Share

BAB 140

Penulis: Nuraselina
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-04 12:17:23
"Karena aku mencintaimu," balas Jenifer sambil tersenyum.

Azlan menggelengkan kepala melihat kekonyolan Jenifer. Sudah berkali-kali Azlan berbuat kasar pada Jenifer, tapi Jenifer tetap saja berada di sisinya. Azlan memandang wajah Jenifer, hanya ada cinta di matanya, tulus tanpa sandiwara.

"Kenapa kau melihatku seperti itu? Apakah ada yang salah di wajahku?" tanya jenifer sambil memeriksa wajah dengan tangannya.

"Tidak ada, hanya saja aku merasa tak percaya dengan apa yang aku dengar, padahal aku sudah sering berbuat kasar padamu," balas Azlan.

"Aku tak perduli kau mau kasar ataupun tidak, asal kau terus berada di sampingku aku akan tetap mencintaimu."

"Wanita bodoh."

Azlan keluar dari ruang rawat Jenifer, berbagai pertanyaan berkecamuk di dalam pikirannya. Entah ia bisa menerima Jenifer dan melupakan Nauma atau tidak, ia tak tahu apa yang sedang ia rasakan. kerinduan terhadap Nauma tak pernah sirna, ia masih berharap bertemu dengan wanita yang ia cintai.

Sudah berbagai tempat A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Tampan Tetapi Pengangguran   BAB 141

    "Maaf Tuan, aku tak bisa. Rasanya aku sudah tak memiliki minat untuk membangun sebuah keluarga, aku sudah menikmati kehidupanku yang sekarang," balas Nauma. Mr. Jhon mengembuskan napas perlahan, ia merasa gagal untuk meyakinkan Nauma. Selama tiga tahun ini Mr. Jhon sudah menunjukkan keseriusannya, meski ia tak mengatakan langsung pada Nauma. "Baiklah jika itu keputusanmu, aku tak mengapa. Tapi bolehkan aku meminta satu hal padamu?" "Apa itu, Tuan?" tanya Nauma penasaran. "Bisakah kau tak memanggilku dengan sebutan Tuan? Aku mohon, panggil aku Jhon dan anggap aku sebagai temanmu," pinta Mr. Jhon. Nauma terdiam, ia merasa bersyukur karena Mr. Jhon tak memaksa dirinya untuk menerima lamarannya itu. "Baiklah, J-jhon," balas Nauma sambil tersenyum. "Kenapa sulit sekali mendapatkan panggilan itu darimu? Sampai aku menunggu hingga tiga tahun baru kau menganggapku sebagai teman," ucap Mr. Jhon sambil membalas senyuman Nauma. "Jadi? Bolehkan aku pergi dari rumah ini? Aku janji tak akan

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-04
  • Suami Tampan Tetapi Pengangguran   BAB 142

    "Axcel!...." Nauma berlari menuju kolam, begitu pun dengan Mr. Jhon. Kepanikan hadir dalam diri saat mereka melihat Axcel terjebur ke kolam. Mr. Jhon masuk ke dalam air, ia menggapai Axcel dan membawanya ke tepi kolam. Beruntung kesadaran masih ada pada diri Axel, hanya napas yang tersendat kerena kesulitan bernapas di dalam air. Nauma langsung mendekap erat sang putra, tangis menghiasi wajah melihat kesulitan yang ada pada diri Axcel. "Lain kali jangan berlarian di tepi kolam," ucap Mr. Jhon memperingati Axcel. "I-iya Pa," balas Axcel. "Pa... ajari aku berenang agar aku tidak tenggelam seperti tadi," sambung Axcel dengan permintaannya. Nauma menatap wajah sang putra, tak percaya dengan permintaannya. Meski hampir tenggelam, Axcel justru ingin belajar berenang seperti tak ada rasa jera dalam dirinya. Sedangkan Mr. Jhon tertawa mendengar permintaan Axcel dan langsung menyetujuinya. "Baiklah, Boy. Kita belajar berenang asalkan mamamu setuju, Papa tak ingin mendapat amukan dari mamam

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-05
  • Suami Tampan Tetapi Pengangguran   BAB 143

    "Beruntung tak kena, lain kali kau jangan jahil seperti tadi," ucap Mr. Jhon memperingati Axcel. Saat itu Nauma sedang mengangkat penggorengan hendak menukar dengan panci, hampir saja penggorengan panas itu mengenai wajah Axcel. Beruntung Mr. Jhon langsung berlari dan menggendong Axcel tepat pada waktunya. Nauma dan Gisel terkejut, mereka menatap Axcel yang tak memiliki rasa bersalah sama sekali. Axcel justru mentertawai wajah marah sang Ibu. "Diamlah Boy. Mamamu sedang marah, jangan membuatnya bertambah marah," bisik Mr. Jhon pada Axcel. Axcel langsung terdiam saat mendengar peringatan itu, sedangkan Nauma, ia berjalan menuju sang anak lalu menjewer telinganya karena merasa geram dengan tingkah usil sang anak. "Lain kali jangan seperti itu," ucap Nauma. "Sakit Ma... ish Mama tak sayang padaku... hanya Papa yang sayang padaku," balas Axcel. "Kau terlalu memanjakannya Jhon!" Nauma marah kepada Mr. Jhon. Kemarahan Nauma membuat Mr. Jhon tersenyum, baru kali ini Nauma berbicara de

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-06
  • Suami Tampan Tetapi Pengangguran   BAB 144

    "Wajahnya pun seperti mirip sesorang, tapi siapa?" gumam Azlan. Azlan masih memandang kepergian Axcel, tanpa ia sadari, ia sudah bertemu dengan anak kandungnya sendiri. Anak yang selama ini disembunyikan Nauma karena rasa kecewa yang dihadirkan Azlan dulu. Azlan masih tertahan di cafe dengan senyum yang terus mengembang, senyum yang sangat jarang sekali ia tunjuukkan setelah perceraiannya dengan Nauma. "Malas sekali rasanya hadir di acara itu, lebih baik gue tidur aja," gumam Azlan. Ia kembali ke apartemen, tak mempersiapkan diri untuk menemani Jenifer menghadiri acara bergengsi itu. Azlan masih bersantai di balkon kamar sambil memandang ke arah luar apartemen. Terlihat lagi tubuh mungil yang sempat membuatnya bahagia, ia melihat Axcel sedang berjalan dengan dua orang wanita yang sudah berpakaian indah. "Mungkin salah satu wanita itu ibunya," gumam Azlan. Azlan tak dapat melihat wajah kedua wanita yang sedang menggandeng lengan Axcel karena kedua wanita itu memunggunginya. Sedang

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-07
  • Suami Tampan Tetapi Pengangguran   BAB 145

    "Permisi," ucap Mr. Jhon karena jalannya terhalang oleh Azlan.Azlan menoleh melihat pria yang ada di belakangnya, pria dengan jas silver, serasi dengan gaun yang dikenakan Nauma dan juga jas yang dikenakan Axcel. Matanya tak percaya saat melihat Mr. Jhon melangkah ke podium sambil membawa bunga untuk diberikan kepada Nauma. Mengabaikan kehadirannya, berjalan begitu saja tanpa menoleh atau menyapanya.Jantungnya kembali berdetak tak menentu, tubuhnya kembali bergetar. Kali ini kesedihan melingkupi hati saat Nauma tersenyum sambil menerima bunga pemberian Mr. Jhon. Bukan itu saja yang membuatnya sedih, Axcel tersenyum senang saat Mr. Jhon menggendong dan mencium pipinya."Apa-apaan ini? Apakah mereka sudah menikah dan memiliki anak?" gumam Azlan.Tanpa terasa air mata luruh membasahi pipi, kesedihan tak bisa ditampik lagi. Rasa sesak kian menguasai dirinya hingga tak sanggup melihat kebahagiaan yang ada di hadapannya. Azlan menundukkan wajah, berbalik hendak meninggalkan gedung, jauh t

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-08
  • Suami Tampan Tetapi Pengangguran   BAB 146

    "Siapa yang melupakan siapa? Kita sudah tak memiliki urusan lagi," balas Nauma acuh.Nauma berjalan dengan cepat hingga ia tiba di sisi Mr. Jhon, hingga Azlan tak berani mendekat lagi. Azlan mengikuti langkah mereka hingga ke ruang pribadi yang sudah dipesan oleh Mr. Jhon. Axcel sangat antusias sekali saat melihat hidangan yang ia sukai, terutama ice cream kesukaannya."Jangan makan ice cream dulu, Boy. Makan lah dulu makananmu," ucap Mr. Jhon mencegah pergerakan Axcel yang sudah mengambil sendok ice cream."Tapi aku ingin makan ice cream ini dulu, Pa. Ice cream ini terlihat sangat menggoda," balas Axcel.Tingkah lucu Axcel tak luput dari perhatian Azlan. Azlan tersenyum melihat tingkah menggemaskan yang ditunjukkan Axcel. "Turuti apa kata Papa sayang. Makanlah dulu makananmu, setelah itu kau bebas memakan ice creammu itu," timpal Nauma sambil mengambil sendok dan menyingkirkan ice cream dari hadapan putranya.Jenifer melihat senyum di wajah Azlan hingga ia mengepalkan tangan, meras

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-09
  • Suami Tampan Tetapi Pengangguran   BAB 147

    "Aku tak pernah menipumu, Honey," balas Jenifer."Tak usah bersandiwara, aku tahu semua kebusukan dan obsesimu," ucap Azlan.Azlan pergi meningglkan Jenifer, ia mengambil langkah lebar agar segera sampai di apartemennya. Azlan pun sangat ingin bertemu dengan Nauma, tapi keinginan itu tertahan saat ia sadar jika Nauma sudah memiliki seorang suami dan juga anak."Kenapa mereka bisa menikah? Dan juga kenapa usia anak itu sama dengan anakku yang meninggal? Apakah dulu mereka berselingkuh di belakangku? Tapi rasanya Nauma tak mungkin melakukan itu," gumamnya lagi.Azlan mengahabiskan waktu di balkon kamar sambil menghisap rokok yang ada di tangannya. Ia tak ingin mendengarkan apapun yang dikatakan oleh Jenifer. Sudah banyak puntung rokok ia habiskan hingga malam semakin pekat. Dinginya angin malam membuatnya mengalihkan pandangan ke arah balkon sebelah apartemennya. Tanpa ia duga, kamarnya dan juga apartemen Nauma bersebelahan. Ia juga melihat Nauma sedang duduk di balkon kamar sambil mem

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-10
  • Suami Tampan Tetapi Pengangguran   BAB 148

    "Bukan! Axcel bukan anakmu! Axcel hanya anakku," balas Nauma.Nauma takut akan keadaannya saat ini, ia takut Azlan merebut Axcel dari hidupnya. Hanya Axcel saja yang menjadi penguat dan alasannya untuk bertahan hidup.Azlan menatap tak percaya dengan perkataan Nauma, Azlan sangat yakin jika Axcel adalah anaknya, anak kandungnya bersama Nauma, wanita yang ia cintai."Untuk apa kau ke sini honey? Tentu saja dia bukan anakmu, aku yakin, pasti wanita ini sudah berselingkuh saat masih bersamamu," timpal Jenifer.Jenifer mengikuti Azlan, ia tak percaya jika Nauma tinggal di sebelah apartemennya. Bahkan ia merasa kehadiran Nauma dan Axcel akan menjadi ancaman bagi pernikahannya."Diam kau! Aku sangat yakin jika Nauma tak akan pernah berkhianat," balas Azlan dengan tatapan nyalang."Lebih baik kalian pergi saja! Jangan membuat keributan di sini, kau hanya perlu tahu satu hal, Axcel bukanlah anakmu. Benar apa yang dikatakan Jenifer jika aku berselingkuh saat bersamamu dulu. Kau pikir hanya kau

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-11

Bab terbaru

  • Suami Tampan Tetapi Pengangguran   BAB 163. Tamat

    "Kenapa saat hatiku sudah memilihmu jusrtu kau yang menghilang?" gumam Nauma sambil berjalan mencari taksi.Rumah Azlan yang ia datangi ternyata sudah dijual, tapi ia tak putus asa. Nauma mengunjungi Strar Entertaint, agensi tempat Azlan bekerja. Nauma pikir Azlan masih menjadi artis dan bekerja dengan Agnes."K-kamu Nauma?" tanya Fero yang tak sengaja melihat Nauma memasuki lobi kantornya."Ya, ini aku. Sudah lama kita tak bertemu," balas Nauma."Kau sudah berubah sekali, semakin cantik dan mempesona. Oh ya, untuk apa kau ke sini?" tanya Fero."Apakah Azlan ada di sini? Aku mencari ke rumahnya tapi ia tak tinggal di sana lagi, nomor ponselnya pun sudah tak aktif lagi," tanya Nauma.Fero mengembuskan napas saat mendengar pertanyaan Nauma. "Dia sudah tak bekerja di sini lagi, sekarang dia tak memiliki pekerjaan, semua harta yang diberikan Mr. Jhon pun sudah diambil dan dia sudah tak memiliki apapun. Tapi untuk apa kau mencarinya, bukankah kau sudah menikah dengan Mr. Jhon?" tanya Fero

  • Suami Tampan Tetapi Pengangguran   BAB 162

    "Kenapa Azlan, Nak?" tanya Ibu Tomi sambil berlari karena mendengar teriakan anaknya."Kak Azlan tak sadarkan diri, Bu. Lebih baik kita bawa ke rumah sakit sekarang," balas Tomi cemas.Tomi dan ibunya membawa Azlan ke rumah sakit terdekat, sepanjang perjalanan ia merasa cemas karena keadaan Azlan. Wajahnya sudah terlalu pucat, mata menghitam dan terlihat lebih kurus dari biasanya.Ia melajukan mobil dengan kecepatan penuh tanpa memperdulikan makian pengguna jalan lainnya. Ibu Tomi pun merasa cemas karena tak biasa berada di jalan raya dengan kecepatan seperti ini."Hati-hati, Nak," ucap Ibu Tomi memperingati anaknya.Begitu sampai di rumah sakit mereka langsung melarikan Azlan ke ruang UGD. Dalam perjalanan menuju UGD mereka bertemu dengan Fero yang kebetulan sedang syuting di rumah sakit untuk film terbarunya. Fero pun membantu Tomi mendorong brangkar pasien."Apa yang terjadi? Mengapa ia jadi seperti ini?" tanya Fero."Nanti aku ceritakan, yang penting kondisi Kak Azlan membaik dulu

  • Suami Tampan Tetapi Pengangguran   BAB 161

    "Maaf Nyonya. Semua biaya atas nama Axcel sudah dilunasi," ucap petugas administrasi saat Nauma ingin membayar tagihan rumah sakit."Siapa yang telah membayarnya?" tanya Nauma penasaran."Pria yang mendonorkan mata untuk anak anda."Nauma terkejut dengan apa yang ia dengar. Azlan menjalankan peran sebagai Orangtua yang sesungguhnya dengan menjaga Axcel tanpa sepengetahuannya. Bahkan biaya operasi yang terbilang mahal pun Azlan lakukan. "Baiklah kalau begitu, terima kasih."Nauma pergi dengan tatapan kosong, ia masih memikirkan Azlan di hatinya. Nauma pun merogoh tas kecil yang ia bawa dan mengambil ponselnya. Ia mencari nomor Azlan hendak menelpon dan mengucapkan rasa terima kasihnya."Kenapa nomornya tidak aktif?" gumam Nauma.Nauma kembali menelpon Azlan dengan nomor yang dulu Azlan gunakan sebagai Mr. A, tapi tetap saja nomor itu tak aktif sama sepeti nomor sebleumnya. "Kenapa nomor ini juga tak aktif? Apakah ia mengganti nomornya?" gumam Nauma."Ada apa?" tanya Mr. Jhon menghamp

  • Suami Tampan Tetapi Pengangguran   BAB 160

    "Mengapa kau ada di sini?" tanya Nauma begitu seorang pria keluar dari kamar mandi.Azlan terkejut saat melihat kehadiran Nauma di ruang rawatnya, ia tak bisa menjawab pertanyaan Nauma. Nauma pun terlihat menahan kesedihannya sambil memandang wajah Azlan yang terdapat perban di bagian mata. "Apakah kau yang mendonorkan mata untuk Axcel?" tanya Nauma lagi.Azlan masih terdiam, ia tak tahu harus menjawab apa, rasanya percuma ia menyembunyikan identitasnya saat Nauma mengetahui apa yang ia lakukan.Azlan mengambil ponsel Nauma di lantai dan memberikannya. Ia pun tersenyum dan berkata. "Tenang saja, aku akan pulang begitu pengobatan ini selesai, aku pun janji akan menghilang dari hidup kalian," ucap Azlan menahan sesak di hati.Nauma tak menerima ponsel yang Azlan berikan, ia masih terpaku pada wajah Azlan yang berbalut perban. Tanpa ia sadari air mata sudah jatuh begitu saja membasahi pipi. Azlan pun panik dengan kesedihan yang Nauma tampakkan. Ingin sekali rasanya memeluk wanita yang

  • Suami Tampan Tetapi Pengangguran   BAB 159

    "Tentu saja bisa, tapi kau harus melewati serangkaian tes terlebih dulu untuk melihat kecocokan mata kalian," ucap sang dokter."Baiklah, aku akan melakukan tes itu sekarang juga," balas Azlan.Azlan menjalani pemerikasaan dan ia bersyukur karena matanya cook untuk didonorkan. Tomi merasa cemas dengan keputusan yang diambil Azlan. Sedangkan Azlan memantapkan hati untuk kesempurnaan anaknya. Ia tak akan tega melihat Axcel hidup dengan kekurangan."Apakah kau serius dengan keputusanmu, Kak?" tanya Tomi."Tentu saja, kau tenanglah, bukan hal buruk hidup dengan satu mata," balas Azlan.Dokter memberikan jadwal operasi pada Azlan, serangkaian tindakan pun telah Azlan lakukan. Hari demi hari ia tinggal di rumah sakit, dan mendapati kabar bahwa operasinya telah berhasil. Rasa syukur selalu ia ucapkan.Azlan pun melihat keadaan Axcel saat malam tiba, tentunya hanya dari luar jendela. Ia tak ingin Nauma mengetahui apa yang ia lakukan untuk anaknya."Syukurlah kalau kau sudah bisa melihat denga

  • Suami Tampan Tetapi Pengangguran   BAB 158

    "Tapi mobil itu adalah mobil kesayangamu, Kak," balas Tomi."Tak ada yang lebih penting dari keselamatan anakku, aku harus segera menemuinya. Hati ini tak akan tenang jika belum melihat keadaannya dengan mata kepalaku sendiri. Sekarang juga kau temani aku ke dealer mobil," ucap Azlan.Azlan berlari menuju kamarnya mengambil kunci mobil serta berkas yang dibutuhkan, kemudian ia dan Tomi langsung menuju dealer mobil tempatnya membeli dulu. Pekatnya malam membuat jalanan semakin lengang, hingga Tomi berpikir dealer yang mereka tuju pasti sudah tidak beroperasi."Sepertinya Dealer mobil sudah tutup di jam segini, Kak. Lebih baik besok saja kita ke sana," ucap Tomi."Semoga saja belum." Azlan mengemudikan mobil dengan kecepatan penuh, hingga Tomi berpegangan pada tali pengaman yang ada di tubuhnya.Harapan Azlan tak menjadi kenyataan, dealer mobil yang mereka tuju sudah tutup, tapi Azlan tak patah semangat. Ia mencari dealer mobil lainnya yang masih buka. Keberuntungan tak berpihak padanya

  • Suami Tampan Tetapi Pengangguran   BAB 157

    Nauma : Entahlah, aku pun tak tahu apa yang aku rasakan. Benar apa yang kau katakan, masih ada cinta untuknya. Tapi saat mengingat pengkhianatannya aku merasakan sesak yang sangat menyakitkan. Terlebih kemarin ada seorang pria yang melamarku, pria itu yang selama ini menjagaku dan anakku.Azlan tak langsung membalas pesan itu, ia sadar jika kesalahannya tak mungkin bisa dimaafkan begitu saja. Azlan pun yakin, pria yang dimaksud Nauma adalah Mr. Jhon. Senyum pahit terukir di wajahnya, merasa tak memiliki harapan sama sekali.Azlan : Ikutilah apa yang hatimu katakan, aku doakan kebahagiaan untukmu. Semoga kau mendapatkan cinta yang tulus dan tak tersakiti lagi.Nauma : Terima kasih kau sudah mau mendengarkanku, padahal kita tak pernah saling mengenal, tapi entah mengapa rasanya nyaman sekali berbicara denganmu.Azlan : Jangan berterima kasih karena aku tak melakukan apapun. Jika kau membutuhkan teman bercerita kau bisa menghubungiku. "Ya, lebih baik kau bersama dengan Mr. Jhon, pria it

  • Suami Tampan Tetapi Pengangguran   BAB 156

    "Kau yang siapa? Mengapa pintu rumahku tak bisa dibuka seperti ini?" tanya Azlan ksal."Ini adalah rumahku, sudah dua tahun aku membeli rumah ini dari Jenifer," balas pria paruh baya yang ada di hadapan Azlan."Kakak dan adik itu membuat hidupku menderita saja, seenaknya menjual rumahku," gumam Azlan."Aku tak pernah menjual rumah ini, dan aku tak pernah menandatangani surat jual beli rumah ini," ucap Azlan pada pemilik rumahnya."Tapi aku membelinya dengan resmi, apakah kau Tuan Azlan?""Ya, benar aku Azlan.""Masuklah Tuan, aku akan tunjukkan berkas pembelianku dulu, tanda tanganmu pun ada di berkas itu."Azlan memasuki rumah dan menunggu di ruang tamu, sudah banyak perubahan di rumah ini. Bahkan barang-barang yang dulu sudah di ganti oleh pemilik barunya. Azlan menaruh kesal di hati saat mengetahui rumahnya telah dijual oleh Jenifer."Sebelumnya perkenalkan, aku Ryan," ucap pemilik rumah memperkanalkan diri."Mana berkasnya?" tanya Azlan tak sabar.Ryan mengeluarkan surat perjanjia

  • Suami Tampan Tetapi Pengangguran   BAB 155

    Azlan : Aku berasal dari Indonesia.Nauma : Kebetulan, aku juga berasal dari Indonesia, senang berkenalan denganmu.Pesan demi pesan mereka balas hingga menjelang malam. Ketenangan hadir di hati saat bisa bertukar pesan dengan wanita yang dicintainya. Azlan tidur dengan nyenyak sambil memeluk ponselnya. Berbulan-bulan sudah ia tinggal di negara orang.Berkali-kali pula ia mencoba mendekati Nauma dan Axcel, tapi hanya penolakan yang ia terima. Tabungannya pun sudah hampir habis, pekerjaan di Jakarta pun sedang menunggunya. Azlan memutuskan untuk menemui Nauma dan Axcel, ia ingin sekali lagi memperjuangkan perasaannya."Ya, ini adalah yang terkahir, jika mereka masih menolakku, maka aku akan pulang ke Indonesia," gumamnya sambil mengenakan jaket.Azlan menuju apartemen Nauma menggunakan bus, sepanjang perjalanan ia berdoa agar Nauma mau menerimanya lagi. Hanya sekedar harapan dengan kemungkinan kecil, ia tak begitu yakin jika Nauma mau menerimanya lagi. Terlebih penolakan-penolakan yang

DMCA.com Protection Status