Beranda / Romansa / Suamiku Miskin Tapi Bohong / 84. Menuju Titik Terang

Share

84. Menuju Titik Terang

Penulis: Meriatih Fadilah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Mbok lanjut ya ceritanya?”

“Iya, Mbok!”

“Gadis kecil itu tumbuh menjadi gadis yang periang, energik, humoris dan tentu saja cantik.”

“Setiap laki-laki yang memandang Kania, pasti Fauzi pasang badan, selalu melindungi dan menjaga Kania layaknya seorang kakak kepada adiknya.”

“Dan Kania merasa nyaman tinggal di rumah itu karena memang sudah seperti keluarga kedua baginya.”

Kania sangat mengagumi Pak Aldi saat itu, karena Kania selalu bercerita dengan Mbok tentang Pak Aldi setiap saat.”

“Setelah lima tahun kuliah dan pulang ke kampung di situlah petaka itu muncul.”

“Kania waktu itu bercerita kalau dia mencintai Pak Aldi, tetapi selalu tidak di tanggapi oleh Pak Aldi karena hanya menganggap Kania sama seperti Nurma adiknya.”

“Pak Fauzi selalu ada buat Kania, sering memegang tangan Kania, memeluknya dari belakang, mencium keningnya.”

“Entah mengapa perasaan Mbok sangat berbeda, karena menurut Mbok kasih sayang yang diberikan oleh Pak Fauzi aneh,” celetuknya.

“Maksud Mbok aneh bagaimana?”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suamiku Miskin Tapi Bohong   85. Balas Dendam

    Tak lama kemudian walaupun perjalanan yang ditempuh selama dua jam tidak membuat Pak Sugimin dan Pak Aldi merasa lelah di usia senjanya, karena mereka berdua ingin masalah ini cepat terselesaikan dengan baik pula.Rizki pun mengarahkan petunjuk jalan yang cepat dilalui oleh kedua orang tua itu, dan sampailah mereka dengan selamat.Rizki dan Mbok Sum menyambut kedatangan mereka berdua. Mbok Sum sangat bahagia ketika melihat mantan majikannya dalam keadaan sehat dan masih mengenalnya dengan baik.“Assalamualaikum!”“Wa’alaikumsalam, ayuk silakan masuk Pak!” sahut Mbok Sum ramah.“Ki, ini bawa ke dapur, taruh di piring pasti kalian juga belum makam malam kan?” tanya Pak Aldi tersenyum.“Wah kebetulan, belum Pah tahu aja kita kelaparan ya Mbok,” jawabnya sembari melirik ke arah Mbok Sum yang tersenyum malu-malu pula.“Terima kasih Pak, sudah mampir ke sini, suatu kehormatan bagi saya Bapak mau berkunjung ke rumah kecil saya ini,” ucap Mbok Sum tersenyum ramah.“Sama-sama, Mbok justru saya

  • Suamiku Miskin Tapi Bohong   86. Keluh Kesah Wisnu

    “Katakan siapa yang menyuruhmu!” tanya Rizki emosi.“Bos... Bos Wisnu, Pak!” jawabnya gugup.Sesaat kemudian ponsel Pak Sugimin berdering dan dia melihat layar di ponsel itu kalau Lukman yang menghubunginya.“Nak Iki, Lukman nelpon, ada apa ya?” tanya Pak Sugimin bingung.“Angkat saja siapa tahu dia ingin memberikan petunjuk buat kita!” sahut Rizki cepat.“Iya Nak Iki!”@Pak Sugimin{Assamualaikum, Man ada apa, nelpon Bapak malam-malam begini?}@Lukman{Wa’alaikumsalam, Pak}{Bagaimana keadaan Bapak} terdengar suara menangis.@Pak Sugimin{Ada apa Man, kamu nangis, coba katakan Bapak Nak, ada apa Man?}Pak Sugimin lalu menyetel pengeras speaker agar bisa di dengar oleh Rizki dan Pak Aldi.@Lukman{Nggak apa-apa Pak, hanya Lukman rindu suara Bapak, maafkan Lukman Pak, belum bisa menemui Bapak, Bapak dan Ibu harus jaga diri baik-baik, mungkin ada badai di depan kita, apalagi Ayu dia sedang hamil}{Lukman bukan kakak yang baik buat Ayu.}{Ayu sangat beruntung mempunyai suami seperti Rizk

  • Suamiku Miskin Tapi Bohong   87. Rekayasa Pak Fauzi

    “Aku punya keluarga ...aku punya keluarga, hahaha ....” tawa Wisnu membuat Pakdhe Sukirman menjadi takut dengan peringai Wisnu.“Kamu tahu Lukman, aku menjadi anak angkat keluarga Wiranata hanya untuk mencari sensasi agar di mata publik kalau mereka sangat baik, dermawan padahal itu bohong semua!” teriak Wisnu.“Aduh bagaimana ini, salah masuk aku, kenapa juga aku mau ikut dengan Wisnu ternyata dia mau balas dendam dengan Rizki, sedangkan Rizki kan harus menjadi menantu ku, duh terlanjur basah ini ,” gumam Pakdhe Sukirman menyesal ikut dengan Wisnu.“Dari mana kamu tahu kalau Keluarga Wiranata bertanggung jawab dengan masalahmu, apa dari Pak Fauzi ayah kandungmu?”“Apakah kamu tidak bertanya kepada Pak Aldi ayahnya Rizki, jangan hanya melihat satu sudut pandang saja, Wisnu!”“Bukankah kamu pintar, mengapa hanya mendengar omongan ayahmu tanpa mendengarkan penjelasan dari Pak Aldi, kamu terlalu naif Wisnu, aku pikir kamu pintar Wisnu, ternyata kamu dengan ayah kamu sama bodohnya, hahaha.

  • Suamiku Miskin Tapi Bohong   88. Derita Lukman

    Seketika Pak Sugimin terdiam, entah apa yang dipikirkan oleh beliau tentang nasib anaknya yang sudah dipukuli oleh mereka.Tiba-tiba Pak Sugimin memegang dadanya dan sedikit gemetar membuat Rizki dan Pak Aldi panik.“Pak, dadanya sakit, kita lagi menuju rumah sakit, Bapak tahan sebentar ya!” ucap Rizki mencoba menenangkan Pak Sugimin.“Hadi, cepat sedikit nyetirnya!” perintah Rizki tegas.“Iya Bos, ini sudah ngebut Bos!”Satu jam perjalanan yang di tempuh membuat mereka, akhirnya sampai di rumah sakit yang di tuju.Anak buah Rizki sudah menunggu mereka yang baru saja datang.“Bos , sebelah sini!” sapa anak buah Rizki yang bernama Miko.“Bagaimana keadaan Bang Lukman, apa kata dokter?” tanya Rizki penasaran.“Masih belum Bos, dokter masih di dalam!” jawab Miko anak buah Rizki.Pak Sugimin hanya menatap lekat anaknya dari kejauhan, baru beberapa menit yang lalu mereka bertegur sapa lewat ponsel, kini Lukman sudah terbaring lemah dengan luka di sekujur tubuhnya.Beberapa saat kemudian d

  • Suamiku Miskin Tapi Bohong   89. Kematian Lukman

    Pak Sugimin lalu mengambil ponselnya dari saku celana dan menekan nomor yang di tuju. Untungnya Rizki sudah memberikan ponsel masing-masing kepada mertuanya sehingga mudah untuk berkomunikasi di mana saja.“Duh ponsel baru, lupa lagi pencet yang mana ini!” ucapnya yang masih bingung menggunakan ponsel yang dibelikan oleh Rizki.“Alhamdulillah bisa juga Bapakmu ini, Man memakai ponsel baru,” ucapnya sendiri.@Pak Sugimin{Assalamualaikum, Bu ini Bapak yang nelpon}@Bu Yati{Wa’alaikumsalam, Pak sudah tahu kalau Bapak yang nelpon, ini kan suara Bapak toh}@Pak Sugimin{Iya benar juga ... Oh ya Bu Bapak lagi di rumah sakit}@Bu Yati{Astagfirullahaladzim, Bapak sakit apa Pak, Ibu ke sana ya, kok baru kabari sekarang?}@Pak Sugimin{Begini Bu, bukan Bapak yang sakit tapi Lukman}@Bu Yati{Lukman, ada apa dengan Lukman? Dia dipukuli orang atau apa Pak, kasih tahu cepat toh}@Pak Sugimin {Tenang dulu toh Bu, biar Bapak jelaskan dulu!}{Lukman di temukan di jalan dalam keadaan babak belur d

  • Suamiku Miskin Tapi Bohong   90. Pemakaman Lukman

    Namun dia tidak peduli, dia pun nekat akan bunuh diri jika tidak diizinkan keluar menemui abangnya untuk yang terakhir kalinya.Namun pada saat ingin keluar tiba-tiba Ayu pingsan dan pendarahan, Bu Yati menjadi panik dan bingung, namun saat itu juga mereka lalu membawanya ke rumah sakit.Bu Yati lalu memberi kabar kalau Ayu di bawa ke rumah sakit karena pingsan.Rizki menjadi dilema, istrinya sangat membutuhkannya saat ini, sedangkan dia juga harus menjaga mertuanya agar tidak ambruk di jalan mengingat kondisi Pak Sugimin juga tidak terlalu baik.“Ki, kamu temani saja Ayu, biar aku yang jaga Bapak, kamu tak perlu khawatir, temani istrimu, dia lebih membutuhkan kamu!” ucap Ridho menenangkan hati Rizki yang sempat dilema.“Iya Ki, ada Ridho yang nemanin Bapak, kasihan Ibumu itu pasti sangat khawatir juga sama Ayu, kamu lebih di butuh kan di sana karena kamu suaminya, Ki!” jelas Pak Sugimin tersenyum.“Baiklah Pak, nanti kalau ada apa-apa tolong kabari Iki secepatnya, dan kamu Ridho jaga

  • Suamiku Miskin Tapi Bohong   91. Sikap Citra Istri Lukman

    “Kami akan selalu menunggu kedatangan suami kami, Pak bagaimanapun nanti akhirnya, kami akan terima dengan ikhlas dan berlapang dada, kami tidak akan menuntut keadilan karena kami tahu kalau Allah sudah memberikan jalan terbaik untuk kami lalui bersama!”“Bapak jangan khawatir dengan kami di kampung Pak, banyak keluarga di sini yang melindungi kami, dan ada Allah bersama kami!”“Bapak dan Ridho kalau mau pulang hari ini atau besok nggak apa-apa Pak, biar di sini kami yang urus, karena di kota masih ada yang di urus, apalagi Ayu masih di rumah sakit!” jelas Nisa.“Terima kasih Nak Nisa dan Nak Yuli, kalian memang menantu baik, terima kasih masih mau menerima anak Bapak masih menjadi suami kalian, Bapak bangga dengan kalian, Bapak bersyukur mempunyai kalian.”“Pesan Bapak kepada kalian didiklah anak-anak kalian menjadi anak yang saleh dan solehah baik di rumah maupun di luar!”“Harta, kekuasaan dan takhta hanya bersifat sementara, kalau tidak pandai-pandai mengelolanya maka akan habis

  • Suamiku Miskin Tapi Bohong   92. Kesehatan Pak Sugimin

    “Ya sudah angkat dulu, Pak!”“Iya!”@Pak Sugimin{Assalamualaikum, Bu}@Bu Yati{Wa’alaikumsalam Pak, aduh Bapak kok nggak telepon Ibu, Pak? Ibu jadi khawatir dan bagaimana di sana, nggak ada masalah kan, apakah si Citra nggak berbuat ulah?}@Pak Sugimin{ Alhamdulillah Bu, pemakamannya berjalan dengan lancar, nggak ada masalah kok, Ibu tenang saja, ada Nisa dan Yuli yang mengatur di sini}@Bu Yati{Syukurlah Pak, kalau Citra mau menerima kenyataan, tetapi tetap harus ditemani, kasihan Citra pasti dia sedih }@Pak Sugimin{Iya Bu, Nisa sudah tahu pastinya, karena menantu kita ini sudah mengerti, Oh ya Bu bagaimana dengan Ayu, Bapak sampai lupa menanyakan kondisinya?}{Apa kata dokter, Bu bagaimana dengan janinnya apakah selamat?}@Bu Yati{Alhamdulillah Pak, Ayu dan janinnya baik-baik saja, karena kami cepat membawanya ke rumah sakit, tetapi Ayu tetap harus dipantau terus kesehatannya, karena kata dokter jika mengalami seperti kemarin, maka tidak bisa di selamatkan lagi}{Besok pagi

Bab terbaru

  • Suamiku Miskin Tapi Bohong   102. Hidup Bahagia Penuh Pengorbanan (Tamat

    Lima bulan kemudian ....“Bagaimana sudah ada tanda-tandanya belum?” tanya Bu Yati kepada Ayu yang masih kelihatan santai, karena belum ada kontraksi apa pun.“Belum ada Bu, terus Ayu nggak ada rasa kontraksi gitu seperti kram atau sakit perut, kenapa ya Bu?” tanya Ayu balik namun masih terlihat santai.“Mungkin sebentar lagi, biasa gitu kadang perkiraan dokter atau bidan biasanya meleset dari hari yang ditentukan!” jelas Bu Yati tersenyum. “Oh gitu!”“Nonton sini saja, temani ibu sebentar, mau lihat berita dulu siapa tahu ada berita yang menarik,” celetuk Bu Yati yang sudah berada di ruang tengah.“Iya, Bu!”“Belum juga bokong Ayu mendarat di sofa empuk, tiba-tiba tanpa sengaja Ayu dan Bu Yati melihat dan mendengarkan berita di televisi bahwa ada empat narapidana kabur atau melarikan diri dari penjara dini hari tadi pagi dan betapa terkejutnya di antaranya adalah Wisnu.Seketika wajah Ayu tegang dan jantungnya pun memompa dengan cepat, Ayu langsung mengalami kontraksi.“Bu, Bu sak

  • Suamiku Miskin Tapi Bohong   101. Pernikahan Linda dan Ridho

    Pak Aldi memandang sahabatnya dengan kesedihan. Beliau tidak menyangka kalau akhirnya seperti ini.Hanya balas dendam yang tak berujung membuat mereka saling berjauhan, menciptakan jarak diantara mereka.“Assalamu’alaikum!”“Apa kabar kamu Fauzi, lama kita tidak pernah mengobrol seperti ini, tetapi malah kamu terbaring tidak berdaya di rumah sakit ini,” ucap Pak Aldi sendu.“Aku tidak pernah membayangkan kalau Wisnu adalah anak kandungmu bersama Kania, mengapa kamu lakukan ini Zi, aku tahu kamu orang baik, aku tetap akan menjadi sahabatmu, aku tidak pernah membencimu!” jelasnya lagi.Tiba-tiba mata sayup itu perlahan-lahan terbuka dan Pak Fauzi menangis saat melihat Pak Aldi sudah ada berada di sampingnya. Tangan Pak Fauzi pun ingin memegang tangan Pak Aldi, lalu mengeluarkan suara parau namun jelas “MAAF” dengan bibir bergetar.Tangan itu semakin erat memegang tangan Pak Aldi dan ucapan kata Maaf selalu dia ucapkan di akhir-akhir napasnya secara berulang-ulang.“Pak Aldi, kenapa pap

  • Suamiku Miskin Tapi Bohong   100. Akhir Dari Balas Dendam

    “Kalau begitu kami pamit dulu, Assalamua’alaikum! ”ucap Tante Nurma.“Wa’alaikum salam! “sahut Pak Sugimin.Wisnu yang di gebrak oleh polisi di rumahnya, meronta-ronta, dia tidak bisa menerima kenyataan kalau dia kalah dari Rizki.Sebagian warga pun melihat aksi para polisi mengamankan Wisnu yang tangkap dengan tangan di borgol, warga tidak menyangka jika seorang Wisnu tega ingin menghabisi ayah kandungnya sendiri.Entah dari mana masalah ini cepat tersebar tiba-tiba ada saja wartawan yang mencari berita hangat tentang keluarga Wiranata.“Akan ku balas kalian, kamu belum menang Rizki, jika kau tidak bisa mendapatkan Ayu, kamu juga tidak boleh mendapatkannya!”“Kalian tunggu saja pembalasanku!”“Kamu Rizki, terutama kamu yang akan aku bayangi selama kamu tidak mau melepaskan Ayu, untukku hahaha ...!” ucap Wisnu mengancam.“Baik Wisnu, aku tunggu kamu sampai di mana nyalimu sama dengan perbuatanmu!” gertak Rizki kepada Wisnu.“sudah nanti saja berdebatnya kalau sudah di kantor polisi!”

  • Suamiku Miskin Tapi Bohong   99. Penangkapan Wisnu

    Wajah Pak Fauzi datar tidak ada ekspresinya, namun tiba-tiba dia tertawa terbahak-bahak seperti orang nggak waras.Membuat mereka menjadi bingung dengan tingkah laku Pak Fauzi.“Hahahaaha ... Aldi-Aldi kamu memang dari dulu sangat polos bin lugu, kamu itu terlalu gampang memaafkan orang lain!”“Kamu terlalu naif Aldi, kamu selalu mempercayaiku padahal akulah yang menjadi dalang kehancuranmu hahaha...” tawanya lagi.Wisnu suruh Aldi tanda tangan semua berkas untuk pengalihan harta warisan sebagai penebus nyawanya!”“Kamu tidak ingin kan mati sia-sia di sini?” tanya Pak Fauzi lantang.“Saya tidak akan memberikan sepeserpun kepada kalian, semua yang saya dapatkan adalah murni dari kerja keras saya, lebih baik saya sumbangkan ke yayasan kalau kalian mengambilnya secara paksa!” Rizkiansyah Wiranata adalah pewaris tunggal kerajaan bisnis saya, karena dia darah daging saya, bukan kamu Wisnu!”“Kamu hanya anak angkat bukan anak kandung saya, lagian kamu mempunyai orang tua yang masih lengkap

  • Suamiku Miskin Tapi Bohong   98. Kenyataan Yang Pahit

    Sementara di kediaman rumah Wisnu.Pak Aldi yang masih dalam keadaan pingsan dan terikat di kursi berada di ruang tengah. Sedangkan Wisnu menempatkan Ayu di sebuah kamar pribadi miliknya dan Bu Yati di kamar lain juga.Wisnu mengikat kedua tangan dan kaki Ayu dengan kencang di kursi kayu.Ayu masih dalam keadaan tak sadarkan diri karena masih dalam pengaruh obat bius.Ruangan kamarnya pun telah dihiasi oleh harumnya bunga mawar putih yang merupakan kesukaan Ayu. “Rahayu Wulandari, nama yang cantik sesuai dengan wajahmu yang tidak bosan aku memandangmu dengan secantik bunga mawar ini.”“Rizki itu tidak pantas untuk mendapatkan kamu, Yu!”“Saat Rizki mengatakan kalau dia menemukan tambatan hatinya dan memberikan foto kamu untuk pertama kali aku sangat menyukaimu,” ucapnya penuh semangat.Tak lama kemudian Ayu siuman dari pingsannya dan kepalanya mulai pusing dan dia pun terkejut tangan dan kakinya sudah terikat di kursi dan memandang sekeliling dengan penuh rasa heran.“Selamat datang

  • Suamiku Miskin Tapi Bohong   97. Kesadaran Pakdhe Sukirman

    “Bagaimana ini Pak, Hei kalian kenapa menjaga istri dan mertuaku kalian tidak bisa, apa kerja kalian?” tanya Rizki marah.“Sudah Nak Iki jangan marah-marah, ini bukan mereka yang salah tetapi ini adalah rekayasa Bapak,” jawab Pak Sugimin tenang.“Maksud Bapak, bagaimana?” tanya Rizki bingung.“Maksudnya Bapak sebenarnya memang ini rencana nya kami, agar dapat mengetahui jejak Wisnu. Ayu sudah kami pasangkan alat perekam suara agar kami tahu tempat mereka membawa Ayu,” jelas Ridho kepada Rizki.“Kenapa harus melibatkan Ayu, Wisnu sangat menyukai Ayu Pak, aku nggak rela Ayu menjadi milik Wisnu sampai kapan pun!” sahut yang masih tersulut emosi.“Iya Bapak paham Ki, tetapi menurut Bapak ini adalah salah satu cara agar masalah ini selesai dan kalian dapat hidup dengan tenang tanpa ada orang lain yang ingin merusak kehidupan kalian lagi,” jelas Pak Sugimin berusaha membuat Rizki mengerti.“Baiklah kalau menurut Bapak itu lebih baik.”“Sekarang bagaimana selanjutnya, apa yang akan kita laku

  • Suamiku Miskin Tapi Bohong   96. Taktik Wisnu

    “Eh ada Nak Rizki, bagaimana keadaan Bu Salwa sekarang Ibu harap tidak ada yang serius, ”tanya Bu Yati khawatir.“Alhamdulillah, Bu tidak apa-apa sudah di tangani dokter sekarang lagi istirahat dan di temani oleh Mbok Sum,” jelas Rizki sembari melihat ke arah Rangga yang duduk di lantai dengan keadaan kacau.“Sayang, kenapa dia ada di sini, apa yang dia lakukannya?” tanya Rizki kepada Ayu.“Ayu yang panggil Mas Rangga, Bang!”“Buat apa kamu memanggil dia?”“Mas Rangga ternyata belum tahu kalau Wisnu itu saudara tirinya, makanya dia shock, apalagi Tante Tania bilang kalau itu memang benar,” jelas Ayu yang merasa iba dengan Rangga.Rizki lalu menghampiri Rangga yang duduk di lantai dengan wajah berantakan dan masih terdengar suara usak tangis dalam diri Rangga.Rizki ikut duduk di lantai dan memperhatikan Rangga.Hidup itu aneh Bro, mungkin kamu masih ingat pertama kali kita bertemu, kamu selalu membanggakan diri kamu kalau kamu adalah yang terbaik, tetapi kenyataannya kamu hanya seoran

  • Suamiku Miskin Tapi Bohong   95. Kebenaran Yang Terkuak

    Melangkahkan kakinya dengan cepat agar Lia maupun mertuanya tidak melihat dirinya yang pergi ke kamar Ayu.Setelah sampai di kamar Ayu, Rangga pun langsung masuk karena sudah di tunggu kedatangannya oleh mereka.“Katakan apa mau kalian dariku?” tanya Rangga sinis.“Silakan duduk dulu Nak Rangga!” ucap Bu Yati ramah.“Cepat katakan apa mau kalian, aku tidak punya waktu banyak untuk kalian!” jawabnya masih sinis.“Aku hanya ingin tahu seberapa dekat kamu dekat Pak Fauzi? ”tanya balik Ayu.“Buat apa kalian menanyakan hal itu?” tanya balik lagi Rangga.“Apakah kamu sudah tahu kalau Papah Aldi di culik oleh Wisnu?” Seketika raut wajah Rangga berubah terkejut mendengar Pak Aldi di culik oleh Rangga.“Buat apa Wisnu menculik Pak Aldi?”“Apa maksudmu, apa hubungannya denganku?”“Sebenarnya apa yang ingin kalian bicarakan denganku?” tanyanya bingung.“Jika hanya basa basi seperti ini lebih baik aku pergi saja, membuang-buang waktu aku saja kalian!” hardiknya.“Aku tidak tahu apa-apa tentang p

  • Suamiku Miskin Tapi Bohong   94. Siasat Bu Yati dan Pak Sugimin

    @Pak Sugimin{Ada apa Ki, apa yang terjadi tolong ceritakan sama Bapak}@Rizki{Wisnu Pak, sudah tahu rencana kita buktinya dia berhasil menculik Papah, dan gara-gara dia Mamah pingsan tidak sadarkan diri, sekarang Iki menuju rumah sakit dulu Pak}{Iki bingung Pak, apa yang harus Iki lakukan }{Mbak Linda juga susah di hubungi ke mana mereka, tidak ada yang bisa membantu Iki, Pak}@Pak Sugimin{Siapa bilang tidak ada yang membantu kamu, ada Allah kamu lupa itu. Allah tidak akan menguji umat-Nya diluar batas kemampuannya}{Semua akan baik-baik saja Ki}{Tante Nurma dan Mbak Linda mu sedang sibuk, mereka Bapak tugaskan untuk menjemput Ibu Kania di rumah sakit jiwa}{Bapak juga sudah dalam perjalanan ke kota, karena firasat Bapak mengatakan kita harus bertindak cepat makanya mereka berdua Bapak tugaskan, barusan Bapak bicara dengan Bu Nurma kalau dia sudah berhasil membawa pergi ibu Kania ke tempat yang aman}@Rizki{Maksud Bapak Tante Nurma sudah berhasil membawa Ibu Kania keluar dari r

DMCA.com Protection Status