Share

Bab 33

Zico meliriknya. "Jangan menanyakan masalah pribadiku."

Jason terkekeh. "Aku cuma penasaran. Nona Hazel sudah lama menemani Pak Zico, kurasa lebih cocok."

"Jason." Zico merendahkan nada bicaranya. Suatu hawa dingin melanda dan membuat Jason bergidik. Tepat ketika dia ingin menjelaskan, Zico menatapnya dengan penuh maksud. "Kamu begitu tertarik pada masalah pribadiku, bagaimana kalau kita duduk dan mengobrol?"

Keringat dingin bercucuran di punggung Jason. Dia berkata sambil tersenyum, "Nggak berani."

Saat ini, lift berhenti. Jason segera mundur selangkah untuk menjauhkan diri dari Zico.

Zico meliriknya dengan santai, lalu keluar dari lift.

Sepertinya Hazel tahu Zico akan kembali, dia menunggu di depan pintu dengan membawa seberkas dokumen. Melihat Zico berjalan mendekat, dia segera menghampiri Zico. "Dokumen ini perlu ditandatangani."

Dia tidak mengungkit soal kejadian kemarin.

Meributkan hal sepele hanya akan mengurangi nilainya di hati Zico.

Patuh dan pengertian adalah senjata paling
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status