Felicia kini sudah di Korea tepatnya di Seoul, Cia menempati Apartemen yang sudah di belikan oleh papanya untuk ia tinggalin selama Cia kuliah di Seoul. Felicia hanya tinggal sendirian di Apartemen dan mulai pagi ini ia baru masuk kuliah pertamanya.
Felicia kini sudah siap untuk berangkat ke kampusnya dan kebetulan dia juga ada kuliah pagi. Cia menggunakan kendaraan umum untuk menuju ke kampusnya karena papanya tak mengijinksn Cia untuk membawa mobil sendiri.
Ya namanya kendaraan umum apa lagi pagi begini pasti banyak yang penuh sehingga Cia harus bersabar untuk menunggu bus yang kosong. Untung saja jam kuliahnya masih satu jam an, Cia kini sudah naik bus menuju ke kampusnya tak jauh mungkin hanya setengah jam sajs.
Felicia memasuki kampusnya di sana sudah banyak mahasiswa yang berdatangan, Cia sangat kagum dengan interior kampusnya yang begitu sangat bagus dan di buat senyaman mungkin. Cia berjalan sambil mencari ruang kelasnya dan beberapa lama pun ia menemuka
Di ruangan yang sangat luas Albert sedang duduk sambil memejamkan matanya ia sangat pusing memikirkan omongan mamanya yang menyuruhnya segera menikah kalau tidak ia akan di jodohkan dengan wanita pilihan mamanya.Padahal waktu itu Albert sudah menghindari perjodohannya dengan anak teman mamanya dengan mengajak Alianna. Albert tak mau di jodohkan ia bisa mencari wanita pilihannya sendiri yang ia cintai namun Albert belum menemukannya.Albert menyuruh Alianna masuk kedalam ruangannya dan membawakan secangkir kopi pahit beserta dengan camilan ringan. Albert berpikir kenapa tak mencoba untuk mendekati sekretarisnya itu toh juga nggak ada salahnya dan pasti juga mama dan papanya juga nggak masalah apa lagi Alianna katanya adik dari teman papanya.Ya Albert akan mendekati Alianna agar mamanya tak menjodoh-jodohkan dirinya kepada wanita yang akan dipilihkan oleh mamanya.Tokkk tokk tokk
Malam telah tiba Alianna sudah siap, kini ia tinggal menunggu Albert menjemputnya. Alianna menggunak dress selutut berwarna cream dengan make up natural. Tak berapa lama pun mobil milik Albert terdengar dan Alianna pun segera keluar Alianna tak mau jika kelamaan menunggu bos nya akan marah kepadanya.Albert keluar dari mobilnya dan membukakan pintu untuk Alianna, Alianna sendiri tak tahu kenapa bos nya bersikap romatis begitu sebenarnya ada apa dengan bosnya. Albert masuk kedalam mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.“Malam ini kamu terlihat cantik,” ucap Albert tiba-tiba dan menoleh sebentar ke arah Alianna.Alianna yang mendengar perkataan bosnya itu tersipu malu, pasti mukanya sudah kaya kepiting rebus,” makasih tuan atas pujiannya,” ucap Alianna“Jangan panggil aku tuan jika kita tidak di area kantor, panggil saja aku Albert biar lebih enak didenga
Seperti biasa Alianna bangun pagi lalu ke kamar mandi untuk segera mandi, tak butuh waktu lama Alianna mandi, Alianna keluar kamar mandi dengan sudah berpakaian rapi. Setelah itu Alianna merias wajahnya dengan make up natural karena pada dasarnya wajah Alianna sudah putih maka ia hanya memakai bedak tipis dan dipadukan lipstik warna pink.Alianna keluar kamar lalu menuju dapur, Alianna membuka kulkas dan mengambil susu lalu menuangkannya ke gelas setelah itu ia ke meja makan. Alianna mengambil roti dan di olesi selai coklat kesukaannya. Alianna memakannya dengan pelan setelah selesai ia meminum susu sampai habis.Alianna berangkat ke kantor dengan menggunakan kendaraan umum, perjalana dari rumah ke kantor hanya membutuhkan kurang lebih satu jam perjalanan. Banyak orang yang menggunakan kendaraan umum dari pada mereka membawa kendaraan sendiri.Alianna kini telah sampai di kantor ia berjalan masuk, saat sampai di lobby ti
Jam sudah menunjukkan pukul 11.00 malam, Kaendra masih berada di Apartemen Felicia mereka madik asik menonton Tv sambil memakan camilan yang sering Felicia stok. Entah sejak kapan mereka berdua mulai dekat dan sudah tidak cangung lagi.“Ken loe nggak balik, sudah jam 11.00 malam nanti ortu nyariin lagi,” ucap Felicia“Bentar lagi Cia gue males balik rumah,” ucap Kaendra yang masih fokus menonton kartun yang mereka putar.“Ya sudahlah kalau gitu ini kartu akses pintu Apartemen gue, loe bisa keluar masuk kapan saja, gue mau tidur duluan,” ucap Felicia“Loe yakin kasih gue ini?” tanya Kaendra lagi pasalnya tak percaya kok bisa-bisanya Cia kasih kepercayaan pegang kartu akses keluar masuk Apartemennya.“Gue percaya loe orang baik Ken, ya sudah ya gue udah ngantuk banget,” ucap Felicia betjalan kerah kamarnya, sebelum ia masu
Felicia bangun pukul 09.00 pagi dan langsung ke kamar mandi tapi sebelum masuk ia ingat Kaendra, Felicia pun mengurungkan niatnya lalu ia keluar kamar dan melihat ke sofa namun Kaendra sudah tidak ada di sofa.Felicia pun masuk lagi kedalam kamar untuk segera mandi, hari ini ia akan pergi ke supermarket untuk belanja memenuhi kulkas karena kulksanya sudah kosong, Cia juga akan belanja kebutuhan lainnya.Felicia sudah siap pergi belanja di supermarket di bawah, kali ini ia mengenakan blouse sabrina di padukan celana jeans pendek. Felicia mengenakan tasnya lalu ia keluar Apartermen dengan menggunakan lift.Tiba di supermarket Felicia langsung membawa troli dan memilih bahan-bahan seperti sayuran dan yang lainnya untuk memenuhi isi kulkasnya. Felicia hanya sendirian karena ia juga nggak mempunyai teman atau tetangga Apartemen.Di tempat lain Kaendra baru bangun, ya setelah balik dari Apartemen Felicia d
Pagi yang cerah dan udara yang agak panas menyelimuti kota Jerman, kebetulan hari ini weekend dan Alianna menggunakan weekend untuk bermalas-malasan. Alianna masih berbaring di tempat tidurnya rasanya sangat malas sekali mau bangun dan badanya rasanya begitu capek.Alianna sekarang masih sendirian di rumahnya karena mamanya belum balik lagi ke Jerman, mamanya masih di rumah kakaknya Clarissa di Indonesia dan itu membuat Alianna kesepian karena sendirian di rumahnya.Dering ponsel Alianna mengkagetkannya, Alianna terbangun dan melihat siapa pagi-pagi begini sudah ada yang menelponya apa lagi ini kan weekend. Di layar Hpnya tertulis nama bosnya lalu Alianna langsung mengangkatnya.“Hallo tuan,” ucap Alianna“Pagi Alianna, apa kamu sudah bangun?” tanya Albert melalui sambungan telepon.“Pagi juga tuan, iya tuan saya baru saja terbangun karena Hp saya ta
Albert dan Alianna pun berangkat dengan menggunakan mobil Albert dan Albert sendiri yang mengemudikannya. Jarak tempuh dari Jerman ke Berlin kurang lebih tiga sampai empat jam perjalanan.Sepanjang perjalanan Alianna dan Albert saling berdiaman tanpa ada pembicaraan, Albert yang fokus menyetir dengan memandang ke depan sedangkan Alianna yang menoleh ke jendela melihat pemandangan luar melalui dari dalam kaca mobil.“Na, apa saya boleh tanya sesuatu padamu?” tanya Albert tiba-tiba sambil menoleh ke AliannaBegitu Alianna mendengar Albert berbicara, ia menoleh dan mereka saling bertatap muka beberapa detik dan Albert pun memfokuskan kembali ke depan.“Iya boleh, memangnya mau tanya apa,” ucap Alianna“Apa kamu sudah punya kekasih?” tanya Albert yang agak ragu menayakannya kepada Alianna.“Saya, saya belum punya kekasih
Albert dan Alianna sudah sampai di Berlin sekitar jam tiga sore, Albert langsung mengajak Alianna masuk ke dalam Villa miliknya yang dekat dengan laut dengan di sunguhkan pemandangan yang sangat indah.Alianna baru kali ini melihat tempat yang sangat indah apa lagi di tambah Villa yang begitu tertata rapi dan bersih dengan udara segar. Albert membawa Alianna ke tempat tidur yang akan di tempatinya dan bersebelah dengan kamar Albert.Albert menyuruh Alianna terlebih dahulu istirahat begitu juga dengan dirinya, Albert akan tidur sebentar karena badanya terasa pegal sekali. Di dalam Villa milik Albert ini mereka tak sendirian ada beberapa asisten yang di tugaskan Albert untuk menjaga Villa dan membersihkannya.Alianna langsung menidurkan dirinya ke kasur yang empuk entar kenapa pinggangnya terasa sakit, apa karena ini efek kelamaan duduk di mobil ini karena perjalanan menuju Berlin juga lama. Alianna memejamkan matanya untu
Pesta pernikahan akan di mulai sebentar lagi, semua undangan sudah banyak yang datang, pesta pernikahan di adakan siang hari hingga malam hari nanti. Banyak tamu undangan dari kolega – kolega keluargaKaendradan Felicia dan semuanya dari kalangan atas, tamu undangan mereka sangat banyak baik dari keluarga Felicia danKaendra, Delano juga mengundang rekan bisnisnya.Kaendrasudah menunggu Felicia yang sedang berjalan di atas Altar dengan papanya,Kaendrasangat terpukau dengan penampilan Felicia saat ini yang terlihat sangat cantik sekali. Andre menyerahkan Felicia keKaendradanKaendralangsungmengandengtangan Felicia lalu mereka berdua mengucapkan janji suci pernikahan dengan hening dan khidmat.
Sore hariKaendradan Felicia sudah sampai diHamburg, mereka pulang ke rumah orang tua kandung Felicia, tak lupa sebelum mereka memutuskan untuk pulang ke rumah Andre, Felicia menelepon ayahnya Delano terlebih dahulu, Felicia hanya takut jika nanti sang ayah menunggunya.Mereka masukkedalamrumah dan duduk di ruang tamu, di sana ada keluarga Felicia yang sedang berkumpul.“Kalian ini dari mana? Harusnya kaliannggakboleh pergi jauh – jauh lagi, sebentar lagi kalian akan menikah jadi jangankemana– mana,” ucap Clarissa memperingati anak gadisnya dan calon mantunya itu.
Hari iniKaendramengajak Felicia untuk jalan keluar sebentar sebelum nanti kembali keHamburg,Kaendraingin mengajak Felicia belanja untuk hadiah yang ada di rumah berupa makanan dan yang lainnya. Felicia tak banyak bicara dirinya hanya ikutKaendrakemanapundirinya berjalan.“Sayang kamu mau beli apa saja, kamu bisa pilih apa yang kamu mau,” ucapKaendradengangmemeluk Felicia dari samping.“Ken, akunggakmau belanja, aku laginggakmood, bagaimana kalau kita beli makanan saja,” ajak Felicia.
Pesta berjalan dengan lancar dan meriah, Kaendra dan Felicia juga sangat menikmati pesta ulang tahun yang di gelar teman Kaendra, hingga malam sekitar pukul jam 12.00 malam mereka masih asik dengan acara pestanya."Sayang gimana? Apa kamu mau pulang sekarang?" tanya Kaendra sambil merangkul pinggang ramping milik kekasihnya itu."Nanti saja Ken, aku masih ingin mengikuti pesta ini, nggak apa-apakan kita pulang telat sekali-kali," ucap Felicia."Hemm ... baiklah kalau begitu, aku ikut kamu saja dan satu lagi kamu jangan minum lagi, kamu sudah banyak minum tadi nggak bagus tahu," peringat Kaendra, karena sedari tadi Felicia yang paling banyak minum dibandingkan Kaendra.Kaendra duduk di sofa paling pojok dengan di sampingnya Felicia, ya, mereka sedang asik mengobrol dan tentunya dengan di temani wine untuk minuman mereka, Kaendra tahu bahwa Felicia sebenarnya sudah banyak minum dan dirinya sudah sangat mabuk.Kaendra pun memutuskan untuk mengajak Felicia
Banyak saudara yang sudah datang, dan pernikahan antara Alan dan Ara juga sebentar lagi akan di mulai. Alan yang sudah rapi dirinya keluar terlebih dahulu, menunggu di pelaminan.Sedangkan Ara dengan di gandeng sang papa berjalan di atas altar, Alan sangat terpukau dengan penampilan Ara yang sangat cantik sekali hari ini sampai tak memgedipkan matanya.Adelano menyerahkan Ara kepada Alan, dan Alan pun menyambutnya dan tersenyum mereka mengucap janji suci pernikahan.**Semua berjalan dengan lancar Alan dan Ara kini menjadi pasangan suami istri, kini mereka sedang berfoto denga saudara-saudara yang datang. Di pernikahan Alan dan Ara, Kaendra sendiri tak di kasih tahu oleh Alan, karena Alan takut jika nanti Kaendra di kasih tahu akan marah karena tak mau mendengar nama Ara yang telah menyakiti Felicia.Setelah semuanya selesai, Alan membawa Ara ke rumah mereka yang akan di tempati mereka nantinya. Ya, Alan membeli rumah di Paris dirinya sudah menetapka
Kaendra mengajak Felicia kembali ke apartemen, karena hari juga sudah malam, terlalu lama berada di luar juga tak bagus untuk kesehatan.Hanya butuh setengah jam perjalanan saja menuju apartemen, Kaendra memarkirkan mobilnya di basemant. Kaendra mengandeng tangan Felicia menuju lift, mereka masuk kedalam lalu pintu lift pun tertutup kembali.Felicia lebih dulu masuk kedalam apartemen sedangkan Kaendra di belakangnya."Aku capek," ucap Felicia lalu mendudukkan bokongnya di sofa di ikuti Kaendra di sampingnya."Ya, sudah ayo kita ke kamar bersih-bersih dulu lalu kita tidur," ajak Kaendra, Kaendra mengandeng Felicia untuk memasuki kamar.Setelah mereka memakai piyama dan bersiap untuk tidur, Kaendra memeluk Felicia dari belakang dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, mereka memejamkan matanya dan tertidur.**Pagi harinya Felicia bangun terlebih dahulu, Felicia membersihkan dirinya terlebih dahulu. Setelah selai mandi Felicia berpaka
Sesampainya di Berlin, Kaendra langsung mengajak Felicia naik ke atas dengan menggunakan lift di mana apartemen Kaendra berada di lantai atas."Ken, kamu juga punya apartemen di sini?" tanya Felicia."Nggak sayang aku hanya menyewa saja sesuai kita menginap di sini hanya tiga hari," ucap Kaendra.Felicia hanya mengangguk mengerti, Felicia mengikuti Kaendra dari belakang sedangkan Kaendra di depannya. Kaendra memasukkan kode sandi pintu apartemennya, lalu setelah terbuka membuarkan Felicia masuk terlebih dahulu.Felicia melihat isi ruangan yang berada di apartemen yang tak jauh beda seperti apartemen yang Kaendra punya.Felicia duduk di sofa, dan di ikuti oleh Kaendra dengan duduk di samping Felicia."Sayang, lebih baik kamu istirahat dulu di kamar nanti malam baru kita keluar," ucap Kaendra."Kemana Ken?" tanya Felicia penasaran."Ya, rahasia dong sayang, masak aku kasih tahu kamu sekarang nanti bukan suprise lagi," ucap Kaendr
Pagi ini Kaendra mengajak Felicia untuk berlibur ke Berlin selama tiga hari, awalnya Felicia menolak tidak mau ke Berlin lebih baik istirahat di rumah lagian pernikahan mereka juga tinggal sebentar lagi namun Kaendra terus memaksanya, dan mau tidak mau Felicia mengiyakannya.Dengan di bantu oleh ART Felicia memasukkan semua yang dirinya butuhkan di Berlin, Felicia keluar kamarnya sambil menenteng tasnya, di ruang tamu sudah ada Kaendra yang di temani oleh Delano."Kalian hati-hati ya di jalan dan kamu Ken tolong jaga Felicia dengan baik, ya, walaupun dari sini ke Berlin hanya membutuhkan waktu beberapa jam tapi om ggak mau jika nanti Felicia terjadi apa-apa," ucap Delano."Siap om, Ken akan jagain calon istriku yang paling cantik," ucapnya sambil menoleh ke arah Felicia, Kaendra menyungingkan senyumnya yang begitu manis"Ayah baik-baik ya di rumah selama Felicia tinggal, nanti pulang dari Berlin Cia
Mereka berdua sampai di apartemen dimana selama ini mereka tinggal dengan di sambut oleh mama Alan, lalu Alan dan Ara pergi ke kamarnya masing-masing dan mama Alan merasa curiga jika mereka sedang ada sesuatu tapi dia tak tahu. Sampai di dalam kamar Ara menjatuhkan tubuhnya ke ranjang dan matanya menatap langit-langit apartemen. Ara memegang bibir dimana dirinya tadi ciuman dengan Alan dan bahkan mereka berhubungan intim tanpa menggunkan pengaman dan Ara juga masih merasakan perih di bagian area intimnya. Ara sendiri tak percaya kenapa dirinya bisa melakukan ini dengan Alan, yang pasti dirinya melakukan ini dengan hatinya dirinya dan hatinya sudah menerima keberadaan Alan. Lalu Ara bergegas menganti bajunya dan akan pergi kedapur untuk menyiapkan makanan untuk makan malam nanti, Ara yang melihat mama Alan sudah ada di dapur sedang menyiapkan bahan masakan tersenyum lalu mendekati Sarah untuk membantunya. “Tante, malam ini kita mau masak makan malam apa?” tany