Home / Romansa / Suamimu Juga Kekasihku / 54. Jangan Mengganggu Orang Lain!

Share

54. Jangan Mengganggu Orang Lain!

Author: Butiran_Debu
last update Last Updated: 2023-06-02 23:19:36

Lewin tersentak oleh pertanyaan Shera. Wajah bayi tercinta datang ke pelupuk mata, menunjukkan senyum yang selalu berhasil menentramkan hatinya. Lewin tidak pernah membayangkan berpisah dengan bayinya, apalagi jika harus direbut seperti yang barusan Shera katakan.

Haruskah Lewin meminta maaf pada Shera, mengakui kesalahannya dan meminta pengampunan dari sang sahabat? Ia tahu, kata-kata Shera bukan sekadar omongan semata, nada suara itu mengandung dendam yang berkobar. Akan tetapi, Lewin juga mengingat perkataan Vivia agar terus menutup mulut. Bayinya juga dijadikan ancaman oleh Vivia jika berani berkata jujur pada Shera.

Lantas, bagaimana ini? Lewin mulai gemetar memikirkan apa yang harus ia lakukan sekarang.

"Kau tidak mendengarku, Lewin? Aku harus mengulangi kalimatku lagi?"

"Aku tidak mengerti ucapanmu!" sahut Lewin ketus, mengelak tuduhan Shera.

"Tidak mengerti katamu? Lewin, kau bahkan tidak tahu apa yang terjadi padaku. Sampai aku keluar dari rumah sakit, kau bahkan tidak menunj
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Suamimu Juga Kekasihku    55. Aku Butuh Kehangatan.

    Malam yang dingin disertai hujan adalah saksi dari rasa sakit yang Shera rasakan sekarang. Ia bersimpuh di depan makam ayahnya, menatap gundukan tanah yang sudah hampir rata. Semua kenangan masa lalu terus menggerogoti pikiran, bercampur baur dengan ucapan Lewin siang tadi. Tangan kecilnya merayap di atas gundungan makam sang ayah, mencakar dan meremas tanah itu di dalam genggaman."Ayah, kau tak pernah mengajarkanku membenci dan dendam. Kau selalu mengatakan agar aku melupakan ibu, yang pergi meninggalkan kita saat aku masih sangat kecil. Kau juga yang berkata aku adalah cinta suci, yang tak boleh membalas kejahatan seseorang." Ia mengenang masa kecilnya saat sang ayah masih hidup, pria itu adalah teladan yang sangat Shera dengarkan pesan-pesannya."Aku sudah melakukannya, Ayah. Aku membuang kebencian itu dari hatiku, meski tak pernah benar-benar menghilang. Aku menyalahkan diriku lah yang tak bisa menjaga kehormatan, membuat malu Ayah hingga memutuskan mengakhiri hidup. Aku menghuku

    Last Updated : 2023-06-04
  • Suamimu Juga Kekasihku    56. Mari Lakukan di Sini.

    Tak butuh waktu lama Shera menunggunya. Tiga puluh menit sejak Albi berkata pulang, lelaki itu sudah berdiri di ambang pintu utama. Matanya menatap Shera lekat, sangat lekat dan terpana. Mata itu bahkan tidak bergerak beberapa saat, sampai Shera menggerakkan tangan menunjuknya. Jari telunjuk gadis itu digerakkan lamban, memberi isyarat agar Albian datang."She...ra," panggil Albi, suaranya tercekat melihat penampilan Shera malam ini. Lingeri seksi yang menunjukkan lekuk tubuh Shera, bahan transparan itu membuat pemandangan Albi semakin terpikat. Shera sangat seksi, mengundang rasa birahi yang langsung menyambar Albian."Kau akan tetap berdiri di sana?" kata Shera berbisik pelan, sebelah kakinya diangkat dari kaki yang lain, membuka pahanya sedikit. Sungguh, pemandangan itu membuat Albi semakin tak kuasa. Belahan paha Shera sangat indah dari kejauhan."Ke mari. Sekarang!" perintah Shera masih dengan isyarat jari.Albian yang terpana pun tak mampu menahan kakinya untuk bergerak maju.

    Last Updated : 2023-06-06
  • Suamimu Juga Kekasihku    57. Aku Masih Istrimu!

    Sepasang manusia tanpa sehelai pakaian itu, terkejut oleh suara Vivia. Albi melepaskan tubuh kekasihnya, menatap Vivia yang berdiri tidak jauh dari mereka. Sorot mata wanita itu sangat tajam bagaikan belati yang siap mencabik seluruh tubuhnya. Albian yang tadi dirasuki birahi, perlahan kembali kesadarannya.“Vi?”“Ya! Jika matamu belum buta, kau tengah melihatku sekarang. Benar. Aku, perempuan yang masih sah sebagai istrimu, tengah melihat kau bersetubuh dengan pelacurmu!” sentak Vivia, kemarahan tak bisa ia tanggung melihat perbuatan dua manusia yang tak punya rasa malu.Cemburu tentu saja. Munafik jika Vivia mengatakan dirinya tidak cemburu melihat suami yang ia cintai, justru menginginkan gadis lain. Marah sudah pasti. Meski ia berkata dirinya akan merelakan Albi pada Shera, sebagai wanita yang menemani Albian selama tujuh tahun ini, ia tentu marah melihat suaminya bersetubuh dengan wanita lain. Bahkan, mereka melakukannya di rumah milik Vivia, di depan matanya.Tubuh Vivia sampai

    Last Updated : 2023-06-07
  • Suamimu Juga Kekasihku    58. Foto Syur Albi dan Shera.

    Setelah kejadian malam itu, Albi menjadi banyak termenung. Shera berusaha menggoda dan menghiburnya, tapi semua yang dilakukan bagaikan hambar di hati Albi. Jika biasanya ia sangat senang melihat Shera bermanja padanya, sekarang semua seperti tidak berarti. Albian terus memikirkan Vivia, merasa sangat bersalah padanya.“Bi, makananmu akan dingin,” peringat Shera menunjuk makanan di depan Albi, membuat lelaki itu tersadar dari pikiran. “Sampai kapan kau akan seperti ini? Aku sudah memilih diam sejak tadi malam, tapi sampai kita makan siang pun kau masih termenung seperti ini? Apa sebenarnya yang kau pikirkan?”“Entah lah, She...” sahut Albi, menyuap makanan ke dalam mulutnya. Tapi, makanan itu terasa serat di tenggorokan, tak mampu ditelannya. “Aku tidak bisa makan.”“Kau serius? Kau bahkan tidak sarapan pagi tadi, dan sampai sekarang tidak merasa lapar?” Shera mengerutkan kening tidak senang. “Jangan bilang kau terus merasa bersalah padanya, Albi, aku tidak suka!”Apakah ini bentuk ra

    Last Updated : 2023-06-07
  • Suamimu Juga Kekasihku    59. Hancurkan Suami Pengkhianat!

    “Ibu Vivia, suamiku ketahuan berselingkuh berkali-kali, tapi dia selalu meminta maaf dan meminta kesempatan. Terkadang aku ingin menyerah, tapi anak-anak... aku tidak tega memisahkan mereka dari ayahnya. Menurut Ibu, apa yang harus kulakukan?”Sesi tanya jawab kali ini membuat Vivia terdiam beberapa saat. Wanita yang mendapat kesempatan bertanya padanya, menanyakan tentang perselingkuhan suaminya yang sudah berulang-ulang. Vivia seperti berkaca pada dirinya sendiri, atas prahara rumah tangganya belakangan ini.Ia masih terdiam akan memberi jawaban untuk wanita yang menunggu di sana, juga para penonton yang tentu saja mengharapkan jawaban memuaskan dari Vivia. Haruskah ia katakan agar wanita itu meninggalkan suaminya yang berselingkuh? Apakah Vivi harus berkata, tak ada kesempatan untuk seorang lelaki yang berselingkuh? Bisakah Vivi berkata, anak akan lebih menderita jika melihat ibunya tersiksa dalam pernikahan? Seperti yang selama ini ia keluar dari mulutnya dengan tegas.Sedangkan j

    Last Updated : 2023-06-08
  • Suamimu Juga Kekasihku    60. Kau Tak Seberharga itu!

    Kesabaran Albi sudah di ambang batas. Kedua tangan mengepal di bawah sana, menunjukkan betapa ia sangat marah mendengar perkataan Shera, bahwa semua ini adalah ulah Vivia. Sungguh menyulut bara emosi di dadanya. Dia harus menemui Vivia sekarang juga. “She, kau pulanglah duluan. Aku akan mengurus masalah ini dengan Vivi,” katanya. Jika kedua mata itu bisa menyalakan api, tentu tempat itu sudah terbakar oleh sorot mata Albi. “Tapi, Bi.” “Menurutlah, Shera... aku harus menuntaskan masalah ini, sebelum Vivia lebih berani!” Meski tidak membentaknya, Shera tetap merasa takut oleh nada suara Albi yang begitu tegas dan... kelam. “Oke, aku akan pulang lebih dulu. Tapi, Bi, aku akan pulang ke rumahku. Kau juga pulanglah ke rumahku setelahnya, kita tak mungkin tinggal di rumah Vivia lagi. Kita tak tahu dia akan melakukan hal yang lebih gila.” Tangan Shera menyentuh dada bidang Albian, mengelusnya lembut. “Ingat, jangan membuat hal yang merugikan kita, saat kau marah,” imbuhnya berpesan. O

    Last Updated : 2023-09-08
  • Suamimu Juga Kekasihku    61. Karma dari Pernikahan

    Albi tak sudah tak mau terkecoh oleh kepolosan yang Vivia tunjukkan. Vivia adalah dalang dari hancurnya hubungan Albi dan Shera. Vivi begitu liciknya mengambil kesempatan oleh kuasa orang tuanya, sehingga keluarga Albi harus memaksa dirinya menikahi gadis ini. Jika Albi pikirkan kembali ke belakang, Albi adalah korban atas ketamakan Vivia. Ia harus meninggalkan Shera, dengan imbalan karier yang ia dapatkan selama ini. Andaikan Vivi tidak melakukan hal licik itu, Albi rasa dia tak harus berpisah dengan Shera, sehingga segalanya menjadi rumit seperti sekarang. Tanpa berkata-kata lagi, Albian mengeluarkan sebuah flashdisk dari saku celana kain yang dikenakannya. Flashdisk itu berisi foto-foto dirinya dan Shera saat bercinta, yang dikirimkan Vivia melalui kurir. Ia letakkan flashdisk itu secara kasar di atas meja rias tepat di depan Vivia. “Apa ini, Vivia?” tanya Albi dengan tangan gemetar menahan amarah. “Kau ingin menghancurkan aku dengan ini? Tapi sebelumnya, aku yang akan menghan

    Last Updated : 2023-09-08
  • Suamimu Juga Kekasihku    62. Kesempatan Terakhir

    Vivia melangkah pelan menaiki anak tangga. Kakinya berhenti tepat di tempat Albi menggauli Shera malam itu. Masih teringat jelas di matanya, ekspresi kedua manusia itu yang tengah dipenuhi nafsu. Albi sangat berhasrat, itu yang selalu terngiang di kepalanya. Kembali ia melangkah, kemudian berhenti di pintu kamar tidurnya. Kamar yang dahulu ia tempati dengan Albi, sebelum Shera masuk ke dalam kehidupan mereka lagi. Dulunya, meski Albi tidak selalu bersikap hangat, Vivi ingat sangat banyak kenangan yang ia lalui dengan Albi di kamar itu. Di atas ranjang beralas kain putih itulah Vivia menyerahkan kesuciannya pada Albi. Kenangan itu pun kembali berputar di ingatan.“Kita sudah menikah satu minggu,” kata Vivia saat itu, ketika Albi merebahkan diri di sisinya. “Tapi selama itu juga kita seperti orang asing. Jika kamu tidak nyaman dengan pernikahan ini, kenapa tidak menolak lamaran papaku?” Albi yang tadinya membelakangi Vivia, perlahan berbalik menatap Vivia. “Aku tahu kamu menikah buk

    Last Updated : 2023-09-09

Latest chapter

  • Suamimu Juga Kekasihku    74. Kita Akan Menikah

    Satu-satunya orang yang bisa menolong Shera adalah Edward. Dalam hal apa pun itu, hanya Ed yang selama ini bisa Shera andalkan mengurus masalahnya. Meski Shera sudah membuat sangat banyak kesalahan, Edward masih dengan sabar di sisi gadis itu, bahkan tak sungkan Ed meminta maaf meski Shera yang melakukan kesalahan. Entah apa yang terjadi padanya sampai begitu sensitif, hanya karena Shera mempertanyakan apakah pria itu tulus padanya.“Edward, kau sedang demam?” Shera mengulurkan punggung tangannya ke kening Edward, suhu badan pria itu tidak panas. Tidak mungkin Edward badmood karena PMS kan? Dia laki-laki.“Aku baik dan aku tidak demam. Shera, tolong jawab pertanyaanku. Apakah semua yang kita lalui selama ini tidak berarti bagimu? Apakah kesabaranku menunggu hanya kau anggap sebuah lelucon, sampai kau pikir aku tidak tulus mencintaimu? Untuk apa aku bersabar menunggu, jika aku tidak tulus padamu?” sahut Edward, kali ini kalimatnya lebih panjang.Selama tujuh tahun ini sudah banyak hal

  • Suamimu Juga Kekasihku    73. Kedatangan Edward

    “Kamu nggak berangkat ke kantor?” tanya Shera yang melihat Albi bermalas-malasan di depan televisi. Pria itu menggeleng, seperti orang yang tak punya harapan hidup saja kelakuannya. Jujur Shera merasa tidak senang melihat Albi hanya diam di rumah.“Bi, kau harus tetap bekerja,” katanya, mengambil posisi duduk di sebelah pria itu.“Untuk apa? Adi Wangsa akan tetap memecatku.” Albi memeluk istri keduanya, membawa Shera ke dalam pelukan. “Mendingan aku habiskan waktu bareng kamu, kan?”Hah! Bukan seperti ini yang Shera inginkan. Meski dia dengan terpaksa harus menikah dengan Albi, dia sama sekali tidak berharap berduaan seperti ini terus menerus. Sejujurnya, bahkan Shera muak mendapat ciuman seperti sekarang dari Albi.“Bi...” bisiknya, menarik diri dari ciuman Albi yang bertubi-tubi di lehernya. “Aku tahu apa yang kau pikirkan sekarang. Kau takut kehilangan pekerjaanmu ‘kan? Tapi, meski nanti akan seperti itu, kau tidak boleh bolos bekerja. Kau harus tetap hadir di kantor, meski hanya u

  • Suamimu Juga Kekasihku    72. Membunuhmu Sekali Lagi.

    Setelah pertemuan dengan Lewin, setiap hari Vivi menerima pesan dari gadis bodoh itu, sebagai bukti Shera sudah meminum obat yang dia berikan. Seperti hari itu, Vivia tersenyum melihat Video saat Lewin memasukkan obat-obatan itu ke dalam botol vitamin Shera. Bertepatan sekali memang, warna dan bentuk obat penggugur kandungan yang ia beli sama persis dengan vitamin milik Shera. Gadis itu pasti tidak curiga jika yang ia minum adalah obat untuk membunuh janinnya.[Shera sudah meminum obatnya. -Lewin]Sebuah foto ikut terkirim di bawa pesan yang Lewin kirimkan. Vivi hanya membacanya tanpa membalas satu kata pun.Tak berselang lama, pesan masuk lagi ke ponselnya dan itu lagi-lagi dari Lewin.[Kapan obatnya akan bereaksi, Bu Vivi? Sudah tiga hari Shera minum tapi tampaknya dia baik-baik saja. -Lewin][Sabar. -Ibu Vivi]Hanya kata itu yang Vivi kirimkan.Obat itu memang tidak langsung menunjukkan reaksi apa-apa saat diminum. Tapi di dalam sana, perlahan obat itu akan membuat gerak si janin m

  • Suamimu Juga Kekasihku    71. Akan Aku Lakukan.

    Mendapat kesempatan berkuliah juga diberikan rumah yang layak di tengah kota, siapa pun pasti tergiur untuk mendapatkan semua itu. Tak ubahnya dengan Lewin, dia sangat ingin bisa berkuliah dan mewujudkan cita-citanya menjadi seorang desainer. Tapi melenyapkan nyawa seseorang sebagai taruhan, apakah itu bisa dia lakukan? Gadis belia itu menatap tak percaya pada wanita di depannya.“Melenyapkan bayi Shera?” bisik Lewin bertanya pada dirinya sendiri. Meski janin itu belum lahir ke muka bumi, tetap saja dia memiliki nyawa. Melakukan apa yang dikatakan oleh gadis di depannya ini sama saja membuat Lewin menjadi seorang pembunuh.“Kamu salah orang kalau berpikir aku akan melukai temanku dan janinnya. Dan aku katakan padamu, aku akan melaporkan rencanamu ini pada polisi!” kata Lewin tegas.Sejak tadi Lewin berusaha bersikap ramah, berbicara sopan dengan memanggil gadis seusianya itu dengan sebutan kakak, sebab dia pikir untuk menghormati pelanggan yang datang. Tapi setelah mendengar permintaa

  • Suamimu Juga Kekasihku    70. Kilas Lalu

    “Aku sudah menghubungi orang itu, dia bernama Edward. Ketepatan sekali, ternyata pria itu pemilik perusahaan yang menaungi Shera sebagai desainer. Jadi... dia tidak akan curiga saat aku menghubunginya.”“Hm... bagus. Atur pertemuan dengannya. Aku ingin mengetahui banyak dari pria itu, sebelum melancarkan rencana ini.” Sebelum berperang, Vivia akan mengumpulkan peluru untuk membidik targetnya tepat sasaran. Dia membutuhkan banyak informasi dari pria bernama Edward itu.“Sudah, Bu Vivia. Aku sudah mengatur semuanya. Ketepatan sekali, pria itu akan berkunjung ke Indonesia dalam minggu ini.”Tampaknya keberuntungan tak pernah meninggalkan Vivia. Dia tersenyum membayangkan bagaimana terkejutnya wajah Shera nanti saat bertemu pria itu.“Selain dia yang menyokong hidup Shera selama ini, ternyata pria itu juga yang menolong Shera tujuh tahun yang lalu.”“Maksudmu?” Vivia tak sabaran kala mendengar kata ‘tujuh tahun yang lalu’.“Saat Shera kehilangan janinnya. Pria itu yang menolong Shera dan

  • Suamimu Juga Kekasihku    69. Bendera Perang Berkibar.

    “Baik. Tunggu aku di Indonesia, aku akan membawakan Shabi padamu.”Sejak dulu, Edward tidak pernah mengingkari ucapannya. Tak pernah pria itu menolak apa pun yang Shera pinta, meski itu terbilang permintaan yang sangat mustahil. Shera tak merasa khawatir lagi akan permintaan Albi. Dia percaya seutuhnya pada Ed, jika Shabi akan segera datang ke hadapannya. “Aku akan membuat kau bahagia di awal, Bi. Sebelum menjatuhkanmu sangat sakit,” bisik Shera menyentuh rambut pria itu. Dia elus pelan, seperti seorang ibu memanjakan putranya. Tak ubahnya dengan Shera, di tempat lain pun Vivia mengatur rencana baru untuk mengungkap betapa jahatnya seorang Shera. Dia tertawa terbahak-bahak saat menerima email dari seorang pesuruh. “Wah, aku harus mengakui kau begitu cerdik, Shera. Di balik wajah polos yang pamerkan, ternyata kau tak beda liciknya dariku.” Sekali lagi dia tertawa, tak menduga gadis yang ia anggap lugu ternyata jelmaan iblis seperti dirinya. Gadis polos dari mana yang akan memanfaa

  • Suamimu Juga Kekasihku    68. Namanya Shabi?

    “Kau tahu, tujuh tahun lamanya aku menikah dengan Vivi, tapi dia tak bisa memberiku keturunan. Aku sangat merindukan seorang anak, Shee, aku ingin segera bisa bertemu dengan anak kita,” ucap Albi ketika melihat senyum manis Shera tiba-tiba memudar. ‘Dan tentu saja anak itu alasan kuat bagiku kembali padamu, Shera. Aku tidak ingin anakku bertumbuh tanpa kehadiran seorang ayah.’ Dia melanjutkan kalimat itu di pikiran, sebab tak ingin Shera menduga Albi menikahinya hanya karena seorang anak. “Bi.” Shera melepas tangannya dari leher Albi. “Aku paham kau sangat ingin bertemu anak kita. Tapi... bukankah kita juga harus sedikit bersabar? Anak itu tumbuh tanpa seorang ayah sampai dia berusia enam tahun. Kita... kita tidak bisa buru-buru dan membuatnya terkejut, bukan begitu?” imbuhnya, meski jelas terlihat senyum itu bagaikan dibuat-buat. Benarkah semua bukti yang Vivi tunjukkan? Benarkah anak itu sudah tiada, dan Shera hanya mengulur waktu? Tapi apa alasan Shera tidak berkata jujur saja? A

  • Suamimu Juga Kekasihku    67. Pertemukan Aku dengan Anak

    Ketika Albi memasuki ruang private restoran itu, dia menemukan Vivia sudah menunggunya di sana. Segera Albi mengambil salah satu kursi di depan Vivi, lantas tak sabaran dia bertanya.“Apa yang akan kau tunjukkan?”Vivia tersenyum kecut menatap pria yang masih resmi sebagai suaminya. Sangat buru-buru, seakan Albi tak ingin berlama-lama menatap wajahnya. Miris. Pria yang selama ini ia harapkan akan menua bersama, sungguh menyakiti hatinya.Tanpa mengatakan apa pun, Vivia mendorong map di atas meja, tepat ke depan Albi.“Katakan, apa isi map ini?” tanya Albi, ragu dia menyentuh map berwarna cokelat itu. “Vivia, sebelumnya kau harus tahu. Aku tidak akan peduli perkataanmu, jika berpikir akan merusak hubunganku dan Shera. Apa pun yang berusaha kau lakukan, percayalah aku dan Shera tidak akan terpengaruh.”“Bahkan jika kekasih yang sangat kau cintai itu mendustaimu?” Vivia balik bertanya.Mata Albian bergetar. Apakah dia akan memaafkan jika Shera melakukan kecurangan? Hatinya tak yakin, t

  • Suamimu Juga Kekasihku    66. Fakta Kehamilan Shera

    Tangan lelaki itu menggandeng Shera turun dari mobilnya. Mereka baru saja kembali dari rumah pak Arifin dan Bu Wati dengan perasaan bahagia. Ia tersenyum menatap wajah gadis yang sejak lama dia cintai. “Ada apa menatapku seperti itu?” tanya Shera, memutar kenop pintu masuk utama rumahnya. Mengecup kening Albi, dia kemudian masuk lebih dulu. “Aku sangat bahagia, akhirnya bisa memenuhi janjiku untuk menikahimu.” Dari belakang Shera memeluk pinggang Albi, menyandarkan wajahnya di punggung bidang pria yang kini resmi menjadi suaminya di dalam agama. “Terima kasih, Bi. Aku juga sangat bahagia, akhirnya kau memenuhi janji itu.” Dia peluk perut Albi lebih erat, seperti dunianya adalah sepenuhnya ada pada pria itu. “Lantas, kapan surat cerai akan kau kirimkan pada Vivia?” “Secepatnya, tentu saja. Aku sudah meminta pengacara membuatkannya untukku.” Shera mengangkat wajahnya dari punggung Albian, berputar dan berdiri di depan pria itu. “Secepat itu?”“Bukankah kita ingin ini secepatnya? A

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status