Share

41. Kelicikan

last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-02 20:49:23

Pakde Karso terkejut melihat Surti yang berpenampilan seperti itu.

“Bu, cepat bawa anakmu bersihkan itu wajahnya, Bapak jadi takut lihatnya,” ucap Pakde karso melihat wajah Surti yang menyeramkan.

“Surti nggak mau Pak, biar saja begini, aku malu Pak kalau aku cuci wajahku, ntar wajah asliku kelihatan jelas, toh,” sahutnya kesal.

“Nggak apa-apa toh daripada menyeramkan begitu, ya wajar saja Suratman takut lihat kamu,”protes Pakde Karso.

“Jadi beli makan nggak nih?” desak Suratman yang mulai jengah.

“Memang berapa sih kalau beli nasi bungkus?” tanya Bude Asri ikut bersuara.

“Kasih saja tiga puluh tibu, cukup itu,” sahut Pakde Karso.

“Surti lalu mengeluarkan tiga lembar uang kertas berwarna ungu tetapi sudah sedikit pudar dan memberikannya kepda Pakde Karso.

“Ini Pak uangnya,” ucap Surti memberikan uang lecek itu.

“Ini Man, cukup-cukupin yang penting bisa makan.”

Suratman lalu mengambilnya dan sedkit bingung dengan penampakan uang kertas itu yang berubah warna dan sudah lecek.

“Ini uan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   42. Suratman Seorang Pahlawan

    “Lama banget tuh orang sudah dua kali dia tambah makannya, sedangkan bapaknya malah irit makan, keterlaluan banget jadi orang!” “Bu, berapa semuanya?”“Sudah selesai Mas, totalnya semua tiga puluh ribu,”ucap Ibu pemilik warung itu.“Loh Bu kok mahal banget di situ tertulis lima belas ribu saja, kok malah tiga puluh ribu?”“Ibu mau membohongi saya ya?”“Jangang begitu dong Bu, kalau mau cari rezeki itu yang halal, jangaan asal menaikkan harga tidak sesuai dengan di spanduk itu!” jelasnya panjang lebar.“Eh, Mas, tadi sampean itu makan nasi dua porsi otomatis bayarnya double dong!” sungut Ibu pemilik warung itu.“Mana buktiknya piring saya cuma satu, gelas juga satu, kalau dua piring dan gelasnya juga dua dong, lagian tadi saya bilang nambah nasi, sama lauk dan sayurnya juga sedikit, nggak banyak kayak tadi,” belanya yang tidak mau kalah.“Ya nggak bisa gitu dong Mas, sampean jangan buat saya kesal ya, bayar sekarang tiga puluh ribu nggak ada tawar menawar, jangan buat saya marah ya,

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-02
  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   43. Nasihat Suratmin

    “Bagaimana betulkan apa yang saya bilang, sekarang lebih baik kamu bayar saja tidak baik mengambil rezeki orang lain dengan paksa.”“Kamu sendiri saja jika diposisinya tadi ngotot harus membayar dua porsi karena rugi begitu juga dengan yang kamu lakukan sama Bu Ningsih,” jelasnya lagi.“Tuh dengar, bayar,” ucap salah satu dari mereka.“Dasar Suratmin, sudah membuat aku malu dengan ceramah yang sok jadi ustaz ini, awas kamu Suratmin!” “Kamu dengan saudara kembarmu itu sama saja sok banget jadi orang, yang satu memang kaya tetapi pelitnya minta ampun sedangkan yang ini miskin tetapi sok kaya, sok bijak,” gerutu Dodi dalam hati.“Sudah jangan banyak pikir, pakai acara melamun lagi!” hardik salah satu pelanggan.“Iya ini bayar, aku nggak lari kok!” bentak Dodi sembari mengeluarkan dompet dari saku celana belakang.Dan betapa terkejutnya mereka di sana karena uang di dompetnya hanya ada satu lembar uang kertas berwarna cokelat.Dodi mengambilnya dan memberikan uang itu dengan percaya dir

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-04
  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   44. Nasi Bungkus Gratis

    “Kamu ingat nggak dulu waktu kita masih kecil, kita selalu sama-sama, makan bareng, tidur bareng, bahkan sekolah kita selalu bareng.”“Kamu ingat waktu kamu dapat nilai sepuluh dalam pelajaran matematika, dan aku mendapatkan nilai seratus, tetapi karena aku takut kamu dimarahi oleh Bapak, aku tukar nilai kita dan aku tidak keberatan jika nilai kita tertukar dan aku yang mendapatkan amarah dari Bapak,” ucapnya mengenang masa lalu.“Iya, kamu memang dimarahi sama Bapak, tetapi Ibu tetap membela kamu, karena dia tahu kalau kamu menukarnya untukku, iya kan?”“Kamu dari dulu hanya cari muka, Min, minta dipuji, dihormati, dan sampai sekarang, jiwa sosialmu terlalu tinggi dan itu membuat aku tidak suka, apa sih maumu, Min?”“Aku selalu kalah di depanmu, di mata Bapak dan Ibu, bahkan di mata dunia!”“Kamu selalu menjadi nomor satu dalam segala hal, ya akui kamu sangat pintar dalam segala hal, bahkan kamu rela menjadi babu hanya untuk kebahagianku!”“Akan tetapi, maaf Min, aku tidak mau berte

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-04
  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   45. Tugas

    Namun, di dalam mobil pikirannya kembali menyerang dengan ingatan masa lalu saat mereka berdua masih kecil.Bayangan saudara kembarnya yang selalu ada untuknya, selalu berkorban untuknya dan selalu ada untuk dirinya tidak dapat dipungkiri.Tanpa sengaja orang yang sering menghujat saudaranya sendiri bisa menitikkan air mata sesaat.“Apa ini?” Air mata dariku sendiri?” Suratman memegang pipinya yang sudah basah dengan air mata.“Kamu benar Min, kamu memang benar!”“Kamu selalu menolong jika aku ada dalam kesulitan , atau bahaya sekalipun kamu akan pasang badan, kamu memang malaikat untukku.”“Akan tetapi aku juga membencimu karena kamu yang selalu dipuja, kamu lebih pintar dari aku bahkan ibu sangat peduli dengan kamu!”“Ya aku sadar kalau aku nakal waktu kecil, itu hanya supaya Ibu mau melihat dan memarahiku!”“Namun, tidak, Ibu malah hanya menasihati dengan beberapa kalimat saja setelah itu cuek lagi, tetapi saat kamu berbuat salah ibu selalu memarahimu dengan tegas.”“Mungkin orang

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-04
  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   46. Cerita Pakde Karso

    Sementara itu di rumah sakit ...“Lama banget suamimu beli makan, beli di mana sih?” tanya Pakde Karso sedikit kesal sembari memperhatikan jam tangannya.“Sabar toh Pakde, namanya juga hidup di kota pasti jalanan macet,” bela Siska tersenyum.“Eh, Siska kota ini bukan Jakarta yang macet sepanjang jalan kenanga tetapi ini Balikpapan, kota kecil, masa lama banget beli makannya, atau jangan-jangan dia nongkrong lagi sama teman-temannya,” celetuk Mbak Surti ikutan marah lantaran wajahnya tak semenarik lagi karena semua make up nya sudah luntur terkikis oleh air.“Mbak Surti, aku baru lihat lagi loh wajah aslimu tanpa make up, pantas saja Mbak ngotot nggak mau membersihkannya,” ucap Siska sedikit menahan tawa melihat penampakan wajah asli sepupunya itu.“Ini juga gara-gara kamu nggak mau meminjamkan alat make up, pelit amat sih sama saudara!”bentaknya cemberut.“Ya mau bagaimana lagi Mbak, tas ku kan nggak sengaja terbawa sama suamiku,” kilahnya.“Alah, alasan melulu bilang saja nggak bol

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-09
  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   47. Tipuan

    “Apa, sebanyak itu?” Siska sangat terkejut dengan kedua mata membulat ketika tahu berapa uang yang dipinjam dari rentenir itu.“Dan kalian baru mengatakannya sekarang, dan Pakde suruh Siska bayar semua hutang-hutang itu?” tanya Siska geram.“Makanya kami datang ke sini untuk bisa bekerja apa saja yang penting kami bisa bayar hutang, karena kalau tidak ...” sedikit menjeda kalimatnya.“Kalau tidak kenapa,Pakde?” tanyanya lagi.“Ya itu ... Dodi akan dijebloskan ke penjara sama orang itu, jadi tolong kami, Nduk!”“Hanya kamu yang bisa menolong kami!”“Sabar Pakde semua ini adalah ujian, semoga setelah kejadian ini Pakde, terutama Mas Dodi tidak usah ikut-ikutan investasi kalau belum pasti asal usulnya,” ucap Siska kesal.“Iya Nduk, Pakde sudah kasih tahu Dodi untuk tidak sembarangan percaya sama orang,” sahutnya dengan memelas.“Terus bagaimana, Pakde?” tanya Siska yang bingung untuk membantunya dari mana.“Maksud kami datang ke sini sebenarnya adalah ... mau meminjam uang kamu dulu, set

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-09
  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   48. Keserakahan

    “Iya Mas!”“Eh salah ... iya Man!” ucapnya malu-malu.“Mbak Surti kenapa, kok maku-malu gitu, memang kenapa wajahnya?”“A-aku malu Man, soalnya aku nggak pakai make up, kelihatan banget jeleknya,nucapnya merendah.“Memang iya sih ... eh maksudnya nggak apa-apa Mbak malah kelihatan cantik natural gitu,” pujinya membuat Surti bahagia.“Yang betul Man, kamu suka dengan wajahku seperti ini? Kamu nggak malu mempunyai keluarga yang wajahnya seperti ini?” tanyanya meyakinkan apa yang dia dengar barusan.“Iya, Mbak, mau bagaimana lagi dari sana sudah begitu, syukuri saja apa yang sudah di kasih sama kita, nggak udah dipermak, iya kalau ada uang bisa operasi plastik, kalau nggak ada ngapain coba, bisa-bisa kena penyakit kulit loh, cari aman saja,” jelas Suratman bijak.Mendengar perkataan Suratman, Surti kembali merengut sehingga lebih terlihat lebih seram dari yang sebelumnya.“Kenapa kamu melihatku seperti itu, wajahku seram begitu?” tanyanya ketus.“Iya sih Mbak,” jawab Suratman pelan.“Ap

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-09
  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   49. Hasutan

    “Iya, memang kenapa, Pakde?” tanya Suratman yang terkejut melihat ekspresi mereka bertiga.“Ngapain berhenti kerja, kan sayang? Posisi jabatan Siska itu bagus sesuai dengan kingerjanya, dan jika dia berhenti lalu masuk kembali otomatis kan sangat berbeda,” jawab Pakde Karso dengan nada sedikit meninggi.“Lah, ngapain kerja toh Pakde, ada aku suaminya yang selalu memenuhi kebutuhannya, lebih baik Siska hanya perhatian sama anak kami saja,” kilah Suratman yang masih tetap ingin istrinya berhenti bekerja.“Man, zaman sekarang itu susah cari kerja dan sekarang kamu sia-siakan kesempatan yang ada, kalau menurut Bude jangan toh berhenti, kan ada kita-kita yang akan menjaga anak kalian, iya kan?” Bude Asri ikut membela suaminya agar Siska tetap bekerja.Suratman tidak memedulikan mereka yang berbicara, dia lebih fokus kepada istrinya saja.“Bagaimana Sayang, kamu mau kan? Bukannya itu yang kamu mau selama ini?”“Dengan begitu kamu bisa setiap hari melihat tumbuh kembangnya anak kita, tidak

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-09

Bab terbaru

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   124. Tolakan Rayhan

    Memang tidak diragukan dulu saat mereka satu kampus. Ayu yang terlahir dengan wajah cantik dan tubuh seksi, membuat siapa saja akan jatuh cinta dan tergoda, sehingga banyak para lelaki yang mencuri pandang dengannya dan ingin merasakan pelukan hangat dari Ayu. Apalagi cara berpakaian yang sangat terbuka membuat para pria panas dingin dibuatnya.“Apakah Ayu yang mengatakan hal itu dengan Bapak?” “Iya, kamu juga mencintai Ayu, kan?” tanya Suratman bersemangat dan melirik sinis kearah Suratmin. Rayhan menghela napas panjang, dia tahu akan terjadi seperti ini. Apalagi beberapa hari yang lalu Rayhan bersama Hanin melihat Ayu bergandengan tangan dengan pria yang lebih tua darinya.Saat mereka berbincang di ruangan Rayhan, tiba-tiba saja Pak Dibyo ayah kandung Rayhan masuk ke ruangan itu. Dia pun ikut terkejut dengan kehadiran dua orang saudara kembar itu. Dengan cepat Suratman berdiri untuk menyambut Pak Dibyo dan menghambur ke pelukan seakan mereka baru bertemu kembali sebagai seorang

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   123. Pertemuan Saudara Kembar

    Tepat pukul dua siang akhirnya Suratman sudah sampai di kantor Rayhan. Setelah memarkirkan mobilnya dia keluar dari mobil dengan senyuman semringah, berjalan tegak dengan membusungkan dadanya. Pria paru baya itu yakin kalau selain kerja sama itu dia juga menawarkan Ayu untuk dinikahinya. Apalagi kata putrinya sendiri kalau Rayhan juga sangat mencintai Ayu.“Ah sebentar lagi perusahaan ini akan menjadi milikku . Rasanya tidak sabar untuk bisa masuk di dalam keluarga Rayhan,” batin Suratman sambil menatap gedung tinggi itu, lalu melanjutkan langkahnya menuju lift. Dia pun menekan tombol lift pergi ke lantai empat tempat di mana ruang kerja Rayhan berada. Rasa gugup dan sedikit gelisah sudah menyelimuti hatinya. Tak lama kemudian pintu lift terbuka dia ib berjalan sedikit cepat karena waktu sudah menunjukkan pukul dua lewat lima menit.“Selamat siang Pak, dengan Bapak Suratman dari PT. Citra Kencana?” tanya Mila sekretaris Rayhan, menghentikan langkah Suratman yang ingin langsung masuk

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   122. Periksa Ke Dokter

    “Ah sial ... kenapa harus sekarang?” tanyanya dalam hati.“Ada apa, Sayang?”“Nggak apa-apa, Pa!”Ayu lalu membalas pesan singkat itu sesaat lalu menaruh kembali ponselnya di dalam tas.“Sayang, kamu tidak usah ikut dulu, biar Papa yang bertemu Rayhan. Jika urusan Papa dengannya selesai dan menyetujui kerja sama ini maka itu sangat mudah kita masuk di dalam keluarga Wardana yang kaya raya,” jelas Suratman tersenyum bahagia.Namun saat mereka sedang membicarakan masalah itu, tiba-tiba perut Ayu terasa mual dan muntah.“Uek ... uek ...! Pa, perut Ayu sakit Pah!”Suratman yang melihat Ayu yang memegang perut langsung menghampiri dirinya dengan rasa panik.“Kenapa perut, Nak? Apakah tadi pagi kamu tidak makan atau kamu salah makan mungkin, kita ke dokter saja?” Suratman lalu mengambil kunci mobil dan ingin mengantar Ayu ke rumah sakit.Saat ingin memapah Ayu, dia merasa tidak tahan dan berlari ke toilet dengan cepat, Suratman begitu panik saat melihat Ayu muntah-muntah lagi.“Ayu ke kamar

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   121. Benci Tapi Sayang

    “Oh ya kalian mau makan siang di sini?” tanya Hanin mengalihkan pembicaraan.“Nggak, mau main bola! Ya makan lah, kamu nggak lihat kita lagi nunggu antrean panjang itu, nyesel saya datang kemari dan bertemu kamu lagi di sini!” kilahnya berbohong.“Ayuk Dim, kita cari makan di tempat lain!” ajaknya lagi.“Kalian mau ke mana? Makan di sini saja,” ajak Hanin tersenyum.“Dengar ya Hanin, tidak usah berbaik hati dengan kami, memang hanya kamu saja yang menjual makanan, banyak kali dan pastinya enak juga,” Rayhan menatap lekat wajah Hanin yang masih terlihat lelah.“Kamu kenapa sih, dari awal kita bertemu kamu selalu jutek sama aku? Ada apa denganmu, Ray? Memang aku ada salah apa sama kamu?” tanya Hanin kesal kepada Rayhan.“Ayolah Ray, elo kenapa sih? Benar tuh yang dikatakan Hanin, elo itu bersikap aneh sama Hanin! Tunggu dulu kalian sudah saling kenal?” tanya Dimas penasaran.“Iya Mas, kita sudah kenal semenjak kami masih kecil,” jawab Hanin tersenyum.Rayhan hanya diam melihat Dimas ter

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   120. Senyumannya

    “Ah sial!”“Kenapa aku tidak langsung mengatakan kalau dia adalah simpanan Pak Alvin, aku tidak mau berurusan dengan orang itu!”“Maafkan aku Yu, sebagai teman aku bisa mengingatkanmu untuk tidak melakukan hal itu, kalau perlu, kamu harus menikah dengannya!”“Namun aku tidak menerimamu sebagai pendamping hidupku, karena aku mulai mencintai seseorang!”Senyuman mengembang saat terlintas wajah Hanin yang begitu bisa membuat hati seorang Rayhan berbunga-bunga.“Untung saja wajah Hanin terlintas di pikiranku, coba kalau tidak pasti aku terbuai dengan bujuk rayu Ayu,” gerutunya sembari tersenyum.“Duh senyumannya aku tidak bisa melupakan senyuman Hanin, tetapi ... tidak ... tidak dia milik bang Rayyan.”“Aku tidak boleh memikirkannya, aku harus bisa membencinya jika tidak rasa cinta dan sayang itu selalu muncul dan itu sangat menyiksaku!”“Ya ... ada apa denganku?”Rayhan berusaha kembali fokus dengan pekerjaannya, dan dia pun berencana datang ke warung makan Hanin saat makan siang.Nam

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   119. Rayuan Maut Ayu

    “Ya Allah dia saudara sepupuku, dia sangat cantik sama persis dengan di foto yang Rayhan tunjukan di dalam ponselnya,” gerutunya dalam hati.Tanpa terasa bulir-bulir air mata pun berjatuhan tak tertahankan.Hanin membiarkan Ayu mencaci maki dirinya, karena dia sangat rindu dengan suara khas Ayu saat memarahi orang lain.“Jika kamu tahu aku adalah Hanin, apa yang akan kamu lakukan?”“Apakah kamu tetap membenciku?” tanya Hanin dalam hati.“Halo ... Kamu dengar nggak sih apa yang aku katakan?”“Apa yang kamu lihat?” tanyanya lagi dengan penasaran.Mendengar ada keributan Rayhan yang sibuk di ruangannya pun keluar dan mencari tahu.“Ada apa ini, kenapa ada ribut-ribut di kantor saya?” tanyanya sembari memperhatikan mereka.“Ray, ini loh gadis kampung nggak punya etika!”“Ayu!” Rayhan kaget karena sahabatnya itu kembali muncul setelah enam bulan tidak bertemu langsung.“Iya aku Ayu, Ray, kamu seperti lihat hantu saja,” gerutunya kesal.“Siapa sih dia Ray, kenapa ada gadis seperti ini di ka

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   118. Jebakan Untuk Rayhan

    “Bagaimana kamu sudah siap?”“Tenang saja saya akan melakukannya dengan pelan-pelan, kamu akan menikmatinya juga kok,” ucapnya tersenyum.“Kenapa Om ingin melakukan semua ini?” tanya Ayu seketika.“Kamu sudah diberi tahu alasannya kan dari Papahmu, kalau istri saya tidak bisa lagi melayani saya dengan baik.”“Hidup itu kejam, Sayang jika kamu tidak bisa bertahan maka pilihan hanya satu yaitu kematian.”“Saya tahu kamu sangat sayang dengan Papahmu, sehingga kamu mau melakukan apa saja untuk dia, kamu memang anak yang baik, kamu tidak akan kekurangan kasih sayang lagi, karena saya juga akan menyayangi kamu,” ucapnya sembari memegang paha mulus Ayu yang terpampang jelas menggoda.Awalnya risih dipegang tetapi Ayu tidak ingin membuat Pak Alvin marah sehingga dia pun membiarkan tubuhnya dipegang oleh pria itu.Semenjak itu kehidupan Ayu berubah, dia jarang bertemu Rayhan, karena sibuk dengan kuliah dan Pak Alvin.Hubungan mereka berjalan dengan baik, Pak Alvin sangat puas dengan Ayu, tida

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   117. Negosiasi

    “Begini Man, saya ingin anakmu menjadi wanita simpanan saya,” jawabnya serius.Mendengar perkataan Alvin, Suratman naik pitam dan langsung berdiri dengan wajah amarah.“Apa maksud Bapak, menyuruh anak saya menjadi simpanan Bapak?”“Bapak ini sudah nggak waras, dia itu pasti seumuran dengan anak Bapak, dan dengan mudahnya Bapak bilang seperti itu, bagaimana dengan istri Bapak di rumah jika mengetahui kalau suaminya mempunyai simpanan yang pantas menjadi ayahnya?” amarah Suratman meledak-ledak.“Tenang Man, pikirkan saja dulu tawaran saya, jika kamu setuju saya segera menyuntikkan dana ke perusahaan dan rumahmu yang telah di sita oleh bank, dengan gratis asalkan anakmu bersedia untuk menjadi kekasih gelap saya?” “Maaf Pak saya tidak mungkin membiarkan anak saya menjadi simpanan Bapak, apa kata orang nanti, dan bagaimana dengan istri dan anak Bapak?” Suratman merasa kesal dan harga dirinya seperti diinjak-injak karena baru kali dia menjadi dilema untuk memutuskan kehidupan anak gadisnya

  • Suratman VS Suratmin ( Antara Si Kaya Dan Si Miskin)   116. Derita Ayu

    Mobil mewah itu meluncur dengan baik sampai masuk di kawasan perumahan elit. Gedung menjulang tinggi dengan ornamen bernuansa putih gading.Halaman rumah yang begitu luas dan dihiasi dengan tanaman bunga yang beraneka ragam.Rumah itu terlihat sangat indah dan asri, di dalamnya tidak banyak barang, sehingga kita memandang luas setiap ruangan.Di halaman itu juga di bangun sebuah garasi yang luas dan berbagai koleksi mobil antik dan mewah berjejer rapi menghiasi rumah itu.Mereka masuk dan segera menaruh camilan dan es teler itu yang sudah tidak ada rasanya, sehingga Ayu pun langsung pergi ke dapur dan membuka kulkas lalu meracik es teler itu dengan menambahkan susu kental manis agar lebih terasa manis.Setelah itu dihidangkan di meja makan lengkap dengan camilan yang baru di beli di taman itu.Pria paruh baya itu lalu duduk di meja makan setelah berganti baju santai menggunakan kaos tanpa kerah polos berwarna biru dengan bawahan celana pendek.Terlihat sekali bulu-bulu kaki pria itu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status