Semua orang menatap ke arah keluarga itu. Mereka berbisik menggunjingkan tuan Toni di belakang mereka."Pasti orang kaya mendadak yang hartanya sudah habis," bisik suster."Iya atau orang yang mendapatkan lotre dan uangnya digunakan untuk foya-foya," bisik suster lagi.Tuan Toni menenangkan putrinya. Agar tidak membuatnya malu di pinggir jalan seperti ini. Bisa-bisa ada yang memotretnya dan mengirimnya di grup-grup pebisnis lainnya."Terry jangan merengek lagi seperti anak kecil. Karena hal itu tak mungkin terjadi," ucap tuan Toni."Ayah aku percaya padamu. Kalau aku miskin aku tak bisa menindas Sonia," balas Terry.Akhirnya ada taxy yang datang. Mereka lalu pergi menuju rumah mereka. Untuk bersiap-siap menghadiri launching produk baru cerutu perusahaan Brawijaya grup."Kita harus tepat waktu memberikan kejutan pada Sandi," ucap tuan Toni."Kami sudah siap ayah," ucap Terry yang sudah rapi.Mereka bergegas menuju gedung dimana tempat launching produk baru yang diadakan oleh Sandi. Ent
Tuan Toni kaget dengan pertanyaan Sandi. Bagaimana dia bisa berkata seperti itu dengan mudah dan menanggapi situasi seperti ini dengan kalem dan tetap tenang. Kalau itu Sandi yang dulu pasti sudah marah dan menjadi seorang pengacau. "Apa maksudmu Sandi. Sudah sejalas kamu tidak sabar menguasai perusahaan lalu kamu tidak bekerja dengan benar kenapa bisa memberikan aku pertanyaan bodoh seperti itu," jawab tuan Toni. "Bukan aku tidak sabar bahkan aku datang baik-baik untuk membicarakan hal ini pada paman. tapi apa di pesta penyambutan kedatanganpun paman sudah tidak sabar menghilangkan nyawaku. Kedua paman berkolusi dengan beberapa orang di perusahana untuk menghalangiku masuk. Setelah aku mengambil alih peruasahaan pun paman masih menyimpan beberapa hal yang penting. Ternyata paman menunggu hari ini untuk menjatuhkan nama baikku. Agar semua orang menganggapku pemuda idiot yang tidak tahu apa-apa kan. Jadi semua orang akan menganggapku tidak becus mengurus perusahaan yang ditinggalkan
Tentu saja karena Hazel adalah seorang Dokter maka ia mengetahuinya. Laporan pemeriksaan yang dilakukan di rumah sakit jiwa tempat nyonya Toni di periksa adalah milik keluarganya. Jadi Hazel tahu riwayat rekam medis nyonya Toni."Pertanyaan bodoh karena rumah sakit tempat kamu di periksa adalah milik keluargaku jadi aku tahu," jawab Hazel."Kamu bersekongkol dengan Sandi untuk menjatuhkanku," tuduh nyonya Toni.Sandi mengatakan tidak ada yang bersekongkol di sini. Sandi hanya ingin memperjelas penyakit apa yang diderita bibinya sehingga bertindak seperti orang gila belakangan ini. Dan ternyata dia terlalu tertekan karena harus mengembalikan aset dan kemewahan yang ia miliki saat ini. Karena Sandi sudah kembali."Biasanya orang yang menuduh telah terbiasa melakukan hal yang sama seperti apa yang dituduhkan," balas Sandi."Sudah cukup Sandi karena kamu tidak mau menyerahkan perusahaan padaku. Jangan salahkan aku bersikap kasar!" seru tuan Toni."Paman mau melakukan apa?" tanya Sandi.Tu
Tuan Toni sangat marah atas pernyataan Terry. Manusia yang disayanginya sekaligus yang membuatnya marah. kenapa gampang sekali tergoda oleh paras yang tampan."Dasar bodoh. Kamu mirip jalang kecil yang murahan. Membuatku kesal saja," ucap tuan Toni."Ayah kenapa kamu memarahiku. Aku sedang di tawan cepat selamatkan aku yang sedang ketakutan ini," sahut Terry.Pria paruh baya itu kesal ia mengumpat kesal kenapa bisa mempunyai seorang putri yang bodoh. Kelakuannya mirip sekali dengan seorang jalang kecil. "Diam kamu membuatku terhina dan mengagalkan rencanaku. Kamu mati juga aku tak peduli," ucap tuan Toni."Ayah begitu tidak berharganya aku di matamu. Aku pikir aku mempunyai ayah yang baik ternyata aku salah," balas Terry yang menjatuhkan kristal bening di pipinya.Tentu saja sang ayah tidak ada pilihan lagi selain mengutuknya karena terlalu bodoh. Seandainya Terry tidak bodoh dia tidak akan dijadikan sandera seperti ini. Sungguh membuatnya malu saja. Sudah menggagalkan rencananya unt
Terry melotot seakan tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Seorang pria dengan kaki cedera itu adalah seorang pegawai bar yang ia goda beberapa waktu lalu. Meerka melakukan malam panjang bersama di sebuah penginapan. Beni mengetahui mereka bercinta merasa cemburu. Terry mengatakan padanya kalau lelaki itu yang mengancamnya untuk di tiduri lalu mengeroyok pemuda itu tanpa ampun."Ka-kamu kenapa ada di sini. Kenapa bisa kamu?" ucap Terry dengan jantung rasanya seperti mau copot. Habislah sudah kini dia akan di marahi oleh ayahnya dan akan mendapatkan masalah."Jalang sialan apakah kamu sudah puas membuatku seperti ini? Kamu harus menanggung akibatnya dari semua ini!" seru pemuda bernama Anro ini. Terry menyangkal kalau dia tidak mengenalnya. Mereka bercinta waktu itu karena Anto menggodanya lebih dulu. Terry merasa cantik dan banyak pria menyukainya. Tidak ada pria yang tidak menyukainya di dunia ini."Kamu tergoda dengan kecantikanku dan kamu mengajakku berkencan malam itu kenapa
Tuan Toni mengatakan itu adalah jalan satu-satunya yang bisa ia gunakan untuk menebus kesalahannya. Menjadi pelacur adalah bekerja menjajakan tubuh tidak ada yang salah selama mendapatkan keuntungan berupa uang."Aku tidak punya pilhan lagi tuan. Dia juga harus berbakti padaku. Dia sendiri yang memprovokasi geng ular hitam jadi dia juga harus menebus kesalahannya," jawab tuan Toni."Sekarang pergilah aku akan membawa anakmu mulai malam ini dia harus melayani pria hidung belang yang haus belaian untuk menebus kesalahannya," ucap Rudi.Rudi melemparkan uang sebanyak sepuluh jua rupiah kepada tuan Toni sebagai uang muka atas pekerjaan Terry satu malam. Tapi mungkin malam-malam sebelumnya tidak akan mendapatkan sebanyak itu bisa kurang bisa lebih. Tergantung kepuasan pelanggan."Terima kasih atas kebaikan tuan semua. Ingat ya jangan sakiti putriku," ucap Toni senang mendapatkan uang."Ayah kenapa kamu tega menjualku seperti ini?" tanya Terry sambil menangis."Antarkan tuan Toni pergi dari
Tuan Toni membuka perlahan kotak yang dilemparkan kepadanya. Perlahan kotak itu terbuka lebar. Di dalamnya adalah potongan rambut juga baju yang digunakan Terry barusan. "ini adalah baju yang dipakai anakku dan darah yang ada di baju ini apakah darah putriku?" tanya tuan Toni. "Benar itu adalah akibat melawan geng ular hitam. Apa kamu mengerti!" seru Rudi dengan wajah bengisnya. Tidak ada yang bisa lolos dari cengkraman geng ular hitam. Apalagi seorang yang berkhianat seperti tuan Toni. Orang yang sudah menyepakati perjanjian dan tidak mengindahkan perjanjian itu maka geng ular hitam tidak akan menolerirnya. Orang yang mengingkari janji adalah orang yang tidak bisa diajak kerja sama. "Ini adalah peringatan keras untukmu agar tidak menghianati kami lagi. Apa kamu mengira kami ini hanya mengaku sebagai geng ular hitam tapi ternyata tidak? Kamu salah besar tuan Toni. Nikmatilah penyesalanmu sekarang!" seru Rudi."Tuan aku tidak akan berani lagi. Sekarang dimana putriku? Walau sudah m
Martin melihat ke arah tuan Toni dan istrinya yang terlihat sekali diwajah mereka yang lelah adalah wajah kesedihan kehilangan sang putri. Mereka sudah melakukan banyak kejahatan selama lima tahun inI. Mungkin kembalinya Sandi adalah awal kehancuran bagi mereka. "Tuan Martin tolong bersikaplah profesinal sebagai seorang polisi. Jangan karena kamu adalah teman keponakanku maka kamu tidak mau tidak mau melihat kejadian ini secara adil di mata hukum," ucap nyonya Toni."Kenapa kamu berucap seperti seakan aku ini mengurus masalah melihat dulu siapa orang yang didepanku. Tanya pada anak buahku apakah aku ini seorang yang tidak profesional?" tanya Martin pada kedua orang yang ada di depannya itu. Martin melihat anak buahnya yang memberinya pertanyaan tadi. Dia menjawab geng ular hitam hanya melayani permintaan orang kaya. Tidak akan mungkin mau mengurus bajingan kecil seperti ini. Memangnya dia punya apa. Mereka sebelum mengambil sebuah isi akan melakukan pengamatan kepada pemberi perinta
Ani menatap tajam wajah tampan Sandi yang sedang cemburu itu. Lelaki itu gantian menatap kesal Ani yang senyam senyum sendiri di hadapannya."Ani kenapa tak memberiku jawaban tapi kamu malah senyum tidak jelas begini!" seru Sandi."Kamu menanyakan hal yang konyol. Mana mungkin aku masih menyimpan rasa pada lelaki yang sudah bertunangan. Sedangkan aku sendiri sudah memilikimu," jawab Ani.Sandi merasa lega saat Ani menjawab pertanyaannya. Ada perasaan lega saat ia mendengar jawaban Ani yang sangat membuatnya bahagia. Ternyata dia juga berarri di hatinya. "Terima kasih Ani, aku sangat ingin bersanding denganmu selamanya," ucap Sandi."Kalau begitu kamu juga harus berjanji padaku hanya aku yang ada di hatimu," balas Ani.Sandi mengangguk pelan. Ia sangat setuju kalau Ani memang saat ini yang ada di hatinya. Sandi sangat mencintai Ani ingin berada bersamanya sepanjang waktu."Ani, aku pastikan hanya kamu yang ada di hatiku. Aku mencintaimu, Ani," ucap Sandi."Aku juga mencintaimu, hati-h
Ani menerima bunga mawar yang di berikan olwh nicolas kemudian membuangnya ke tempat sampah."Terima kasih telah bersedia susah payah mengantar bunga mawar ini untukku. Tapi maaf sepertinya aku tak bisa menerima bunga dari dua pria sekaligus," ucap Ani."Kenapa kamu tega melakukan ini padaku, Ani?" tanya Nicolas.Ani menggandeng Sandi yang ada di sampingnya. Dia menegaskan kalau saat ini Sandi adalah calon suaminya. Yang menemaninya saat susah maupun senang. Sandi secara tegas melamar Ani di hadapan semua keluarga dan sahabatnya.Tak seperti Nicolas yang ingin menjalin hubungan tersembunyi walau sudah bertunangan."Aku mempunyai lelaki yang sangat menyayangiku. Dia adalah, Sandi," jawab Ani."Kalian belum menikah aku juga belum. Aku akan segera menahklukkan hatimu kembali," ucap Nicolas seraya pergi meninggalkan kantor Sandi.Sandi merangkul Ani dengan kuat lalu mengatakan, "Jangan takut, aku akan selalu bersamamu," ucap Sandi."Terima kasih Sandi, ayo kita pulang," balas Ani.Ani dan
Nicolas kembali menatap Sandi dengan tatapan penuh dendam. Bisa-bisanya dia mengatakan hal itu padanya padahal ia tahu wanita yang ia cintai adalah Ani. Lalu dia melirik bunga yang ada di tangan Sandi. Dia menertawakan Sandi dalam hati dan mengatakan kalau dia sangat bodoh karena memilih bunga yang tak Ani sukai. Dari segi seperti ini tetap Nicolas pemenangnya."Kamu benar seleraku sangat bagus. Dia menyukai bunga mawar merah ini," balas Nicolas."Syukurlah kalau kamu sangat mencintai tunanganmu. Aku juga sangat mencintai calon istriku. Bunga Aster merah muda ini mewakilinya," ucap Sandi sambil memamerkan bunganya."Apa kamu yakin Ani menyukai bunga model itu?" tanya Nicolas mengejeknya."Aku paham sekali apa yang Ani suka. Karena semua bunga di rumahku dia yang menanamnya," balas Sandi.Sandi melewati Nicolas yang sepertinya kehabisan kata-kata itu. Dia tersenyum penuh kemenangan. Nicolas hanya orang di masa lalu Ani untuk apa dia seperti itu ingin mendekatinya lagi."Satu lagi Tuan
Nicolas mencari sumber suara yang ia rasa sangat familiar. Tapi sayang sekali saat ia mendekat itu bukan orang yang ia kenal."Ani, apakah itu kamu?" ucap Nicolas sembari memegang tangan wanita itu."Maaf tuan, aku bukan Ani," jawabnya."Maafkan aku yang tak sengaja mengenali," ucap Nicolas yang kecewa karena wanita yang di temuinya bukan Ani.Martin yang melihatnya menertawakannya. Ia seharunya fokus pada dirinya sendiri dan jangan mengganggu kehidupan orang lain yang sudah bahagua dengan pilihannya."Aku rasa Tuan Nicolas harus istirahat dengan baik. Karena mencintai istri orang itu butuh kesehatan mental," ledek Martin."Apa maksudmu Tuan Martin. Aku yakin Ani belum menikah aku akan mengejarnya dan mendapatkan cintanya kembali. Wajar aku sangat merindukannya karena sudah lama tidak bertemu!" seru Nicolas.Martin memperingatkan pada Nicolas untuk menyimpan segala rindu yang tertanam di hatinya karena Sandi bukan lawan Nicolas. Bisa saja perusahaannya hancur di tangan Sandi dalam sek
Nicolas tak menghiraukan perkataan Velope ia terus melakukan apa yang menurutnya benar yakni mencicipi tubuh Velope."Hentikan tuan. jangan terbawa napsu," ucap Velope lagi."Bukankah ini yang kamu inginkan. Selebriti sepertimu mana mungkin tidak pernah melakukan hal ini, aku tahu kamu mempunyai backingan sebelum terkenal bukan. Seseorang yang memeliharamu," balas Nicolas sambil terus menggerayangi tubuh Velope.Velope terus meronta dia bahkan belum siap melakukan hal seperti ini. Sekeras apapun dia menolak Nicolas tak menghiraukannya. Dia pikir Velope sendiri yang sudah datang ke tempatnya. Mengajaknya bekerja sama untuk mendapatkan seseorang yang ia cintai."Tuan Nicolas aku sungguh tak ingin melakukan hal ini padamu. Aku memang mempunyai pendukung tapi aku bukan wanita simpanan yang bisa seenaknya dinikmati," ucap Velope."Jadi aku harus menjadi pendukungmu dulu baru bisa menikmatimu? Oke mulai sekarang kamu adalah wanita peliharaanku!" tegas Nicolas.Nicolas sudah tak bisa menahan
Nicolas menertawakan Sandi yang begitu percaya diri bahwa Ani juga akan memilihnya di masa depan untuk menjadi suaminya."Tuan Muda Sandi, kamu jangan keterlaluan. Masih banyak waktu untuk Ani berpikir. Kamu belim menjadi suaminya maka kamu tidak bisa menentukan segalanya sekarang," ucap Nicolas."Memang masih banyak waktu. Dan aku tak akan membiarkan sedikit saja waktu Ani untuk memikirkanmu," balas Sandi.Sandi menegaskan kalau Ani adalah miliknya, saat ini dan selamanya. Apalagi keluarga besar dan sahabatnya sangat mendukung kedekatan dan hubungan asmara mereka. Tidak seperti seseorang yang hubungannya ditentang keluarga lalu mereka mengirim orang itu ke luar negeri dan bertunangan dengan wanita lain. Sandi sudah menyelidiki segalanya tentang Nicolas ini. Jadi dia sengaja menantangnya hari ini."Aku sudah kembali dan juga sudah mempunyai posisi yang kuat. Aku tidak akan membiarkan Ani jatuh ke pelukan pria lain," ucap Nicolas lalu pergi dari perusahaan Sandi."Sandi jangan hirauka
Ani kaget mendengar ada yang mencarinya. Kira-kira siapa yang mencari Ani. Ia meminta ijin pada Sandi untuk turun sebentar menemui siapa yang mencarinya."Sandi, bolehkah aku turun sebentar menemui siapa yang mencariku?" tanya Ani."Turunlah dan lekas kembali, aku sudah memesan makan siang untuk kita berdua," balas Sandi.Sandi sangat tak rela melepas Ani. Entah apa yang terjadi hatinya terasa sakit saat ada orang yang mencari Ani. Apakah itu adalah Nicolas, kenapa dia tahu Ani bekerja di sini. Apakah lelaki itu sengaja mengejar Ani kembali.Banyak pertanyaan yang berkeliaran di kepala Sandi. Dia sangat takut kehilangan Ani di sampingnya."Kalau kamu tak rela melepasnya. Seharusnya kamu mengantarnya ke bawah dan mencari tahu siapa tamu yang mencari Ani," tegur Jerri sambil menepuk pundak Sandi."Jerri kamu benar dari pada hatiku sesak lebih baik turun ke bawah dan melihat siapa yang datang," ucap Sandi lalu segera turun ke lantai bawah.Ani turun dan berjumpa dengan seseorang yang tam
Sandi sangat kacau pikirannya karena selalu teringat Kedekatan Ani dan juga Nicolas. Dia semakin pusing karena memikirkan kemungkinan yang akan terjadi nantinya. Alhasil jadinya saat datang bekerja ke perusahaan wajahnya sangat terlihat lelah dan mata pandanya sangat jelas terlihat "Sandi, apa kamu tak tidur nyenyak semalam?" tanya Ani."Aku semalam memang tak bisa tidur karana memikirkanmu," balas Sandi sambil menyandarkan punggungnya di kursi kerja."Kenapa tak video call seperti biasanya, sekarang istirahatlah dahulu sebelum memulai kerja," ucap Ani.Sandi menuruti perkataan Ani lalu dia tidur di ruangan istirahat kantornya. Ani sementara yang menggantikannya mengurus beberapa pekerjaannya dibantu dengan Jerri."Terima kasih Jerri telah membantuku menyelesaikan tugas Sandi," ucap Ani."Ini sudah menjadi tugasku membantu Tuan Muda, tidak perlu berterima kasih. Nona Ani kalau boleh tahu apa hubunganmu dengan Pria yang semalam kamu temui di pesta?" tanya Jerri."Maksudmu Nicolas? Di
Sandi melepaskan genggamannya lalu melihat Ani yang sedikit kesakitan. Ia memeluknya erat seraya meminta maaf."Ani, tolong maafkan Aku yang bertingkah seperti ini padamu," ucap Sandi."Sebenarnya kamu kenapa, Sandi?" tanya Ani.Sandi menjelaskan kalau dia sangat khawatir dan cemburu pada Ani.saat berdekatan dengan peia lain. Melihat Ani tertawa lepas bersama pria lain membuat hatinya sakit."Tak tahukah kamu kalau aku sedang cemburu?" tanya Sandi masih memeluk Ani."Aku hanya menyapa kawan lama saja. Kenapa harus cemburu diantara kami tidak ada apa-apa," ucap Ani."Tapi dari tatapannya seperti dia sedang menginginkanmu," balas Sandi."Sandi, ayo kita pulang. Di hatiku saat ini hanya ada kamu seorang tidak ada pria lain," ajak Ani.Sandi mengantar Ani pulang. Saat sudah sampai rumahnya dia memeluk Ani sebentar dan mengatakan jangan sampai chatingan dengan pria yang sudah lama tidak dia jumpai."Aku sarankan kamu jangan sampai menerima telepon atau membalas pesan pria yang kamu temui t