Share

138

Penulis: Pramesti GC
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Pov Hendra.

Bercerai karena amarah.

Aku putuskan datang ke rumah orang tua Ratna lagi entah berapa kali aku sudah berusaha memghubungi bahkan datang ke rumah itu, namun tak juga bisa bertemu dengan Ratna dan juga Juan anakku. Hari ini setelah pergelutan panjang dengan diriku sendiri, aku memutuskan untuk segera menyelesaikan semua masalah yang semakin hari semakin kacau saja, aku ingin mengajak Ratna dan Juan pulang ke rumah, mungkin usaha kami sudah hancur, tapi setidaknya rumah itu masih bisa di tempati, aku hanya tinggal memperbaiki saja bagian depannya sedikit.

Pagi ini bahkan surat pengadilan datang untuk aku sidang beberapa hari lagi, sidang atas perceraian yang Ratna ajukan tanpa sepengetahuanku. Hatiku kesal dan jengkel sendiri, Ratna bahkan memilih abai pada panggilan telepon yang selalu aku coba lakukan padanya, entah apa yang ada dalam kepala istriku itu, bagaimanapun bukankah aku ini masih sah sebagai suaminya?

Tiba di gang rumah mertuaku, Mobilku mau tak mau terparkir sedi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Si doels aja
semoga kedepannya ceritanya bukan di campur2 lagi ... itupun jika masih ada lanjutannya... semangat Thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   139

    Aku tak pernah suka caranyaa semua aka menhira aku padaku, bagaimana bisa dia memaksa Caca untuk ikut denganna? Dia kira dia siaAku benar-benar tak bisa menahan amarahku saat aku mendengar dari Yasmin bahwa hari ini Diana datang ke sekolah Caca dan memaksa nya untuk pulang ke rumah wanitan itu. Kulrrajukan mobil ini melintasi jalan sore yang sedikit padat, jarak perusahaandan rumah wanita itu berada di sisi barat kota tempat kami tinggal. Melanju dengan cepat aku ingin segera menyelesaikan semua masla ini dan kembali fokus mengurus kesembuhan, mas Alif. Mereka semua menggira aku akan menyerah dengan semua serangan yang mereka tujukan padaku? hah, aku adalah wanita yang tak akan pernah menyerah dan kalah hanya karena wanita murahan itu, bagimanapun Diana harus meminta maaf atas segala kelancangan ini.Mobilku terparkir di bastman gedung tempat Dian tinggal, aku muak sekali dengan semua yang terjadi, hingga rasanya ingin sekali mengamuk siapapoun sekaranf!Akunberlari k e arRenata A

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   140

    **Pov Hendra.Bercerai karena amarah.Aku putuskan datang ke rumah orang tua Ratna lagi entah berapa kali aku sduah berusaha datang ke rumah itu, namun tak nb juga bis bertemu dengan Ratna dan juga Juan. Hari ini setelah pergelutan panjang dengan diriku sendiri, aku memutuskan untuk segeta menyelesaikan semua masalah yang semakin hari semakin kacau saja.Pagi ini bahkan surat pengadilan datang untuk aku sidang beberapa hari lagi, sidang atas perceraian yang Ratna ajukan tanpa sepengetahuanku. Hatiku kesal dan jengkel sendiri, Ratna bahkan memilih abai pada panggilan telepon** yang selalu aku lakukan padanya.Mobilku mau tak mau terparkir sedikit jauh dari rumah mertuaku, entah sedang ada acara ap di depan sana, namun gangasuk ke rumah orang tua Ratna tertutup mobil-mobil lainnya.Aku harus berjalan cukup jauh untuk dapat mendekati rumah mertuaku."Ada acara apa ini?" Aku bertanya sendiri, melihat tenda besar bahkan di gelar sepanjang jalan.Aku berjalan semakin dekat dengn rumah mertua

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   141

    Aku berhasil membuat Lukas kembali pada posisianya semula, bagaimana bisa dia berpikir untuk menguasai semua harta kekayaan keluarga Sanjaya, sem3ntara dirinya hanyalah orang yang berasal dari luar keluarga ini.Aku lantas melakukn perimbakan besar-besaran pada perusahaan, sebab apa yang aku lakukan memang bertujuan me regenerasi tubuh perusahaan agar lebih maju lagi. Lukas aku keluarkan dari dalam perusahaan agar tak membuatku merasakan kesibukan teramat sekarang.Perlahan setelah semua beban berat aku pikul sendiri, aku kini merasa mampu menjalankan apa yang jadi tanggung jawab besarku. Tubuhku akhirnya tubuh di sisi mas Alif, alasankuntetap kuat dalam menjalankn segala beban adalah dirinya sekarang."Mas, bangunlah." Ucapku lirih meminta, sudah berhari-hari suamiku hanya terbaring dengan bantun alat dokter di tubuhnya.Tanpa terasa air mataku kembali membasahi pipi, terlalu banyk beban yang harus aku pikul sendiru sekarng, rasanya tak sanggup namun tanggung jawab ini harus aku teri

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   142

    Aku berdiri dengan wajah tak menentu, membayangkan mimpi yang baru saja aku lalui seolah menjadi pertanda bahwa aku mungkim dalam keadaan yang tidak baik-baik saja, mungkin memamg Lukas sedang mengincar nyawaku sekarang."Sebaiknya nyonya pulang dulu, kasiham anak-anak di rumah sendiri." Deren meminta aku pulang untuk melihat anak-anak.Aku pikir memang ada benarnya juga, setelah selesai rapat aku memang tak pulang ke rumah hingga hari berganti, tubuhku rasaya susah sangat lengket dan bau karena tak berganti baju sejak kemarin."Apa tak apa-apa jika aku pulang sebentar?" Aku bertanya pada Deren."Tidak apa nyonya, aku dan anak-anak lain akan menjaga Askara bergantian." Ucap Deren mencoba membuat aku merasa tenang.Deren memang memanggil banyak teman nya dan mas Alif untuk menjaganya, teman-teman semasa mereka sekolah bersma dulu, Deren bilang persahabatan mereka begitu kental sejak dulu. "Tenang saja kak, kami akan jaga Askara dengan baik." Bang Dani kali ini bicara.Bang Dani seoran

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   143

    Kami melaju tanpa kendali sekarang dan dia mulai membuka pintu bermaksud melompat keluar mobil. Aku segera menarik paksa tubuh lelaki itu dari belakang, dia sudah bersiap melompat namun terhalang tali tasku yang kini menjerat lehernya dengan kuat."Hentikan mobil ini atau kita akan mati bersama!" Aku memberinya ancaman agar berpikir dua kali untuk mencelakai mobil ini."Lepaskan saya nyonya, saya butuh pekerjaan ini." Ucapnya tak ingin menyerah."Lepaskan? Enak sekali kamu bicara!el" Ucapku taak mau menyerah."Siapa yang menyuruhmu? Katakan!" Aku bertanya meski dalam keadaan terdesak, mencoba mencari tau siapa dalang di balik semua kegilaan ini."Saya tidak bisa mengatakannya nyonya."Aku jambak rambutnya dengan kesal "katakan siapa!""Mereka akan membunuh keluargaku jika aku bicara nyonya."Kurang ajar, aku tak bisa mendapatkan info apapun, sementara mobil terus melaju semakin kencang."Aku akan selamatkan keluargamu jika kamu bicara.""Nyonya tak akan bisa menyelamatkan keluargaku, d

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   144

    Lukas mendatangi Beni dan TriSetelah mendengar kabar selamatnya Dewi dari maut, membut semua yang dia rencanakan berantakan, Lukas berusaha menahan amarahnya di depan banyak orang dan pulang dari perusahaan lantas melampiaskan segala amarahnya di atas ring tinju.Lukas masuk tanpa permisi ran bak jagoan dia mendekati ring tunju dengan sombongnya."Lukas! Kami sedang bertanding!" Seorang pemain boxing memberi tahu Lukas namun isyarat jari tengah Lukas yang teacung seolah meremehkan dirinya."Minggir!" Lukas mendorong dua orang itu hingga terjungkur."Brengsek! Jangan sombong kamu!" Ucap seorang lelaki yang pertarungannya terganggu oleh Lukas.Lukas tak perduli, dia mengangkat tangan seoleh menantang siapapun yang ada di sana."Siapa lagi yang akan naik!" Teriaknya di dalam arena, Lukas baru saja memaksa masuk dan merusak satu pertandingan Atlit lain."Ada apa denganmu Lukas, kami sedang berlatih!""Diam tolol, aku tak berbicara dengan pengecut sepertimu!""Jaga ucapanmu Lukas! Kamu sed

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   145

    Pov Aziz.Aku berusaha menghubungi Tri, sejak dia pergi tanpa pamit pada ku, dia nyaris tak bisa di buhungi. Beberapa kali aku coba menelepon namun terus saja hanya penolakan yang aku dapatkan, hingga akhirnya nomornya tak bisa di hubungi lagi. Aku memang sangat marah padanya, namun aku tak pernah berpikir dia sanggup untuk pergi meninggalkan keluargannya. Kami memang seperti kehilangan sosoknya di dalam rumah kami sekarang, bahkan Lisa terus menangis mencari mamanya, aku mulai tak tau lagi bagaimana meredakan amarah gadis itu sekarang."mama kemana sih pa?" Kalimat itu entah berapa kali keluar dari bibir Lisa dan lagi-lagi aku tak bisa menjawab. Rengekkan Lisa terus menggangu tidurku sepanjang malam."Mandi Lisa, kamu harus sekolah." Aku tak menjawab pertanyaan Lisa, aku tak punya alasan dan jawaban kemana dan kenapa kami ibunya sekarang ini.Mataku bahkan belum sepenuhnya terbuka pagi ini, semalaman aku tak bisa tidur nyenyak, aku begitu sesak memikirkan kenapa rumah tanggaku sekaran

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   146

    pov Aziz.Setelah mengantar dua anakku ke sekolahnya, aku berencana akan masuk kerja segera, namun ponsel yang berdering terus menerus membuat aku mau tak mau berhenti di tepian jalan dan mengangkat benda pipih itu."Halo." Aku jawab panggilan dari Dewi dengan perasaan tak menentu.Ya, sejujurnya aku takut akan ada kabar buruk dia bawa tentang hubunganku dan Tri sekarang ini."Mas dimana?" perttanyaan Dewi membuat aku terdiam sebentar."Dijalan, mau pulang ke rumah. ada apa?" Aku bertanya dengan nada gelisah.Hening sebentar sebelum helaan napas ku dengar di seberamg telepon."Aku ingin mengatakam sesuatu padamu mas.""Katakan sesuatu? katakan apa?""Tapi mas janji berpikir dengan tenang dan juga bersikap dewasa ya."aku mengerutkkan alis, kenapa Dewi harus meminta aku tenang dam bersikap dewasa, apakah apa yang akan dia katakan sangat serius?"Katakan saja ada apa Wi?""Mas, aku harus bilang ini semua sekarang, sebab aku juga tak mau mas Aziz di bohongi terus menerus dengan mbak Tri."

Bab terbaru

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   201

    201"Tidak, Nadia!" Aku berteriak panik saat melihat bola yang Nadia bawa terlempar tak jauh dari tubuh lelaki yang terlihat sedang bersembunyi di balik pohon besar itu."Ada apa?" Mas Alif nampak panik melihat aku berlari keluar dan berteriak."Ada apa Wi?" Mas Alif menarik tanganku dengan cemas."Mas, lelaki itu datang lagi mas, dia di bawah." Ucapku dengan panik dan segera berlari menghampiri Nadia dan Caca.Aku tak dapat memikirkan apapun lagi sekarang, rasanya banyak hal yang mengancam kedua putriku saat ini."Wi, jangan berlari." Suara mas Alif masih dapat ku dengar saat aku menuruni anak tangga. Bagaimana aku tak berlari jika bayangan lelaki asing itu menghantui seolah akan membuat nadia atau Caca dalam bahaya."Sayang, pelan saja!" Suara mas Alif kembali terdengar.Aku sudah keluar dari bungalow dan berlari menuju halaman belakang, ku lewati begitu saja kolam renang nan cantik yang terus ku kagumi dari lantai dua kamar kami, kakiku bahkan menginjak rerumputan tanpa alas, sebe

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   200

    Pov Dewi.Aku masih tak habis pikir, siapa lelaki yang kami temui di minimarket tadi, aku sepertinya pernah melihat wajah lelaki itu, tapi aku tak tau dimana dan siapa."Apa kita perlu membawakan anak-anak cemilan nyonya?" Yasmin membuyarkan lamunanku.Caca dan Nadia memang sudah naik ke lantai atas dan bersiap ke pantai, karena itu Yasmin bertanya apa yang perlu dia bawa untuk menemani anak-anak."Bawakan saja beberapa jajanan yang mereka suka, jangan terlalu jauh dari bibir pantai Yas, ombak sore hari biasanya lebih besar."Aku memberi Yasmin nasehat agar tak lupa, sebab Nadia anak yang sangat ingin tau, dia pasti akan meminta ini dan itu bila rasa penasarannya sudah memuncak."Saya akan ingat nyonya." Ucap Yasmin lalu berjalan menjauhiku.Aku lantas berjalan menuju kamar, mas Alif sedang mengganti bajunya saat aku masuk tanpa mengetuk pintu. Wajahnya nampak terkejut, takut jika pegawai kami yang masuk tanpa izin."Maaf_" Aku menyengir kuda, lupa jika mas Alif sudah naik ke kamar ka

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   199

    Kami semua sudah ada di dalam mobil, perjalaanan yang akan kami tempuh cukup jauh, dua jam dari tempat kami tinggal. Mas Alif menyetir sendiri kendaraan kami, sementara yang lajn mengikiti dari belakang.Caca dan Nadia bercanda terus sampai kami ikut tertawa dengan keberadaan mereka dalam mobil, meski aku sendiri masih sangat jengkel dengan kejadian di rumah pagi ini, namun tawa Caca dan Nadia membuat aku terus merasa bersyukur."Buk, boleh tidak kami beli ice cream buk." Nadia meminta saat perjalanan kami sudah sangat jauh.Aku tersenyum mendengar ucapannya. Tak ada salahnya juga membeli ice cream untuk di nikmati bersama, lagi pula ini kan liburan."Baiklah, kita akan berhenti kalau ada minimarket di depan." Ucapku yang membuat dua anak itu kegirangan tak sabar. Aku dan mas Alif hanya bisa tersenyum melihat tingkah merek yang memgemaskan bagi kami.Tak berapa lama mas Alif membelokkn mobilnya dan terparkir tepat di depan sebuah minimarket dengan logo anak lebah itu. "Nadia sama mbak

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   198

    Dewi masih menatap kesl ke arah Yanti, dia lantas mendekti wanita itu lagi dan melihat ada sorot tahut di sana."Yang lain boleh kembali bekerja!" Ucap Dewi dingin, sementara satu persaru pengasuh anaknya pergi turun dari lantai atas.Yanti masih diam dan tak berani melihay ke arah Dewi, bahkan firinya masih berdiri di tempat yang sama dan dalam posisi tak berubah sama sekali."Duduklah Yan, aku ingin mendengarkan penjelasmu!" Dewi meminta Yanti duduk yang tenang sebab bnyak orang akan tai itu keponkan linnya masih menungguMas, kenapa Lukas kasar sekali padaku!"Tri bersikap begitu manja pada Beni saat mereka tiba di rumah, pertemuan Beni dan Lukas yang tanpa sengaja itu membuat mereka bersitegang di depan umum.Tri masih memegang pergelangan tangannya yang berdenyut, Lukas dengan sangat kasar meremas pergelangan tangannya hingga memar kemeraha.Beni tak pernah bisa bersikap kasar pada Tri, entah kenapa dirinya selalu saja meniruti apa perintah wanita itu, bahkan ketika Tri mutuskan

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   197. Pencuri di rumah

    Hari ini Dewi berencana membawa Caca dan Nadia ke pantai, setelah kepergian Papa mertuanya ke luar negeri, Dewi sering melihat Caca melamun sendiri, hingga akhirnya dia berpikir untuk membawa Nadia dan Caca ke pantai untuk bersenang-senang.Sejak semalam mereka sudah tak berhenti menyiapkan segala hal yang di butuhkan untuk tamasya."Buk, baju ini bagus tidak?" Nadia menunjukkkan dres bunga putih nan cantik, dres itu hadiah dari Yasmin untuk Nadia saat baru datang ke rumah ini.Yasmin tersenyum mendapati pemberiannya jadi nb pilihan nona cilik yang dia jaga."Cantik, Nadia bisa pakai ini jika mau." Ucap Dewi dengan senyum mengembang dan gadis itu berjingkrak senang masuk kembali ke dalam kamarnya.Dewi lantas menatap ke arah Caca yang sejak tadi hanya berdiri di depan pintu kamar."Hay cantik, ada apa sayang?" Dewi mendekati Caca dan membelai kepala gadis kecil itu."Caca bingung mau pakai apa." Ucapnya lugu.Dewi menarik gadia itu kembali ke kamanya. Membuka lemari yang disediak

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   197

    Wajar saja bila Aziz tak lagi mau memikirkan istrinya Tri, setekah penghianatan yang dia terima Aziz bahkan tak lagi perduli dari mana semua itu.Setiap orang datang denhan hadapanndan keinginan batuAku dan semua saudaraku memang sangat dekat sejak kecil, bapak memperlakukan kami dengan sangat baik hingga kami saling menolon satu sama lain. Mbak Dewi mmemang yang paling banyak berkorban untuk kami, bahkan dia terpaksa berhenti kuliah kedokteran hanya karena tak ada yang membantu merawat nenek saat ibu bbekerja dulu."Sudahlah mbak, aku tak mau lagi bertengkar di sini, aku ingin mbak tau bahwa kami memang sangat ingin semuanya berjalan dengan baik sekarang dan mas Hendra tak ada lagi dalam kehidupan kami!" Ucapan Ratna sungguh sangat menyakiti hatiku."Aku tak ingin bertengkar untuk sekarang mbak, calon suamiku sedang sakit, tolong jangan buat aku dan keluargaku bersikap buruk pada kalian di sini. Lagi pula mas Hendra memang sudah tak cukup layak untuk jadi suamiku sekarang, aku meras

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   195

    Mereka melanjutkan perjalanan menuju apartemen yang telh Beni siapkan untuk Tri, setelah amukan Lukas tempo hari, Tri merajuk untuk tinggal di tempat yang hanya dirinya sendiri yang punya kuasa di sana dan jadilah Beni membelikan apartemen mewah di pusat kota.Mobil mereka tiba di parkiran basement gedung, Beni keluar lebih dulu dan membukakan pintu untuk Tri. Wanita yang kini berpenampilan begiru elegant itu keluar dengan senyum manis menyambut tatapan hangat lelaki yang tengah tergila-gila padanya itu.Tri lantas berjalan dengan merengkuh lengan Beni dalam dekapan, mereka nampak begitu hangat dan saling menebarkan cinta hingga tak sadar sepasang mata sedang menatap dari balik kaca mobil dengam amarah memuncak.Beni mengantarkan Tri hingga ke depan lif untuk naik ke lantai atas."Aku harus kembali ke kantor sekarang, banyak audit dari pusat dan aku harus segera tiba di kantor lebih dulu." Beni membelai tengkuk Tri dengan lembut, dan mereka saling melemparkan senyum penuh bahagia."Ji

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   194

    "Papa minta tolong untuk jaga Caca saat papa ada di Eropa ya wi."Papa tiba-tiba saja bicara saat kami sedang duduk bersama di gazebo belakang rumah utama."Papa akan ke Eropa?" Aku terkejut lantas menatap ke arah mas Alif yang ternyata nampak tenang dan seakan sudah tau apa yang akan di katakan papa pada kami."Papa harus mengurus beberapa bisnis kita di sana dan tak mungkin juga membawa Caca bersama kan. Anak iti butuh keluarga yang utuh Askara dan papa saja tak bisa memenuhi ruang hatinya yang hampa."Aku mendengarkan dalam diam, sebab apa yang papa katakan memang benar adanya. Caca hanyalah gaddia kecil yang masih ingin di sayangi dan di manja dengan cinta dan kasih sayang yang berlimpah."Papa rasa kalian lebih patas membesarkannya seperti anak sendiri.""apa maksud papa kami lebih pantas?" Aku tak bisa menyembunyikan tanya dalam benak."Kalian adalah keluarga yang bahagia, Caca sangat dekat dengan Nadia dan kamu Wi, Papa rasa menitipkan Caca padamu adalah pilihan yang tepat."Se

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   193

    "Tidak, jangan begitu. Aku akan menunggu kekasihku ini kembali ke dalam mobil dan segera berangkat ke pabrik." Tri memutar tubuh Bebelakanginya lantas sedikit mendorong tubuh itu berjalan maju ke depan."Baiklah, aku akan pergi lebih dulu. Kamu yakin tak apa-apa aku tinggal di sini?" Beni memastikan bahwa Tri tak merasa keberatan di tinggalkan sendiri.Tri tersenyum dengan manja. "Aku tak apa-apa. Sungguh." Ucapnya lagi meyakinkan sang kekasih.Merasa Tri tak keberatan untuk di tinggalkan, Beni memberikan kecupan di kening dan bibir wanit itu, lantas berpamitan untuk kembali ke pabriknya."Aku pergi dulu." Ucapnya pelan lantas berjalan pergi meninggalkan Tri sendiri.Tri terus memerhatikan mobil mewah Beni pergi meninggalkan basement. Tri lantas kembali menunggu lif turun dari lantai atas ke tempatnya. Berada di lantai bawah gedung dengan suasana tak terlalu terang tak membuat Tri meras takut biasanya, namun entah kenapa kali ini dia merasa ada yang sedang menatap dirinya."Ada apa in

DMCA.com Protection Status