar LCD," suruh Mark."Pakaikan cincinnya dan aku menerima kamu. Lalu layar di LCD itu foto kita saat pertama kali bertmeu dan sampai sekarang. Kamu membuat kenangan tentang kita dan bertulisan Marry Me Nayla? Itu sangat romantis Mark, terimah k
"Tentu saja, aku mau kamu hamil anak perempuan yang cantik seperti kamu, Nayla." Mark memeluk Nayla di tengah taman bunga mawar yang dihiasim lampu kerlap-kerlip kecil."Aku tidak mau hamil lagi, tapi aku ingin membesarkan kegiga putra kita dulu. Tapi kalau Tuhan memberi kita anak setelah kamu menikahi aku, itu tidak masalah buatku." Nayla merasa nyaman dipelukkan Mark karena Mark saat ini sudak semenakutkan dulu."Apa kamu mau ke kamar kamu dulu? Ayo kita masuk ke kamar kamu. Semuanya sama seperti dulu karena aku tidak mau diubah dan aku yakin kamu akan kembali ke mansion ini, kamu tahukah Nayla kamu itu wanita yang aku cintai saat ini?""Ayo ke kamarku dulu Mark. Aku tidak sangka kamu tidak pernah melupakan aku. Aku tahu kaku cinta aku Mark dan aku tahu kamu tidak pernah mempunyai kekasih."Mark dan Nayla masuk ke mansion Mark yang dulu. Nayla masuk lalu melihat sekeliling, ternyata masih sama seperti dulu. Nayla kadang masih ingat Mark selalu memaksanya bercinta waktu dulu."Mark, d
"Kinara, ada apa? Bicara baik-baik saja. Kalau kamu sibuk tidak masalah," jawab Nayla.Kinara teman baik Nayla yang memanggilnya dan baru saja hadir saat pesta sudah selesai. Kinara baru datang dari Jakarta karena dia sibuk mempersiapkan acara pertunangannya dengan sang kekasih."Nayla! Tuan Mark, aku baru datang dari luar negri karena seminggu lagi akan mengadakan acara pertunangan. Suamiku memaksa memesan gaun pertimbangan di desainer ternama di kota Paris. Maafkan aku! Aku baru datang saat pesta selesai karena pesawat baru sampai di Indonesia pagi ini," jawab Kinara."Sudahlah! Kamu tidak perlu minta maaf karena kamu sibuk. Kinara calon ruangan kamu kemana?" tanya Nayla."Dia sedang memesan kamar di hotel ini karena aku ingin menginap malam ini di hotel ini. Aku ingin bertemu kamu dan Tuan Mark karena mulai besok tolong bantu aku di acara pertunanganku." Kinara tidak ada keluarga lagi karena dia anak yatim piatu."Baiklah Aku dan Mark yang akan menjadi kekuatan kamu di acar pertunan
"Saya Thomas Anthony dan istri saya Camelia Thomas mempunyai anak kandung bernama Nayla Chelsea dan mulai saat ini dia yang akan menjadi ahli waris perusahan juga kerjasama bisnis saya. Perusahan saya dan perusahaan Mark nanti akan bergabung karena Mark suami anak saya," jelas Papa Nayla.Nayla dan Mark juga menuju tempat papanya. Setelah itu micropon dipegang oleh Mark dan dia mengumumkan secara resmi dia sudah memiliki empat anak dan Nayla istri yang paling dia cintai."Setelah mertua saya sudah mengumumkan Nayla akan mewarisi bisnis keluarganya, saya akan mengumumkan satu hal lagi. Penyakit paranoid saya sudah sembuh dan saya memiliki empat orang anak dari Nayla Chelsea. Empat orang anak itu secara resmi memiliki nama belakang Abraham Mark sebagai anak kandung saya," ucapan Mark.Suara tepuk tangan dari pengumuman yang dilakuman Mark terdengar. Mereka tidak sangka Mark sudah memiliki empat anak dan Nayla juga ahli waris keluarga Thomas."Nama anak saya bernama Albert Abraham Mark, N
"Papa! Mommy selamat ulang tahun. Ini suprise kita bisa kesini karena liburan tahun baru," kata ketiga putra kembar Mark dan Nayla mereka memeluk kedua orang tuanya yang baru saja datang.Nayla dan Mark begitu gembira dengan suprise dari orang tua mereka dan keempat anak mereka. Papa dan Mama Nayla sengaja memang merencanakan semua ini. Mereka mendapat kabar dari Nayla 5 hari yang lalu kalau saat akhir tahun Mark akan menerima hasil pemeriksaan medis yang terakhir. Nayla juga mengabari kedua orang tuanya saat menerima kabar Mark sudah dinyatakan sembuh oleh Dokter."Papa dan Mama terimah kasih atas semua ini. Kenapa aku ulang tahun di tahun baru tanggal 1 Januari?" tanya Nayla."Hari lahir kamu itu tanggal 1 Januari Nak dan Papa Mama baru bisa bilang saat ini setelah 1 tahun bertemu kamu. Maafkan Papa dan Mama karena setiap ulang tahun kamu tidak bersama kamu Nak." Papa dan Mama Nayla memeluk Nayla."Aku tidak apa-apa, sekarang kita bisa bersama. Papa dan Mama bukankah mau ke Amerika?"
"Kamu dengar aku sudah sembuh Nayla." Mark tersenyum begitu lega seperti dari dalam hatinya. Baru kali ini Nayla melihat senyum Mark yang manis dan membuat setiap wanita pasti jatuh hati padanya. "Kamu tidak boleh tersenyum di depan semua wanita seperti ini karena mereka pasti jatuh hati padamu, Mark." Nayla merasa kesembuhan Mark ini membuatnya khawatir karena dia pasti akan ramah pada semua wanita."Kamu tidak perlu khawatir hanya kamu yang akan aku cintai. Dokter, terimah kasih sudah menyembuhkan aku dan biarkan semua orang tahu Abraham Mark sudah sembuh dari penyakit paranoidnya sekarang karena bantuan dari kamu." Mark senang dan dia membolehkan sang dokter untuk di beritakan ke seluruh dunia."Terimah kasih juga karena Anda mau memanggil saya menjadi dokter Anda dan saya senang bisa menyembuhkan pasien yang seperti Anda Tuan Mark." Dokter dan Make berjabat tangan karena mereka selama ini sudah satu tiap hari bertemu dan Seperi keluarga sendiri bagi Nayla."Kamu boleh ke Indonesi
"Aku mau ciuman semangat dari kamu Nayla, apa kamu tidak mau menciumku?" Mark berubah menjadi sangat manja.Nayla mendekat lalu dia mencium Mark saat itu juga."Sudah! Aku sudah mencium kamu, cepat sana pergi masuk ke ruangan Dokter," suruh Nayla."Aku harus berpisah dengan kamu." Mark tidak mau jauh dari Nayla."Dasar aneh! Terkadang marah, lalu sedih dan terkadang manja kamu Mark. Penyakit paranoid itu begitu aneh," kata Naura.Mark saat ini berasa di ruangan Dokter dan dia bersama Sikiater terkenal di Prancis. Dia menyuruh Mark duduk di sebuah kursi santai dan mereka ingin Mark dalam keadaan santai untuk melakukan terapi."Apa Anda bisa melihat saya? Apa bisa Anda sekarang bersantai dan melupakan semua hal tentang Anda. Lihat saya dan katakan apapun yang Anda takutkan dan Anda sayangi," suruh Dokter."Dokter, aku akan fokus pengobatan. Baiklah! Aku akan menjawab aku seorang Abraham Mark dari kecil aku tidak ada teman karena teman yang dekat denganku takut aku terlalu pintar. Aku han
"Demi kamu aku akan berobat kemanapun. Aku tidak mau kamu menjauh dan benci padaku. Aku tidak mau kamu terluka karena aku," sahut Mark."Tolong jangan marah! Aku akan temani kamu sampai kamu sembuh. Lakukan pengobatan dan terapi mahal di dokter atau rumah sakit yang terkenal," pinta Nayla."Baiklah! Beri aku pelukan hangat karena hanya kamu saja yang bisa jadi penenang saat aku sakit." Mark menyuruh Nayla memeluk dirinya."Suamiku sayang, wajah kamu sangat taman. Tapi sikap dan sifat kamu itu jelek." Nayla menyentuh wajah pipi Mark membelainya karena hanya itu cara untuk meresahkan gangguan emosional Mark yang berlebihan karena penyakit paranoidnya yang parah."Cium aku sekarang! Lusa kita akan pergi ke Prancis agar aku bisa disembuhkan disana. Setidaknya butuh waktu lama karena di Prancis lebih canggih daripada di negara ini," ujarnya."Baiklah! Sayang, kamu suamiku yang tampan." Nayla memeluk Mark dan mencium bibirnya.Mark saat ini langsung senyum saat Nayla menciumnya lebih dulu, d
"Nayla, kamu sedang berlibur di Bali dengan suami kamu?" tanya wanita yang menghampiri Nayla lalu memeluknya."Kinara, kamu di Bali juga? Apa kamu berlibur?" tanya Nayla sambil tersenyum senang."Nayla aku berlibur dengan calon suamiku. Maaf ya aku nanti akan tunangan dulu, nanti aku akan undang kamu dengan Tuan Mark," jawab Kinara."Wow bagus dong! Kamu akan tunangan. Dengan pria yang hadir di pernikahanku waktu itukan?" "Ya Nayla! Aku baru mau nikah di umur 30 tahun malu sih tapi tidak masalah. Kamu dengan siapa itu Nayla? Kenapa kamu akrab sekali?" "Dia orang tua kandungku dan ceritanya panjang sekali. Aku anak pungut dan orang tuaku dari Amerika," Nayla menjawab dengan wajah yang serius.Saat Nayla menjawab pertanyaan Kinara, kedua orang tuanya yang bule itu datang menghampirinya. Mark juga keempat anaknya dan David."Kinara, kamu juga ada disini? Kamu teman istriku yang baik, syukurlah! Kamu bisa jadi teman istriku di Bali," kata Mark."Tuan Mark, selamat pagi! Aku datang bersa
"Papa mentang-mentang Mark menantu Papa sekarang lebih sayang dia daripada anak sendiri." Nayla seperti anak kecil yang memonyongkan bibirnya karena cemburu dengan kedekatan Mark dengan papanya."Nayla, kenapa kamu begitu? Papa membela aku memang benar aku menantunya," ucap Mark."Aku tidak marah karena kalian sepertinya akan saling menyayangi. Huh jadilah menantu yang baik untuk Papaku Mark," sahutnya."Kamu harus menghabiskan waktu dengan Papa dan Mama, Nayla. Aku tahu karena kamu itu anak satu-satunya mereka yang telah kembali," saran Mark."Iya Sayang, lengkap sudah kebahagiaanku. Papa dan Mama ada sama aku, kamu dan anak-anak juga." Nayla memeluk kedua orang tuanya meskipun dia sudah berumur 30 tahun dia tidak malu karena saat ini Mark sudah berumur 45 tahun."Dasar seperti anak kecil saja kamu, Nayla. Sudahlah! Memang benar kebahagiaanku sudah lengkap. Papa dan Mama sudah tiada sekarang ada mertua pastinya tetap saja seperti orang tua sendiri," sahut Mark."Nak, kita yang paling
"Nayla, aku senang kamu bertemu dengan kedua orang tua kamu. Papa dan Mama selamat datang di Indonesia dan maaf karena saat kalian datang aku kadang terlalu sensitif karena takut istriku ditipu," kata Mark memecah suasana haru Nayla dan kedua orang tuanya."Mark, mendekat padaku sekarang! Cepat kesini karena aku ingin kita seperti ini," Nayla menarik Mark dan mereka berempat saling berpelukan."Sudahlah! Jangan seperti ini, dokter masih menunggu kita," kata Mark."Dokter, maafkan aku! Aku senang karena bisa bertemu dengan kedua orang tuaku," kata Nayla."Selamat akhirnya kedua orang tua dan anak bisa bertemu. Saya tidak tahu kenapa bisa Anda berpisah dan baru bertemu tapi saya senang," jawab Dokter."Kita izin pulang dulu Dokter, terimah kasih banyak." Mark dan Nayla pamit pulang.Liburan di Bali kali ini begitu menyenangkan Nayla bisa bertemu dengan kedua orang tuanya karena mungkin itu sudah takdir Tuhan. Mark dan Nayla serta kedua orang tua kandungnya memutuskan segera pulang ke ru