Julian melirik ke sahabatnya, Gabriel.
Satu wanita jalang telah dicampakkan sahabatnya. Pasti banyak wanita lain menginginkan dirinya lagi. Itulah seorang Gabriel yang ia kenal selama ini. Tidak cukup hanya dengan satu wanita. Mati satu, tumbuh seribu!Benar saja dugaan Julian. Tak lama kemudian wanita seksi lain datang menghampiri. Memeluk, mencium manja pipi sang mafia, Gabriel Nostra. Tubuhnya sensual menggoda, tapi sayang milik orang lain."Honey, kau telah melupakan aku.""Hai, Beatrice.""Bisakah kita keluar malam ini, sayang? Sudah lama, kau tidak menghangatkan diriku lagi.""Kau buta, Beatrice! Suami bodohmu ada di sudut sana, sedang bercumbu dengan sahabatmu sendiri!""Oh shit!"Gabriel dan Julian kontan tertawa bersama ketika wanita itu langsung ke arah yang ditunjukkan sang mafia. Dan keributan tak terelakkan lagi. Drama di nightclub begitu banyak sampai mereka tak bisa mengingAlexandra sendirian menikmati makan pagi. Ia kesepian sejak Angela Camorra dan pengasuhnya tinggal di kediaman Zio Anthony Marriott di Napoli. Tak juga kelihatan batang hidung sang mafia pemilik puri Milano untuk ikut sarapan dengannya. Pelayan Albert menawarkan aneka desserts, tapi gadis itu menolaknya dengan halus. Tiba-tiba datang seorang wanita muda, masih berbalut jubah mandi mendekati meja makan. Menyuruh pelayan Albert menyiapkan sarapan untuknya. Bagaikan seorang nyonya rumah, wanita itu terus bertingkah dengan seenaknya. Kemudian mengambil tempat duduk di seberang Alexandra dan menegurnya begitu keras hingga suaranya menggema di ruang makan. "HEI KAU SIAPA? Aku tak pernah melihat dirimu selama ini!" "Aku asisten pribadi Gabriel Nostra." "Whatt-ttt ___ tidak mungkin, kau terlalu muda untuk bekerja seperti itu! Apa kau sengaja tinggal di sini agar bisa mendekati tunanganku, huh!" Alexandra hampir tersedak mendengar penjelasanny
Sudah setengah jam lebih, Alexandra diam duduk di sofa taman belakang memandangi kolam renang yang luas dan pepohonan besar menjulang membuat puri Milano bertambah asri dan teduh. Ia menyukai puri klasik ini, tapi tidak menyukai pemiliknya. Entah mengapa sang mafia Gabriel Nostra lebih suka dirinya bertahan di sini bersamanya, dari pada melepaskannya. Kejadian tadi pagi membuka pikirannya. Pria itu seharusnya memiliki pasangan untuk membangun keluarga. Puri ini begitu terasa sunyi sepi tanpa kehidupan di dalamnya. Lamunan mengembara jauh. Musim dingin sudah mulai, tubuhnya menggigil. Alexandra terlupa, keluar tanpa membawa mantel sejak kejadian tadi pagi yang menghebohkan. Gara-gara wanita jalang bernama Debbie pembawa keonaran membuat kericuhan di puri pagi ini. Sesungguhnya ia tak peduli jika Gabriel Nostra mau membawa teman kencan setiap saat ke sini. Alexandra tinggal menyingkir tak ingin mengganggu kesenangan pria itu.
Napoli Angela Camorra menyapa kakaknya dalam panggilan video call mereka. Rindu Alexandra untuk memeluk adik kecilnya sedikit terobati sekarang. Zio Anthony Marriott sungguh memanjakan Angela dengan kamar mewah nan indah, mainan mahal dan banyaknya tak terkira. Pengasuh Elisa sangat menyayangi adiknya, mengurusnya begitu baik. Dan pada akhirnya Alexandra harus merelakan Angela tinggal sementara di sana untuk keselamatannya. Putri bungsu dari Daniel dan Rosaelia Camorra menggemaskan semua orang yang melihatnya. Adiknya memberi ciuman dari jauh, pipi gembul dan mulut mungilnya tersimpan di dalam ingatan Alexandra. Angela tumbuh lebih sehat dan ceria nun jauh di sana. Ia mengucapkan salam untuk Zio Gabriel Nostra merindukan masakannya. Tapi ia juga menyebutkan masakan Zio Anthony Marriott lebih enak darinya. Alexandra tertawa ketika melihat wajah sang mafia kejam langsung memasa
Beberapa hari ini terjadi banyak perubahan di kantor, maupun puri Milano. Wajah sang mafia Gabriel Nostra terlihat senang dan riang. Romano ikutan gembira, pekerjaannya menjadi mudah dan jarang mendengar bossnya marah padanya atau ke karyawannya lagi. Sikap Alexandra juga sedikit berubah, ia tak bisa menutupi dari pandangan dan pengalaman akibat perdebatannya dengan Debbie si wanita jalang. Sekarang Gabriel terus melakukan sikap pendekatan dengannya, menjadi lebih posesif dari biasanya. Desas desus wanita jalang yang mengaku sebagai tunangannya sang mafia telah beberapa kali terdengar sebelumnya. Tapi semua pria di nightclub pun tahu model wanita seperti Debbie tak bisa dipercaya, karena mereka masih bebas mencumbunya setiap saat. Jika memang wanita sialan itu adalah tunangan sang mafia, mengapa membiarkan berkeliaran dan berpelukan dengan pria lainnya. Impossible huh! Sejak diusir dari puri Milano, Debbie tak pernah muncul lagi di nightclub. Sang dok
Dari kemarin Alexandra Camorra tidak ingin bicara lagi dengan sang mafia Gabriel Nostra. Ia menutup kamar rapat-rapat dan menguncinya. Makan malam pun dilewatkan begitu saja. Tapi di kantor ia tak berkutik. Gabriel memanggil untuk segera menghadap dirinya. Apa lagi yang akan dia lakukan padanya, hari-hari bersamanya semakin menyebalkan saja. Kemarin itu adalah puncak kekesalannya, perpustakaan universitas menjadi heboh karena sang mafia memukul satu mahasiswa di sana. Pria itu sedang berdiri memandang keluar kaca jendela, langsung melirik saat Alexandra tiba di ruangan. "Aku tahu kau marah tentang kejadian di kampus kemarin. Tujuanku melindungi dari pria sembarangan yang ingin menyentuh dirimu. Apa aku salah, Camorra?" Alexandra menggeleng keras. "Tidak, kau tidak salah! Aku berterima kasih untuk itu, tapi kau menyebut hal lainnya aku itu bukan kekasihmu, atau milikmu!" Gabriel bergegas menghampiri, tapi gadis itu malah beranjak mundur menghin
Antonio kelihatan tidak senang hatinya hari ini. Ia mulai marah. Para pengawalnya tidak becus bekerja sesuai dengan perintahnya. Mereka tidak bisa mengejar Alexandra Camorra, karena Gabriel Nostra selalu bersamanya. Waktu bagi Antonio tinggal sedikit. Mantan pengawal setia Frank Nostra, Alano sudah bertemu dengan penguasa Napoli Anthony Marriott. Ia begitu geram langsung menghubungi tiga kolega yang sama jahat seperti dirinya untuk menghabisi lawan satu persatu. Berempat mereka mengambil langkah terakhir untuk menyelamatkan diri dari serangan Anthony Marriott dan Gabriel Nostra nanti. Membuat kekuatan lebih kokoh, jika Antonio dan koleganya mampu menyerang lebih dulu dari mereka. "Brando, Armando, Carlo, apa kalian sudah mendengar Alano ternyata tidak tewas selama ini tapi telah berani menemui Anthony Marriott, sahabatnya Frank Nostra!" "Sudah aku kira sebelumnya! Keparat Alano itu tidak tewas tapi memalsukan kematiannya sendiri agar kita tak mengejar
"Kau baik-baik saja, Camorra?" "Tidak juga!" "Kau ingin sesuatu?" "Aku ingin kotak simpanan milik ayahku dapat menjawab semua misteri ini. Apa yang terjadi dengan kedua orang tuaku, tetap tidak bisa mengembalikan mereka padaku!" "Tenanglah Camorra, aku selalu ada untukmu. Kita dapat melalui semua ini jika terus bersama, banyak hal membuat kau dan aku terikat satu sama lain." Makan malam bertambah hening. Kata-kata Gabriel merasuk hati Alexandra, mereka terikat satu sama lain? Tidak mungkin Daniel Camorra berniat menjodohkan dirinya pada putra Frank Nostra. Perbedaan usia mereka cukup jauh! "Kapan kita mulai mempelajari isi dari kotak penyimpanan itu? Apa Zio Anthony Marriott akan membantu kita juga?" "Selesaikan makan malammu dulu lalu kita mulai bekerja lagi. Zio Anthony sudah menunggu informasi selanjutnya, setelah kunci itu dikirim padaku!" Alexandra segera menyelesaikan makan malamnya dengan cepat. Ia tidak
MOSCOW Nikolaj datang menemui Tuan Gregory di kediamannya. Anak muda itu memang tidak punya adab dan etika langsung menanyakan hal penting padanya. Ia ingin mengambil alih tambang berlian di Siberia karena pemiliknya sudah terlalu tua untuk mengelolanya. "Tuan Gregory, aku mengetahui bahwa kau memiliki saham terbesar pada tambang tersebut. Apakah kiranya kau ingin menjualnya padaku, mengingat usiamu tidak muda lagi. Dan aku masih bisa mengelola agar lebih meningkat pesat lagi hasilnya!" "Kau anak muda yang bodoh, Nikolaj! Kau tampan dan kaya, tapi tidak tahu bekerja dan hidup susah sebelumnya. Aku mengelola tambang itu puluhan tahun, menggalinya sampai berdarah-darah tanganku turun ke perut bumi. Dan aku tak boleh tamak, kawan-kawan yang bekerja bersamaku banyak yang terkubur di dalam sana untuk mencari makan bagi anak istrinya." "Itu urusanmu, Tuan Gregory! Aku akan membelinya dengan harga 10x lipat dari tawaranmu!" "Aku tida
Dokter Julian dan pasangannya, Carina datang memberi ucapan salam atas keberhasilan Gabriel mengalahkan egonya, menikahi gadis cantik bernama Alexandra Camorra."Tak aku sangka ternyata gadis itu luruh dalam rayuan mautmu!" canda Julian ke sahabatnya.Gabriel tersipu. Sahabat karibnya sejak dulu bagai saudaranya sampai saat ini. Keluarga Julian datang juga ke pernikahannya saat ini. "Sialan kau, sudah ku bilang Alexandra akan menjadi milikku selamanya. Dan kalian berdua pun harus mengikuti jejak kami selanjutnya!"Carina pun langsung menunjukkan cincin pertunangan mereka ke wajah Gabriel. Gelak tawa pun terdengar meriah di antara mereka bertiga. Julian lebih dulu meminta kekasihnya untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius.Gadis itu memang mencintainya, tak menolak yang menjadi harapannya sejak dulu, menikahi dokter tampan dan menjauhkan dari wanita jalang penggoda calon suaminya.Seketika suasana berubah hening, alunan lagu berganti.Gabriel tersentak menoleh ke atas tangga, ca
Jet pribadi milik Gabriel Nostra lepas landas meninggalkan bandara Malpensa menuju kota Venesia. Kedua pasangan berbahagia duduk bersama, terus sibuk merencanakan pernikahan mewah dan megah.Di belakang mereka, dua pengawal terus mengamati dan mengawasi. Tiba-tiba saja Romano menyikut rekan kerjanya. "Kau kenapa, Alano? Wajahmu aneh begitu!""Grr___ beristirahatlah, perjalanan masih panjang!" tukas rekannya kesal karena mengganggu lamunan.Romano menoleh tajam."Ayolah, kau berbohong. Wajahmu itu tidak seperti biasanya, Alano-!""Aku ingat orang tua Gabriel saat ini. Pasti Frank dan Sara Nostra bahagia, jika putranya ingin menikahi putri Daniel dan Rosaelia Camorra."Suara pengawal Alano terdengar jelas oleh Gabriel dan Alexandra. Keduanya beringsut duduk satu meja di belakang, bertanya lebih lanjut mengenai ceritanya yang belum lengkap.Tak ada yang mengenal baik kedua orang tua mereka, kecuali pengawal setia Alano sendiri."Beraninya kau menyembunyikan sesuatu padaku?!" seru Gabriel
"Kita mau kemana, Romano-?" tanya Alano kebingungan.Romano mengangkat bahu, yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya. "Kita ikuti saja kemana mereka ingin pergi, sebentar lagi Gabriel juga memberi perintah."Kedua pengawal pribadi Gabriel Nostra dan Alexandra Camorra akhirnya menunggu sabar di ruang tengah. Puri Milano kembali tenang dan sunyi sejak Anthony kembali ke Napoli. Tak ada tawa ceria putri kecil Angela Camorra lagi.Romano-!Alano-!Seru Gabriel saat menuruni tangga.Senyum mengembang terlukis di wajah sang mafia muda, menggenggam erat tangan mungil kekasihnya. "Kami ingin liburan ke Venesia, kalian berdua tinggal saja di Milan-!"Romano berdiri tegak, memprotes keras, "Kami harus ikut kalian, tidak bisa seenaknya pergi begitu saja, lihat akibat sebelumnya kau ke Venesia malah membuat banyak masalah-!"Grrr-!Gabriel teringat bagaimana akhirnya tuduhan kejam perselingkuhan jalang Maria Novella merusak hubungannya dengan Alexandra, hingga tertembak mengakibatkan dir
Angela Camorra, putri kecil yang paling berbahagia di Puri Milano. Kakaknya, Alexandra telah kembali ke Milan bersama sang mafia Gabriel Nostra dan Zio Anthony Marriot.Alano dan Romano ikut merasakan kegembiraan. Semua sudah kembali seperti semula!Tapi kedua anak muda itu belum terlihat sejak makan pagi tadi. Anthony hanya menggeleng kepala saja. Keponakannya Alexandra tidak berada di dalam kamarnya.Pasti semalam Gabriel telah menyeret agar tidur menemani dirinya. Kini waktunya makan siang tiba, seluruh penghuni Puri Milano diajak untuk duduk bersama termasuk Alano dan Romano.Baru saja Anthony ingin meminta pelayan Albert memanggil mereka, tiba-tiba saja Gabriel dan Alexandra sudah datang dan berpakaian rapih."Maafkan kami, Zio-! Semalam kelelahan, hingga tak sempat sarapan bersama kalian tadi.""Hmm-- jika itu hanya sebuah alasan yang kau buat, mungkin aku tak senang mendengarnya. Tapi kukira memang butuh pemulihan, setelah beberapa hari melewati proses yang panjang kesembuhan
Gabriel Nostra dipertemukan oleh ketiga penembak jitu milik Anthony Marriot. Tiga orang Rusia berwajah keras dan kaku. Lev, Viktor, dan Misha berpapasan saat keluar dari kediaman Nikolaj. "Terima kasih atas bantuan kalian menyelamatkan Alexandra Camorra. Datanglah ke Milan, aku undang dalam acara besar kami nanti," ucap Gabriel sungguh-sungguh.Ketiganya tersenyum, Lev mewakili mereka untuk berbicara."Anthony Marriot mengirim kami bertiga ke sini. Suatu kehormatan melindungi keluargamu, ketika mendengar keponakan disandera oleh Nikolaj."Anthony Marriot menepuk bahu Lev, "Kerja bagus! Kembali ke tempat kalian, urus asetku atau ku pecat kau bertiga!"Derai tawa terdengar. Gurauan pemimpin mereka sedikit menakutkan.Lev, Viktor, dan Misha menjabat tangan Anthony. Perpisahan begitu cepat terjadi, dan Gabriel Nostra memutuskan kembali ke Milan malam ini."Kami akan ke Italia mengunjungi kalian, rindu bertarung dengan mafiosi Sisilia di tempat asal mereka!" Sesaat Lev membalas gurauan An
Romano mengangguk tak setuju ke arah Alano, tak mungkin mereka melepaskan tembakan balik ke dalam ruangan Nikolaj. Bedebah Christoff sedang mencengkram kuat Alexandra Camorra sebagai tameng agar mereka bisa lolos dari neraka di sana."Di mana Gabriel Nostra? Apa dia tak ingin kekasihnya selamat malam ini hah-!" umpat Romano kesal.Prank-k!Kaca jendela di ruang kerja Nikolaj pecah berhamburan, seseorang melompat dari sisi balkon langsung masuk menghancurkan semuanya.Depp! Timah panas menembus tepat di kening Chistoff, dan cengkramannya ke Alexandra Camora terlepas sudah. Tubuhnya ambruk menghantam lantai.Oh, Gabriel-!Gadis itu berteriak kencang, terkejut atas kehadirannya, tidak menyangka sang mafia muda Gabriel Nostra datang sendiri menyelamatkannya.Begitupun Nikolaj yang terkesima, ketika tahu lawan masih hidup dan kini memburu dirinya sampai ke Moscow."Bagaimana bisa kau berjalan lagi, Gabriel? Suruhanku sudah menyebabkan kau lumpuh dan tak berguna lagi!""Bedebah kau, Nikola
Romano dan Alano tetap memaksa ikut dalam misi penyelamatan Alexandra Camorra. Walau sempat terluka saat dikepung pasukan team pemburu liar Nikolaj, namun bisa lepas karena gadis itu sengaja membiarkan dirinya ditawan musuh. "Kalian berdua yakin bisa ikut dalam misi ini, aku tak mau jika terjadi sesuatu membahayakan lagi!" ucap Gabriel tegas. Tapi keduanya sudah mengangguk. Niat mereka tak bisa dikalahkan satu luka saja. "Kami ikut denganmu Gabriel, jangan pedulikan kami berdua jika terluka lagi, keselamatan Camorra di atas segalanya!" Sang pewaris pun akhirnya menyetujui keputusan mereka. Saat ini lima mobil terus meluncur ke kediaman Nikolaj, waktunya telah tiba menjemput kekasih untuk pulang bersamanya. Zio Anthony juga bersemangat menyelamatkan keponakan, dan dua senjata telah disiapkan. Dia tak akan pulang ke Italia tanpa Alexandra Camorra. Hanya pengawal Ivan yang tidak bersama mereka kali ini, bahu yang terluka menyebabkan dia harus beristirahat. Team Gabriel Nostra ditamba
Tuan Gregory, Bratva Rusia tua mengetahui kejadian anak buah Gabriel Nostra yang tertembak penjaga Nikolaj. "Kau harus lebih berhati-hati, Gabriel-! Jangan kirim lagi pengawalmu terluka ke sana, aku akan mengirim tim khusus untuk membantumu!"Gabriel mengangguk setuju. Anthony Marriot sedang menyalakan cerutu sambil berpikir keras. Gregory menuding langsung ke arahnya. "Apa yang akan kau lakukan menyelamatkan keponakanmu sendiri?"Belum terdengar jawaban darinya, tapi Yuri sudah datang memberi tahu sesuatu. "Tuan Anthony, pengawal setiamu sudah menunggu!" lapornya di depan pertemuan mereka.Senyum Anthony mengembang. "Kirim mereka, dan habisi sniper itu sebelum kita masuk ke istana Nikolaj!"Pukul 8 malam semua bersiap menyerang. Sudah terlalu lama mereka menunggu berhari-hari sampai keponakannya dibebaskan disandera oleh cecunguk itu.Gabriel berada di belakang Zio Anthony Mariott sebagai pendukung utama. Identitasnya belum diketahui sama sekali oleh Nikolaj.Keparat itu pasti mengir
Bandar Udara Internasional Sheremetyevo Alexander S. PushkinDua mobil pengawal menjemput kedatangan mafia Sisilia Anthony Marriot di bandara. Enam pengawal yang menyambutnya begitu terkejut, tak percaya menyaksikan suatu keajaiban.Mata mereka melebar, terbelalak kaget melihat sang mafia muda Gabriel Nostra berdiri tegak sebelum keluar dari jet pribadinya. Teriakan keras pun menggema."Oh Tuhan! Gabriel, kau ____ aku tak percaya ini!""Grrr ___ Romano, berhentilah berteriak seperti orang gila!""C'mon Gabriel, bagaimana kau bisa secepat ini sampai ke sini? Apa yang kau lakukan pada dirimu huh!""Kemarin terjadi begitu saja, saat Angela hampir tenggelam dan menyelamatkan gadis kecil itu tanpa mengindahkan apa yang terjadi dengan tubuhku sendiri. Begitu cepat aku juga tak sadar melakukan itu!""Good-! Kini saatnya kau menyelamatkan kakaknya, Gabriel. Aku tak menyangka kau datang sendiri, bukan mengutus pengawal lainnya!""Alexandra Camorra calon istriku, Romano!"Pengawal dan tangan ka