Share

Part 3 Tamu Tak Diundang

Penulis: La Bianconera
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-19 19:28:48
"Sya-syarat apa, Pak?" Nuraini terkejut.

Agus menggaruk rambutnya, lalu menatap gadis berparas manis tersebut. Nur langsung menunduk tidak berani membalas tatapan laki-laki di depannya.

Agus berdehem lirih. "Nuraini, setelah menikah, kamu tidak boleh mengajukan gugatan cerai. Bagaimana, kamu setuju?" tanya lelaki itu.

Nuraini langsung mendongak, memberanikan diri membalas tatapan mata laki-laki dewasa itu. Dia sudah tidak bisa mundur lagi sekarang. Keputusan yang telah dilontarkan menerima lamaran Agus seperti sebuah jebakan untuk dirinya sendiri.

"Bagaimana, Nur? Kamu tidak keberatan?" ulang Agus lirih. "Maaf, Nur. Saya rasa kamu sudah tahu tentang masa lalu saya. Saya sudah pernah mengalami kegagalan dan saya tidak ingin hal itu terulang lagi. Saya tidak ingin merasakan kembali pahitnya perceraian, Nur."

Nuraini mengangguk pelan. "I-iya, saya setuju, Pak. Saya akan berusaha menjadi istri yang baik, Pak." Akhirnya, jawaban itu terlontar dari bibir tipis itu.

"Baiklah, kalau begitu, sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 4 Imam Yang Baik

    "Mbah, mulai sekarang ini kamar Njenengan. Jangan sungkan kalau perlu apa-apa, panggil Mbak Susi, nggih."Agus menunjukkan kamar yang cukup besar di lantai satu rumahnya. Nenek Kanti, hanya melongo memperhatikan seisi kamar yang lengkap dengan tempat tidur berukuran queen size. Lemari pakaian berwarna putih dua pintu berdiri elegan di sisi tempat tidur.Nuraini yang ikut memasuki kamar, ikut takjub. Dia menatap tak enak hati pada Agus. Laki-laki itu menyunggingkan senyum sekilas.Mulanya, Nenek Kanti tidak ingin ikut Nur ke rumah Agus. Perempuan tua itu memilih hidup di rumahnya yang sederhana. Namun, Agus sedikit memaksa supaya Nenek Kanti mau pindah ke rumahnya supaya lebih dekat dengan Nur. Apalagi setelah ini, Nur akan memasuki bangku kuliah sehingga tidak punya banyak waktu menemui neneknya. "Le, apa ini nggak terlalu apik. Mbah turu, nek mburi wae karo Mbak Susi, ya Le." ( Mbah tidur di belakang saja sama Mbak Susi.) Nenek Kanti bernegosiasi. Agus tersenyum dan mendekati wanit

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 5 Boleh Aku Memiliki Kamu...

    "Bolehkah aku mencium kamu, Nur?" ulang Agus lirih. Nur terdiam beberapa saat lalu memutuskan mengangguk pelan. Gadis itu menunduk malu-malu, namun Agus segera mendongakkan wajah sang istri dengan pelan. Ciuman. Itu pertama kali dialami oleh Nur. Dulu semasa Banu masih hidup, pemuda itu hanya mencium kening dan pipinya.Nuraini seperti kehabisan napas. Dia mendorong pelan dada Agus. Agus meraih kepala Nuraini dan menyatukan kening mereka. Napasnya memburu. "Maaf, Nur. Maaf," ucapnya lirih. Agus merasa menjadi orang yang munafik. Ketika dia tengah mencium Nuraini, hatinya masih tertinggal di satu raga. Raga Sigit. Ingatan Agustus tentang Sigit, saat dirinya mencium Nur membuat lelaki itu menyesal. Tidak seharusnya dia memanfaatkan keinginannya pada Nuraini, gadis belia yang sekarang berstatus istrinya."Ya, sudah, kamu mandi dulu, Nur." Agus mencium kepala Nur lalu bergegas meninggalkan gadis itu. Nuraini masih termangu. Nur mengusap bibirnya yang basah. Dadanya berdebar kencang. A

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-22
  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 6 Peristiwa Berkesan Namun Pahit

    Nuraini hanya pasrah ketika Agus menjelajahi tubuhnya walaupun dia merasa ketakutan. Bagaimanapun juga, Agus adalah suaminya. Lelaki itu berhak penuh atas dirinya."Ak-aku ta-takut, Mas," bisik Nur lirih. Agus mencium kening gadis di bawah kungkungannya. "Aku nggak akan kasar, Nur. Aku akan pelan-pelan jangan takut," balasnya.Sekali lagi, Nur mengangguk pasrah ketika Agustus mengajaknya menggumamkan do'a. Nuraini terisak lirih ketika lelaki itu mengambil haknya. Antara sedih, sakit, dan kehilangan. Mahkota berharga yang dijaganya selama hampir 19 tahun, kini telah diambil orang yang berhak. Meskipun orang itu belum mengisi hatinya."Maaf, Nur." Agus berkata lirih di antara deru napasnya. Laki-laki itu mengusap pipi basah Nuraini dan mencium bibir istrinya untuk meredam rintihan wanita itu. Nur memejamkan mata rapat merasakan "penyiksaan" yang cukup panjang itu. "Nur, terima kasih sudah memberikannya untukku," bisik Agus sambil menjatuhkan dirinya di atas tubuh lembab Nuraini."Sud

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-23
  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 7 Pelampiasan Hasrat

    Agus mengeryit melihat kelakuan Nur. Wanita itu tidak lagi bersikap malu-malu seperti sebelum mereka melakukan hubungan suami istri. Nuraini tersenyum penuh arti dan memberanikan diri mencium sekali lagi bibir laki-laki di depannya."Istrinya aku mau ngomong apa?" tanya Agus lirih. Agus memejamkan mata, membiarkan Nur mengusap wajahnya dan menciuminya. Agus justru semakin mengeratkan pelukan pada tubuh kecil itu.Sikap sedikit agresif dari Nur kembali membangkitkan keinginan lelaki itu untuk meminta lebih. Akhirnya, tanpa menunggu persetujuan, Agus kembali mengajak Nur mengulanginya. Nuraini tidak menolak. Walaupun hatinya nelangsa, dia tetap melayani Agus dan tak menghiraukan rasa tidak nyaman pada bagian tubuh bawahnya."Nuraini, masih sakit?" tanya Agus lirih sambil mengecup pelan pipi wanita itu.Nuraini menggeleng pelan. Rasa sakit itu masih ada. Akan tetapi, lebih sakit jika mengingat sang suami melakukan itu hanya demi kepuasan hasrat. "Benarkah apa yang dikatakannya kalau di

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-24
  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 8 Anak?

    "Nuur, Nur ... bangun. Sudah subuh!"Agus menunduk dan mencium kening Nur. Dia mengusap pelan rambut panjang istrinya. Nuraini mengerjap kaget dan menatap Agus dengan bingung.Agustus terkekeh melihat kebingungan di wajah sang istri. Laki-laki itu duduk di tepi tempat tidur dengan jemari mengusap kepala istrinya."Kenapa bingung? Kamu lupa ya, kita sudah menikah, hm? Kenapa kamu peluk bajunya bukan orangnya?" goda Agus.Nur memalingkan wajahnya yang memerah. Agus menyunggingkan senyum dan menatap beberapa bercak merah di leher dan dada istrinya. Nur langsung mengikuti arah pandangan lelaki itu dan menarik selimut, menutupi tubuhnya sampai batas leher."Nggak usah ditutup. Aku sudah lihat jelas banget semuanya." Agus kembali menggoda lalu menunduk dan mencium bibir Nur sekilas."Pak Agus, kenapa Bapak jadi mesum?'Agus terbelalak mendengar panggilan Nur yang kembali berubah. "Hei, kenapa kamu panggil aku Bapak lagi? Aku suami kamu, lho. Bukankah semalam kamu sudah lancar memanggilku, '

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-25
  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 9 Mulai Cemburu

    Mendengar suaranya saja, wajah Agus langsung berubah masam. Tanpa menghiraukan tatapan bertanya dari Nur dan Nenek Kanti, laki-laki itu segera bangkit dan mendekati wanita cantik yang berdiri di depan pintu.Agustus menatap datar pada wanita itu sembari memasukkan kedua telapak tangannya ke saku celana. Wanita tersebut melongok ke arah ruang makan, menatap dingin ke arah Nur, lalu tersenyum satu sudut."Jadi, itu istri kamu, Ji? Nggak salah nih, dibuang Susan kamu dapatnya gadis polos kampungan begitu? Oh, ya, nggak mungkin masih gadis kan? Siapa sih yang nggak mau sama duda keren banyak duit? Ck, ck!" ejeknya. Agus mengeraskan rahangnya dan melirik ke arah Nur yang menunduk dalam. Nur segera bangkit dari tempat duduk diikuti oleh neneknya. Saat melewati Agus, lelaki itu segera menyambar tangan Nur. Nenek Kanti mematung, memperhatikan ketiganya."Wanita yang kamu bilang kampungan, tapi nggak pernah menawarkan dirinya padaku. Nggak pernah mencoba merayuku, apalagi demi uang. Nggak per

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-26
  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 10 Malang

    Agustus menyipitkan mata mendengar sindiran istrinya. "Kamu cemburu, Nur?" tanyanya sembari merangkul bahu Nur.Nuraini menghentikan langkah di depan pintu. Dia mendongak menatap lelaki bertubuh tinggi tersebut. Agus terkekeh dan menarik tubuh mungil Nur ke dalam pelukannya. Tinggi Nuraini hanya sebatas dada Agus. Lelaki itu menunduk dan memegang wajah sang istri"Kamu cemburu, Nur?" ulang Agus lagi. Nuraini mendengus kasar membuang rasa kesal di hati. "Kok nggak dijawab," kejar laki-laki itu."Nggak, aku cuma menyayangkan saja, Mas. Nggak seharusnya aku keluar kamar dan melihatnya. Supaya acara ciumannya khusyu.""Ha ha ha!" Agus langsung terbahak. "Kamu ingin aku melakukan itu, hm? Begini?" Tanpa basa-basi Agus melahap bibir tipis Nur. Wanita itu mendorong dada sang suami, namun Agus justru mengeratkan pelukannya. Cukup lama mereka hanyut dalam ciuman. Agustus menghentikan ciuman sejenak dan menatap sayu pada sang istri."Nanti di Malang kita bikin yang khusyu, Nur. Sekarang, nggak

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-27
  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 11 Nasihat

    "Lho, lho, yo opo rek, isoke nikah ra ngabari iku lho!" ( Bagaimana sih, nikah tidak memberi kabar itu) ulang laki-laki itu dengan mata menyipit curiga.Agus berdehem lirih dan menggaruk pelipis. "Maaf, Mas. Belum ngadain resepsi, InshaAllah nanti aku undang," jawabnya canggung."Gus, syukurlah nek awakmu wes tob--" Agustus langsung menepuk pelan bahu laki-laki itu. Laki-laki tersebut merangkul bahu Agus sembari terkekeh dan berbisik lirih, "Yo opo, luwih enak karo wong wedok kan, Gus? Weslah, Gus, ojo suwe-suwe awakmu tersesat." (Bagaimana lebih enak sama perempuan kan? Sudahlah, jangan lama-lama kamu tersesat)"Aku masih belajar, Mas. Doain aku bisa dan kembali ke jalan yang lurus. Aku tersiksa, Mas, kayak gini terus," balas Agus sembari berbisik pula. Dia melirik Nur yang berdiri tak jauh darinya. Wanita itu malah sibuk memperhatikan ombak pantai sembari memvideokannya menggunakan kamera ponsel."Iyo, Gus. Nggak semua perempuan itu bajingan dan murahan seperti Susan. Lihat tuh ist

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-28

Bab terbaru

  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 58 End

    Tanpa berucap apa-apa, Agus segera berberes. Sedangkan Nur sibuk dengan si Kembar di dampingi Bu Aminah. Bayi berusia 1,5 bulan itu memang sangat menggemaskan. Bu Aminah dan anak-anak melepas kepergian si Kembar dengan mata berkaca-kaca. Tetapi mereka tidak bisa menahannya. Si Kembar memiliki keluarga dan rumah. Sebelum berangkat ke rumah sakit, Brian terlebih dahulu menghampiri Agus dan memeluk laki-laki itu. Brian menatap Agus dan menepuk pelan bahu laki-laki itu. "Perjuangkan rumah tangga kalian. Jangan sampai si Kembar kehilangan kasih sayang utuh dari orang tuanya, Gus," pesannya.Agustus mengangguk samar. "Terima kasih, Yan. Terima kasih, sudah menjaga si Kembar dan Nur. Kalau nggak ada kalian, aku nggak tahu nasib mereka," ucap Agus sambil melirik ke arah Nur dan kedua anaknya.Brian terkekeh kemudian pamit pada Agus dan Nur untuk ke rumah sakit. Laki-laki itu sengaja berangkat lebih pagi dengan alasan ada pasien yang hendak melahirkan. Padahal, Brian tidak ingin melihat kepe

  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 57 Sanksi Sosial

    "Kamu jangan khawatir gini, Yan. Sudah, ah. Berangkat dulu," pamit Agus lagi. Brian tidak bisa lagi mencegah temannya itu. Agus juga menolak diantar dengan alasan laki-laki itu ingin menyendiri. Brian hanya bisa mengangguk pasrah.Nuraini menunduk dalam tidak berani membalas tatapan mata Brian. Sesekali laki-laki itu meliriknya sambil makan. Pandangan Nur bertemu dengan Bu Aminah yang duduk di sebelah Brian."Agus kok lama pulangnya? Apa dia bilang pergi ke mana gitu, Nur?" tanya wanita itu.Nuraini menggeleng lemah. "Ndak, Bu. Cuma pamit ke klinik," jawabnya. Nuraini beralih memandang Brian. "Em, Mas. Tangan Mas Agus kenapa ya, kok bisa begitu?" tanyanya lirih.Dia merasa bodoh. Suami sendiri terluka, tetapi dirinya tidak tahu. Brian mengangkat sebelah alis mendengar pertanyaan konyol itu."Aneh banget. Kamu itu istrinya, Nur. Seharusnya kamu tanya, kenapa dia begitu? Kalau dia nggak datang ke Jakarta, Agus juga nggak luka begitu!" jawab Brian ketus.Bu Aminah langsung menoleh dan m

  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 56 Terbiasa Dengan Rasa Sakit

    "Apa maksud Mas Brian bicara begitu?" tanya Nur lirih.Brian menggeleng samar, kemudian bangkit dari tempat duduknya. Sedangkan Nur, mendongak menatap laki-laki itu. Nuraini berharap dirinya salah dengar tentang pernyataan Brian."Aku nggak perlu mengulangi apa yang aku katakan, Nurkodir. Yang aku minta, pulanglah, dan perbaiki hubungan kalian. Cayenne dan Panamera nggak pantas menjadi korban keegoisan orang tuanya," ucap laki-laki itu masih dalam nada ketusnya.Nuraini mengangguk samar, kemudian bangkit dari tempat duduk. Brian mengarahkan pandangan pada beberapa anak yang tengah berkumpul di gasebo bersama guru les."Lihatlah mereka. Anak-anakku itu sewaktu kecil masih bisa aku bohongi tentang orang tuanya. Tapi setelah mereka besar dan sekolah, mereka selalu menuntut jawaban yang sama, Nur. Selalu menanyakan keberadaan orang tua kandungnya. Jangan buat Cayenne dan Panamera mengalami hal serupa dengan mereka," tunjuk Brian pada anak-anaknya. Nasihat si Kaku, pemilik mulut judes itu

  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 55 Pasrah

    "Cayenne, Panamera?" tanya Agus lirih.Brian mengangguk antusias. Dia mempersilakan Agus duduk sembari menunggu Bu Aminah. Rupanya, Bu Aminah membantu Nur memandikan Cayenne dan Panamera.Dada Agus berdesir mendengar tangisan bayi dari dalam kamar tamu. Laki-laki itu beranjak mendekati pintu yang sedikit terbuka. Sedangkan Brian sibuk dengan Axel dan Aruna, anak angkatnya yang berusia satu setengah tahun. "Iya, sebentar ya, Sayang. Gantian Adek Cayenne, dong!""Sudah, Nur, cepat susuin. Biar Ibu yang pakaiin Cayenne baju. Lagian, kamu itu disuruh stok ASI kok susah banget. Maunya tiap hari diomelin Brian. Apa nggak panas, dengerin Brian ngomel?" goda Bu Aminah sambil tertawa kecil.Nuraini menggeleng pelan. "Sudah biasa, Bu. Mas Brian cerewet, tapi perhatian sama si Kembar," ucap Nur sambil melangkah mendekati pintu hendak menutup pintu tersebut.Wanita itu tertegun. Begitu juga laki-laki yang berdiri di depan pintu. Keduanya mematung. Mata laki-laki itu memerah. Pipinya basah. Nurain

  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 54 Lagi-lagi Kebetulan

    Semakin lama memandang wajah mungil Panamera, semakin merasa aneh. Memang wajah bayi itu akan berubah-ubah. Akan tetapi, apa ini kebetulan?Brian meletakkan kembali Panamera, ketika bayi itu mulai menangis. Sedangkan Cayenne sudah tidur sejak beberapa menit yang lalu. Mendengar anaknya menangis, Nur bergegas mendekat."Kayaknya haus, Nur. Kamu harus banyak makan sayur, Nur. Bayi kamu butuh banyak nutrisi, kamu dengar?" ucap Brian kembali ke mode datar dan ketus.Nuraini mengangguk. Dia segera meminta izin membawa Panamera ke kamar dan menyusuinya. Kedua bayi kembarnya itu sangat rakus ketika menyusu. Brian memang tergolong cerewet jika menyangkut anak-anaknya dan juga si Kembar."Alhamdulillah ya, Nak. Kita mendapatkan keluarga baru yang sangat baik. Om Brian dan Eyang sangat sayang pada kalian. Jangan sedih ya, Nak, kalian pisah dari Ayah. Nanti Bunda ketemuin kalian kalau sudah waktunya."Nuraini tersenyum dan mencium pipi Panamera dengan sayang. Nur memerhatikan wajah Panamera yang

  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 53 Welcome Twins

    Dengan langkah lelah, Agustus tidak berhenti mencari keberadaan sang istri. Dia juga sudah menyebar beberapa foto Nuraini. Namun keberadaan Nur benar-benar seperti ditelan bumi. Agustus tertunduk lesu di peron stasiun. Selama dua minggu di Jakarta tidak membuahkan hasil. Laki-laki itu memutuskan kembali ke Ponorogo. Kini Agus tidak punya semangat hidup. Dia juga tidak bersedia dicalonkan menjadi kepala desa kembali.Bahkan, Agus lebih banyak menghabiskan waktu di toko. Terkadang dia juga tidak pulang dan memilih tidur di toko. Pulang ke rumah hanya akan membuat hatinya semakin diliputi rasa bersalah. Melihat barang-barang milik Nur, hati laki-laki itu kembali tercabik-cabik sakit.Agustus mengusap kedua matanya yang basah. Teringat dosa-dosanya di masa lalu. Dosa-dosa yang pada akhirnya mendzolimi wanita sebaik Nuraini.Sudah tiga bulan, Agus menekuni ilmu agama di pondok pesantren. Dia hanya pulang ke rumah seminggu sekali. Jika pulang, Agus memilih tidur di rumah Nenek Kanti. Di si

  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 51 Si Manusia Kaku

    "Anak angkat, Buk?" ulang Nur tertarik.Bu Aminah mengangguk. Dia melirik pada kedua anak yang berlari kecil menuju ke rumah. Ada mendung di wajah wanita paruh baya itu mengingat masa kecil Brian yang memprihatinkan."Dulu, nasib Brian kecil sangat menyedihkan, Nur. Dia nggak pernah tahu sosok ayahnya sampai saat ini. Ibu hanyalah perempuan ... perempuan, nggak berguna, Nur." Bu Aminah mengusap-usap kedua matanya yang basah. Nuraini terdiam. Menceritakan masa kecil Brian yang pahit adalah hal berat. Namun, juga membuat wanita paruh baya itu lega karena terlepas dari rasa sakit yang dipendam selama hampir 30 tahun seorang diri.Brian Kahfi Marcelino, adalah anak yang terlahir tanpa kasih sayang sang ayah. Aminah muda hanyalah orang kampung. Dia datang ke Jakarta mencari pekerjaan sebagai ART. Namun, tragisnya wanita berparas ayu itu menjadi korban kebiadaban anak majikannya sendiri. Aminah muda yang cantik diperkosa anak majikannya sehingga hamil. Mengetahui ARTnya hamil, sang majika

  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 51 Brian

    Pak Sopir memundurkan mobilnya. Laki-laki itu juga turun dari mobil, membantu mengangkat tas pakaian milik Nur. Selanjutnya, membukakan pintu untuk wanita itu."Maaf, Pak, kita mau ke mana?" tanya Nur begitu mobil sudah melaju cukup jauh dari stasiun Pasar Senen.Laki-laki kaku di samping kemudi itu melirik center mirror. "Mau ke tukang penadah orang hamil!" jawabnya santai dan ketus.Nuraini terperangah. Dia sedikit memajukan badan dan menatap Pak Sopir yang justru tersenyum geli. Melihat kecemasan di wajah Nur, laki-laki muda berkacamata pemilik mulut judes itu tersenyum sinis."Nyalimu besar juga, ya? Datang ke Jakarta dalam keadaan hamil tanpa tujuan jelas?" sindirnya.Nuraini mendengus lirih. Memang benar, dia hanya bermodalkan nekad untuk menjauhi suaminya. Nur juga terpaksa ikut mobil laki-laki bermulut judes itu. Rencananya setelah itu, Nuraini akan mencari kontrakan dan pekerjaan.Mobil melaju pelan ketika memasuki komplek perumahan elite. Nuraini memperhatikan kanan kiri jal

  • TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN    Part 50 Laki-laki Misterius

    Air mata Nur kembali menetes. Pandangannya buram ke luar jendela kereta yang semakin jauh meninggalkan Jawa Timur. Ikut meninggalkan kenangan indahnya bersama Agus.Laki-laki yang dulu diharapkan mampu menjadi imam yang baik. Laki-laki yang diharapkan menjadi tempatnya berlindung. Namun, justru dialah yang menorehkan luka hati. Lelah menangis, Nur tertidur. Kepalanya terkulai ke sisi kiri.Nur mengerjap kaget ketika merasakan telapak tangan seseorang menyangga kepalanya. Nuraini segera memperbaiki posisi duduk. Kakinya sedikit pegal karena terlalu lama duduk. Dia melirik ke arah laki-laki yang duduk di sampingnya. Laki-laki itu hanya menoleh sekilas dengan sikapnya yang dingin."Ma-maaf, Pak. Sa-saya tidak sengaja," ucap Nur tidak enak hati.Laki-laki itu mengangguk pelan dan tersenyum sekilas. "Nggak apa-apa. Mau ke mana?" tanyanya datar. Laki-laki berkaca mata itu melirik perut Nur yang membuncit. Merasa diperhatikan, Nur segera merapikan bagian depan kardigannya."Mau ke Jakarta,

DMCA.com Protection Status