Главная / Romansa / TARGETKU BOS MAFIA / BAB 10. Saling Berdalih

Share

BAB 10. Saling Berdalih

Aвтор: ookamisanti_
last update Последнее обновление: 2023-03-20 14:31:38

Callista berhenti menyerang dan terkejut ketika melihat siapa orang yang kini ada di hadapan dia. Dirinya bertanya, “Richard? Huft! Ku kira siapa.”

“Sepertinya kau hebat dalam bertarung dan memiliki kepekaan akan bahaya yang akan menyerangmu,” ujar Richard membuat Callista terkekeh pelan.

“Hanya kebetulan saja. Aku sangat khawatir kalau seseorang membuatku celaka, ditambah sebelum ke sini aku sempat dijahili oleh orang lain, makanya aku mencoba menyerang meski tak pandai berkelahi,” dalihnya. Tak mungkin dia mengatakan kalau dirinya bisa berkelahi dan memiliki kepekaan akan situasi di sekitarnya. Callista tak mau pria di depannya itu tahu kalau dia tidak selemah yang dikira Richard.

Richard manggut-manggut setelah mendengar penjelasan dari Callista. Dia pun bertanya, “Lalu kenapa kau ke ruangan ini?”

“Aku mencoba memancing orang yang menjahiliku. Tidak ku sangka ternyata kau yang datang,” jawab Callista. Richard kembali manggut-manggut. Kini giliran Callista yang bertanya kenapa pria
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 11. Penyerangan

    “Kau siapa? Apa alasanmu ingin membunuhku?” tanya Callista tanpa menoleh.“Jangan banyak bertanya! Aku akan membawamu ke suatu tempat dan kau akan dibunuh di sana. Sekarang berjalanlah dan jangan bicara!” Orang yang menodongkan senjata itu pun mendorong Callista agar melangkahkan kakinya. Dengan arahan dia, wanita ini terpaksa menurut. Tentu saja dirinya dilarang agar tidak menoleh, mengajukan pertanyaan dan hanya bisa menurut. Ditambah Callista penasaran, apa yang diinginkan orang itu darinya?Tak lama, mereka sampai di sebuah bangunan. Callista diminta untuk masuk ke dalam bersama si penodong itu. Ruangan di bangunan ini terlihat remang-remang. Callista tidak bisa melihat apa saja yang ada di sini, bahkan sangat sepi sekali. Orang yang ada di belakang wanita ini pun terus menuntunnya sampai naik tangga berulang kali hingga berhenti di rooftop.Tiba-tiba saja Callista didorong dengan keras hingga hampir terjatuh. Dengan sigap dia berbalik dan melihat seseorang memakai topeng tengah m

    Последнее обновление : 2023-03-21
  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 12. Misi Pertama

    Tim ini sudah sampai di depan sebuah rumah besar yang ada di salah satu perumahan elit dan sekarang mereka tengah memantau dari dalam mobil. Seraya menunggu Federico meretas kamera pengawas di rumah itu, Justin memberitahukan bagaimana rencana mereka masuk ke dalam sana. Ada kemungkinan rumah tersebut dijaga oleh para penjaga, orang-orang ini harus berhati-hati dalam melakukan misi. Seusai berdiskusi dan disetujui, serta Federico sudah memberikan kode aman, mereka langsung turun dari mobil lalu berjalan mengendap-endap menuju ke rumah besar itu. Di telinga mereka terdapat alat komunikasi, dengan begitu, mereka bisa saling berbicara tanpa harus bertemu langsung. Justin sengaja memecah timnya menjadi dua, dia bersama dengan Callista, sedangkan Vittoria bersama Lionello. Mereka masuk melalui jendela yang tidak dijaga oleh si penjaga, tim yang satunya lagi melakukan pengalihan kepada para penjaga di depan pintu agar tidak mendengar jendela yang hendak dibuka. Dengan lihai, Justin membukan

    Последнее обновление : 2023-03-22
  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 13. Mission Complete

    Mereka menolehkan kepala ke arah di mana Callista berada. Dengan cepat dia bersembunyi di balik sofa yang kebetulan tak jauh darinya. “Siapa di sana?” teriak salah satu dari mereka yang mungkin menyadari keberadaan Callista.“Sepertinya ada seseorang,” ujarnya. Terdengar derap langkah mendekat, Callista memejamkan matanya dan berharap dia tidak ketahuan.Saat orang tersebut hendak mendekati sofa, tiba-tiba saja seorang pria lainnya turun dari lantai atas dan mengatakan kalau tidak ada siapapun di sana. Mereka kembali berkumpul di ruang tengah. Kini Callista bisa bernapas lega setelah dia tahu orang tadi tidak jadi mendekat. Karena mereka sedang berbicara, inilah kesempatan Callista untuk pergi ke lantai atas seraya memasangkan kembali alat komunikasi yang sebelumnya dia lepas.Callista langsung meminta Federico agar menyampaikan rencana miliknya kepada Justin. Dia akan mendekati target, menyergap pria itu lalu membunuhnya. Terdengar mudah, tapi wanita ini tahu tindakannya cukup berisi

    Последнее обновление : 2023-03-23
  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 14. Tentang Fernando

    Vittoria terkejut sehingga dirinya berdiri dan menjauh dari Callista. Saat Vittoria hendak membalas, dia menyela, “Asal kau tahu, aku tak pernah melakukan hal menjijikan seperti itu! Meski aku seorang pembunuh, aku masih memiliki harga diri. Lagi pula aku melakukannya hanya untuk mempercepat waktu, tanpa memedulikan betapa bahayanya risiko yang sedang ku hadapi. Kalau kau tidak berani mengambil tindakan cepat, jangan jadi seorang pembunuh!”Seusai berkata begitu, Callista langsung pergi meninggalkan mereka yang mematung, termasuk Vittoria. Ucapannya menusuk hati, membuat wanita itu bungkam. Justin pun memperingatinya agar tidak berurusan dengan Callista kalau dirinya tidak mau terkena masalah. Mereka tidak akan tahu apa yang akan dilakukan senior mereka itu.Sementara itu, Callista berdecak kesal. Dia tidak terima dihina oleh orang lain, apalagi sampai menuduhnya telah tidur dengan seorang pria. Jangankan ingin melakukan hal tersebut, bertatap wajah saja Callista sangat tidak sudi. Uc

    Последнее обновление : 2023-03-24
  • TARGETKU BOS MAFIA   Bab 15. Wanita Pengganggu

    “Tidak! Pria itu sudah menolongku, tidak mungkin aku akan berpikiran negatif tentangnya. Bahkan dia menawarkan diri akan membantu aku untuk mencari informasi tentang si pelaku sialan itu. Pasti Fritz salah paham. Aku yakin sekali,” lanjutnya mencoba meyakinkan diri. Dia berusaha untuk tidak termakan dengan perkataan Fritz.Ketika Callista sibuk dengan pikirannya sendiri, seorang wanita masuk ke dalam ruangan ini. Dirinya tersenyum senang seraya menghampiri dan berkata, “Ternyata kau di sini, Callista Austerlitz Zouch.”Callista menolehkan kepalanya. Dia sempat mengernyitkan dahi karena merasa tidak asing dengan wanita yang baru datang itu. Namun raut wajahnya berubah ketika dia mulai mengingat dan langsung mengalihkan pandangan ke arah lain. Sementara wanita itu tertawa pelan seraya duduk di sofa.“Akhirnya kau bergabung juga. Ku kira kau tidak akan datang ke sini setelah apa yang aku katakan tempo hari,” ucapnya kepada Callista. Dia terlihat tidak peduli bahkan merespon pun tidak.“O

    Последнее обновление : 2023-03-25
  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 16. Kekejaman Bos Mafia

    “Ya, mereka sampai memohon agar tidak dibunuh. Setelah penyiksaan itu, barulah mereka mau berbicara,” balas Gabriel. Richard mendesis pelan. “Informasi apa yang kau dapatkan dari mereka?” tanya Richard lagi. “Alasan mereka membunuh anggota kita karena mereka disuruh oleh kelompok mafia lain, sengaja dilakukan untuk balas dendam. Salah satu dari mereka melihat tiga orang dari kelompok kita melakukan pembunuhan di sekitaran kawasan mereka. Tak terima dengan hal itu, mereka melakukan balas dendam,” jawab Gabriel seraya melihat ke arah dua orang yang sedang diikat. “Kenapa tiga orang ini melakukan pembunuhan di kawasan mereka?” tanya Oscar. Gabriel menolehkan kepalanya lalu menjawab, “Aku kurang tahu. Kemungkinan target melarikan diri ke kawasan kelompok itu, entah untuk menyelamatkan diri atau sengaja menimbulkan konflik. Sayang sekali, kita tak mendapatkan informasi lebih karena ketiga orang itu telah dibunuh.” Richard tampak kesal. Jika memang ucapan Gabriel benar, maka kelompoknya

    Последнее обновление : 2023-03-26
  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 17. Si Keras Kepala

    “Aku ingin mereka fokus dengan pekerjaan, bukan teman mereka. Hanya kita yang akan mengurus kematian Maxton. Ditambah aku ingin tahu siapa pelaku yang sudah membunuhnya,” lanjut Richard. Oscar menganggukkan kepala.“Menurut informasi yang aku dapatkan, kemungkinan pelaku tinggal di sekitaran lokasi penembakan Maxton. Aku dan beberapa orang sedang mencarinya di sekitaran sana. Sedikit sulit karena kemungkinan si pelaku sedang bersembunyi, mungkin juga dia sudah pergi dan tinggal di tempat yang lain. Namun masih kami lacak keberadaannya,” ungkap Oscar.“Bagus! Lanjutkan! Kalau kau menemukan dia, langsung interogasi dan tanyakan tujuannya membunuh salah satu anak buahku,” balas sang bos. Oscar menganggukkan kepalanya.Meski kini mereka sudah tahu beberapa informasi tentang si pelaku penembakan anak buah ValHolitz, tapi mereka kesulitan untuk mencari keberadaannya. Sialnya lagi, tak ada kamera pengawas di sekitaran lokasi pembunuhan. Hal ini membuat mereka kesulitan untuk mencari, meski b

    Последнее обновление : 2023-03-27
  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 18. Memenangkan Pertarungan

    Dengan sigap Callista menghindari peluru yang hampir saja mengenai tubuhnya. Dia bisa melihat bagaimana kecepatan benda itu. Kalau saja dia tidak bergerak, mungkin peluru tersebut akan melubangi tubuhnya hingga mati. Beruntung dia menghindar dengan gerakan cepat.“Cih! Kau menghindarinya. Apa yang kau inginkan dariku?” tanyanya. Callista mengatur napasnya yang sempat sesak dan terkejut akibat tembakan yang mengarah ke dia.“Tidak ada. Kebetulan aku selalu lewat jalanan ini dan tidak mengikutimu,” jawab Callista mencoba untuk berbohong.“Tidak ada rumah warga setelah jalanan ini. Kau jangan berbohong! Katakan siapa dirimu dan apa tujuanmu?” tanyanya lagi. Diam-diam, Callista mengeluarkan senjatanya dari balik pakaian yang dia kenakan. Dirinya harus bersiap-siap dengan kemungkinan yang akan terjadi, apalagi dirinya tahu bahwa pria di depan sana seorang mafia yang akan membunuhnya kapan saja.Karena Callista sudah ketahuan dan orang itu sulit untuk dibohongi, dia memilih untuk jujur. Dir

    Последнее обновление : 2023-03-28

Latest chapter

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 180. Aku Mencintaimu, Bos Mafia! ( TAMAT )

    Hal tersebut mengejutkan Richard dan Callista. Alberto malah menodongkan benda itu kepada anak buahnya sendiri. Tentu saja Callista tidak terima. Dirinya langsung mengomel. “Apa-apaan kau ini? Kenapa kau menodongku?”“Ku bilang pilihlah! Kau berpihak kepada siapa? Aku atau orang itu hah?” tanya Alberto tanpa menjawab pertanyaan Callista.“Apa maksudmu aku harus memilih?” tanya Callista lagi.“Cih! Sadar dirilah, Wanita sialan! Belakangan ini kau terus membela pria itu. Bahkan kau menggagalkan misimu dan terus menentang aku. Aku curiga kalau kau memiliki perasaan khusus kepadanya sehingga kau bersikap begitu. Iya, kan?” geram Alberto membuat Callista menganga tak percaya. Sang bos malah mempertanyakan hal seperti itu kepadanya. Pertanyaan tersebut cukup sulit untuk dijawab Callista untuk saat ini.“Ja-jangan main-main denganku, Pak Tua! Mana mungkin aku memiliki perasaan seperti itu kepadanya. Bukankah

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 179. Bos ValHolitz vs Bos Forezsther

    Sepertinya Richard tak begitu terkejut dengan apa yang dilakukan Callista kepadanya. Alih-alih menghindar, Richard malah berjalan maju sehingga ujung pisau tepat berada di leher dia. Hal ini membuat Callista mendesis lalu menurunkan benda tersebut. Richard yang sudah tahu reaksi Callista hanya tersenyum lalu memeluk wanita itu. Anehnya, meski kesal, Callista tak menghindar bahkan membiarkan Richard memeluk dirinya.“Kenapa kau begitu berani meski senjata tepat di depan matamu? Aku bisa saja membunuhmu dalam jarak sedekat ini,” tanya Callista yang keheranan.“Karena aku yakin kalau kau tak akan berani melakukannya. Buktinya saja sekarang kau menurunkan senjatamu,” jawab Richard. Lagi-lagi Callista tak menyangkal, dia hanya memasang wajah sedih. Karena Richard sedang memeluknya, bos mafia itu tidak melihat bagaimana raut wajah Callista sekarang.“Kau tahu? Aku merasa kalau kau tak memiliki alasan untuk membenciku. Ku akui aku menyembu

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 178. Selamat Tinggal!

    Callista terkejut ketika melihat Fernando membelalakkan matanya. Pria itu pun terjatuh begitu saja membuat Callista menjerit. Ternyata tembakan itu berasal dari belakang Fernando. Callista melihat ke arah pelaku yang sudah melepaskan pelurunya ke mantan suaminya itu. Ternyata Richard, Bos ValHolitz yang selama ini tidak terlihat. Callista terkejut karena Richard menembak Fernando.“Kenapa kau menembaknya?” tanya Callista.“Karena dia akan menembakmu,” jawab Richard seraya berjalan mendekati mereka. Callista melihat tubuh Fernando yang sudah dipenuhi darah. Pria tersebut mengerang kesakitan di area punggungnya.“Aku tidak mengenai titik vitalnya, dia akan baik-baik saja,” ucap Richard setelah berhasil mendekati mereka dan berdiri tak jauh dari keduanya.“B-bos?! Ke-kenapa kau ke sini?” tanya Fernando terbata-bata.“Karena aku melihat istriku akan dibunuh oleh anak buahku sendiri,” jawabnya.

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 177. Perang Dimulai!

    Perang dimulai, lokasi yang ditentukan sudah dipenuhi oleh dua kelompok yang sedang bertarung. Sesuai dengan perjanjian bahwa tak ada pengeboman. Kini murni hanya pertarungan keduanya yang menggunakan senjata api dan senjata tajam. Suara tembak menembak terdengar di medan perang, tak sedikit yang sudah tumbang akibat terkena peluru musuh. Bahkan sniper tersembunyi juga melakukan aksinya dari suatu tempat yang tak diketahui oleh siapapun. Begitupula dengan para pemimpin.Demi menguatkan pasukan, Forezsther bergabung dengan anggota dari kelompok Fulgen Famiglia. Meski tak semua anggota dari kelompok tersebut turun tangan, tapi pasukan Forezsther menjadi bertambah. Tentu saja ValHolitz kewalahan karena tak ada kelompok pendukung, mereka berjuang sendiri. Jumlah mereka jauh lebih banyak dari Forezsther dan Fulgen Famiglia, sayangnya, kebanyakan orang yang terkapar di tanah dari kelompok mafia ternama di Kota Napoli itu. Untuk saat ini, Forezsther jauh lebih unggul ketimbang ValHo

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 176. Bersiap Perang!

    “Secara langsung, aku melihat bagaimana Easter disiksa di depan mataku, bahkan tanpa hati mereka mempermainkannya. Aku yang sudah tidak sanggup mulai berbicara demi bisa menyelamatkan diriku serta temanku. Meski Easter terus memarahi, aku tetap mengatakan kepada mereka tentang Forezsther. Namun sialnya, mereka tidak menepati janji dan justru semakin mempermainkan Easter di depan mataku. Tubuhnya yang sudah dipenuhi darah, tanpa sehelai kain, dan terus menyiksanya tanpa henti meski dia tak lagi berteriak kesakitan. Aku … aku hanya bisa melihatnya, tanpa bisa melakukan apapun dan hanya bisa menangis dalam diam. Ba-bahkan ketika Easter disakiti, aku ….” Justin melihat Callista yang berusaha untuk menahan diri agar tidak menangis. Padahal sedari tadi Callista terus memegangi dadanya dengan tubuh yang bergemetar dan suara yang mulai bergetar. Namun wanita tersebut tetap melanjutkan. Justin mencoba untuk meminta Callista untuk berhenti, sayangnya, Callista terus berbicara.

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 175. Kisah Masa Lalu

    Dalam satu jam, Kristian pun datang menghadap ke bosnya. Sang bos langsung mengomeli Kristian yang sudah lengah. Tentu saja pria itu tak mengerti kenapa dirinya sampai dimarahi. Richard menjelaskan apa yang terjadi sebelumnya. Hal ini mengejutkan Kristian. Dirinya tak menyangka kalau Callista akan mengikutinya, bahkan mendengarkan pembicaraan dia dengan Gabriel.“Kau sangat bodoh, Kristian! Bukankah aku sudah peringati agar tidak usah menceritakannya kepada siapapun? Kau tidak menepati janjimu bahkan secara sembarangan mengungkapkan hal ini ke orang lain. Karena kecerobohanmu, Callista mengetahui semuanya dan dia malah menanyakannya kepadaku. Dengan terpaksa aku memberi tahu dia,” omel Richard seusai memberi tahu Kristian tentang kehadiran Callista satu jam lalu.“Maafkan aku, Bos! Gabriel sangat memaksa sehingga aku harus menceritakan kepadanya. Ka-““Jangan menyalahi orang lain karena kesalahanmu sendiri!” tukas Richard memb

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 174. Tidak Percaya

    Seusai berkata begitu, Richard pun melepaskan Callista. Wanita tersebut segera menjauhi Richard dan menatapnya dengan tajam. Meski dia tahu kalau dirinya akan kalah, Callista tetap ingin menyerang Richard karena baginya ini adalah kesempatan. Sayang sekali, Richard jauh lebih kuat daripada dia.“Jika kau melakukan hal itu di kantorku, para anak buahku tidak akan tinggal diam. Kau akan diserang oleh mereka, Callista! Lebih baik tahan dirimu sebelum waktunya tiba, lagi pula ketika penyerangan nanti, aku akan turun tangan langsung untuk menyerang kalian bersama dengan para anak buahku. Aku tak akan melarikan diri,” kata Richard lagi.“Harusnya aku membunuhmu waktu itu,” geram Callista membuat Richard tertawa pelan.“Sekarang kau menyesal tidak membunuhku?” tanya Richard. Callista tidak menjawab pertanyaan itu, wanita tersebut hanya menatap Richard dengan tajam. “Entah apa alasanmu, tapi kau memberikan aku kesempatan. Dengan

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 173. Benda Pemberian

    Callista terdiam, berusaha untuk mengingat tentang pasangan yang sudah dibunuhnya. Melihat Callista yang kebingungan, Richard pun mengambil dokumen dari dalam laci mejanya lalu memberikannya kepada wanita itu. Callista melihat isi dari dokumen tersebut yang menampilkan informasi tentang dua pasangan yang mereka bicarakan.“Mereka adalah kedua orang tua Kristian yang bekerja sebagai agen rahasia untuk beberapa kelompok mafia. Mereka hanya tinggal berdua di apartemen itu. Kau pergi ke sana untuk membunuh keduanya. Kebetulan Fernando berada di tempat lain dan ketika melihat orang tuanya, mereka sudah tiada dengan luka tusukan di mana-mana. Sempat ada perlawanan, terbukti dari beberapa barang yang hancur. Sekarang kau sudah mengingatnya?” ungkap Richard seraya melihat ke arah Callista.Wanita menganggukkan kepalanya. “Ya, aku baru ingat dengan misi itu. Misi yang diberikan oleh bosku karena mereka pernah bekerja dengannya dan berkhianat. Karena pengkhiana

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 172. Tak Bisa Menyangkal

    “Hah?! Apa maksudmu?” tanya Callista.“Aku hanya ingin tahu, siapa yang akan kau bela ketika peperangan itu terjadi,” jawabnya.“Cih! Kau masih saja memikirkan hal seperti ini, bukankah seharusnya kau mengkhawatirkan kelompokmu sendiri? Ditambah kau sudah menyatakan perang kepadaku yang notabenenya adalah anggota Forezsther. Mungkin kau juga sudah memberi tahu Alberto,” kata Callista.Richard mengernyitkan dahi keheranan. Kemarin sang istri tampak berbeda seperti biasanya, tapi sekarang malah bersikap sama. Perubahan Callista membuat Richard menjadi bingung. Pria itu pun membalas, “Aku lebih khawatir kau akan menjadi korban atas peperangan yang akan terjadi. Akan jauh lebih baik kalau kau tidak terlibat dan tak perlu ikut perang. Ka-““Jangan naif, Bos Mafia! Sekeras apapun aku menyangkal, aku tetaplah anggota Forezsther dan tak mungkin bagiku untuk bersembunyi. Berjuang bersama temanku akan jauh lebih

DMCA.com Protection Status