Share

Bab 22

Dua hari berlalu semenjak kepulangan Riri dari rumah sakit. Semenjak itu pula Riri tidak berani melakukan apa pun karena dokter melarangnya melakukan pekerjaan berat selama seminggu ini. Yang dilakukannya sekarang ini hanyalah tidur-tiduran di kamarnya, makan diambilkan, mandi pun ditemani. Sesekali ia menemani anak-anak belajar, itu pun hanya sejauh ruang tamu.

“Terima kasih ya, Mas. Maaf merepotkanmu,” ujarnya ketika Ilham membantunya berjalan jauh dari kamar keluar kamar, “bahkan untuk mandi pun masih selalu kamu temani. Sebenarnya tidak usah sampai di papah pun aku bisa berjalan sendiri, kok. Sudah nggak terasa begitu sakit. Hanya tinggal pemulihan saja.”

“Tetap saja kamu tanggung jawabku,” jawab pria itu tersenyum. Sesekali matanya melihat ke arah luar mengawasi anak-anaknya yang tengah bermain kelereng.

“Kamu pasti capek, ya. Sudah melakukan semua pekerjaan rumah, belum lagi ada anak-anak yang nggak bisa kamu tinggal ...” kemudian, Riri memaparkan satu-persatu pekerjaan rumah i
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status