“Noah,” panggil Matteo di lobby perusahaan.Noah menghentikan langkahnya, berdiri menanti Matteo yang menghampirinya hendak mengatakan sesuatu.“Ada apa?” tanya Noah.Matteo melihat kepenjuru arah sekadar memastikan tidak ada siapapun yang dekat dengan mereka dan mendengarkan apa yang ingin dibicarakan, lalu dilihatnya kembali Noah yang menunggunya untuk berbicara. “Pagi ini aku sudah mendapatkan undangan dari Dominiq. Cobalah untuk mencari hadiah bagus untuk dibawa ke pesta.”Noah terdiam sejenak, dia tidak memiliki waktu untuk memikirkan hadiah untuk kakek Evelyn, karena Noah sudah lebih dulu mendapat tugas dari Evelyn agar memperbaiki hubungan dengan Michaelin. “Hadiah apa yang harus aku berikan? Apa beberapa ribu lembar saham saja?” tanya Noah.“Ginseng berkualitas,” koreksi Matteo, menyadarkan Noah jika semuanya tidak melulu hanya tentang uang. “Ginseng? Bukankah itu terlalu sederhana?” Matteo menggeleng tidak setuju dengan pendapat cucunya. “Perlu kau tahu Noah, Dominiq memi
Aroma alkohol tercium kuat di sebuah private room.Beberapa orang tengah bersenang-senang ditemani wanita penghibur yang sengaja dipanggil untuk menjadi penyaji minuman. “Berhentilah menekuk wajahmu. Didunia ini, wanita bukan hanya Milia saja!” tegur seorang pria berambut pirang pada Noah.Namun, Noah masih saja meneguk alkohol sampai tandas.Entah sudah berapa gelas Noah minum hanya untuk meredakan kerisauan didalam hatinya karena Milia memutuskan hubungan dengannya begitu saja tanpa sebab, tanpa penjelasan apapun.Wajah pria itu terlihat sudah memerah dengan napas yang tidak beraturan karena mabuk.Selama ini mereka telah melakukan hubungan jarak jauh tanpa ada masalah apapun, tapi mengapa kini setelah satu hari Noah mendengar kabar kepulangan Milia dari luar negeri, tiba-tiba saja Milia menginginkan perpisahan?Noah tidak terima, Milia bertindak seolah hubungan mereka berdua seperti tidak ada artinya.“Tuan, Anda menginginkannya lagi?” tanya seorang wanita cantik yang sejak tadi
Suara sirine ambulance terdengar seiring dengan pergerakan cepat Evelyn membawa Daniel.Evelyn menutup mulutnya dalam bekapan, menahan tangisan pilunya mendengar suara rintihan Daniel yang kesakitan.Meski Daniel kini tengah ditangani oleh beberapa tim medis karena mengalami pendarahan dan luka yang cukup parah, sepanjang jalan Evelyn tidak berhenti merapalkan do’a, mengharapkan jika Daniel suamianya akan baik-baik saja. “Eve..” panggil Daniel menangis ditengah sakit yang harus dia lalui.“Daniel, ini aku,” isak Evelyn mendekat dan meraih tangannya dengan penuh kehati-hatian.Bola mata Daniel bergerak pelan, bibirnya yang pucat sedikit terbuka menarik napas dengan kesulitan. Seluruh tubuhnya sangat sakit, hingga disetiap hembusan napas yang harus diambil begitu menyiksa.Daniel tidak menyangka.Baru beberapa menit lalu dia merayakan kebahagiaan dengan isterinya karena mendengar kabar bahwa anak yang mereka tunggu selamaa ini telah hadir di rahim Evelyn, tapi kini dia harus melalui s
Di sisi lain, Sarah menutup mulutnya dalam bekapan kuat.Meski tengah rapat penting di perusahaan pangan Star-X, wanita itu berlari kencang kala mendapat kabar sang putra. Bahkan, wanita bertangan besi di dunia bisnis itu, masih menyembunyikan suara tangisannya di tengah kesunyian ruangan tempat putranya kini terbaring diranjang rumah sakit dengan alat-alat medis yang terpasang.Dokter mengatakan jika guncangan keras yang dialami Noah, putranya, telah membuatnya gegar otak, dan salah satu kakinya patah. “Noah, bagaimana bisa kau mengalami peristiwa ini Nak?” bisik Sarah meratapi keadaan putranya.Hati ibu mana yang tidak hancur jika putranya yang beberapa jam lalu sehat, kini terbaring tidak sadarkan diri? Sarah meninggalkan ruangan Noah begitu melihat ayah mertuanya tengah berbicara dengan dua orang polisi yang memberikan keterangan setelah memeriksa kejadian kecelakaan dan melihat hasil medis Noah.Polisi mengatakan jika dalam kasus ini, Noah sepenuhnya salah karena berkendara d
“Apa maksudmu Daniel? Kenapa kau berbicara seperti itu? Kau tidak akan pergi meninggalkanku, kan?”Di sisi lain, Matteo menutup mulutnya terjebak dalam kekalutan. Pria tua itu kesulitan untuk mengiyakan permintaan Daniel. Tapi di sisi lain, keadaan yang genting ini membuatnya tidak dapat menolak. “Berjanjilah,” bisik Daniel kembali meminta. Matteo membuang napasnya dengan berat, dia kembali melihat Daniel. “Saya berjanji Tuan, saya akan menikahkan cucu saya dengan isteri Anda. Bertanggung jawab untuk menjaga dan membahagiakan mereka,” ucap Matteo menyetujui permintaan Daniel. Evelyn menggeleng keras. “Aku tidak akan menikah dengan siapapun, hanya kau yang akan menjadi suamiku selamanya! Kau bilang kau mencintaiku, tapi mengapa kau menyerahkan aku kepada orang lain? Aku mohon bertahanlah Daniel, kita akan melewati ini semua bersama-sama,” rintih Evelyn menangis penuh permohonan. Pupil mata Daniel bergetar tidak dapat menahan tangisan sedihnya. Daniel tidak mampu mengiyakan pe
“Turunkan setiap berita yang membahas kecelakaan semalam. Jangan menyisakannya sedikitpun, hapus semua wajah Noah dari seluruh media, jangan memberikan public celah untuk melihat mengetahui wajah Noah dan mengetahui lebih lanjut masalah ini,” perintah Matteo pada assistantnya. “Baik Pak,” jawab Athur. “Satu lagi, jangan biarkan siapapun menemui Noah, terutama wanita itu.” Athur mengangguk paham, orang yang dimaksud oleh Matteo adalah Milia, kekasih Noah yang telah kembali dari luar negeri beberapa hari yang lalu. Matteo sangat membenci Milia, terutama keluarnganya yang saat ini sedang mengalami kesulitan financial dan memiliki skandal penggelapan pajak. “Bagaimana dengan proses pemakaman korban?” “Sekarang tengah berlangsung.” Matteo menyandarkan bahunya pada sandaran kursi, melepas lelah yang mendera, lelaki paruh baya itu memejamkan matanya mencoba untuk tidur sejenak. Sejak semalam Matteo tidak dapat tidur, berulang kali Matteo memikirkan, keputusan terbaik apa yang harus d
Di sisi lain, jemari Noah bergerak pelan diatas permukaan ranjang, pria itu mulai mulai memberikan respon saat seorang doker memanggil namanya dan mengajak berbicara ditengah terapi yang membantu merangsang indranya. Tiga hari sudah Noah mengalami koma, kini akhirnya mulai menunjukan tanda-tanda membaik dan stabil. Matteo dan Sarah yang sejak lama menunggu diluar ruangan terlihat cemas, berharap jika Noah akan segera sadar dari komanya. Dengan penuh perjuangan dan ditunjang alat-alat medis, akhirnya Noah mulai membuka matanya. “Noah Sylvester, Anda bisa mendengar dan melihat saya?” tanya dokter. Telinga Noah berdengung sakit, bulu matanya berkedip pelan, beberapa kali penglihatannya berkabut dan membutuhkan waktu untuk memproses cahaya yang ada disekitarnya. “Noah Sylvester, Anda bisa melihat saya?” tanya dokter lagi. Noah terdiam mengabaikan dokter yang terus mengajaknya berbicara. Noah kebingungan, tidak tahu harus berbicara apa, dia tidak memahami situasi apa yang kini teng
Hembusan angin terdengar dibalik jendela, salju turun dibawah langit yang cerah.Evelyn membelit lehernya dengan syal, hari ini dia ingin berkunjung ke makam Daniel untuk meredakan kerindukan yang sudah bertumpuk didalam dada.Evelyn berharap, dengan berkunjung ke makam Daniel, dia mendapatkan sedikit kekuatan untuk bisa bangkit dan memulai hari-hari barunya dengan penuh keikhlasan. Evelyn tidak bisa selamanya duduk dalam keterpurukan dengan kondisi kehamilan yang akan membesar, merepotkan rekan kerjanya yang selalu datang setiap hari untuk memastikan kesehatan, juga merepotkan kepala panti asuhan yang selalu membawa makanan.Baru saja Evelyn membuka pintu hendak keluar, dia langsung menghadap seorang pria berpakaian formal tengah berdiri didepan pintu apartementnya. “Selamat pagi Nyonya. Saya Athur, assistant pribadi tuan Matteo, beliau ingin berbicara dengan Anda sekarang.”Evelyn mendegus kesal, nada bicara Athur terdengar seperti memerintah dibandingkan dengan meminta. “Tidak ad
“Noah,” panggil Matteo di lobby perusahaan.Noah menghentikan langkahnya, berdiri menanti Matteo yang menghampirinya hendak mengatakan sesuatu.“Ada apa?” tanya Noah.Matteo melihat kepenjuru arah sekadar memastikan tidak ada siapapun yang dekat dengan mereka dan mendengarkan apa yang ingin dibicarakan, lalu dilihatnya kembali Noah yang menunggunya untuk berbicara. “Pagi ini aku sudah mendapatkan undangan dari Dominiq. Cobalah untuk mencari hadiah bagus untuk dibawa ke pesta.”Noah terdiam sejenak, dia tidak memiliki waktu untuk memikirkan hadiah untuk kakek Evelyn, karena Noah sudah lebih dulu mendapat tugas dari Evelyn agar memperbaiki hubungan dengan Michaelin. “Hadiah apa yang harus aku berikan? Apa beberapa ribu lembar saham saja?” tanya Noah.“Ginseng berkualitas,” koreksi Matteo, menyadarkan Noah jika semuanya tidak melulu hanya tentang uang. “Ginseng? Bukankah itu terlalu sederhana?” Matteo menggeleng tidak setuju dengan pendapat cucunya. “Perlu kau tahu Noah, Dominiq memi
-Evelyn, wanita yang Anda sebut sebagai mantan isteri Noah, dia ada di rumah dan saya sudah berbicara empat mata dengannya. Apa Anda belum mengetahui hal ini?-Dengan wajah merah padam, Sarah menggenggam handponenya dengan erat, meyalurkan kemarahan yang langsung meletup didalam dada.Sarah teramat marah! Dia telah terkecoh hingga tidak mengetahui jika Evelyn telah kembali dan ini bersama Noah. Pantas saja, anak buah Sarah tidak dapat menemukan keberadaannya di Macau.Harusnya, begitu Noah kembali dari Macau, Sarah memeriksa keadaan putranya dan menyadari sikapnya yang begitu tenang kala dipertemuakan Lisa yang telah Sarah rancang sebagai duplikat Evelyn.Noah telah satu langkah lebih cepat didepannya, dan Evelyn, wanita rendahan itu telah kembali dengan cara yang tidak terduga.Sejak awal, sudah Sarah duga, mustahil wanita rendahan seperti Evelyn mustahil memiliki harga diri, mustahil Evelyn mengabaikan mangsa empuk seperti Noah.Kepergian Evelyn sementara waktu hanya alibi untuk men
Dentingan suara bel terdengar beberapa kali.Noah mengerang kesal karena tidurnya yang terusik oleh kebisingan, dalam keadaan yang masih tidur dia mengusap permukaan ranjangnya, merasakan jejak hangat yang telah Evelyn tinggalkan.Dengan berat Noah membuka matanya, pria itu berguling ke sisi dan samar-samar melihat keberadaan Evelyn yang beranjak dari kursi, meletakan sebuah buku yang sedang dia baca. “Eve..” panggil Noah suar serak.“Biar aku saja, tidurlah kembali,” jawab Evelyn mendekat sekadar untuk memperbaiki selimut karena suhu ruangan yang terlalu dingin dan Evelyn tidak menemukan keberadaan remote.“Biarkan saja. Sebaiknya kau yang kembalilah kesini,” pinta Noah membuka tangannya meminta Evelyn kembali naik ke ranjang.“Tidak Noah,” tolak Evelyn dengan tegas.Dalam keadaan yang masih mengantuk Noah memperhatian kepergian Evelyn yang keluar kamar, diliriknya jam yang sudah menunjukan pukul tujuh pagi.Noah menghela napasnya dengan berat, beberapa kali dia mengucek kelopak mat
Evelyn merangkak ke atas ranjang, menyandarkan bahunya pada kepala ranjang untuk melepas letih setelah seharian beraktifitas. Besok dia harus pergi mencari pakaian yang pantas untuk digunakan ke pesta keluarga Stalyn.Ini adalah pesta perdana Evelyn setelah sekian lama hanya melakukan hal-hal sederhana bersama Daniel.Reene telah berpesan bahwa Evelyn harus berpenampilan sebaik mungkin karena kakeknya akan memperkenalkan Evelyn secara resmi kepada semua orang. Evelyn akan berstatus sebagai putri sulung Martin dan Reene yang telah lama disembunyikan.Pihak keluarga Stalyn sepakat untuk mencantumkan Reene sebagai ibu kandung Evelyn, menutup hal-hal buruk yang bersangkutan dengan masa lalu Evelyn, terutama ibunya yang telah meniggal.Bukan hanya karena alasan meninggal, tampaknya kakek Evelyn marah dengan ibu kandung Evelyn yang merahasiakan Evelyn dalam waktu lama.Sesungguhnya Evelyn juga merasakan kekecewaan yang sama. Karena ketidak jujuran ibunya, Evelyn harus melalui banyak hal d
Evelyn bersedekap diambang pintu, melihat Noah yang dengan senang hati mengarahkan Michaelin keluar dari garasi bawah tanah membawa mobil sport miliknya.Derung suara knalpot terdengar. “Jaga sepedaku!” teriak Michaelin sebelum pergi membawa kendaraannya pergi melintasi jalanan dengan kecepatan penuh.‘Aku harap dia tidak akan menyesal memberikan Michaelin pinjaman mobil’ batin Evelyn berbicara.Bukan tanpa alasan, sudah terjadi beberapa kasus Michaelin membuat kendaraan rusak.Selain memasak, Michaelin sangat suka berburu dan pergi ke hutan, karena hobbynya yang tidak biasa itu, sering kali Michaelin membawa kendaraan ke dalam hutan. Tidak peduli kendaraan apapun yang dia bawa, dia akan terus membawanya sejauh mungkin, melintasi bebatuan, sungai, bukit lumpur, terkadang meninggalkannya begitu saja karena mogok.Karena kebiasaan Michaelin yang buruk, Martin sempat membelikannya truk tank lapis baja sisa-sisa perang.Evelyn khawatir, kepribadian adiknya yang liar akan merusak barang N
Noah dan Michaelin, kedua pria itu saling diam satu sama lain, saling membuang muka dan sibuk sendiri untuk menghindari percakapan. Keduanya menunjukan suatu permusuhan yang mungkin tidak bisa diselesaikan hanya dengan saling meminta maaf dan mengakui kesalahan.Evelyn sendiri tidak tahu harus mendamaikan keduanya seperti apa, keduanya sama-sama keras kepala dan memiliki sisi kekanakan yang sulit untuk dimengerti.Noah menopang dagunya dalam kepalan tangan, perhatiannya terus tertuju pada Evelyn yang mengenakan gaun tidur tipisnya. Andai saja tidak ada Michaelin, Noah sangat ingin melepas penatnya dari pekerjaan dengan meminta dimajan isterinya, sialnya ada pengganggu yang tidak diundang datang. Lebih menyebalkannya lagi, Noah tidak dapat mengusirnya dengan sesuka hati, justru dia harus mendapatkan dukungan Michaelin untuk melancarkan hubungannya bersama Evelyn.Apa yang harus Noah lakukan untuk memperbaiki hubungannya dengan anak menyebalkan itu?Noah mendengus kesal begitu tidak s
Jawaban Matteo terdengar ambigu, membuat Noah menduga-duga apakah ini berarti sesuatu yang baik atau justru buruk?Noah mulai was-was, dia baru saja memulai sesuatu dengan Evelyn, sangat menyebalkan jika mereka harus kembali menghadapi sebuah rintangan dengan keadaan rumah tangga yang masih rapuh.“Apa maksud Kakek? Ini berarti baik atau buruk?” tanya Noah tidak dapat menyembunyikan rasa penasarannya.“Aku juga tidak tahu. Kapan pestanya akan berlangsung?” tanya balik Matteo tidak memberikan jawaban pasti dan bisa menenangkan hati Noah.“Akhir pekan ini, aku harap Kakek tidak mengacaukannya karena aku tidak segan-segan membuat perhitungan,” ancam Noah semakin serius.Matteo terdiam tidak memberikan kepastian, dia sendiri tidak begitu yakin apakah pertemuannya kembali dengan keluarga besar Stalyn akan baik-baik saja atau tidak tidak.Matteo tidak pernah membuat kesalahan dengan keluarga Stalyn, namun seorang anggota keluarga Sylvester lain yang melakukannya. Tangan Matteo terkepal kuat
Evelyn terduduk lemas diatas kloset, meredakan napasnya yang compang-camping, mengumpulkan tenaganya yang terkuras tidak memiliki banyak kekuatan untuk berdiri. Evelyn telah menghabiskan seluruh Energinya dalam gairah seks kilat yang panas dan menyesatkan.Noah benar-benar gila, entah sejauh mana pengalaman pria itu dalam hal-hal kotor, membuat Evelyn kehilangan akal sehatnya. Seumur hidupnya, Evelyn tidak pernah melakukan tindakan tidak cabul ditempat umum, mengejar kepuasan dengan adrenalin tinggi.Evelyn menyeka wajahnya yang berkeringat, merapikan dress hitam yang dikenakan.Dengan kaki gemetar lemas Evelyn bangkit, melhat sudut-sudut toilet untuk mencari sesuatu, dia harus segera keluar toilet karena sudah terlalu lama meninggalkan meja makan.“Sialan!” maki Evelyn kesal, baru menyadari bahwa dia telah kehilangan celana dalamnya.Tidak hanya celana dalam yang hilang dibawa pergi Noah, Evelyn juga meninggalkan tasnya di meja sehingga tidak bisa menghubungi Noah untuk memintanya k
Napas Evelyn tertahan didada, pipinya memanas, terjebak dalam ketegangan yang membuat jantungnya berdebar meningkat dari biasanya.Evelyn tidak berdaya ditatap lekat oleh Noah yang menantikan sesuatu darinya, menantikan sebuah kata yang sempat Evelyn sampaikan hanya sekadar untuk memanas-manasi Milia agar wanita itu bungkam dari kesombongannya.Sudah Evelyn duga jika akhirnya akan seperti ini, Noah menuntutnya dan Evelyn tidak dapat menghindar hal itu.Evelyn berdeham pelan memecah kecanggungan. “Aku rasa itu tidak perlu Noah,” bisiknya nyaris tidak terdengar.“Apanya yang tidak perlu? Semua semua isteri sering mengatakan cinta. Bukankah itu mudah diucapkan, tinggal ucapkan saja,” tuntut Noah menempatkan kedua tangannya diatas meja.“Tapi itu masih berat untukku Noah,” jawab Evelyn tidak berbohong.“Justru karena berat untukmu, harusnya kau mengatakannya setiap hari agar menjadi terbiasa,” protes Noah tidak mau kalah.Evelyn menggaruk pipinya yang tidak gatal, apa yang Noah katakan me