"Tapi meskipun pernyataan Anda benar, tetap saja ini sama sekali tidak masuk akal...""Maukah anda tanyakan langsung pada wanita depresi itu mengapa ia melakukannya! Apakah dia sakit hati karena Alfian kini jatuh miskin sehingga mereka tidak bisa menjalani kehidupan yang nyaman dan enak!? Kenyataannya Aku memang adalah pemilik semua aset yang dipegang Alfian dan itu fakta yang pahit.""Ya Tuhan, bukan begitu Bu, saya hanya bertanya karena jelas Anda punya modus.""Dia pun juga punya modus. Kalau aku mau berbuat jahat, aku tidak akan seceroboh itu! Pasti akan ku perhitukan semua langkahku. Sekarang cukup, jangan hubungi atau bertanya lagi padaku, Anda tidak punya hak atau kapasitas untuk melakukan hal itu karena Anda bukan kuasa hukumku! Cukup!" Aku langsung membanting ponsel ke atas sofa dan menggeram kesal atas ucapan di mana seperti apa yang aku bayangkan, kalau mereka menuduhku karena aku sakit hati pada Miranda.Ya Tuhan....Wanita itu sedikit tidak telah mendatangkan masalah d
Dari semua yang ada dalam benakku Aku hanya ingin bersama Mas Alfian. Aku berencana untuk melakukan segalanya untuk membuat dia yakin bahwa aku benar-benar mencintainya dan mau mengorbankan hidupku demi bersamanya.Aku berperan untuk selalu ada di sampingnya di saat ia sulit dan membutuhkanku. Aku bahkan menyuap sipir agar kami bisa bercinta di ruang khusus gar dia tidak terlalu tegang dan merasa stres dalam penjara. Aku juga menunggu pengacaranya dan melakukan semuanya bahkan mengurus tabunganku agar pengacara itu mau setia membela calon suamiku.Alfian, lelaki dengan tatapan mata yang begitu dalam dan meneduhkan hatiku, setiap kali sorot mata kami beradu seakan ada tombak cinta yang langsung menghujam ke hatiku dan membuatku meleleh. Ciumannya selalu membuatku lupa diri, sentuhannya selalu membuatku jadi terlena dan lupa segalanya. Aku bahkan melayaninya saat kami di ruang khusus pembesuk, tentunya dengan jaminan dan sogokan yang banyak."Aku berjanji setelah aku bebas kita akan l
"Bagaimana keadaanmu?" tanya lelaki itu."Buruk sekali aku merasa sangat kesakitan... Bisakah anda beritahu saya apa yang terjadi pada kehamilan saya?" Suaraku serak, gemetar, karena sejak terbangun aku hanya makan sedikit bubur dan rasa sakit di perutku masih dililit-lilit rasanya."Uhm....""Tolong beritahu saya, saya mohon, apa yang terjadi?"Aku seolah merasakan bahwa tenggorokanku mulai kering dengan pertanyaan demikian, aku tahu persis bahwa bayiku sudah tidak baik-baik saja sejak kemarin namun aku terus berharap kalau dia ada di dalam rahimku saat ini."Maaf," ujar lelaki itu sambil menggelengkan kepala dan menghela nafasnya.Aku terkejut dan syok, aku gemetar mendengarnya dan seakan berharap bahwa itu mimpi di mana aku akan segera bangun dan kembali pada kenyataan awal.Kutatap dirinya dan perutku secara bergantian lalu aku meremas bagian tubuhku itu. Air mataku meluncur tanpa bisa ditahan begitu saja. Baru satu bulan aku menimangnya dan bahagia dengan kehamilan itu. Aku bah
Mungkin dia tidak tahan ocehanku sehingga dia terus meremas rambut dan menekan keningnya. Aku merasa dia mulai pusing dengan ucapanku.Aku tahu aku harus berhenti mengoceh karena wanita yang baru saja keguguran sedang mengalami stres badan dan depresi. Dia kelelahan secara tenaga dan mental.Tapi semakin aku memberinya pengertian semakin saja Ia terus bersikeras dengan kenyataan yang ada sehingga aku pun langsung memberinya jawaban pasti bahwa sekarang dia tidak akan pernah hamil lagi." ... jangan keras kepala!"Mungkin karena kaget dengan bentakanku wanita itu langsung terkulai lemas dan tidak sadarkan diri. Aku segera memberi isyarat kepada asisten yang mengikutiku dan menunggu di pintu agar memanggilkan perawat dan dokter.Tak lama kemudian dokter datang dan langsung memberikan penanganan dan pertolongan medis padanya."Tolong jangan beri tekanan apapun Nyonya, wanita malang ini sedang kehilangan banyak hal dalam dirinya.""Iya Dok, saya paham tentang itu saya akan berusaha sebai
"berarti lelaki itu bebas?""Dia tetap akan diawasi, dia juga akan kami cekal untuk tidak bisa berpergian keluar kota atau luar negeri.""Lalu bagaimana kalau pencegahan itu akan menghambat proses operasional dan membuat dia menuntut kita?""Kita punya jasa yang banyak terhadap perkembangannya, begitupun dia. ada baiknya kita bekerja sama dan berusaha untuk saling menguntungkan. Terlepas dari bagaimana hubungan Mbak dan mantan suami Mbak, yang kami perhitungkan tentang perusahaan hanya keuntungan dan balik modal, ini demi karyawan dan kemajuan kita semua.""Baiklah kalau begitu.""Jika Mbak alergi bertemu dengannya, maka usahakanlah untuk meminimalisir pertemuan itu."Ah, lelaki itu akan melenggang bebas dan memamerkan kemesraannya di hadapanku dengan Miranda, dia akan menyombongkan betapa ia bisa lolos dari hukuman yang ada, dan dengan penuh percaya diri ia akan bilang bahwa ia lelaki yang kompeten dan selalu punya solusi. Hufft, aku seperti seseorang yang gagal total dengan semua u
Kalau begitu aku tidak akan merumitkan alur dalam hidupku. Kalau Alfian sudah memutuskan untuk melawan dan berusaha untuk mengganti kerugian maka aku akan menghargai usahanya. Aku akan meminta pihak berwenang untuk mengawasi kegiatannya agar tidak ada lagi pencucian uang, korupsi dan pencurian kembali aset perusahaan serta hal-hal yang tidak diinginkan. Aku tahu , aku dan dia bukan lawan setara meski kami sama-sama cerdik. Aku akan mengerahkan semua usaha untuk menyakitinya dan dia pun akan melindungi dirinya dengan usaha yang pantas. Ujungnya aku dan dia akan sama-sama saling melelahkan diri dan membuang waktu. Jadi akan kuambil sikap untuk mengalah, kalah untuk menang, duduk tenang sambil memikirkan rencana apa yang akan kulakukan selanjutnya.*"Jadi, kita harus bagaimana?" Begitu pertanyaan asistenku begitu Ia datang menemui aku ke rumah. Aku yang sedang duduk di depan kolam renang sambil mengesap secangkir kopi, hanya tertawa pelan sambil menatap riak air kolam yang ditiup an
*"Bagaimanapun... terima kasih telah mengajak saya ke restoran yang bagus dan makanannya enak." Begitu ucapanku saat mengakhiri percakapan kami. Aku dan Pak Leon memutuskan untuk mengakhiri makan malam dan berpencar pulang ke rumah masing-masing."Tak terasa waktu berjalan cepat percakapan dengan Anda membuat saya merasa nyaman dan lupa kalau hari sudah menjelang larut, maafkan saya," kata lelaki santun itu sambil menyalamiku. Aku melambai kecil padanya begitu ia dibukakan pintu oleh sopirnya, kemudian Ia pun membalas lambaian tanganku lalu meluncur pergi. Kutarik napas panjang, lalu beralih lokasi parkir di mana aku meletakkan mobilku.*"Bagaimana pertemuannya ibu?"Begitu sampai di rumah asisten pribadiku langsung menelpon."Apakah lancar.""Sepertinya kamu dan para staf lain sangat penasaran dengan hasil pertemuan kami. Jika kalian menunggu jawaban yang bagus maka aku akan menjawabnya dengan jawaban bahwa semuanya lancar.""Oh syukurlah, kalau begitu Apa kami bisa berharap kala
Ah, luar biasa.Heran saja... kenapa dia masih mengurusi hidupku dan apa yang paling membuat dia tiba-tiba cemburu saat mendengar kalau aku Tengah dekat dengan orang lain. Dia tak berhak untuk untuk menunjukkan perasaan itu kepadaku yang bukan lagi istrinya.Bukankah dia menabur angin pada hubungan kami lalu menuai badai setelah berpisah denganku. Apa yang sudah ditanam dipetik hasil oleh dirinya sendiri, tidak ada kaitannya penderitaan dia denganku atau aku yang harus dipersalahkan.Sekarang dia harus bekerja keras untuk membayar sisa hutang 1.5 triliun dalam waktu setahun, dia harus segera mengerahkan kemampuannya karena mendapatkan 1000 miliar tidaklah mudah. Uang sebesar itu ... Aku sampai tidak habis pikir dan hanya bisa mengelus dada karena berani-beraninya ia mencuri dari perusahaanku dengan jumlah yang bener-bener di luar nalar.Seribu miliar!Apa kabar Miranda?kudengar Wanita itu sudah pindah bersama dengan Alfian ke sebuah apartemen yang berada di pinggir kota. Mereka men
"Anda yakin akan melakukan itu pada ayah keempat anak ibu?""Iya, kenapa aku harus ragu? saat ia mengelabuiku, aku sama sekali tidak mencurigainya. Aku percaya dan yakin bahwa dia akan menjaga kami semua, termasuk perusahaan dan karyawan yang bekerja. Dia sudah merugikan dan menipu. Kukira aku mengalami kemerosotan penjualan ternyata aku sedang ditipu oleh suamiku sendiri, aku terpaksa memangkas gaji karyawan dan melakukan hal-hal yang tidak terduga, jadi aku tidak akan mengampuni Alfian.""Tolong netralisir perasaan benci Anda karena kehilapan dia berselingkuh ini juga tentang perusahaan dan reputasi anda, orang-orang membicarakan anda sebagai wanita yang tidak bijaksana."Aku langsung berdiri begitu pengacara itu berkata dengan lancang."Beraninya kau mempertanyakan kebijaksanaanku, apapun keputusan yang kuambil sudah kupikirkan dengan detail, Aku tidak akan mengampuni lelaki itu dan kemanapun ia melangkah untuk coba lari dari tanggung jawab, maka aku akan mengejar dan tidak aka
Hasil tes laboratorium benar-benar mengejutkanku, di dalam keadaan yang sudah susah bertambah-tambah dan begitu besar usahaku untuk lepas dari Alfian, kini aku seakan disambar petir mendengar kenyataan bahwa sakit yang selama ini kutakuti telah menjangkiti diri ini.Ya, kanker vagina!Aku begitu shock begitu dokter mengatakan hal itu kepadaku, meski dia mengatakannya dengan lembut dan tetap berusaha untuk menguatkan hatiku bahwa semuanya masih bisa ditangani, tetap saja itu membuatku langsung putus asa dan drop."Kami akan segera lakukan biopsi dan radiotherapi, jangan takut, banyak kok orang-orang yang bisa survive dari kanker terlebih Anda baru berada stadium awal.""Tapi kenapa ini bisa terjadi dok, kenapa bisa secepat ini, kenapa penyakit itu bisa menjangkiti saya?""Maka hanya hal ini yang bisa saya sampaikan Mbak, bahwa tidaklah Tuhan menurunkan penyakit kecuali dengan obatnya, juga setiap kali kita diberi ujian, Tuhan tahu bahwa kita bisa melewatinya.""Saya takut dok, Saya
Aku tidak tahu apa yang terjadi pada tubuhku selama memutuskan berpisah dengan mas Alfian. Apakah ini respon hati secara alamiah tiba-tiba mengalami kesepian? Ataukah siklus menstruasi yang terganggu dan frekuensi hubungan seks yang sudah jarang membuat diri ini sering pusing dan merasa tidak nyaman sendiri. Entahlah, tapi belakangan berat badanku turun dan rambut ini mulai rontok setiap kali mandi. Aku terkejut setiap kali menyisir rambutku dan tidak menyangka bahwa perubahan ini sangat signifikan.Kupikir setelah usai operasi dan luka kering semuanya akan selesai, tapi entah kenapa aku sering mengalami flek dan pendarahan juga nyeri yang tak tertahankan pada bagian kewanitaan padahal tidak seharusnya itu terjadi. Aku juga sering pusing, mual dan merasa lemah otot, tubuhku juga sakit semua, kadang pandangan mata ini berkunang-kunang dan tiba-tiba saja aku merasa drop.Menyadari semua ini, maka aku memutuskan untuk segera mengunjungi dokter untuk berkonsultasi.*Setelah pulang dari
"Dengar Sayang, papa itu membuat kesalahan dan kesalahannya sudah sampai ke tahap kejahatan, Papa merugikan aset perusahaan di mana itu bukan uang mama secara pribadi. Itu uang milik orang lain dan titipan korporasi, tidak kita tidak boleh korupsi, mencuri atau menggelapkan.""Jadi papa mencuri?""Secara tersirat... begitulah.""Masak sih papa mencuri, bukankah selama ini Papa selalu mengajarkan kita yang baik-baik? Kenapa Papa mencuri?""Ada beberapa hal yang sulit untuk dimengerti dan hanya orang-orang dewasa saja yang tahu apa maksud kehendak dan keputusan mereka.""Jadi Mama tidak mengerti Kalau Papa seperti itu?""Tidak.""Tapi mama kan istrinya?""Memang betul mama istrinya, tapi, tidak semua hal yang Papa lakukan diceritakan pada mama.""Ya ampun, kasihan sekali Papa," ujar Malik mendesah sambil menepuk keningnya."Papa pasti akan membereskan semua masalah ini dan kembali menemui kalian.""Emangnya kalau Papa sudah membersihkan semua kesalahannya dan bertaubat Mama mau kembali
"Sudah cukup, jangan bising di tempat usahaku aku harus menjahit dan memotong pola jadi aku persilahkan kalian untuk pulang ke rumah kalian sendiri!""Kamu ya Mbak, kamu sudah memutuskan untuk melepaskan Mas Nabil jadi tolong dong jangan beri Dia kesempatan untuk datang menemuimu dan merayumu!""Hei, kau! Tolong jaga ucapanmu, jika aku memukulmu aku akan terlihat tidak punya belas kasihan kepada hewan," ucapku mengejeknya, wanita itu makin gusar dan emosi. Dia melotot padaku sambil menarik nafas dengan dalam yang menandakan bahwa ia terkejut dengan perkataanku barusan."Jaga ucapanmu, Mbak, kenapa kamu menyebut tempat Sofia sebagai binatang?!" ujar Cici."Hei Sofia, apa kau tidak bisa menghancurkan diriku sendiri hingga kau harus membawa orang lain, apa kau lemah sampai harus melibatkan adikmu?""Hah?!" Wanita itu kehilangan kata-kata, dia benar-benar geram, dia berusaha untuk tegar dan tangguh di hadapanku padahal sebenarnya wanita itu akan mulai menangis karena tidak sanggup melawan
Meski Miranda telah menyakitiku tapi hati ini perih mendengar ia berkata kalau kini sedang sakit dan mengalami kenyataan yang begitu pahit kalau rahimnya diangkat.Di samping aku puas karena kejahatannya Tapi tetap saja hati nurani menolak bahwa aku tidak bisa sekejam itu untuk merayakan kemenangan dan bahagia di atas penderitaan orang lain. Bicara tentang penderitaan Miranda dan Alfian sudah membuat hidup mereka menderita oleh perbuatan mereka sendiri.Sebenarnya keputusanku hanya alasan untuk Karma Tuhan yang kini berlaku atas mereka. Lewat kami dan klien yang membatalkan kontrak di situ Alfian mendapatkan hukumannya Kini dia sedang berada di titik terendah di mana tidak ada satupun jalan keluar dan tempat untuk dia melarikan diri dari masalah. Pun tidak ada tempat baginya untuk mengadu, hendak memusingkan orang tua pun, orang tuanya sudah tidak berdaya karena sudah senja. Seharusnya seorang anak tidak menyakiti orang tua mereka dengan menambahkan beban meski mereka orang tua y
Dia hari berikutnya. "Apa yang kau katakan kepada Miranda?!" lelaki itu datang ke rumahku saat aku hendak berangkat ke kantor dan masuk ke dalam mobil. Iya mencekel lenganku dan menatapku dengan pandangan membeliak yang seram.Aku tidak menyangka pagi-pagi sekali ia sudah menyambangi rumahku dan menyerang diri ini di garasi mobil. Sungguh mengejutkan prilakunya."Ada apa denganmu Alfian, pagi-pagi kau sudah datang membuat keributan, memangnya apa yang sudah kulakukan dan apa kesalahanku?" tanyaku sambil melepaskan cekalan tangannya dari pergelangan tanganku."Apa yang kau katakan hingga Miranda memutuskan untuk pergi dari rumahku dan meninggalkan diri ini sendirian.""Apa, jadi Wanita itu pergi?" tanyaku sambil tertawa dan menepuk tangan. "Jadi akhirnya wanita itu mengambil keputusan yang benar.""Yang bener apanya aku tahu dia menjumpaimu kemarin dan pasti kau sudah mempengaruhinya untuk meninggalkanku!""Kenapa kau menyalahkanku Kalau kau merasa layak dipertahankan maka yakinkan wa
"Katakan Aku tidak ingin berjumpa dengannya.""Dia bilang ini penting.""Aku tidak peduli karena yang akan dia bicarakan hanya masalah pribadi bukan tentang bisnis dan keuntungan jadi aku tidak ingin bertemu dengannya."Selang 30 menit kemudian asisten pribadiku kembali datang ia mengetuk pintu dan terlihat sedikit cemas."Maaf bu saya mengganggu pekerjaan ibu...""Iya, ada apa?""Nyonya Miranda bilang kalau dia akan menunggu di lobby sampai anda pulang.""Tegaskan padanya bahwa aku tidak ingin berjumpa.""Dia bilang dia tidak akan mengganggu atau berusaha menyakiti anda, jadi dia mohon agar anda mau menemuinya.""Ah..." Kuhela nafas sambil meletakkan map laporan dengan kesal."Baiklah, suruh ia masuk.""Baik Bu."Lima menit kemudian Miranda mengetuk pintu dan kemudian masuk, melihat ku menatap wajahnya wanita itu menyapa kemudian menundukkan kepala dengan hormat. Aku hanya mendesah perlahan."Ada apa?" tanyaku."Aku datang menjumpaimu untuk berterima kasih atas apa yang telah kau l
Itulah kenyataannya, aku semakin bersinar di puncak kejayaan mengelola perusahaan sementara Alfian semakin terpuruk.Sudah hampir sebulan tapi bisnis yang Alfian kelola belum menunjukkan tanda-tanda kemajuan di mana ia akan segera mendapatkan omset untuk mengembalikan hutangnya pada perusahaan kakekku. Sepertinya, harapan sangat jauh dengan kenyataan.Aku tahu persis mantan Suamiku itu sangat percaya diri jika ia sudah mengambil keputusan. Segala sesuatu yang ia putuskan selalu sudah atas pertimbangan dan sudah pasti punya langkah-langkah untuk kemajuannya, sayangnya, sekarang semua itu terhambat. Jika ia tidak mampu mengembalikan hutangnya dalam waktu dekat maka ia kembali harus mendekam di penjara.Tahukah siapa orang yang telah menghambat bisnis itu sehingga beberapa kliennya membatalkan kontrak? Ya, aku orangnya. Dengan bantuan koneksi aku menghubungi semua orang yang sudah berjanji untuk menjalin kontrak dengannya. Kutawarkan proyek yang lebih mudah dengan nilai borongan yang le