Share

BAB 63. APA MAU BINTARA?

Penulis: Mona Cim
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-15 22:12:25

Tiana terlihat murung duduk di kelasnya. Pikirannya dipenuhi dengan sang Bapak. Sepan tidak mungkin main-main untuk melaporkan bapaknya ke polisi. Tiana menelungkup kepalanya di atas lipatan tangannya. Dila yang baru datang terheran melihat Tiana yang biasanya membaca buku, kini menengkulup di atas meja.

"Tiana, kamu sakit?"

Tiana mengangkat kepalanya untuk sekadar menatap singkat Dila. "Enggak," sahut Tiana lalu kembali pada posisinya.

"Gak biasanya sendu gitu," gumam Dila. "Eh, kamu tahu gak Sepan kemarin masuk rumah sakit? Banyak luka lebam di wajahnya. Ulu, kasihan banget. Tapi tetap ganteng sih. Ehehe," ucap Dila menunjukkan cengirannya.

Merasa tak ada sahutan dari Tiana, Dila menepuk punggung Tiana pelan."Na, lo denger gue ngomong gak sih!" kesal Dila.

"Denger kok, tapi gak penting," sahut Tiana, membuat Dila mengerucutkan bibirnya.

"Gue mau ke kantin deh. Mau ikut gak?"

"Enggak."

"Ck, yaudah. Gue pergi dulu," Dila beranjak dari kursi, lalu berlari kecil ke arah luar.

Kini Tiana
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 64. SERANGAN TIBA-TIBA

    Laras memasuki ruangan bawah tanah rumahnya yang ia jadikan sebuah tempat ritual mengaktifkan cincin sakti dari Nyai Saruha. Ia mengunci pintu dengan rapat agar tak ada satu pun orang yang mengganggunya. Laras dengan aura gelapnya mendekati tempat dupa yang mengepul. Ia mengganti dupa itu dengan dupa yang baru. Di dalam ruangan itu Laras melakukan ritual yang disuruh oleh Nyai Saruha untuk menyakiti Bintara. Ia telah menyiapkan segala keperluannya dan memulai ritual ilmu hitam.Di sisi lain, Bintara sedang duduk tegak di hadapan laptopnya. Ia berdandan seperti Kelvin yang dulu. Membuat poni pada rambutnya dan mengenakan atasan lengan pendek berwarna hijau tua. Bintara mengirimkab pesan teks terlebih dahulu untuk menyapa sang nenek.Selamat Malam, Nek. Ini aku Kelvin Bintara. Bagaimana kabarmu di sana? Maaf baru menghubungi Nenek sekarang. Aku tiba-tiba merindukanmu.Usai mengirim pesan tersebut, Bintara mulai menghubungi neneknya di luar negeri untuk menyapanya setelah tiga tahun lam

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 65. BINTARA BERCERITA TENTANG KEKUATANNYA

    Hari ini Viona menemani Bintara untuk melakukan serangkaian pemeriksaan ke dokter. Bagaimana pun kejadian tadi malam harus dipastikan kebenarannya. Bintara sama sekali tak mempunyai keluhan apapun soal Kesehatan, jadi tak mungkin tiba-tiba ia memiliki penyakit serius. Usai pemeriksaan, Bintara dan Viona sepakat untuk menuju rumah Salwa. Sesuai janjinya ingin membawa anak-anak Salwa ke panti asuhan tuna rungu untuk sementara.“Bin, aku akan menyelidiki ibuku. Apakah benar ia yang melakukannya atau tidak. Jika benar, aku akan mencoba menghalanginya sebisaku. Dugaanku sementara ibu menggunakan ilmu hitam dari dukun. Biasanya jika seseorang sakit tanpa ada sebab medis, sudah pasti karena hal mistis,” ucap Viona.“Aku akan menyelidikinya, kau jangan turun tangan, Vi.”“Tidak, Bin. Aku merasa bertanggung jawab sekarang atas perbuatan ibuku. Aku tak bisa membiarkannya terlalu jauh untuk pergi ke liang dosa. Sebab semakin jauh ia pergi ke sana, maka orang-orang incarannya akan semakin menderi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 66. BAGAI SEBUAH KELUARGA

    “Aku minta tolong untuk merawat mereka sementara waktu di sini. Mereka memang bukan anak tuna rungu, hanya saja orang tuanya akan melakukan operasi sekitar dua minggu lagi. Jadi aku ingin ibu mereka istirahat dengan baik tanpa pusing mengurus anak-anaknya. Oleh sebab itu, aku membawanya ke sini,” tutur Bintara menjelaskan pada Bu Yani.“Aku akan menjaga mereka dengan baik, Tuan. Pokoknya Tuan jangan khawatir. Mereka akan mendapatkan perlakuan yang sama dengan anak-anak di sini.”Bintara mengangguk dengan perasaan lega. “Syukurlah. Oh iya, bagaimana keamanan panti? Apa kalian masih diganggu oleh seseorang atau ada yang melakukan penyerangan?’’“Syukurlah tidak ada, Tuan. Tidak ada orang yang mencurigakan lagi setelah kejadian waktu itu. Jadi aku berpikir apa bisa anak-anak untuk bersekolah umum seperti yang Tuan bicarakan sebelumnya?”“Tentu, Bu Yani. Aku akan utus kepercayaanku untuk membantumu mengurus soal anak-anak sekolah. Lakukan saja sesuai yang aku perintahkan saat itu. Aku tak

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 67. KEHADIRAN ORANG BARU

    Viona dan ayahnya berjalan keluar rumah sakit. Ayahnya sudah diperbolehkan untuk pulang. Di depan sudah ada Bintara yang menjemput mereka. Bintara dengan sigap mengambil alih barang bawaan mereka dan memasukan ke bagasi. Viona dan Marvin pun duduk di kursi penumpang. Bintara segera menyusul dan menjalankan mobilnya.“Bagaimana soal kasusmu, Bintara? Apa namamu sudah bersih?” Marvin bertanya untuk memulai obrolan.“Polisi tak mempunyai bukti jikalau aku pelakunya. Video yang beredar juga sudah dihapus dari akun pertama yang menyebarkannya. Jadi aku rasa permasalahan ini sudah selesai. Aku hanya perlu membersihkan sedikit lagi namaku nanti,” tukas Bintara.“Baguslah. Aku khawatir jika itu memberatkanmu. Semua ini gara-gara Laras, aku tak menduga ia akan menjadi wanita seperti itu. Mengapa dia bertindak terlalu jauh?”Bintara tersenyum melihat kaca di atasnya. “Tak masalah, Yah. Aku bisa menghadapinya dengan baik.”“Oh ya, kata Viona kau sempat sakit tiba-tiba? Apa itu benar?’’“Soal itu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 68. FAKTA MENGEJUTKAN YANG DIUNGKAP MARVIN

    Laras sedang sibuk dengan laptop di hadapannya. Suara ketukan pintu terdengar, seorang staff mengatakan bahwa ada tamu yang akan menemuinya. Laras yang sudah tahu siapa orang itu, lantas menyuruhnya masuk sana. Tamu yang mendatangi Laras adalah Marvin. Marvin berjalan dengan tampang dingin menghampiri Laras dan duduk di depan wanita itu.“Katakanlah dengan cepat apa yang ingin kau katakan. Kau lihat sendiri aku sangat sibuk dengan pekerjaanku, Marvin.”“Kau bertingkah seolah tak terjadi apa-apa setelah membuatku koma selama beberapa minggu? Apa taka da rasa bersalah setelah kau melakukan hal itu?”“Aku bukan pelakunya.”“Tapi kau menyuruh anak buahmu untuk menculikku.”Laras berhenti mengetik, ia menatap Marvin dengan tatapan remeh. “Lalu, kau mau apa? Kau mau menuntutku dengan tuduhan telah menculikmu dan memberikanmu racun? Maka lakukanlah. Aku tak akan menemukan sedikitpun bukti atas tuduhan itu. Ingat Marvin, aku pelaku yang cerdas, jadi tak sulit bagiku untuk menutupi hal itu.”M

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 69. KECELAKAAN

    “Lapor, Nyonya. Baru saja Bintara meninggalkan kantornya.”“Bagus. Terima kasih untuk laporannya.”Laras kembali memasuki ruangan tempat ia melakukan ritual. Ia kembali ingin menghukum Bintara dengan mantra itu. Kali ini Laras melakukannya lebih serius. Ia ingin Bintara lenyap sehingga beban pikirannya berkurang. Setelah mendapatkan tekanan dari Marvin membuat Laras dilanda stress. Laras merasa harus melenyapkan satu per satu musuhnya agar hidupnya bisa lebih tenang.“Andai mantra ini boleh untuk dua orang, sudah pasti aku juga melakukannya padamu, Marvin. Berani sekali kau memperlakukanku seperti tadi,” oceh Laras sarat akan rasa dendam. Ritual pun dimulai, Laras mulai melakukan tahap demi taham untuk memenuhi pengucapan mantra.Di sisi lain, Bintara sedang dalam perjalanan pulang dari kantor. Jalanan tak begitu macet karena sudah melewati jam pulang kerja. Saat asyik mendengarkan lagu, Bintara mulai merasakan sesuatu yang aneh. Pernafasannya tiba-tiba saja menyempit, matanya pun men

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 70. DERAI AIR MATA DAN PENYESALAN

    Bintara tak menunjukkan tanda-tanda ia akan sadar dari lelapnya. Viona dengan setia menunggu kekasihnya untuk bangun. Viona mendapatkan pesan dari ayahnya yang datang ke polres. Viona merasa janggal ketika membaca pesan tersebut.From : AyahViona, ayah datang ke polres untuk mengetahui hasil penyelidikan. Ayah dengar kecelakaan Bintara murni kecelakaan Tunggal yang tak melibatkan siapapun. Tak ada sabotase pada mobilnya. Dugaan sementara Bintara mengemudi dalam keadaan mengantuk atau mengonsumsi alcohol. Dari rekaman CCTV di sekitar sana, mobil yang dikemudikan Bintara oleng berkali-kali hingga menabrak pembatas jalan. Viona mengembuskan napasnya berat. Ia menoleh pada Bintara yang masih setia menutup matanya. “Bagaimana aku menyakinkan semua orang jikalau aku sangat mengenal kekasihku? Bin orang yang sangat hati-hati dan dewasa. Ia tak pernah mengemudi ketika ia mengantuk. Aku sudah sangat sering berjalan jauh dengan Bintara. Setiap kali ia merasa mengantuk dan lelah, ia pasti mene

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 71. KEMBALIKAN IBUKU

    “Bu, sekarang aku harus bagaimana? Ayah ingin kembali pada kita, tetapi Ayah yang menjadi penyebab semua masalah yang terjadi pada kita.”David menunggu tanggapan dari Bintara, tetapi sepertinya putra tersebut tak berniat untuk menanggapi ucapan panjang lebarnya itu. Maka pria baru baya itu lekas bangkit dari duduknya berniat untuk meninggalkan ruangan.“Kembalikan ibuku,” ucap Bintara membuat langkah David terhenti. David menatap punggung Bintara yang masih pada posisi yang sama.“Bagaimana cara Ayah melakukannya? Jika dengan terungkapnya keberadaan ibumu membuat kami di penjara. Tidak, sepertinya hanya Ayah yang akan berada di balik jeruji besi. Kau tak tahu bagaimana liarnya Laras sampai detik ini. Jika hanya Ayah yang masuk penjara, semua menjadi kacau. Semua perusahaan ayah dan ibumu bangun bisa jadi jatuh ke tangannya. Ayah memang diam selama ini, tapi Ayah tahu Laras diam-diam ingin mengalihkan satu per satu perusahaan menjadi miliknya dan juga anak kami. Saat ini Ayah sedang m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18

Bab terbaru

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 79. GELANG PELINDUNG

    Bintara mendatangi alamat seorang kakek tua yang tinggal di desa pedalaman. Menurut informasi yang ia dapatkan, kakek tua itu mampu menciptakan barang untuk menangkal ilmu hitam. Bintara datang ke sana bersama Erdo. Setelah melewati hutan yang rimbun hanya dengan berjalan kaki, mereka berdua tiba di sebuah rumah di kaki gunung. Hanya mendengar langkah kaki yang mendekat, pintu rumah tua itu dibuka oleh penghuninya. Bintara cukup terkejut melihat hal itu, tetapi buru-buru ia menunduk dengan sopan.“Permisi, Kakek. Apa benar ini rumah Kakek Dula?”“Aku adalah orang yang kau cari. Datanglah ke sini!” Kakek tua yang bernama Dula itu masuk ke dalam rumahnya, mempersilakan Bintara dan Erdo untuk menyusul. Kedua pria itu pun langsung masuk ke dalam rumah tersebut.Rumah tua yang di dalamnya sangat sederhana. Lantainya hanya dilapisi oleh tikar purun yang sudah tua. Bintara dan Erdo pun duduk bersila di hadapan Kakek Dula yang duduk di depan sebuah meja.“Sebutkan apa yang kalian inginkan, An

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 78. NYANYIAN UNTUK KEKASIH

    Viona sepanjang pelajaran di kampusnya tak kunjung fokus. Ia terus memikirkan Mira yang kini berusaha mendekati Bintara. Mendengar ceritanya saja sudah membuat Viona geram, apalagi langsung berhadapan dengan wanita itu.Usai kelas berakhir, Viona langsung bergegas menuju parkiran mobil. Viona bahkan menoleh ajakan temannya untuk jalan-jalan bersama. Bintara lebih penting, Ia ingin langsung mendatangi kantor Bintara. Kalau-kalau wanita bernama Mira itu mendatangi kekasihnya."Jangan sampai aku keduluan wanita itu. Lihat saja apa yang akan aku lakukan jikalau dia sungguh ada di kantor Bintara. Aku akan menjambak rambutnya hingga rontok dan menyeretnya keluar dari kantor Bintara," dumel Viona geram sendiri.Di sisi lain, Bintara sedang berbicara dengan Erdo di kantornya. Mereka duduk di sofa untuk membahas berita yang Erdo bawa."Jadi kau menemukan dukun yang bekerja sama dengan Laras?" tanya Bintara."Benar, Tuan. Nama dukun itu adalah Nyai Saruha. Kediamannya ada di sebuah desa terpenc

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 77. VIONA MERAJUK

    Bintara terkejut melihat Viona yang sudah ada di dalam mansionnya. Kekasihnya itu duduk di sofa dengan tangan bersedekap dan raut wajah yang datar. Bintara merasakan hawa yang tak enak, perlahan ia mendekati Viona dan duduk di samping, tetapi Viona lekas berpindah ke samping tanpa melepaskan lipatan tangannya di depan dada.“Apa yang terjadi? Apa aku melakukan kesalahan?” Bintara bertanya dengan raut wajah yang polos. Ia merasa tak melakukan kesalahan apapun pada Viona, mengapa kekasihnya itu terlihat marah sekali padanya?Viona menoleh pada Bintara dengan raut wajah sebal. “Kau tak tahu apa kesalahanmu, Bin? Pikirkanlah lagi apa salahmu. Aku ingin kau peka tanpa harus aku yang menyebutkannya. Menyebalkan!” Viona memunggungi Bintara yang terheran-heran dengan sikap Viona.“Apa yang aku lakukan?” gumam Bintara sambil mengingat-ingat kalau-kalau ia melupakan sesuatu. “Anniversary kita masih enam bulan lagi. Ulang tahunmu juga pada bulan yang sama. Apa yang aku lewatkan? Aku aku ada janj

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 76. WANITA PEMAKSA

    Bintara telah tiba di mansion beberapa menit yang lalu. Viona sudah pulang ke rumahnya untuk beristirahat. Saat ini Bintara berdiri di balkon sambil memikirkan soal Laras yang memiliki ilmu hitam. Helaan napasnya terdengar lelah, matanya menatap ke arah langit.“Apa aku boleh mengeluh sekarang? Rasanya semuanya terasa begitu memuakkan dari hari ke hari. Laras begitu kejam padaku hingga melakukan apa saja yang ingin lakukan. Aku takut jikalau suatu saat menyalahgunakan kekuatan yang aku miliki,” monolog Bintara.“Jika hanya tentangku, aku tak akan sepusing ini memikirkannya. Aku khawatir Laras mengusik orang-orang yang aku sayangi dengan ilmu hitam itu. Aku tak akan bisa berkutik jika itu terjadi. Maka aku harus segera mencegah perbuatan licik wanita itu.”Dari arah belakang datang Erdo yang berdiri tak jauh dari Bintara. “Tuan memanggilku?’’Bintara menoleh ke arah belakang. Mendapati Erdo yang siap mendapatkan perintah darinya. “Kau selidiki soal Laras yang memiliki ilmu hitam. Ke du

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 75. TERSENYUMLAH

    Viona menelisik Bintara yang tak kunjung menampakkan diri. Tak lama Bintara muncul dari arah dalam rumah. Viona langsung menghampiri Bintara yang berjalan dengan pelan ke arahnya.“Bin, bagaimana? Kau menemukan ruangan itu?”“Bawa aku keluar dulu, Viona. Aku akan jelaskan nanti di jalan. Kita harus pergi sebelum ibumu mencariku kembali,” ucap Bintara.“Baiklah aku kita keluar,” sahut Viona menuntun Bintara menuju pintu utama,Viona membukakan pintu mobil untuk Bintara. Viona yang mengemudi kali ini, sebab Bintara masih belum terlalu sehat. Walau tubuhnya membaik dengan cepat, tapi bohong jikalau Bintara tidak merasa lemah. Usai membantu Bintara memasang sabuk pengaman, Viona langsung menjalankan mobilnya meninggalkan rumah David.Di perjalanan, Bintara masih tak memulai obrolan. Viona sejujurnya ingin menunggu pria itu untuk bercerita lebih dulu. Namun, tampaknya Bintara akan diam saja jika ia tak segera menanyakannya.“Bin, kau tak ingin bercerita padaku apa yang kau temukan? Kau men

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 74. RUANG BAWAH TANAH

    Acara ulang tahun Sonny telah tiba. Ada banyak sekali tamu undangan yang datang. Seketika rumah David dipenuhi oleh kerabat dan temannya bersama anak-anak mereka. Cukup berlebihan hanya untuk pesta anak berumur sebelas tahun. Acara tersebut sangat meriah seperti acara pernikahan yang meriah. Laras dan David berdiri di teras untuk menyambut para tamu undangan. Wajah Laras sungguh sangat berseri-seri hingga kedatangan sepasang kekasih membuat senyuman Laras luntur seketika.Bintara berdiri di hadapan Laras yang menatapnya tajam. Bintara menyunggingkan senyuman manis yang justru mengejek bagi Laras.“Mau apa kau ke sini?” Laras bertanya dengan nada dingin.“Manis sekali ucapan untuk tamu special sepertiku. Harusnya kau sangat tersanjung korban kecelakaan sepertiku masih menyempatkan diri untuk datang. Beruntungnya kakiku tak mengalami masalah yang serius. Aku masih kuat berjalan untuk masuk ke rumah ibuku dan duduk di kursi yang telah disediakan, kekasihku yang baik hati akan mengambilka

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 73. AYAH MINTA MAAF

    “Aku sudah bertanya pada Laras soal keterlibatannya dengan kecelakaan Bintara. Tapi aku tak bisa memastikan apapun karena dia memang pandai menutupi sesuatu. Ibumu tentu saja membela dirinya ketika disalahkan. Jadi sulit memprediksi apakah memang benar dia tidak terlibat atau memang terlibat tetapi pandai menutupinya,” tutur David atas pertanyaan Viona mengenai keterlibatan Laras pada kecelakaan Bintara.Di perjalanan menuju rumah sakit tempat Bintara dirawat, Viona dan David saling bicara. Berawal dari Viona yang bertanya soal keanehan yang Laras lakukan selama beberapa hari ini. David pun menyuarakan fakta yang membuat Viona mendapatkan keyakinan lebih terhadap dugaannya.“Apa Om melihat gelagat berbeda dari ibu belakangan ini? Atau ibu sering menghilang dan datang dari ruangan tertentu untuk melakukan sesuatu?” Viona kembali melayangkan pertanyaan.David berpikir untuk beberapa saat, mencoba mengingat hal janggal apa yang ia dapatkan dari tindakan Laras. Hingga akhirnya matanya sed

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 72. PERDEBATAN

    Laras sedang mengarahkan para pekerja yang sedang mendekor rumahnya untuk acara ulang tahun Sonny. Hiasan rumah itu bernuansa biru dan kuning. Ada banyak sekali balon berwarna biru yang memenuhi dinding. Lalu di tengahnya ada tulisan nama Sonny dengan balon warna kuning. Besok adalah hari ulang tahun Sonny yang ke sebelas. Laras tak ingin ada yang kurang dari persiapan acara itu.“Bonita, bagaimana kue yang aku pesan kemarin? Jangan lupa untuk membawanya besok pagi karena acaranya mulai jam sembilan pagi. Aku tak terima kendala apapun, pastikan kau membuat kue Cadangan apabila kue pertama gagal dibawa ke sini. Aku tak mau putraku kecewa karena kue ulangtahunnya tak sesuai harapan,” ucap Laras berbicara lewat telepon.Laras kembali mengawasi pekerja yang mendekorasi. Tak sengaja ia melihat Viona ada di depan pintu. Laras mengeryit heran melihat putrinya datang. Ia pun melangkah mendekati Viona yang tersenyum padanya.“Viona, kau ke mari? Tumben sekali,” sindir Laras.“Aku ingin menemui

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 71. KEMBALIKAN IBUKU

    “Bu, sekarang aku harus bagaimana? Ayah ingin kembali pada kita, tetapi Ayah yang menjadi penyebab semua masalah yang terjadi pada kita.”David menunggu tanggapan dari Bintara, tetapi sepertinya putra tersebut tak berniat untuk menanggapi ucapan panjang lebarnya itu. Maka pria baru baya itu lekas bangkit dari duduknya berniat untuk meninggalkan ruangan.“Kembalikan ibuku,” ucap Bintara membuat langkah David terhenti. David menatap punggung Bintara yang masih pada posisi yang sama.“Bagaimana cara Ayah melakukannya? Jika dengan terungkapnya keberadaan ibumu membuat kami di penjara. Tidak, sepertinya hanya Ayah yang akan berada di balik jeruji besi. Kau tak tahu bagaimana liarnya Laras sampai detik ini. Jika hanya Ayah yang masuk penjara, semua menjadi kacau. Semua perusahaan ayah dan ibumu bangun bisa jadi jatuh ke tangannya. Ayah memang diam selama ini, tapi Ayah tahu Laras diam-diam ingin mengalihkan satu per satu perusahaan menjadi miliknya dan juga anak kami. Saat ini Ayah sedang m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status