'TIDAK!' Darryl menjerit dalam hati dan hatinya mencelos. Gadis ini adalah kryptonite-nya. 'Kenapa dia ada di sini?' Gadis ini adalah Queenie Garfield, sepupu jauh Lily. Dia selalu mengunjungi mereka setiap tahun. Queenie adalah gadis yang manis dan sangat baik. Dia tidak pernah meremehkan Darryl dan bersikap sopan terhadapnya. 'Queenie Garfield.' Kedua kata itu menjadi pemicu besar bagi Darryl. Dia adalah mimpi buruknya. Setiap kali Queenie berkunjung, dia menuntut agar Darryl membuatkan apa pun yang ingin di makan. Jika tidak, dia akan mengamuk. Darryl tidak bisa berbuat apa-apa. Selain itu, sepupunya ini cukup nakal. Beberapa kali, dia menjadikan Darryl sebagai kambing hitam atas barang yang dirusakkannya. Darryl tidak berdaya. “Queenie, kenapa kamu ada di sini?” Lily merasa terkejut sekaligus senang. Dia berjalan menuju Queenie dengan senyum lebar. “Lily, Darryl, kalian sudah kembali!” Queenie melompat dari sofa dan memeluk Lily. “Lily, kamu menjadi lebih cantik,” pu
Sebuah panggung besar didirikan di tengah mal. Tiga wanita berpakaian minim tampil di atas panggung. Mereka adalah ETM. Di sekitar panggung, garis-garis pembatas dipasang untuk mencegah para penggemar masuk. Para fans berteriak dengan penuh semangat. Pertunjukan ini hampir seperti konser berukuran penuh. Darryl tidak peduli terhadap selebritas, sejak menjadi Presiden Platinum Corporation. Selebriti juga manusia. Tidak ada yang spesial dari mereka. Queenie dan Lily berhasil melaju ke depan panggung. “ETM!” Queenie berteriak dengan penuh semangat, sambil melambaikan tangannya. Ketiga anggota grup itu tampil di atas panggung. Grup penyanyi ini sangat terkenal. Mereka sudah lama mati rasa terhadap teriakan dan sorakan para penggemar. Tiba-tiba Lily dan Queenie terdorong ke depan dan mereka akhirnya menghancurkan garis pembatas. Seorang pria berjas berjalan dengan dua pengawal dan kemudian berteriak, “Apa yang kamu lakukan? Apakah tidak melihat garis pembatas itu? Apakah kam
Setiap kali Queenie menangis, hati Darryl hancur. Ketika dia menyelesaikan pernyataannya, terdengar suara tawa meledak. Bahkan Vivian Clark pun mencemooh, “Sungguh menarik. Aku baru saja mengatakan, kita tidak punya waktu untuk tanda tangan, tidakkah kamu mengerti? Aku tidak peduli apakah itu kamu, atau orang tuamu yang meminta tanda tangan. Kami tidak akan menandatangani apapun.” Darryl menarik napas dalam. Dia menahan amarahnya dan berkata, "Aku Pla-" “Aku tidak peduli siapa dirimu. Mohon mundur. Kamu menghalangi jalan kami,” kata Vivian tidak sabaran. Dia baru saja menyelesaikan bagian pertama konser dan merasa kelelahan. Seseorang dari kerumunan tiba-tiba berseru, “Bukankah itu menantu pengangguran Lyndon?” “Kenapa pecundang seperti dia berpikir, bahwa bisa mendapatkan tanda tangan mereka?” Ejekan dan sindiran mereka terdengar mengerikan. Lily tidak tahan lagi. Dia menarik Darryl dan berkata, "Suamiku, kita pergi saja." Mereka di sini untuk bersenang-senang hari ini.
“Jangan khawatir. Aku pasti akan memberimu tanda tangan.” Vivian tertawa terbahak-bahak, “Wow, kamu ternyata masih bisa menyombongkan diri! Karena kamu sangat menginginkan tanda tangan kami, jika kamu membungkuk padaku, aku akan memberikannya untuk adikmu itu." Bagaimana mereka bisa begitu kasar? Wajah Darryl menjadi suram. Dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon. Dalam tiga detik, telepon itu diangkat. “Presiden, apa yang bisa aku lakukan untukmu?” Pearl ada di ujung sana. Darryl menarik napas dalam-dalam dan bertanya, "ETM sedang tampil di Kota Donghai, bukan? Apa kau tahu, mereka bernaung dalam perusahaan mana?" Pearl menjadi sedikit gugup, ketika merasakan nada bicara Darryl yang berbeda dari biasanya. Wanita itu lalu berkata dengan lembut, “Presiden, ETM baru-baru ini membuat film berjudul The Three Golden Flowers. Mereka di sini untuk mempromosikan filmnya. Namun, kita telah menginvestasikan setengah dari saham di film ini, jadi penampilan mereka di sini karena pen
Pearl tadi menyebutkan, bahwa alasan pembatalan kontrak mereka adalah karena tidak mau memberikan tanda tangan pada Presiden Platinum Corporation. Vivian merasa bingung. Dia memandang Darryl sambil berkata di telepon, “Presiden Lee, aku tidak membuat marah siapa pun! Hanya ada seorang pria yang menyebabkan masalah di sini dan dia tidak hanya menerobos garis pembatas, tetapi juga meminta tanda tangan…” “Kamu harus meminta maaf padanya! Sekarang!" Lame Lee berteriak seperti orang gila. Dia juga merasa sangat gelisah. “Tahukah kamu siapa pria itu? Dia adalah Darryl Darby! Presiden dari Platinum Corporation! Darryl Darby adalah sponsor utama kami! Kamu bisa bermain film karena dia!” "Apa?" Tubuh Vivian gemetar, "Presiden pasti salah. Dia memakai pakaian murahan." "Pakaian murahan? Uang penghasilan kalian selama setahun, bahkan tidak bisa menyamai uang yang dihabiskan oleh dirinya dalam sehari!" teriak Lame Lee. “Lakukan semua yang dia katakan padamu! Jika Presiden Darby mengingin
Darryl mencibir, “Kamu menyesal? Kamu tidak ingin memberinya tanda tangan, bukan?” Vivian dengan cepat menjawab, "Kami akan memberikan tanda tangan padanya." Dia berbalik dan mendapatkan pena dari salah satu staf. Namun, Darryl melambaikan tangan seraya berkata, "Sudah terlambat." Vivian tertegun. Dia gemetar ketakutan. Darryl melanjutkan dengan wajah datar. Dia menunjuk ke panggung dan berkata, “Aku ingin kalian bertiga menandatangani seluruh lantai panggung. Aku akan datang untuk memeriksanya besok. Jika tidak, kalian pikir sendiri seperti apa nanti konsekuensinya." Apa? Seluruh panggung? Vivian tampak enggan. Panggungnya hampir sebesar lapangan basket. Berapa lama mereka akan menyelesaikannya? "Apa? Kalian tidak mau melakukannya?” Darryl tersenyum sinis. "Tidak! Tidak! Kami akan melakukannya." Vivian dan dua anggota ETM mulai bergerak dan menandatangani lantai panggung. Semua orang terdiam. Mereka yang sebelumnya mengejek Darryl, kini tidak bisa mengucapkan sepatah
Umurnya hampir dua puluh tahun, namun dia masih bertingkah seperti anak kecil. Darryl tertawa dan berkata, “Benar, sekarang kamu adalah seorang wanita dewasa. Biarkan Lily yang menemanimu.” Jantungnya berdegup kencang, 'Gadis ini tidak memiliki filter. Dia benar-benar bisa mengatakan apa pun yang dia mau.' Pikir Darryl Queenie pun acuh tak acuh, "Ini bukanlah masalah, karena Darryl adalah keluarga." Darryl hampir memuntahkan air yang dia minum setelah mendengar itu. KRING! KRING! Ponselnya tiba-tiba berdering. Sudah hampir jam 22.00 malam, siapa yang meneleponnya selarut ini? Dia melihat teleponnya dan melihat nama Katherine Keith. Darryl pun tersenyum. Dia tidak memberinya Pil Kembali selama beberapa hari. Dia pasti merasa cemas. “Darryl, bukankah kamu berkata, bahwa ingin bertemu dengan kepala sekolah? Kamu akan mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengannya! Senin depan, enam sekte ortodoks akan mengadakan Konferensi Pembantaian Singa. Tidak hanya kepala sekolah ya
Mendengar permainan Queenie dan Lily di kamar mandi adalah perjuangan bagi Darryl. Dia mau tidak mau mengingat kembali terakhir kali berada di rumah Megan setelah perampokan. Kamar mandinya juga tertutup kaca buram. Itu adalah pengalaman yang serupa, kecuali sekarang ada dua wanita di dalam kamar mandi, dan bukan hanya satu. Di kamar mandi itu Queenie sedang bermain dengan gelembung sabun. Dia lalu menertawakan Lily, "Sudah lama sekali. Apakah kalian berdua masih tidak berbagi ranjang?" Sebelumnya, Lily sering meremehkan Darryl. Sekarang hubungan mereka cukup baik, dan Queenie bahkan bisa secara terbuka bercanda tentang itu. Lily tersipu malu. Dia menggigit bibirnya dan berkata dengan lembut, “Cepat selesaikan mandimu! Kenapa kamu harus membicarakan hal itu?” Jantung Lily berdegup kencang. Sejujurnya, hubungannya dengan Darryl semakin membaik. Dia berpikir untuk berbagi ranjang dengannya setiap malam. Meskipun menantikannya, dia juga merasa cukup cemas tentang itu, karena belum
Wajah cantik Rachelle tampak rumit saat mendengar semua orang berusaha membujuknya. Dia tidak tahu apakah dia harus menangis atau tertawa.‘Kenapa mereka tidak percaya padaku? Tapi penaklukan tubuh terlalu mistis dan misterius. Kalau aku jadi mereka, aku juga tidak akan percaya,’ pikir Rachelle.'Sialanl' Pangeran Auten sangat marah. Ia marah padai para murid. "Apa kalian tidak mengerti apa yang kukatakan? Rachelle mengkhianati kita. Aku perintahkan kalian semua untuk membunuhnya sekarang. Mereka yang berani tidak patuh akan dihukum sesuai dengan aturan sekte."Ia berbicara dengan berhati-hati di kalimat terakhir. murid lain merasakan kemarahan Pangeran Auten. Hati para Kepala Aula dan murid-murid bergetar saat itu. Mereka mendekati Rachelle perlahan.Meskipun tidak seorang pun mengerti apa yang terjadi, mereka hanya bisa melaksanakan perintah Master Sekte.Rachelle panik ketika para murid perlahan mendekatinya.'Oh, tidak .…' Pada saat yang sama, Darryl diam-diam panik. Jika Rac
Ketika para Kepala Aula dan murid-murid melihatnya, pikiran mereka menjadi kosong. Mereka percaya bahwa Master Sekte dan Wanita Suci memiliki hubungan yang baik. Mengapa mereka saling bertarung?Ketika Pangeran Auten dan Rachelle melihat murid Sekte Api Sejati, mereka tercengang. Mata mereka tampak rumit."Cepat!" Pangeran Auten adalah orang pertama yang menanggapi. "Ayo, bantu aku membunuhnya!" teriaknya kepada para Kepala Aula.Dia tidak bisa menang dalam pertarungan Kekuatan Ilahi dengan kekuatannya sendiri, jadi dia harus bergantung pada orang lain untuk membantunya. Bagaimanapun, dia masih berada di tubuh dan wajah Adam.Para Kepala Aula tercengang sekali lagi saat mendengar perintah itu. Mereka kembali menatap Pangeran Auten dan Rachelle. Pikiran mereka campur aduk. ‘Master Sekte pasti gila. Dia ingin kita membunuh Wanita Suci itu?'"Murid Sekte Api Sejati, perhatikan baik-baik." Pangeran Auten sangat marah ketika semua orang berdiri tak bergerak. Dia berteriak dengan marah,
Setelah menghindari pedang itu, Pangeran Auten tertawa terbahak-bahak. "Dasar wanita bodoh. Apa kau percaya kau bisa melukaiku dengan serangan itu? Kau masih terlalu muda untuk ini."Saat dia selesai berbicara, dia mengangkat tangan kanannya dan membantingnya ke arah Rachelle.'Sial!' Wajah Darryl tampak mengerikan. 'Dasar orang licik. Dia cuma pura-pura terluka!' Saat dia dalam keadaan syok, dia malah mengkhawatirkan Rachelle.’"Kau—" Tubuh Rachelle bergetar saat melihat Pangeran Auten mendapatkan kembali kekuatannya. Dia tertegun dan marah. Saat dia berusaha menghindarinya, jaraknya terlalu dekat, dan dia tidak punya cukup waktu.Telapak tangan Pangeran Auten menghantam tubuh Rachelle dalam sepersekian detik berikutnya. Dia mengerang dan mundur beberapa langkah. Dia akhirnya berhenti ketika dia menabrak sebuah batu.Dia juga memuntahkan darah. Wajah cantiknya langsung pucat pasi.Pangeran Auten tampak senang setelah penyergapannya berhasil. Ia tertawa terbahak-bahak. "Dasar wan
Orang bisa saja mengatakan bahwa Darryl hanya membalas budi Pangeran Auten. Namun, Rachelle tetap tidak mengerti maksudnya."Aku akan membunuhmu untuk membalaskan dendam kakak laki-lakiku." Rachelle tidak menyerah meskipun menghadapi Pangeran Auten yang marah. Dia berteriak dan bersiap untuk melawan Pangeran Auten sekali lagi.Pangeran Auten berada di atas angin setelah hanya dua ronde. Dia terus-menerus menekan Rachelle. Rachelle menggigit bibir bawahnya dan menjadi lebih gelisah dari sebelumnya.Darryl tetap tenang menghadapi situasi tersebut. Ia berseru, "Rachelle, jangan panik. Meskipun ia telah menempati tubuh kakak laki-lakimu, Kekuatan Ilahi-nya tidak lebih kuat darimu. Aku akan mengajarkanmu sebuah rumus. Kamu harus mendengarkan dengan saksama."Darryl kemudian dengan cepat menyebutkan rumus untuk menggunakan Kekuatan Ilahi. Rachelle mendengar apa yang dikatakan Darryl. Dia menarik napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan diri sambil menghafal rumus itu dalam hatinya.Rac
Ketika Rachelle dan Pangeran Auten mendengar jeritan itu, mereka memandang Darryl."Diam!" Pada saat itu, Rachelle menggigit bibirnya dengan keras dan membentak, "Darryl, aku tidak butuh kau untuk mengaturku." Wajahnya yang terpahat sempurna tampak marah ketika dia berbicara.Kenyataan bahwa kesuciannya direnggut Darryl menusuk hatinya dengan menyakitkan. Karena itu dia tidak senang melihat Darryl.Darryl merasa tidak berdaya saat melihat wajah Rachelle yang marah. Namun, ia berkata, "Kau tidak tahu cara menggunakan Kekuatan Ilahi, jadi kau harus tetap tenang dan jangan biarkan dia membuatmu marah. Begitu kau kehilangan akal sehatmu, itu akan menjadi bumerang bagimu."Ketika Rachelle mendengar itu, wajahnya tampak dingin. Dia kemudian berpura-pura tidak mendengar apa pun dan terus menyerang Pangeran Auten.Rachelle dan Pangeran Auten bertarung dengan sengit di udara, menimbulkan banyak suara. Sementara Pangeran Auten bertahan melawan serangan Rachelle, ia menatap Darryl sejenak. "
Di sisi lain, di Benua Cryolet.Darryl duduk bersila di aula Alam Rahasia Surgawi, diam-diam menyalurkan kekuatan batinnya ke dalam jiwa perinya.Sebelumnya, saat terjebak dalam Formasi Pembantai Peri, seluruh energi jiwa peri miliknya dipindahkan ke tubuh Rachelle. Untuk sesaat, ia tampak dalam bahaya.Meskipun memiliki tubuh seorang bijak, ia tidak memiliki Kekuatan Ilahi dan hanya sedikit lebih kuat dari orang biasa.Darryl duduk bersila dalam meditasi selama lebih dari 30 menit. Ia menarik napas dalam-dalam dan perlahan membuka matanya.Wajah Darryl dipenuhi kepahitan saat dia merasakan situasi di tubuhnya. Dia hampir menangis, tetapi tidak ada air mata di matanya. Dia bisa tahu bahwa energi internal tubuhnya belum banyak pulih sejak dia bermeditasi selama setengah jam.'Berengsek.'Hanya dengan meminum Ramuan Emas Sumsum Surgawi dia dapat memulihkan kekuatannya sebelumnya secara penuh.Namun, hanya ada satu Ramuan Emas Sumsum Surgawi di Alam Rahasia Surgawi. Kalau begitu,
Namun, Archfiend Antigonus tidak menanggapinya dengan serius. "Mereka seperti sekelompok semut. Jika mereka mati, ya mati saja. Kau harus tahu bahwa keberadaan mereka adalah untuk membantu kita menghidupkan kembali ras iblis. Mereka hanyalah batu loncatan kita."Ketika dia berkata demikian, wajahnya dingin dan nadanya tanpa emosi.Sebagai Archfiend, ia memperlakukan semua makhluk hidup seolah-olah mereka tidak penting. Ia merasakan hal yang sama terhadap anggota Istana Naga Laut yang telah bekerja untuknya selama ini. Tidak ada yang lebih penting baginya selain menghidupkan kembali ras iblis dan mendapatkan kembali kekuatannya.Hati Morticia bergetar saat mendengar itu. Ketika dia melihat mayat-mayat Istana Naga Laut di sekelilingnya, dia menyadari bahwa pria di depannya, yang selalu dihormati, telah berubah menjadi aneh.Meskipun anggota Istana Naga Laut tidak sepenting iblis dalam hatinya, dia tidak bisa bersikap begitu dingin dan kejam.Bagaimanapun juga, mereka mati untuk meny
"Apa yang sedang kau bicarakan?"Wajah Archfiend Antigonus tampak bersemangat. "Setelah menyatu dengan jiwa perinya, sekarang giliranmu."Dia mengangkat tangan kanannya ke atas kepala Zakari begitu selesai berbicara. Dia melihat sosok emas seukuran telapak tangan mengembun di atas kepala Zakari.Itu adalah jiwa perinya.Iblis Agung Antigonus menyambar jiwa peri dari udara dan menyerap energinya ke dalam dirinya sendiri."Kau!"Wajah Zakari menjadi pucat pasi tanpa jiwa perinya, dan dia berteriak kesakitan dengan sedih. "Kau tidak akan menemui akhir yang baik." Dia akan kehilangan segalanya sebagai Jenderal Surgawi jika dia tidak memiliki jiwa perinya."Omong kosong!"Archfiend Antigonus berkata dengan dingin dan menampar bagian atas kepala Zakari setelah mendengar kutukannya dan dengan ekspresi menghina di wajahnya. Zakari tidak punya waktu untuk berteriak sebelum tengkoraknya pecah, dan dia meninggal di tempat."Zakari!""TIDAK!"Dua saudara lainnya tidak dapat menahan diri
Berengsek!Zakari menatap Archfiend Antigonus dengan kaget setelah mendapatkan kembali keseimbangannya.Dia terlalu kuat.Archfiend Antigonus mencibir dan menyerbu ke depan tepat saat Zakari tertegun. Kekuatan Jiwa Iblis kemudian menghantam Zakari dan memenjarakannya.Untuk sesaat, Zakari tidak bisa bergerak.Mata Archfiend Antigonus berkilat dingin setelah menahan Zakari. Kekuatan Jiwa Iblis meledak dari seluruh tubuhnya. Dia berbalik dan menghadap Zuriel dan Zavari.Ketiga sosok itu terus bertabrakan di udara, menimbulkan suara keras. Zavari dan Zuriel terpaksa mundur dalam waktu kurang dari satu ronde.Segera setelah itu, dia menemukan kesempatan untuk memenjarakan mereka menggunakan Kekuatan Jiwa Iblis.Ketiga saudara itu terdiam di tempat untuk sesaat, tidak mampu melawan. Mereka semua gugup, bukannya sombong."Iblis Agung Antigonus!"Pada saat itu, Zakari menarik napas dalam-dalam dan berteriak kepadanya, "Tidak ada gunanya bagimu untuk menangkap kami. Kakakku telah mel