"Ini … ini sungguh hebat!""Aku tidak menyangka pria itu langsung KO.""Orang seperti apa dia? Pria mudah itu sungguh kuat.""Aku tidak berani berurusan dengannya. Dia bisa menghajar orang."Di tengah keributan itu, Michael berjalan mendekati pria itu. Pria itu tahu dia kena getahnya. Saat dia melihat Michael melangkah mendekatinya, dia berkata, "Jangan … jangan kemari.""Sepertinya pukulanku tadi kurang kuat. Apa kamu bisa menerimanya lagi?" tanya Michael sambil tersenyum. "Cukup. Cukup. Aku mengaku salah," pria itu memohon ampun. Dia tahu jika dirinya dipukul lagi, dia pasti akan masuk rumah sakit. Mendengar perkataannya membuat orang-orang tertawa. Sebelumnya pria itu bersikap sombong, sekarang dia memohon ampun. Benar-benar menggelikan. "Kalau begitu, kembalilah ke antrian dari awal," kata Michael. "Aku … aku tidak jadi beli. Aku tidak lapar," kata pria itu sambil berusaha berdiri. Dia menggertakkan giginya."Ok."Orang-orang mulai bertepuk tangan. Semakin lama sua
Dari kejauhan, ada sosok yang mengamati Michael. Sejak Michael berinteraksi dengan pria berotot besar itu, sosok itu berdiri dan melihat bagaimana Michael beraksi. Dia bukan seorang pecundang. Tapi Michael sudah jarang dia lihat lari pagi ataupun di Klub Malam Kota Ajaib. Kenapa? Bukannya itu jadi bukti kalau dia menghindari Helen? Michael juga pernah berkata, kalau dia tidak akan membantu jika bukan karena Sally. Helen menggertakkan gigi. Gambaran Michael sebagai seorang pecundang sudah melekat di pikirannya. Tapi hari ini dia melihat dengan matanya sendiri kalau Michael bukanlah seorang pecundang. Dari sekian banyak orang yang antri, hanya Michael yang berani menegur pria berotot itu. Apakah ini sikap seorang pecundang?Helen menarik napas dalam. Begitu banyak pria yang mendekati Helen, tapi saat kesempatan itu datang di depan Michael, Michael tidak menyukainya. Helen merasakan kalau Michael sama sekali tidak peduli padanya. Michael kembali ke apartemen. Evie masih bel
Sikap tubuh Evie di sofa benar-benar lucu. Sekarang dia takut bertemu dengan Michael, karena dia khawatir kalau Michael akan mengusirnya lagi. Jadi lebih baik dia menghindari bertemu Michael sementara waktu dulu. Tapi Michael punya kunci. Jika dia ingin masuk, pasti langsung masuk. Kenapa dia mengetuk?Evie mengintip lewat lubang intip. Seketika raut mukanya berubah. "Kenapa kamu ke sini?" tanya Evie dengan dingin saat dia membuka pintu dan melihat Kale. "Nona, aku ingin bertemu denganmu," kata Kale. Evie menjawab, "Aku sudah tidak berurusan denganmu lagi. Kamu tidak perlu bertemu denganku. Jika aku punya tugas untukmu, aku akan meneleponmu."Kale datang ke sini karena dia rindu dengan Evie. Dia tahu Evie masih menyimpan perasaan pada Michael. Dia berharap kedatangannya bisa menenangkan Evie.Kale percaya kalau Michael tidak pantas untuk Evie. Evie hanya ingin memperalat Michael untuk menyelesaikan masalah keluarganya. "Nona, aku tidak ingin kamu kecewa nantinya. Dia tidak
Pada saat yang bersamaan, sang bos tiba di kantor, Jodie menyambutnya dengan senyuman. Mereka berdua pergi ke dalam ruangan. Ashley mendesah dan meneruskan pekerjaan. Seorang rekan kerja lainnya yang tidak menyukai Jodie mendekati Ashley dan berbisik, "Ashley, aku pikir Jodie akan menargetkan dirimu. Kalau tidak, kenapa kamu diserahi tugas penting seperti mengurusi kerja sama dengan Weak Water Property?"Ashley tahu kalau Jodie bersikap seperti itu, makanya dia ingin membuktikan dirinya. Meskipun kesempatan suksesnya kecil, bukan berarti tidak akan berhasil. Karena itu dia ingin menantang dirinya. "Apa maksudnya dia menyuruhku memakai pakaian seksi?" tanya Ashley penasaran. Rekan kerja itu menghela napas saat mendengar kepolosan Ashley. Saat dia meninggalkan kampus, dia sama sekali belum mengerti tentang hal-hal seperti itu. "Maksudnya dia ingin kamu menggoda Henry. Mengerti?" kata karyawan itu. Ashley terpana menatapnya. Dia sama sekali tidak punya pikiran kotor seperti
"Kenalanmu? Lucu sekali," kata Jodie sambil tertawa. Sang bos menggelengkan kepala sambil tersenyum. Jelas-jelas Ashley berbohong. Jika dia memang memiliki kenalan, kenapa dia bekerja di perusahaan ini? Kenapa dia tidak bekerja di perusahaan Weak Water Property?"Ashley, aku tidak menyangka kamu berani berbohong," kata Jodie sambil menahan perutnya karena kebanyakan tertawa. Ashley menundukkan kepala. Dia tidak yakin dengan perkataan pria yang tadi pagi dia temui. Ashley hanya spontan mengatakannya. Sekarang dia menyesalinya. Sang bos mendesah dan berkata, "Ashley, kamu tidak boleh berkata seperti itu. Tidak masuk akal bagiku. Lebih baik kamu kerjakan saja tugasmu, ok?""Jangan cemas, aku akan melakukannya," kata Ashley. Meskipun pria tadi pagi sudah menawarkan caranya, Ashley akan melakukannya dengan cara yang biasa. "Ok, kembalilah bekerja," kata sang bos.Setelah Ashley pergi, Jodie duduk di pangkuan sang bos dan berkata dengan suara manja, "Jika kamu tidak menyuruhnya, k
Dia sengaja menyusun rencana ini karena dia tahu, Ashley tidak akan bisa menyelesaikannya. Tapi sekarang, dia percaya diri sekali. Mungkin itu semangat anak baru. Sudah jelas dia belum paham seluk beluk pekerjaan. "Ashley, Ashley, kamu naif sekali. Sepertinya kamu lebih cocok kembali ke kampusmu saja. Kamu belum paham bagaimana dunia kerja," kata Jodie. Saat Ashley masuk ke dunia kerja, banyak hal yang belum dia tahui. Contohnya kenapa Jodie menargetkan dirinya yang membuat Ashley bingung. Padahal dia baru masuk kerja dan tidak membuat masalah dengan Jodie."Jika kamu berhasil menawarkan kerja sama, aku akan memberitahu bos bahwa kamu menunda-nunda pekerjaan." Karena Ashley sudah malu di hadapan Jodie, dia sudah tidak peduli lagi. Lagi pula pada akhirnya pilihannya adalah dia akan dipecat atau dia akan dipuji sang bos. Banyak karyawan yang tidak suka dengan kelakuan Jodie. Mereka berharap ada orang yang bisa memberi pelajaran pada Jodie dan membatasi gerakannya. Tapi saat mere
Saat Ashley naik taksi ke kantor Weak Water Property, semangatnya sudah menurun. Di depan Jodie, Ashley menunjukkan sikap tidak mau kalah. Tapi setelah di dalam taksi, dia berpikir dia tidak bisa melakukan tugas ini. Saat dia berdiri di depan pintu masuk kantor Weak Water Property, Ashley semakin yakin kalau kecil kemungkinannya akan terjadi kerja sama. Bahkan kesempatan dia bertemu dengan Henry juga kecil. Ashley tidak percaya dengan apa yang dikatakan Michael tadi pagi. Hanya dengan membeli sarapan, bisakah nasib seseorang berubah? Ini bukan sinetron. Bagaimana keberuntungan bisa terjadi? Saat Ashley ragu-ragu untuk masuk, seorang perempuan berpenampilan sekretaris datang menyambutnya. Dia berkata, "Apakah kamu bernama Ashley?"Menerima keramahan seperti ini, Ashley merasa bingung. Bagaimana perempuan itu bisa tahu namanya? Setelah terdiam beberapa detik, Ashley cepat-cepat menjawab, "Ya …. Ya … aku Ashley, tapi mungkin anda salah orang."Sang sekretaris tersenyum dan ber
Ashley meninggalkan kantor Weak Water Property. Dia tidak menyangka pertemuannya dengan Henry begitu lancar. Dia juga tidak menyangka Henry akan mendengarkan penjelasannya. Henry akan datang ke kantor Ashley besok. Meskipun kerja sama itu tidak terjadi, tugasnya sudah beres. "Han tua, apa ini berkat saranmu?" tanya Ashley pada dirinya sendiri. Pasti ada alasannya kenapa pertemuan itu menjadi lancar. Yang bisa dipikirkan Ashley adalah karena si tua Han yang dia temui di kedai cakwe. "Perusahaan Ashley ini hanyalah perusahaan kecil. Kamu yakin ingin kerja sama dengan mereka?" tanya Henry pada Michael setelah Ashley pergi. Selama Ashley ada di dalam ruangan, Michael selalu menghadap ke jendela dan tidak membalikkan badan, jadi Ashley tidak tahu siapa dia. Michael sengaja melakukannya. Saat dia menolong Ashley tadi pagi, dia tidak sengaja melakukannya. Itu sudah takdir. Dia tidak ingin Ashley berutang budi padanya, jadi Michael tidak menampakkan diri. "Coba kamu perhatikan sendiri
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua