Home / Romansa / Suamiku Gay?! / Bab 28 - Kesal Karena Bekal

Share

Bab 28 - Kesal Karena Bekal

Author: Caty Perii
last update Last Updated: 2022-09-05 22:20:13

Arga berkali-kali melirik jam tangannya, dan pintu di depannya. Entah mengapa jantungnya berdebar karena sebentar lagi Teresia akan datang mengunjunginya.

Arga tidak bisa tenang dan fokus dalam pekerjaan terlebih saat jam makan siang tiba. Kedua matanya tak henti melirik pintu di depan sana.

Berdecak sebal terhadap pengaruh Teresia di dirinya, Arga bangkit dari kursinya dan ingin turun ke bawah memeriksa sendiri, namun baru ia berdiri dari kursinya, ketukan terdengar dari pintu kaca buram ruangannya.

Kembali duduk dan bersikap seolah ia tak sedang menunggu seseorang, Arga kemudian mengambil kertas asal untuk ia baca.

Pintu tersebut terbuka dan menampilkan sosok Teresia yang mengintip sejenak sebelum kemudian masuk ke dalam ruangan Arga.

Wanita itu yang memberikan Arga senyuman hangat membuat semangat Arga terpompa begitu saja.

"Aku datang bawa makanan" ujar Teresia menunjukan kotak bekal yang ia bawa di belakang tubuhnya.

"Kebetulan, aku juga sudah lapar" Arga merenggangkan ot
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nanoy
lanjuuuttt
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suamiku Gay?!   Bab 29 - Gangguan

    Kehadiran sosok yang berdiri di depan pintu itu membuat kegiatan yang dilakukan Arga dan Teresia terganggu. Sosok pria di depan pintu yang kini menatap Arga dengan tatapan sendu dan menyimpan kecewa itu juga terlihat syok tak percaya. Sementara sebuah kantung kertas berlogo nama restoran ternama jatuh begitu saja di bawah kakinya. Teresia merasa malu karena ketahuan orang lain saat ia dan Arga tengah berciuman, namun anehnya pria yang melihat kegiatannya dengan Arga tidak mengatakan apa-apa, pria itu hanya berdiri terpaku di depan pintu sana. "Apa-apaan ini Arga?" dan ya, pria itu baru bersuara setelah mengatur napasnya. Teresia menatap si pria berkemeja rapih itu dengan alis berkerut dalam. Mengapa pria itu kini menatap marah padanya? Memang apa yang sudah Teresia lakukan. "Sony, bisakah kamu ketuk pintu dulu sebelum masuk ruanganku?" suara Arga mengalun dengan datar di samping Teresia, membuat Teresia yang mendengarnya ikut menggigil kedinginan, padahal suara bernada datar it

    Last Updated : 2022-09-06
  • Suamiku Gay?!   Bab 30 - Mengulang Kejadian

    "Makan yang banyak, habiskan jika bisa" Arga menyodorkan beberapa bungkus makanan yang baru datang dari restoran pesanannya. Teresia membuka bibirnya tak percaya, Arga seolah memesan porsi untuk lima orang, karena banyak sekali makanan yang pria itu pesan. "Kamu yang benar aja!" Teresia terperangah menatap banyaknya makanan yang mengisi meja di hadapannya."Kenapa?"Teresia menatap Arga tajam "Kamu tanya kenapa?! Kamu pikir aku serakus apa sampai membelikanku makanan sebanyak ini?!"Arga menatap makanan di atas meja dan kembali pada Teresia yang menatapnya kesal dan tak percaya."Bukankah makan mu banyak? Jadi aku pikir kamu mungkin akan kurang jika hanya ku pesankan satu porsi!"Teresia berdecak kesal "berlebihan tau!"Jika tadi saat makanan itu datang, Teresia yang terperangah akan banyaknya makanan, kini saat keduanya sudah makan justru Arga yang dibuat terperangah oleh Teresia.Tidak rakus katanya?Tapi wanita itu mampu menghabiskan 3 porsi makanan berbeda yang Arga pesan.Dari

    Last Updated : 2022-09-07
  • Suamiku Gay?!   Bab 31 - Makin Nyaman

    Kedua mata Arga terpejam erat, keningnya berkerut dalam saat dengan pelan Teresia menelusuri bekas bekas luka di dadanya.Keingintahuannya memuncak, Teresia makin penasaran dengan masalalu Arga."Ahhrga" Arga menahan tangan Teresia kemudian membukanya dan menempelkan wajahnya pada tulang selangka gadis itu. Menghisapnya dan membuat tanda di sana.Arga melakukan itu agar Teresia berhenti menyentuh bekas lukanya yang membuat Arga kembali mengingat rasa sakit saat mendapat luka itu.Tangan Arga bergerak mengusap perut dan dada Teresia lalu meremasnya kasar sebelum tangan satunya merogoh ke belakang dan menurunkan resleting bajunya.Arga mencium bibir Teresia dan menurunkan gaun di tubuh Teresia, menyisakan bra yang digunakan gadis itu.Ciuman Arga turun menuju kedua payudara Teresia memainkannya dan mengeluarkan kedua benda tersebut dari sarangnya.Menggoda serta mencumbunya membuat Teresia terus mengeluarkan desah kenikmatan karena Arga melakukannya.Ini kali kedua Arga melakukan hubung

    Last Updated : 2022-09-07
  • Suamiku Gay?!   Bab 32 - Menjenguk Revo

    Setelah hari itu Teresia gagal memberian Arga hasil masakannya. Keesokannya, Teresia pun belajar dengan Chef Raditya dan Chef Artur untuk membantunya belajar memasak. Mereka berdua bergantian memberikan Teresia pelajaran untuk memahami bahan-bahan dapur dan pelajaran memasak dari bahan masakan paling mudah. Sejak pulang dari kantor Arga, tekad Teresia begitu bulat untuk belajar memasak. Meski nantinya Arga akan memarahinya dan melarangnya untuk memasak karena pria itu tidak yakin dengan hasil masakan Teresia. Arga tak mau jujur jika dia mengkhawatirkan Teresia yang takut akan terluka karena benda-benda tajam dan cipratan minyak panas di dapur, hingga alhasil yang Arga lakukan hanya mengejek Teresia sampai wanita itu merajuk dan kesal padanya. Seperti siang ini, Teresia mendengar dengan baik semua masukan dari Chef Radit tentang memasak. "Apa hari ini anda mau coba memasak lagi Nyonya?" Teresia menggangguk "tapi gue mau coba buat kue Chef! Lo bantuin gue ya" Teresia bangkit dari

    Last Updated : 2022-09-08
  • Suamiku Gay?!   Bab 33 - Kedatangan Arga

    Rupanya suara yang menginterupsi kata-kata Revo adalah Arga. Pria itu datang bersama seorang Dokter yang berjalan di belakangnya. Tatapan Arga nampak begitu tajam menyorot pada Revo, bahkan saat Teresia sudah berdiri di samping ranjang Revo, pria itu menarik tangan istrinya dan membiarkan Dokter yang dibawanya untuk memeriksa Revo. "Periksa dia Dok" ujar Arga dengan nada dingin. Revo mendesah pelan dan pasrah saat Dokter tersebut mulai melakukan pemeriksaan pada tubuhnya. "Jika aku tidak datang lebih lama, apa yang mau kamu lakukan?!" ujar Arga menahan geram pada Teresia dengan suara pelan namun bisa terdengar oleh Revo dan Dokter yang memeriksa itu. "Apasih! Kita juga gak ngapa-ngapain!" bisik Teresia merasa malu, ia seolah tertangkap tengah selingkuh oleh suaminya sendiri!" Arga mendengus kesal dan melihat pada si dokter yang tengah memeriksa tubuh Revo."Pak Revo hanya kelelahan, saya sudah memeriksanya tidak ada hal gawat yang terjadi. Saya akan menuliskan resep. Obatnya dim

    Last Updated : 2022-09-09
  • Suamiku Gay?!   Bab 34 - Hubungan Langgeng

    Revo mengepalkan kedua tangannya erat. Dia tak mengerti mengapa kini Arga terlihat sangat dekat dengan Teresia. Bukankah Kakaknya itu membenci wanita? Namun melihat Arga yang tak ingin meninggalkan Teresia berdua bersamanya mencipta rasa takut di hati Revo. Sungguh pria itu takut Kakaknya mulai serius menjalani hubungan dengan Teresia. "Tidak! Tidak mungkin! Kakak tidak suka Teresia!" Revo menggeleng dan memukul kepalanya, ia tidak mau itu terjadi. Revo menenangkan hatinya sendiri, mencoba berpikir positif. Saat ini dia harus mulai bergerak, setidaknya Revo ingin Teresia tau tentang perasaanya, ia menyesali mengapa Arga datang di saat yang tidak tepat di saat ia ingin menyatakan perasaanya pada Teresia. "Sial, sial, sial!" *** Teresia mengerang keras saat Arga tak menyudahi ciumannya, bahkan tangan pria itu sudah menjamah ke dalam bajunya dan memainkan salah satu payudaranya. "Arga ... Kita di tempat umum" bisik Teresia kemudian menggigit tangannya sendiri saat jemari A

    Last Updated : 2022-09-09
  • Suamiku Gay?!   Bab 35 - Menginap

    Teresia dan Arga kembali ke apartemen Revo tidak kurang dari waktu satu jam. Karena keduanya memang hanya membeli obat saja sementara makanan dan camilan yang Teresia ingin sudah dibeli secara online, mereka hanya tinggal mengambilnya di resepsionis. "Terimakasih Mbak" ujar Teresia mengambil pesanannya di meja resepsionis kemudian menyusul Arga yang sudah menunggu di depan lift. "Sudah" ujar Teresia menunjukan dua kantung plastik putih pada Arga. Pria itu mengambil alih kedua kantung plastik putih itu dan membawanya bersamanya. "Kita mau temani Revo sampai kapan?" tanya Teresia pada Arga setelah pintu lift tertutup. "Kita makan dulu, lalu pulang" jawab Arga yang diangguki oleh Teresia. Arga memejamkan kedua matanya masih merasakan efek mual dan pusing karena berada dalam waktu yang lama di tempat umum dan bertemu dengan banyak wanita. "Masih pusing?" tanya Teresia lagi, melihat ekspresi pria itu yang nampak kesakitan membuat Teresia khawatir. "Hmm, sedikit" balas Arga dengan nad

    Last Updated : 2022-09-11
  • Suamiku Gay?!   Bab 36 - Pengakuan

    Arga menatap kesal pada Revo yang tak henti meminta perhatian pada Teresia, dan bagaimana wanita itu yang tidak keberatan sama sekali dimintai tolong oleh Revo. Menyebalkan, Arga tidak suka Teresia lebih mementingkan Revo dibanding dirinya. Arga mendekat pada dua manusia yang duduk di atas sofa di depan ruang tv dan masih saling asik mengobrol dengan Revo yang bersandar manja pada pundak Teresia, anak itu mengeluh pusing dan meminta Teresia untuk mengusap-usap kepalanya. Sial!Arga memaki dalam hati, ia benar-benar tak menyukai pemandangan ini. "Teresia!" panggil Arga dengan nada datarnya. Teresia menoleh dan melihat Arga yang berjalan mendekat padanya lalu menarik tangannya untuk menjauh dari Revo. "Kamu tadi sudah janji mau memijat kepalaku kan?!" kesal Arga pada Teresia karena wanita itu seolah sudah melupakannya. "Aku gak lupa kok" Teresia menggelengkan kepalanya pelan. "Kalau begitu ayo! Kamu Revo, istirahat sekarang karena besok pagi-pagi sekali kami akan pulang! Aku da

    Last Updated : 2022-09-12

Latest chapter

  • Suamiku Gay?!   Epilog

    "Kakak kue nya udah datang, ini mau diletakkan di mana?" Arshan mengangkat kue stroberi di tangannya pada Zanna yang tengah menempelkan balon-balon huruf di atas jendela dengan Arhan yang memegangi tangganya."Di atas meja aja Dek, setelah itu kamu lihat ke luar ya. Pastikan Mamah dan Papah belum pulang"Arshan mengangguk dan meletakkan kue tersebut ke atas meja.Ia sempat melihat hasil dekorasi sang Kakak yang menyulap ruang keluarga rumah mereka dengan hiasan yang menurutnya cukup cantik.Hari ini adalah hari ulangtahun pernikahan Teresia dan Arga yang ke dua puluh tahun.Saat ini keduanya tengah pergi ke rumah Kakek mereka dan kesempatan itu Zanna gunakan untuk mengajak kedua adiknya untuk menyulap ruang keluarga mereka untuk memberikan kejutan untuk orangtua mereka."Selesai!!" pekik Zanna merasa senang saat ia selesai menempelkan balon-balon huruf di atas gorden ruang keluarga."Bagus gak Dek?"Arhan ikut melihat dekorasi sang Kakak dan memberikan anggukan kuatnya."Bagus! Kakak

  • Suamiku Gay?!   Bab 89 - Kebahagiaan Tiada Akhir!

    Arga mengerjapkan kedua matanya, dan melihat sekelilingnya.Ia di rumah sakit dan hanya seorang diri.Bangkit dengan kasar, Arga turun dari atas ranjang, dengan linglung ia bergerak menuju ruang operasi.Tak tau berapa lama ia pingsan, namun yang Arga ingat ketika sadar adalah kenyataan pahit yang Dokter katakan tentang keselamatan istrinya. Bahkan Arga belum melihat kedua bayi kembarnya yang amat ia dan Teresia tunggu dengan tak sabar."Suster!! Di mana- di mana pasien wanita yang ada di ruang ini?!" Arga tercekat dengan air mata yang bersiap untuk keluar.Perawat wanita itu nampak terkejut sejenak dan melirik ke belakangnya."Ehm, para petugas baru saja mengirim pasien di kamar ini ke ruang jenazah"Lutut Arga lemas seketika. Dadanya terasa sesak, bahkan keluarganya sudah tak di sini lagi."Bapak baik-baik aja?" perawat tersebut nampak khawatir, ia merasa bersalah karena sudah memberitahu Arga.Arga mengangguk singkat, ia memilih bangkit dan pergi menuju ruang jenazah yang dimaksud

  • Suamiku Gay?!   Bab 88 - Ketakutan Terbesarnya

    Memasuki usia pernikahan yang ke tiga tahun, membuat hubungan Arga dan Teresia makin erat.Bahkan di saat Zanna yang sudah berusia dua tahun, Teresia kembali hamil dan berhasil hamil anak kembar. Mendengar bahwa ia akan memiliki dua anak sekaligus membuat Teresia dan Arga tak percaya dan bahagia tentunya.Di kehamilan keduanya ini cukup baik Teresia menjalaninya, meski ia sedikit kepayahan karena saat ini ia mengandung dua janin sekaligus.Arga juga menjadi lebih protektif padanya. Bahkan pria itu selalu izin bekerja dari rumah demi bisa menjadi suami yang siap dibutuhkan lapan saja.Dan tentu jadwal bermainnya dengan Zanna menjadi banyak, karena dengan perut besar, Teresia jadi mudah lelah untuk menemani Zanna yang senang sekali berlarian dan memintanya untuk dikejar.Terkadang hal yang menjadi favoritnya adalah saat melihat Zanna dan Arga bermain kejar-kejaran di halaman belakang rumah mereka.Mendengar tawa Zanna dan bagaimana gadis kecil itu berbicara dengan tidak jelasnya kian me

  • Suamiku Gay?!   Bab 87 - Merasa Terabaikan

    "Kyaa! Baju Mamah basah" Suara tawa balita berusia 7 bulan itu nampak memenuhi ruangan di dalam kamar mandi kamar Teresia dan Arga. Bayi itu kembali menepukan air yang dipakai berendamnya sehingga mencipratkan air mengenai Teresia yang tengah menemaninya mandi. "Yahh basah" balita itu kembali tertawa geli seolah apa yang dilakukannya nampak sangat menghibur dirinya. Arga mengamati dengan senyum geli di depan pintu kamar mandinya. Bayi mungil yang sudah tumbuh itu makin menempel pada Teresia, dan bahkan Teresia juga mulai melupakan Arga sepertinya karena sibuk untuk mengurus Zanna. Arga sempat menawarkan baby sitter agar Teresia tidak lelah untuk menjaga Zanna, namun Teresia menolak, wanita itu tak mau ia kalah populer dibandingkan baby sitter. Teresia mau terus ada di samping bayinya. "Yuk pakai baju, nanti Zanna kedinginan" Teresia mengangkat Zanna dan membawanya ke dalam kamar. Wanita itu sedikit terkejut melihat Arga sudah berada di depan pintu kamar mandi. "Kamu sudah pula

  • Suamiku Gay?!   Bab 86 - Zanna Kirania Anata

    "Kita duduk dulu ya?" Arga nampak khawatir melihat Teresia yang sudah banyak berkeringat namun masih terus menginginkan berjalan. Teresia menolak, dia meminta botol air yang selalu Arga bawa. "Perut aku sakit lagi, ahh bayi kamu aktif banget" bisik Teresia mendesis sakit saat kontraksinya kembali menyerangnya. Arga ikut berkeringat, dirinya sendiri sangat khawatir. "Kamu benar gak mau sesar aja? Aku khawatir banget" ujar Arga mengusap-usap perut Teresia dan ia bisa merasakan bagaimana bayinya yang senantiasa menendangnya. "Apa sakit?" tanya Arga saat mendengar desisan Teresia saat bayi di perutnya menendang ke bawah telapak tangannya. "Lumayan" "Sesar-""Arga stop! Aku udah pembukaan enam! Aku gak mau sesar!!" Teresia mendengus kesal jika setiap kekhawatiran Arga selalu mengusulkan dia untuk operasi sesar. "Aku mau kembali ke kamar! Kamu pegangin aku, ini sakit banget" ujarnya lirih dan mengusap-usap perutnya pelan. ***"Ahh ini sakit banget!!" Teresia benar-benar ingin sekal

  • Suamiku Gay?!   Bab 85 - Bertengkar Kembali

    "Aku gak mau yang ini! aku mau yang beruang pink itu di tengah" Teresia menunjuk dengan penuh kekesalan pada Arga yang sedari tadi tak mendapatkan apa yang dia inginkan. "Susah Teresia! Kamu aja coba yang ambil!" Arga menyerah dan memberikan mesin capit boneka itu untuk Teresia. Mungkin sudah ada dua jam mereka hanya bermain alat capit demi mendapatkan apa yang Teresia inginkan. Boneka yang Teresia inginkan itu berada di bawah tumpukan boneka lainnya, dan jelas itu mustahil untuk bisa ia dapatkan. "Kamu 'kan bilang mau melakukan apa aja buat aku! Masa ambil boneka yang aku mau aja gak bisa!" Teresia melipat kedua tangannya kesal dan menghentakkan kakinya ke atas tanah. "Aku beli aja ya, aku gak bisa jika harus mengambilnya dari mesin capit ini" Teresia menggeleng menolak "kamu gak mau berjuang buat aku?! Aku jadi ragu sama pernyataan cinta kamu itu! Kamu pasti gak bener cinta sama aku, kalo soal permainan capit ini aja kamu gak mau sedikit berjuang untuk aku!" Kepala Arga bena

  • Suamiku Gay?!   Bab 84 - Selamat Ulang Tahun

    Kehamilan Teresia sudah memasuki minggu ke-24. Banyak yang terjadi belakangan hari ini dari seringnya wanita itu terbangun di tengah malam untuk meminta Arga mencarikan makanan-makanan aneh yang Teresia inginkan hanya dari mimpinya. Pernah saat Arga besok paginya harus pergi meeting ke luar kota, namun Teresia membangunkannya memintanya mencarikan ia batangan coklat namun yang terbuat dari stroberi dan bukan coklat. Tengah malam dan Arga harus mencarinya kemana?Lalu saat kembali dan membawakan coklat dengan perisai stroberi, pria itu disalahkan dan hasil akhirnya adalah Teresia akan mengurung dirinya di kamar mandi untuk menangis. Meski saat keluar dari kamar mandi Teresia akan memakan coklat yang Arga berikan. Arga mau marah, dia sangat mengantuk namun dia bisa apa?Teresia sedang hamil anaknya dan tidak mungkin dia bisa marah pada Teresia. Meski setelah makan, Teresia akan kembali dalam mood yang baik dan meminta Arga untuk memeluknya sepanjang malam. Juga saat keesokan hari

  • Suamiku Gay?!   Bab 83 - Teman Lama

    "Aku tidak pernah melihatnya bisa tertawa lepas seperti itu" ujar Arga menatap dengan binar bahagia ke arah Teresia yang tertawa lepas dengan teman-teman wanitanya. "Kamu bisa mencari kontak teman-teman Teresia, dari mana kamu mendapatkannya?" tanya Ayahnya yang nampak penasaran bagaimana bisa Arga merencanakan pesta ini dengan sangat mendetail. "Di ponselnya aku melihat hanya ada dua orang temannya dan itu pun mereka jarang sekali mengirim pesan, namun karena aku rasa dia akan senang jika teman sekolahnya hadir di sini jadi aku meminta dua temannya itu menginfokan pada seluruh teman kelasnya untuk datang dan memeriahkan pernikahanku ini" Ayah Romi tertawa dan mengacak rambut Arga dengan perasaan senangnya. "Kamu benar-benar berbakat membuat Teresia bahagia" Arga tersenyum hangat dan pandangannya tak lepas pada Teresia yang masih asik berkumpul dengan teman-teman wanitanya. Pandangan Arga perlahan menyipit tajam saat ada seseorang pria yang mendekati istrinya dan berjabat tangan

  • Suamiku Gay?!   Bab 82 - Pesta yang Dinanti!!

    Teresia mengerjapkan kedua matanya, dia mendengar banyak orang berisik di dalam kamar, hingga membuatnya membuka kedua matanya. "Akhirnya pengantin wanitanya bangun" Kedua mata Teresia terbuka lebar dan menatap kaget pada beberapa wanita yang ada di dalam kamarnya. "Ka-kalian siapa?" Teresia melirik ke sampingnya di mana tempatnya Arga tidur, namun pria itu sudah tidak ada di sampingnya. "Yuk kita bersihkan tubuhnya, lalu berikan riasan yang sangat memukau seperti yang suaminya pesan" ujar salah satu wanita di antar keempat wanita yang berada di kamarnya namun ucapannya itu diiyakan oleh semuanya membuat Teresia mengerjap makin tak mengerti. "Yuk Mbak!" Teresia menolak saat tangannya ingin ditarik pelan menuju kamar mandi. "Kalian itu siapa?! Kenapa ada di sini?" Teresia waspada, dan merasa takut akan kehadiran para wanita asing di matanya ini. "Kami pegawai salon Mbak, dan mereka penata rias yang akan merias wajah anda" Teresia menggeleng pelan masih belum mampu mencerna ata

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status