Sehingga James Holland selalu mengalah dan rajin menghubungi Lily. Tapi Lily kadang mencuekkan panggilan James Holland di saat dirinya sibuk bekerja. Tentu saja, James Holland bisa paham dengan kegiatan Lily. Asal Lily tidak tertekan, ia akan mendukung keputusan Lily. Walaupun terasa berat hati.***Chris yang sudah kembali keperusahan SAG, ia tetiba mendapatkan ceramah panjang dari Nelson Jong tanpa non stop. Chris yang mendengarkan ceramahan Nelson Jong seperti kotbah para pastor hanya memasang tuli yang di anggap angin lalu. kemudian memanggut-manggutkan kepala seakan mendengarnya dengan cermat dan paham dari apa yang di katakana oleh Nelson Jong.Nelson Jong yang capek berceramah, ia memilih duduk lemas di hadapan Chris dan menarik nafas panjang berapa kali.Sejujurnya Nelson Jong sangat kesal dengan sikap Chris yang selalu menghilang dari perusahan dan seenak hatinya kembali tanpa merasa bersalah sedikit pun saat kembali ke perusahan dengan wajah bodoh.“Paham dengan apa yang ak
Pandangan orang pada heran ke arah Chris, Sebagian dari mereka juga tidak mengerti apa yang di katakan oleh Chris. Karena Chris sudah mengunakan bahasa Inggris, gara-gara dirinya kelamaan di inggris dan tanpa sengaja menggunakan bahasa Inggris sampai saat ini.Melihat tampang mereka yang bodoh yang di pasar, Chris semakin terkekeh lucu. Melihat wajah orang bodoh yang memandangi sosok dirinya yang tampan."Tidak pernah lihat orang tampan seperti aku kah! sampai terpesona seperti itu," kata Chris dengan wajah bangga dan tidak lupa memamerkan gigi yang cring-cring Sejujurnya ini pertama kalinya, Chris memasuki tempat seperti ini yang kotor, bau, becek dan penuh lalat berterbangan sana dan sini. Maka Chris bisa seenak hati untuk mengkritik orang sesuka hati tanpa perlu menjaga perasaan mereka.“Masa bodoh, buat apa menjaga perasaan kalian ck ck kc,” umpat Chris dalam hati yang masih rajin menghina orang di pasar.Dari jauh, Lily melihat Chris yang di tatapi pembeli dan penjual dengan ta
Lily yang melihat penderitaan Chris, ia terkekeh renyah. Kemudian berjalan ke arah lain dan menaik bus untuk pulang ke apertement.“Hari ini merupakan hari yang membahagiakan,” batin Lily yang senang melihat kesialan dan penderitaan Chris.Bus yang menuju arah apertemen mulai berhenti di halte bus.“Ha…” Lily menghela nafas panjang. Karena ia harus berjalan kaki selama sepuluh menit untuk sampai ke tempat tujuan.Sesampai di apertement, Lily memilih untuk memasak bahan makanan yang di beli. Selesai memasak, Lily memutuskan untuk mandi dengan tujuan menghilangkan aroma bau badan yang menempel.Sedangkan Chris yang di apertement muntah-muntah hebat di dalam kamar mandi. Lelah muntah dan tidak ada tenaga untuk membersihkan mobil. Chris memutuskan menyuruh orang untuk membersihkan mobil sampai sewangi mungkin. Soal baju, lagi-lagi Chris membuang ke tong sampah. Karena tidak tahan dengan aroma bau campur aduk.“Amit-amit mau aku bersihkan,” cibir Chris yang menatapi baju mewah yang ia bua
“Hmm.. bagaimana kalau kita pergi jalan-jalan?” tawar James Holland yang mencari kesempatan untuk bersama dengan Lily lebih lama lagi.“Tapi?” ragu Lily akan tawaran dari James Holland.“Hari ini aku pulang awal, karena tidak ada pasien. Jadi kita punya waktu untuk bersama,” alasan James Holland, karena dirinya ingin mengajak Lily pergi berkencan.Lily yang telah di bohongi oleh James Holland. Ia menerima permintaan James untuk pergi bersenang-senang.“Aku mau nonton film horor,” seru Lily dengan semangat.“Yakin, jangan-jangan tidak akan bisa tidur nanti malam.”“Yakin, lagian aku suka nonton film horor. Jangan-jangan kamu takut,” balas Llly dengan suara bahagia dan kedua mata menatapi wajah James Holland yang sedikit berkerut dahi.“Aku tidak takut,” mau tidak mau, James Holland menemani Lily untuk melihat film horror.Di dalam bisokop, James Holland seperti orang bodoh. Karena tidak mengerti apa yang di ceritakan di film horror. Sehingga dirinya hanya sibuk makan pop corn dan Lily
“Diam dan jangan berontak terus atau aku lakukan di sini,” geram Chris saat telah mendudukkan Lily di dalam mobil di sebelah kursi kemudi.Lily memasang wajah kesal dengan melototi wajah Chris yang tampan berjalan memutar dengan gagah membuka pintu serta duduk di sebelahnya.“Pakai seat beltmu!” Lily memakai seat belt secara kasar. Kemudian menatapi Chris yang masih tidak berubah dengan otak selangkangan. Walaupun dia merupakan pria mapan dan berjiwa bos serta kaya raya.Chris terkekeh renyah setelah mendapatkan target. Ia mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi untuk segera pergi dari pasar terkutuk yang super bau itu yang sudah membuatnya menderita sengasara.“Mau kemana?” tanya Lily kesal.“Ke Hotel,” jawab Chris Jujur.Mendengar kata hotel yang di lontarkan oleh Chris. Lily yang murkah akan nafsu Chris yang tidak berubah. Ia melemparkan satu kantong berisi gurita hidup yang akan di gunakan buat kerjain James Holland ke wajah Chris.“Mati aja kau dengan barang terkutukmu,” pe
“Huh, CEO selangkangan...” gumam Lily kesal mengingat kejadian tadi.Pintu apertement berbunyi berulang kali. Lily langsung membuka pintu untuk melihat siapa yang mengetuk pintunya.“James?”“Makan yuk, aku dapat banyak vocer dari pasien dengan discon besar. Sayang tidak di pakai,” Balas James Holland yang memperlihatkan berapa vocer discon makanan yang di dapatnya.Lebih tepatnya, James Holland sengaja mendapatkan vocer tersebut dengan cara menukar dengan pengobatan yang ia tawarkan kepada para pasien.“Ayo....” balas Lily semangat untuk menghilangkan kemarahan yang menumpuk di dalam hati akibat ulah Chris.Lily merasa dirinya harus melampiaskan semua kekesalan pada makanan. Jika tidak ia akan mengila dan stress berkepanjangan.Sedangkan Chris yang di rumah sakit. Ia sudah berhasil meloloskan diri dari gurita terkutuk. Setelah di bantu berapa dokter yang datang untuk memberikan pertolongan gawat darurat..Karena lilitan gurita yang kuat, Chris terpaksa harus di rawat di rumah sakit a
Entah perawat tersebut sudah kebal dengan sindiran atau karena mereka telalu menaksir dengan Chris. Sehingga mereka tidak perduli dengan apa yang di katakan oleh Chris dan semakin jadi-jadi dengan tingkah untuk mendapatkan perhatian Chris.Dokter yang awalnya ingin memeriksa Chris menjadi tidak jadi, karena Chris mengila dan melempar apa yang ada di dekatnya ke arah para perawat dan dokter kulit dan kelamin tersebut juga kena sasaran empuk Chris.Puas melampiaskan emosinya, Chris merasa harus pindah rumah sakit. Sebelum ia mengila di rumah sakit ini. Dengan keandaan bagian bawah yang masih memar dan nyeri. Chris memilih pergi dari rumah sakit terkutuk dan bersumpah akan membuat rumah sakit tersebut bangkrut dalam waktu dekat.Di rumah sakit Singha, Chris mendapatkan perawatan terbaik. Karena status Chris yang merupakan pemegang saham terbesar di rumah sakit Singha. Bahkan rudal Chris di periksa teliti dan mendapatkan perawatan lebih baik dari rumah sakit lainnya.“Sial, gurita sialan.
“Aku harus pulang,” Ucap Lily yang sudah puas menyiksa Chris secara batin.“Jangan.. Aku mohon jangan pergi, Li!” pinta Chris dengan memohon sendu.Chris ingin Lily lebih lama di sampingnya. “Aku akan datang besok lagi,” rayu Lily dengan sengaja mencium bibir Chris.“Tapi?” ragu Chris.“Aku sudah kembali bekerja untukmu,” balas Lily tegas dan berjalan pergi dari hadapan Chris dengan belengak lengok.Chris menatap kepergian Lily dari hadapannya, kemudian memukul ranjang yang ia tepati sekuat tenaga.Chris sungguh tidak rela, Lily pergi dari hadapannya dan luka yang di alami oleh rudal Chris kembali terbuka. Hingga Chris menjerit kesakitan, ketika rudal tersebut sudah lemas tak berdaya dengan tergenang lautan merah.Di luar, Lily terkekeh renyah ketika mendengar suara jeritan Chris yang memilukan.“Sungguh menyenangkan,” batin Lily yang Bahagia. Karena tujuannya memang membuat Chris menginap lebih lama di rumah sakit dan tersiksa secara batin dan ia akan mencari laptop lama yang di sit
“Mana Hpmu?” tanya Chris setelah diam sejenak.Nelson Jong mengerutkan kening akan permintaan Chris.“Mana ponselmu,” seru Chris yang menaikkan volume suara.Nelson Jong meraih ponsel di balik jas hitam yang membalut tubuh rampingnya dan menyerahkan cepat pada Chris. sebelum ia mengalami kesialan seperti nasib barang yang hancur berserakan di lantai.Secepat kilat, Chris langsung membuka aplikasi instagram dan setelah mendapatkan apa yang ia cari dan menyulut emosinya kembali. Chris langsung memperlihatkan pada Nelson Jong.“Tuh, lihat?” ucap Chris sambil menyodorkan ponsel tersebut kepada Nelson Jong yang menatap dengan binggung.Nelson Jong meraih ponsel di tangan Chris. Ia memperhatikan layar ponsel dengan raut wajah penuh penasaran tinggi. Perlahan tapi pasti, wajah penasaran Nelson Jong berubah melotot ketika mengenali wajah orang yang ada di layar tersebut.“Ini Lily?” ucap Nelson Jong dengan suara kuat dari biasanya.“Menurutmu?” jawab Chris dengan nada kesal dan geram.“Benar-
Banjir mulai sulut di saat malam hari. Chris menghela nafas super panjang tidak lupa dengan kata-kata umpatan yang di lontarkan dari bibirnya.Lelah mengumpat, Chris memiluh untuk mengemudikan mobil kembali ke apertemen mewah dengan badan loyo dan lesu. Niat beli hp pupus bersama harapan barusan.Chris yang sudah telanjur malas untuk pergi jauh, ia memutuskan pulang dan memutuskan besok baru beli ponsel pada keesokan pagi.***Pagi hari dengan pakaian super mahal dan hp keluaran terbaru. Chris berjalan masuk ke dalam kanto dengan perasaan bahagia. Ia akan meneror Lily untuk secepatmya kembali ke Seoul. Hp baru di buka dan memasukkan nomor Lily dan Kirana. Setelah sekian lama menghubungi Lily, dahi Chris berkerut banyak. Ia semakin naik darah. Begitu juga menghubungi Kirana yang hasilnya juga sama. Tidak ada respon sama sekali.“Berani sekali menolak panggilan pria tampan seperti ku,” seru Chris kembali mengila, kemudian kembali meneror nomor Lily maupun Kirana. Setelah sekian lama ter
Tetiba, Nelson Jong melonggo dan ia semakin terkejut dengan perkataan James Holland soal koleksi yang membuatnya hampir mati di tempat. James Holland tidak menyangkah, James Holland sangat mesum dari Chris.Keringat membasahi dahi Nelson Jong dan James Holland terkekeh. Ia tidak menyangkah, Nelson jong juga tipe pria yang polos. Bahkan di kerjain sedikit saja sudah seperti itu. padahal dirinya tidak menyimpan video begituan di manapun. bukannya tidak tertarik, karena James Holland merasa privasi akan terancam jika simpan seperti itu dan para penjahat akan mudah mendapatkan info tentang keberadaan maupun kelemahan yang di miliki.“Sudah malam, ayo pulang!” ucap James Holland lembut dan melirik jam tangan di pergelangan kiri.Jika para pria memakai jam tangan di pergelangan tangan kanan. Berbeda dengan James Holland yang memakai pergelangan kiri. Ia memakainya di kiri demi mengenang Alexanlian yang merupakan wanita cinta pertama.Nelson Jong langsung berdiri dari tempat duduk, kemudian
“Jika tidak menganggu, maka aku terima dengan senang hati boleh ada yang mau aku bahas dengan dirimu juga,” balas Nelson Jong yang langsung duduk di samping James Holland.Sedangkan Kirana duduk di samping Lily. Lily sempat kaget dan melihat ke sampingnya dan mendapatkan keberadaab Kirana. sedangkan ke depan mendapatkan kebradaan Nelson Jong.“Eh.. kalian berdua?” tanya Lily mulai kepo. Terutama nanti ia akan mewancari Kirana Habis-habisan setelah selesai acara makan malam berakhir.“Kita lagi ada urusan di luar dan kebetulan ketemu,” jelas Kirana yang tidak di percayai oleh Lily.Pandangan mata Lily ke arah Nelson Jong dan James Holland yang sibuk berbicara satu sama lain. Dari arah pembicaraan keduanya, Lily dapat menebak apa yang di bicarakan keduanya. Jika bukan soal bahaya bahan kimia yang di gunakan untuk cosmetik.“Oh ya, Li. Tadi aku kembali ke dalam ruangan dan kamu sudah pergi, padahal aku telah membelikan minuman kesukaanmu yang tanpa bahan pengawet. Tapi-” ujar Kirana men
“Li.... kapan kau akan menikah?” tanya Chris yang masih saja dengan pembahasan soal nikah.Pertanyaan Chris membuat Lily semakin bingung dan juga berkerut kening,“Masih lama, aku masih mau bebas dulu. Anda ini sedang mengigau atau kerjain saya,” balas Lily yang langsung mendorong Chris menjauh darinya.“Tadi Nelson Jong datang dan mengatakan kau akan menikah dengan James Holland seminggu lagi,” ujar Chris dengan nada lirih dan air mata menetes lebih banyak dari sebelumnya.Kedua mata Lily terbelalak besar, Ia menganggap perkataan Chris sebagai lelucon yang tidak garing sama sekali.“Mustahil, tidak mungkin secepat itu!” teriak Lily yang langsung mendorong Chris sekuat tenaga.“Benarkah?” tanya Chris penasaran dan juga ingin mendapatkan jawaban yang menyakinkan untuk menghilangkan kegusaran di dalam hatinya.“Kenapa?” tanya Lily curiga dengan lirikan mata yang menunjukkan rasa tidak suka kepada Chris.“Aku hanya belum siap mencari karyawan peganti mu saja,” alasan Chris untuk menyemb
“Mustahil, kau jangan bermimpi sampai seperti itu!” teriak Chris yang tetiba mengila akan usul Nelson Jong yang di anggap tidak masuk akal sama sekali.Nelson Jong tertawa terbahak-bahak melihat sikap Chris yang emosional yang tidak bisa di ajak bercanda.“Jika masih punya waktu untuk emosi dan protes, lebih baik kau kerjakan semua dokumennya dan besok siang aku akan datang mengambilnya!” Ancam Nelson Jong dengan tatapan mata kejam.“Oh ya, kenapa kau menolak ketemu dengan Lily, kau tau berapa kali dia kesini untuk membantu aku mengantarkan berkas kerjaanmu?” tanya Nelson Jong yang penasaran akan tingkah Chris belakangan ini.“Itu karena aku malu jika ketahuan oleh Lily saat rudal ini tiba-tiba di periksa oleh dokter yang masuk ke dalam,” alasan Chris yang tidak ingin siapa pu mengetahui hubungan dirinya dengan Lily.“Oh.. kirain kau terangsang setiap kali melihat Lily,” tebak Nelson Jong secara spontan.Chris terdiam, karena apa yang di katakan oleh Nelosn Jong memang benar. Setiap k
“Hiks... Lily..” tangisan Chris pecah, ia sangat merindukan Lily.Bahkan Nelson Jong yang mengantikan semua kegiatan Chris. Sampai kewalahan untuk mengerjakan semua perkerjaan yang menumpuk dari hari demi hari.Dalam hati, Nelson Jong memaki-maki Chris yang nafsuan kuat hingga melantarkan dirinya dan memilih masuk rumah sakit dengan luka besar di badan rudal.“Benar-benar keterlaluan dirimu Chris,” gerutu Nelson Jong kesal setelah tidak tidur berhari-hari. Lily yang melihat Nelson Jong berceloteh hanya bisa membantu Nelson Jong menghela nafas panjang.“Aku selalu ke rumah sakit untuk mengantarkan berkas kerjaan dan selalu di tolak oleh CEO Chris,” ucap Lily dengan menyerahkan berapa tumpukkan dokumen kembali ke atas meja Nelson Jong. Saking tingginya tumpukkan dokumen tersebut, Lily harus berjijing kaki untuk menaruh di bagian teratas dan sosok Nelson Jong yang tampan juga sudah tertutup semua tumpukkan dokumen di atas meja. lebih tepatnya terhalang oleh semua tumpukkan dokumen supe
“Cih, wanita jalang. Sekarang mengoda wakil CEO Nelson Jong.” gerutu Nana kesal dengan mengigit kuku di jempol secara kuat.Kirana yang melihat hubungan Lily dengan Nelson Jong hanya bersikap biasa saja. Karena sudah tau apa yag terjadi antara Lily dan Chris. Sehingga ia tidak ingin banyak mencampuri urusan keduanya. Selain Nelson Jong yang masih membujuk Lily untuk masih bertahan di perusahan.Salah satu alasan Nelson Jong meminta Lily bertahan di kantor, karena tingkah Chris yang selalu menghilang dari perusahan dan ada hal lain yang ingin di ketahui oleh Nelson Jong.“Mengenai produk palsu yang di tiru perusahan SANGREI. Bagaimana menurutmu Li?” Nelson Jong sengaja mencari topik pembicaraan.“Sejak aku memantau berapa hari lalu, pembeli sudah jeli untuk membedakannya dengan produk perusahan kita dan apa anda yakin ingin melanjutkan kerjasama dengan mereka lagi? Mengingat kerugian yang mereka timbulkan secara finasial memang sudah banyak merugi. Tapi yang aku takutkan bukan masalah
“Aku harus pulang,” Ucap Lily yang sudah puas menyiksa Chris secara batin.“Jangan.. Aku mohon jangan pergi, Li!” pinta Chris dengan memohon sendu.Chris ingin Lily lebih lama di sampingnya. “Aku akan datang besok lagi,” rayu Lily dengan sengaja mencium bibir Chris.“Tapi?” ragu Chris.“Aku sudah kembali bekerja untukmu,” balas Lily tegas dan berjalan pergi dari hadapan Chris dengan belengak lengok.Chris menatap kepergian Lily dari hadapannya, kemudian memukul ranjang yang ia tepati sekuat tenaga.Chris sungguh tidak rela, Lily pergi dari hadapannya dan luka yang di alami oleh rudal Chris kembali terbuka. Hingga Chris menjerit kesakitan, ketika rudal tersebut sudah lemas tak berdaya dengan tergenang lautan merah.Di luar, Lily terkekeh renyah ketika mendengar suara jeritan Chris yang memilukan.“Sungguh menyenangkan,” batin Lily yang Bahagia. Karena tujuannya memang membuat Chris menginap lebih lama di rumah sakit dan tersiksa secara batin dan ia akan mencari laptop lama yang di sit