”Shirley, semua yang kamu dengarkan itu tidak benar. Bagaimana mungkin kamu bisa percaya?” Bella tersenyum. Semua berita yang beredar di Yuncheng pasti bersumber dari Edward. Kalau bukan dia, siapa lagi. Shirley tampak malu. Selama ini dia sudah termakan gosip yang tidak benar. “Iya, gosip yang beredar itu memang benar-benar keterlaluan,” ujar Shirley sambil melihat ke arah Bella. Dia menggandeng tangan Michael dan terlihat mesra. Seperti dunia hanya milik mereka berdua saja. Dari pemandangan ini saja, gosip itu sama sekali tidak bisa dipercaya. "Shirley, ayo kita masuk,” ujar Michael. "Aku harus menunggu Rosamund,” ujar Shirley. "Apakah Rosamund akan datang juga?" Michael terdengar sedikit kaget. Shirley mengangguk lalu berkata, “Aku sangat gugup, jadi aku mengajaknya ke sini untuk menemaniku. Kalau aku tahu ada kamu, aku tidak perlu mengajaknya.”Tidak lama kemudian, Rosamund dan Billy terlihat datang bersama. Ketika Billy menjumpai Michael, dia menundukkan kepalanya. Ke
Suasana yang tadinya tenang, tiba-tiba menjadi gegap gempita. Semua mata orang tertuju padanya. Ada banyak perempuan cantik yang hadir, tapi dibandingkan siluet merah yang muncul, mereka terlihat lebih kusam."Dia ... siapa dia?"Dia sangat cantik, dan auranya luar biasa.""Sejak kapan Yuncheng punya perempuan cantik seperti ini? Aku belum pernah melihatnya."Di antara bisikan para tamu, Evie memang sudah ditakdirkan untuk menjadi pusat perhatian semua orang hari ini. Semua orang seperti ingin tahu siapa dia, dari keluarga mana dia berasal, dan apakah dia sudah punya pacar atau suami. "Bella, bukankah dia Evie?" Michelle bertanyat kepada Bella. Meskipun dia sudah mengenal Evie selama bertahun-tahun, Michelle tidak pernah melihat Evie berpenampilan luar biasa seperti saat ini. Bella sangat terkejut. Evie yang dia kenal selama ini selalu berpenampilan lembut, dan sekarang dia seperti peri yang turun ke bumi, cantik sekali dengan senyum tersungging di bibir indahnya. "Aku ti
Karena kehadiran Evie, perhatian semua para tamu buyar. Mereka hanya memperhatikan Evie. Tapi untungnya itu tidak membuat acara jadi kacau balau. Ketika Teddy dan Shirley berbicara di depan, sebenarnya sebagian orang yang hadir sudah kehilangan minat untuk mendengarkan. Mereka lebih tertarik melihat Evie dan ingin berkenalan dengannya. Aura kompetisi mulai terasa. Tapi Evie hanya tertarik pada Michael, yang masih saja tidak melakukan apapun. Meskipun Evie sangat menginginkan Michael, dia belum melakukan tindakan apa-apa sementara ini. Bagaimanapun, Bella adalah temannya. Jadi dia masih mempertimbangkan semua konsekuensinya. Walaupun semua mata tertuju padanya, tapi karena belum mendapatkan perhatian Michael, Evie merasa seolah-olah diabaikan oleh dunia.Apakah benar kalau aku tidak layak untuk dilihat? "Evie, kamu harus siap kalau nanti akan ada banyak laki-laki menghampirimu. Mereka akan berperilaku seperti serigala, yang ingin memakanmu,” ujar Bella sambil tersenyum. M
"Apakah dia, Evie yang kita kenal?" tanya Michelle dengan takjub. Bella menggelengkan kepalanya, dia juga tidak yakin seperti Michelle. "Evie tiba-tiba menjadi aneh," ujar Bella sambil menghela napas. Michael duduk di sebelah Bella. Keanehan Bella terhadap Evie sebenarnya tidak saja berasal dari perubahan sikap Evie saja, tetapi karena Evie menunjukkan sisi lainnya, sangat berbeda dengan yang biasanya. Bella dan Michelle merasa dia memakai topeng. Dan dia telah memakai topeng ini terlalu lama, bahkan lebih lama dari Michael. Perempuan seperti ini membuat Michael khawatir. Dia merasa jenis perempuan seperti ini akan menimbulkan masalah besar ke depannya. Yang lebih mengerikan adalah tiba-tiba Evie berubah menjadi pemberani!"Kamu... jangan berpikir kamu bisa melakukan apapun karena kamu cantik.""Apakah kamu tahu siapa kami? Mengapa berani sekali kamu bersikap seperti itu?""Kamu sudah menyinggung semua orang. Apakah kamu berpikir apa yang akan terjadi?"Kecantikan Evie me
Suasana menjadi sangat hening. Kehadiran Evie seperti sang ratu yang membuat semua orang terdiam. Teddy merasa ini adalah fenomena yang menarik. Dia melihat pandangan Evie kepada laki-laki yang ada di sini berbeda dengan pandangan Evie kepada Michael. Tatapannya penuh dengan kehangatan kepada Michael membuatnya curiga. "Menarik, dia menarik,” Teddy tidak bisa berhenti tertawa. Untung saja Michael sudah menganggap Ruby sebagai adiknya sendiri, kalau tidak dia akan punya lawan yang sangat kuat. “Kakek, apanya yang menarik?” tanya Ruby. Teddy mengelus jenggotnya lalu berkata, “Perempuan itu sepertinya menyukai guruku.”“Michael!” Ruby melihat ke arah Evie dan berkata, “Dia menyukai Michael. Kakek, kamu benar.”"Kakek, kamu sudah hidup lebih lama dan tidak pernah salah menilai orang. Siapa lagi kalau bukan Michael yang membuatnya bersikap seperti itu?” ujar Teddy. Ruby tidak tahan untuk tersenyum. Ternyata ada perempuan lain juga yang menjadi korban Michael. Walaupun dia sendiri tidak
"Sebenarnya aku juga belum terlalu yakin,” ujar Teddy jujur. “Kalau sampai Michael berubah pikiran, aku tidak akan percaya cinta lagi,” ujar Ruby sambil menghela napas. Saat ini, Evie turun dari podium dan menghampiri Bella. Semua orang melihat kalau Evie punya kedekatan khusus dengan Bella dan perusahaan Lan bangkrut karena Keluarga Su. Melihat ini saja, mereka tidak berani mendekati Evie lagi. Michael merasakan tubuhnya merinding. Keluarga Evie tidak berasal dari Yuncheng. Ini adalah hasil investigasinya dan ini sudah pasti, karena situasi di Yuncheng sudah terlihat, Evie tidak bisa bersembunyi. Dengan kata lain, Evie memang sengaja melakukan ini. Bahkan, dia sudah memang sudah merencanakan untuk menggunakan Bella sebagai tameng. Dia melakukan ini diam-diam, dan Bella tidak akan sadar kalau Evie sudah menggunakan dirinya sebagai alat. Ini membuat Michael tambah khawatir. Sebelumnya, dia tidak bermaksud untuk ikut campur dalam pertemanan mereka, tapi Michael merasa punya kewaji
Setelah acara penggalangan dana, Shirley bertemu Michael dan berterima kasih. Dia mengkhawatirkan kondisi Love Home selama ini dan bingung harus berbuat apa. Sekarang dengan bantuan Michael, beban di pundaknya seperti hilang. Bagi Michael, ini hal yang sepele. Di depan Shirley, justru Michael merasa malu. Lagipula, Shirley sudah melakukan segalanya untuk Love Home. Sedangkan bagi Michael tidak berbuat banyak. "Shirley, aku juga bagian dari Love Home. Jika kamu berterima kasih lagi padaku, aku tidak akan mau membantumu," kata Michael sambil tersenyum. Seketika Shirley berhenti berterima kasih dan menjawab, "Baiklah. Jika dirimu punya waktu, mampirlah ke Love Home lagi. Anak-anak merindukanmu,""Oke."Di pintu klub, Michael melihat Shirley pergi. Michelle dan Evie juga bersama-sama meninggalkan tempat itu. Terlihat jelas Michelle memegang erat tangan Evie. Dengan karakter Michelle, mungkin dia ingin mengatakan sesuatu pada Evie. Bagaimanapun juga, Michael enggan ikut campur
"Apa kamu menyukai Michael?" tanya Michelle."Bukannya kamu menyukainya juga?" kata Evie."Aku beda. Meskipun aku menyukai Michael, aku tidak akan mempertaruhkan hubunganku dengan Bella," Michelle menekan perasaannya itu demi Bella tapi Evie berbeda. Dia bisa merasakan sikap agresif Evie. Michelle tahu Evie yang sekarang berbeda dengan Evie yang dulu. Demi hubungan persaudaraan mereka, Michelle harus mengingatkan Evie. "Semua orang berhak menentukan pilihan yang dia inginkan. Kamu tidak bisa mengontrol pilihan itu," kata Evie.Michelle menggertakkan giginya. Jawaban Evie ini tidak dia sangka. Evie bersikap keras kepala. "Kamu ingin menghancurkan persaudaraan kita?" kata Michelle."Aku tidak ingin menghancurkan perasaan siapapun. Aku pikir aku berhak memilih," setelah itu, Evie meninggalkan Michella. Michelle menjadi kesal dan berteriak pada Evie, "Jangan lupa, saat kamu dirundung, selalu Bella yang menolongmu.""Aku tidak pernah meminta. Dia sendiri yang ingin menolong," k
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua