Alianna terbangun dan melihat terik matahari yang sudah tak terlihat pagi lagi, Alianna membuka Hpnya untuk melihat jam di Hpnya. Alianna kaget karena Alianna terbangun sudah pukul 10.00 pagi, Alianna menoleh kesamping dan Albert sudah tak ada di sampingnya.
Alianna pun buru-buru menelpon Albert, namun tak kunjung diangkat oleh Albert. Alianna pun buru-buru turun dari ranjangnya dan berlari ke kamar mandi. Alianna kini mandi kilat karena ia sudah sangat terlambat masuk kerja, Alianna juga merasa sangat kesal kenapa Albert tak membangunnya.
Alianna pun berlari ke walk in closet dan segera menganti baju kerja yang formal, setelah itu Alianna merias wajahnya dan memakai high heels tak lupa juga Alianna memasukan barang-barang yang perlu ia bawa ke dalam tasnya.
Alianna berlari keluar kamar dan brukk ... Alianna menabrak Albert yang mau masuk kedalam kamar.
“Sayang hati-hati kenapa lari-lari segala
Siang ini setelah makan siang Albert mengajak Alianna untuk pergi ke Butik, Albert sendiri menyuruh orang kepercayaan mencari butik yang menjual baju dengan kualitas bagus dan haru hari ini orang kepercayaannya mengirimkan alamat Butiknya.Pernikahan Albert dan Alianna tinggal satu minggu lagi, ya Albert mempercepat penikahan mereka yang awalnya mau merayakan pernikahannya dua bulan lagi namun Albert lebih mempercepat karena mamanya sudak mulai mengusik Alianna dan itu membuat Albert khawatir.Sepanjang perjalanan menuju butik tangan Albert selalu mengandeng tangan Alianna dan tak melepaskannya padahal Alianna ada disampingnya dan nggak bisa lari kemana-mana. Albert memang semakin hari tambah posesif aja.“Sayang nanti kita sehabis dari butik langsung saja balik ke Apartemen ya, kamu nggak ada yang ketinggalan kan di kantor?” tanya Albert.“Tapikan belum jam pulang kantor Al,”
Hari pernikahan Albert dan Alianna pun semakin dekat, Alianna kasih kabar ke mama dan keluarga yang lainnya agar datang ke pesta pernikahannya. Sedangjan Albert juga kasih tahu kepada kedua orang tuanya kalau beberapa hari lagi akan menikah.Vania semakin murka dan bilang bahwa dirinya tidak akan datang ke pesta pernikahan Albert dan Alianna. Alianna semakin tak enak hati karena ibu mertuanya belum juga merestui hubungannya dengan Albert.Albert dan Alianna selalu datang kerumah untuk menemui Vania agar merestui hubungan mereka, namun tak mudah seorang Vania untuk diluluhkan hatinya. Albert hanya bisa berdoa kepada Tuhan agar mamanya sadar dan merestuinya.Siang ini Alianna dan Albert sedang berada di Apartemen mereka sedang bersantai, Alianna juga bilang sama Albert bahwa besok keluarganya akan sampai disini, sedangkan adik kesayangannya Felicia akan sampai nanti malam bersama dengan Kaendra.&ldquo
Tepat jam 07.00 malam Felicia dan Kaendra sudah sampai di Bandara mereka keluar Bandara untuk mencari Alianna yang katanya sudah menunggu. Kaendra berada di samping Felicia dengan membawa dua koper miliknya dan milik Felicia.Felicia mencari keberadaan tantenya namun belum menemukan, saat Cia menoleh kesamping dari kejauhan mirip seperti tantenya lalu dirinya berjalan mendekat dan ternyata itu tantenya Alianna.“Tante,” teriak Felicia dan langsung memeluk Felicia dengan sangat erat.“Felicia kangen banget sudah lama nggak bertemu tante,” ucap Felicia kembali yang masih belum melepaskan pelukkannya.“Iya Cia tante juga kangen, gimana keadaan kamu?” tanya Alianna.“Aku baik-baik saja tan,” ucap Felicia dan melepaskan pelukkannya.“Syukurlah, kamu kesini sama siapa?” tanya Alianna kembali untuk memastik
Kini keluarga Alianna sudah berkumpul semuanya mereka sedang menikmati makan malam mereka. Mereka semua sangat terlihat bahagia apa lagi bisa berkumpul bersama begini ini adalah moment yang tak bisa dilupakan oleh Alianna, apa lagi kalau dirinya sudah menikah dengan Albert pasti sangat sulit untuk mencari waktu untuk berkumpul bersamaSetelah selesai makan mereka berkumpul di sofa ada juga yang sudah ke kamarnya untuk istirahat. Alianna dan Albert juga duduk bersampingan, mama Alianna yang melihat Albert begitu tulus mencintai dan menyanyangi Alianna sekarang bisa bernafas lega karena anak-anaknya bisa hidup bahagia dengan orang yang dicintai.Sampai saat ini Clarissa kakak Alianna tak pernah menceritakan kehidupan pahitnya kepada keluarganya semua masalah Clarissa pendam sendiri. Untuk sekarang Alianna juga begitu tak menceritakan tentang pernikahannya dengan Albert yang tak disetujui oleh mama Albert.Alianna ing
Sesuai apa yang dikatakan Andre, Clarisa dan mamanya akan berkunjung ke rumah Albert, ya Andre juga sudah lama tak mengunjungi Roberto sahabatnya itu terakhir ketemu 2 tahun yang lalu diacara pernikahan sahabat mereka Devin.Mereka sudah bersiap, Andre yang sudah menunggu di sofa pun berdiri saat istri dan mamanya sudah siap. Andre juga sudah menyiapkan mobil di sini jadi nggak perlu pesan taksi atau sewa mobil.“Kalian sudah siap?” tanya Andre.“Sudah mas, ayo kita berangkat,” ucap Clarissa.Andre mengandeng tangan Clarissa keluar rumah dengan di ikuti Farasha mama Clarissa dibelakang mereka.“Oma, pa, ma mau kemana kalian,” panggil Felicia dari belakang.“Oma sama papa dan mama akan kerumah calon mertua tante Alianna Cia, apa cucu oma mau ikut?” tanya Farasha.“Nggak oma, kalau oma S
Andre sudah sampai di depan rumah Roberto, ia langsung turun dari mobilnya dan tak lupa juga membukakan pintu untuk sang mama mertua. Andre langsung mengajak mereka dan mengetuk pintu dan di bukakan oleh seorang ART. ART itu menyuruhnya masuk dan duduk dikursi ruan tamu keluarga Roberto.Sedangkan ART yang tadi permisi kebelakang untuk memanggilkan majikannya. Tak lama kemudian Roberto dan Vania muncul dari dalam mereka tersenyum senang karena sahabat lamanya datang berkunjung kerumahnya.Andre dan yang lainnya saling berpelukkan dengan menampilkan senyum dan tawa bahagia, lalu mereka duduk kembali tak lupa juga Vania menyuruh ART yang tadi membawakan minuman dan makanan ringan. Tak sampai disitu Vania juga menyuruh ART masak makanan enak untuk makan siang nanti.“Ada apa gerangan kamu berkunjung ke rumahku Ndre, padahal kamu sudah lama nggak ke Jerman dan main kerumahku,” ucap Roberto dengan senyumnya yang i
Kaendra dan Felicia sampai di Hamburg tepat jam 12.00 siang, ya menempuh perjalanan dari Jerman membutuhkan waktu kurang lebih tiga jam. Kaendra langsung di sambut oleh pekerja di rumah oma dan opanya yang sudah tahu jikan Kaendra akan datang kerumah majikannya.Kaendra langsung masuk kedalam rumah besar itu untuk mencari keberadaan oma dan opanya, dan ternyata mereka sedang berada di ruang tamu. Mereka sedang bersantai dengan opa yang sedang membaca korang sedang oma membaca majalah.“Oma, opa,” panggil Kaendra dan mereka berdua pun langsung menoleh dan tersenyum kepada Kaendra dan Felicia. Pasalnya Kaendra sudah memberi tahu jika dirinya kesini akan membawa kekasihnya yang bernama Felicia.“Cucu oma sama opa sudah datang, ayo duduk Ken ajak wanita cantik ini duduk,” ucap Stevani dengan ramah.“Gimana perjalanan ke sini apa jalana macet,” tanya Abraham.&nb
Hari ini Alianna dan Albert sedang mempersiapkan diri untuk pernikahannya besok, semua sudah selesai karena Albert yang megurus dengan bantuan anak buahnya. Hari ini Albert mengajak Alianna ke rumah orang tuanya untuk meminta agar mama sama papanya besok datang kepernikahannya.Di sini Alianna dan Albert belum tahu jika sebenarnya mama Vania sudah merestui hubungan mereka. Albert menunggu Alianna yang masih bersiap di kamar, sambil memainkan Hpnya melihat pesan masuk dari orang kepercayaannya bahwa semuanya telah beres.“Sayang ayo kita pergi sekarang, aku sudah siap,” ucap Alianna yang baru saja keluar kamar.“Iya sayang,” ucap Albert lalu berdiri dan mengandeng tangan Alianna berjalan keluar Apartemen.“Sebelum ke rumah mama kita beli buah dulu di supermarket bawah,” ucap Alianna.“Baiklah,” ucap Albert sambil memencet tombol lift
Pesta pernikahan akan di mulai sebentar lagi, semua undangan sudah banyak yang datang, pesta pernikahan di adakan siang hari hingga malam hari nanti. Banyak tamu undangan dari kolega – kolega keluargaKaendradan Felicia dan semuanya dari kalangan atas, tamu undangan mereka sangat banyak baik dari keluarga Felicia danKaendra, Delano juga mengundang rekan bisnisnya.Kaendrasudah menunggu Felicia yang sedang berjalan di atas Altar dengan papanya,Kaendrasangat terpukau dengan penampilan Felicia saat ini yang terlihat sangat cantik sekali. Andre menyerahkan Felicia keKaendradanKaendralangsungmengandengtangan Felicia lalu mereka berdua mengucapkan janji suci pernikahan dengan hening dan khidmat.
Sore hariKaendradan Felicia sudah sampai diHamburg, mereka pulang ke rumah orang tua kandung Felicia, tak lupa sebelum mereka memutuskan untuk pulang ke rumah Andre, Felicia menelepon ayahnya Delano terlebih dahulu, Felicia hanya takut jika nanti sang ayah menunggunya.Mereka masukkedalamrumah dan duduk di ruang tamu, di sana ada keluarga Felicia yang sedang berkumpul.“Kalian ini dari mana? Harusnya kaliannggakboleh pergi jauh – jauh lagi, sebentar lagi kalian akan menikah jadi jangankemana– mana,” ucap Clarissa memperingati anak gadisnya dan calon mantunya itu.
Hari iniKaendramengajak Felicia untuk jalan keluar sebentar sebelum nanti kembali keHamburg,Kaendraingin mengajak Felicia belanja untuk hadiah yang ada di rumah berupa makanan dan yang lainnya. Felicia tak banyak bicara dirinya hanya ikutKaendrakemanapundirinya berjalan.“Sayang kamu mau beli apa saja, kamu bisa pilih apa yang kamu mau,” ucapKaendradengangmemeluk Felicia dari samping.“Ken, akunggakmau belanja, aku laginggakmood, bagaimana kalau kita beli makanan saja,” ajak Felicia.
Pesta berjalan dengan lancar dan meriah, Kaendra dan Felicia juga sangat menikmati pesta ulang tahun yang di gelar teman Kaendra, hingga malam sekitar pukul jam 12.00 malam mereka masih asik dengan acara pestanya."Sayang gimana? Apa kamu mau pulang sekarang?" tanya Kaendra sambil merangkul pinggang ramping milik kekasihnya itu."Nanti saja Ken, aku masih ingin mengikuti pesta ini, nggak apa-apakan kita pulang telat sekali-kali," ucap Felicia."Hemm ... baiklah kalau begitu, aku ikut kamu saja dan satu lagi kamu jangan minum lagi, kamu sudah banyak minum tadi nggak bagus tahu," peringat Kaendra, karena sedari tadi Felicia yang paling banyak minum dibandingkan Kaendra.Kaendra duduk di sofa paling pojok dengan di sampingnya Felicia, ya, mereka sedang asik mengobrol dan tentunya dengan di temani wine untuk minuman mereka, Kaendra tahu bahwa Felicia sebenarnya sudah banyak minum dan dirinya sudah sangat mabuk.Kaendra pun memutuskan untuk mengajak Felicia
Banyak saudara yang sudah datang, dan pernikahan antara Alan dan Ara juga sebentar lagi akan di mulai. Alan yang sudah rapi dirinya keluar terlebih dahulu, menunggu di pelaminan.Sedangkan Ara dengan di gandeng sang papa berjalan di atas altar, Alan sangat terpukau dengan penampilan Ara yang sangat cantik sekali hari ini sampai tak memgedipkan matanya.Adelano menyerahkan Ara kepada Alan, dan Alan pun menyambutnya dan tersenyum mereka mengucap janji suci pernikahan.**Semua berjalan dengan lancar Alan dan Ara kini menjadi pasangan suami istri, kini mereka sedang berfoto denga saudara-saudara yang datang. Di pernikahan Alan dan Ara, Kaendra sendiri tak di kasih tahu oleh Alan, karena Alan takut jika nanti Kaendra di kasih tahu akan marah karena tak mau mendengar nama Ara yang telah menyakiti Felicia.Setelah semuanya selesai, Alan membawa Ara ke rumah mereka yang akan di tempati mereka nantinya. Ya, Alan membeli rumah di Paris dirinya sudah menetapka
Kaendra mengajak Felicia kembali ke apartemen, karena hari juga sudah malam, terlalu lama berada di luar juga tak bagus untuk kesehatan.Hanya butuh setengah jam perjalanan saja menuju apartemen, Kaendra memarkirkan mobilnya di basemant. Kaendra mengandeng tangan Felicia menuju lift, mereka masuk kedalam lalu pintu lift pun tertutup kembali.Felicia lebih dulu masuk kedalam apartemen sedangkan Kaendra di belakangnya."Aku capek," ucap Felicia lalu mendudukkan bokongnya di sofa di ikuti Kaendra di sampingnya."Ya, sudah ayo kita ke kamar bersih-bersih dulu lalu kita tidur," ajak Kaendra, Kaendra mengandeng Felicia untuk memasuki kamar.Setelah mereka memakai piyama dan bersiap untuk tidur, Kaendra memeluk Felicia dari belakang dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, mereka memejamkan matanya dan tertidur.**Pagi harinya Felicia bangun terlebih dahulu, Felicia membersihkan dirinya terlebih dahulu. Setelah selai mandi Felicia berpaka
Sesampainya di Berlin, Kaendra langsung mengajak Felicia naik ke atas dengan menggunakan lift di mana apartemen Kaendra berada di lantai atas."Ken, kamu juga punya apartemen di sini?" tanya Felicia."Nggak sayang aku hanya menyewa saja sesuai kita menginap di sini hanya tiga hari," ucap Kaendra.Felicia hanya mengangguk mengerti, Felicia mengikuti Kaendra dari belakang sedangkan Kaendra di depannya. Kaendra memasukkan kode sandi pintu apartemennya, lalu setelah terbuka membuarkan Felicia masuk terlebih dahulu.Felicia melihat isi ruangan yang berada di apartemen yang tak jauh beda seperti apartemen yang Kaendra punya.Felicia duduk di sofa, dan di ikuti oleh Kaendra dengan duduk di samping Felicia."Sayang, lebih baik kamu istirahat dulu di kamar nanti malam baru kita keluar," ucap Kaendra."Kemana Ken?" tanya Felicia penasaran."Ya, rahasia dong sayang, masak aku kasih tahu kamu sekarang nanti bukan suprise lagi," ucap Kaendr
Pagi ini Kaendra mengajak Felicia untuk berlibur ke Berlin selama tiga hari, awalnya Felicia menolak tidak mau ke Berlin lebih baik istirahat di rumah lagian pernikahan mereka juga tinggal sebentar lagi namun Kaendra terus memaksanya, dan mau tidak mau Felicia mengiyakannya.Dengan di bantu oleh ART Felicia memasukkan semua yang dirinya butuhkan di Berlin, Felicia keluar kamarnya sambil menenteng tasnya, di ruang tamu sudah ada Kaendra yang di temani oleh Delano."Kalian hati-hati ya di jalan dan kamu Ken tolong jaga Felicia dengan baik, ya, walaupun dari sini ke Berlin hanya membutuhkan waktu beberapa jam tapi om ggak mau jika nanti Felicia terjadi apa-apa," ucap Delano."Siap om, Ken akan jagain calon istriku yang paling cantik," ucapnya sambil menoleh ke arah Felicia, Kaendra menyungingkan senyumnya yang begitu manis"Ayah baik-baik ya di rumah selama Felicia tinggal, nanti pulang dari Berlin Cia
Mereka berdua sampai di apartemen dimana selama ini mereka tinggal dengan di sambut oleh mama Alan, lalu Alan dan Ara pergi ke kamarnya masing-masing dan mama Alan merasa curiga jika mereka sedang ada sesuatu tapi dia tak tahu. Sampai di dalam kamar Ara menjatuhkan tubuhnya ke ranjang dan matanya menatap langit-langit apartemen. Ara memegang bibir dimana dirinya tadi ciuman dengan Alan dan bahkan mereka berhubungan intim tanpa menggunkan pengaman dan Ara juga masih merasakan perih di bagian area intimnya. Ara sendiri tak percaya kenapa dirinya bisa melakukan ini dengan Alan, yang pasti dirinya melakukan ini dengan hatinya dirinya dan hatinya sudah menerima keberadaan Alan. Lalu Ara bergegas menganti bajunya dan akan pergi kedapur untuk menyiapkan makanan untuk makan malam nanti, Ara yang melihat mama Alan sudah ada di dapur sedang menyiapkan bahan masakan tersenyum lalu mendekati Sarah untuk membantunya. “Tante, malam ini kita mau masak makan malam apa?” tany