Billy membuat masalah sementara pacarnya, Rosamund, pergi ke toilet. Pada saat Rosamund kembali dari toilet, dia tidak melihat Billy di meja makan. Maka dia mencari Billy. Saat dia mengetahui Billy ada di depan pintu restoran, Rosamund menemukan dia sedang berlutut yang membuat Rosamund bingung. "Billy, ada apa? Mengapa kamu berlutut di sini?" tanya Rosamund dengan bingung. Seketika Billy memegang tangan Rosamund dan berkata, "Rosamund, tolong aku. Mintakan pada Michael untuk menolongku."Rosamund tambah bingung. Bukannya Billy membenci Michael? Kenapa dia meminta tolong pada Michael? Buat apa?Billy memang membenci Michael dan menganggapnya sebagai pecundang, tapi sekarang, dia tidak bisa menemukan cara lain. Karena Michael adalah teman Ruby, mungkin dia bisa membantu Billy. "Ada apa?" tanya Rosamund.Billy menceritakan pada Rosamund mengenai dirinya yang menyinggung perasaan Ruby. Rosamund terkejut, tapi yang lebih mengejutkannya adalah saat Michael mengenal orang seperti
Ruby menundukkan kepalanya. Dia tidak ingin Michel melihatnya. Bahunya gemetaran. Ungkapan perasaannya yang dia utarakan pertama kali dalam hidupnya ditolak. Perasaannya menjadi lebih buruk. Michael menghela napas. Ruby adalah gadis baik. Sangat jarang karakter Ruby ada di keluarga kaya. Sayang sekali perasaannya tidak bisa Michael terima. Tidak ada yang bisa menggeser posisi Bella di hatinya. Dia tidak akan mengkhianati Bella. Ruangan menjadi hening. Ruby dengan mata merah, menghapus air matanya dan berkata, "Beri aku waktu dan aku akan menganggapmu sebagai kakakku."Ini perkembangan baik. Michael menerimanya. "Sebagai kakak, aku bisa melindungimu. Jika ada yang menyakitimu, aku akan membalasnya," kata Michael.Ruby berkata, "Aku punya pertanyaan untukmu.""Kenapa aku bersedia tinggal di rumah Keluarga Su? Bagaimana aku bisa bersabar selama tiga tahun ini? Atau bagaimana aku bisa menyukai Bella," kata Michael."Ya," Ruby menganggukkan kepalanya. Dia selalu penasaran dengan h
Saat mereka sudah kenyang, mereka keluar dari ruangan dan melihat Rosamund dan Billy yang sudah menunggu. Billy menundukkan kepalanya. Wajahnya pucat. Dia tidak bersikap sombong seperti sebelumnya. Dia pikir perkataan Michael di Love Home benar adanya. Jika dia orang biasa, mana mungkin dia bisa berteman dengan Ruby?Rosamund merasakan perbedaan saat melihat Michael kali ini. "Michael, Billy sudah menceritakan padaku apa yang terjadi. Aku ingin kamu memaafkannya," kata Rosamund dengan langsung. Michael melihat ke arah Billy. Meskipun dia tidak menyukai pria itu, Billy tidak perlu dihukum mati. Lagipula Ruby-lah yang punya urusan. "Rosamund, aku tidak bisa membantumu kali ini karena bukan aku yang dibuat tersinggung olehnya," jawab Michael. Wajah Rosamund menjadi kecewa. Dia menundukkan kepalanya. Jika Michael tidak bisa membantu, bagaimana bisa Billy diselamatkan?"Ruby, lepaskan dia. Tidak ada gunanya memperpanjang masalah dengan orang seperti itu," kata Michael."Bukanny
Saat Ruby pulang ke rumah, Teddy sedang minum teh di ruang tamu. Meskipun kelihatannya dia sedang santai, tapi sebenarnya dia sedang menunggu Ruby. Ruby melihat kakeknya tapi dia tidak mengatakan apa-apa dan terus berjalan ke kamarnya. Teddy menjadi cemas. Dia ingin menanyakan pada cucunya apa yang terjadi selama makan malam. Jadi dia bertanya langsung, "Cucuku, maukah kamu mencoba teh baru kakek?" "Kakek ingin tahu apa yang terjadi saat makan malam?" kata Ruby. Niat Teddy terbaca. Dia menjadi malu. "Ke sinilah, ceritakan pada kakek apa yang terjadi."Ruby berjalan mendekat Teddy dengan sikap tubuh yang tidak bersemangat. Melihatnya membuat Teddy tahu apa yang terjadi. Dia sudah menduganya. Lagipula Michael sudah memberitahunya sebelum ini. "Dia bilang dia hanya menganggapku sebagai adiknya," kata Ruby dengan lesu. Teddy mendesah dan berkata, "Seharusnya kamu sudah melihatnya. Perasaannya pada Bella tidak mudah berubah ...""Aku tidak menyangka dia jatuh cinta pada Bell
"Ayah, jangan-jangan ayah gembira gara-gara Michael?" tanya Alfred. "Betul," kata Teddy. Teddy mendekati ayahnya dan berkata, "Ada apa? Ceritakan padaku."Teddy melihat Alfred. Tidak ada salahnya jika dia menceritakan padanya. Dia berkata, "Sekarang putrimu menjadi adik perempuan Michael, Dia akan selalu dilindungi oleh Michael. Bukankah ini hal yang membahagiakan?"Alfred terpana. Dia tidak menyangka akan mendengar hal menggembirakan ini."Ayah, ayah tidak bohong, kan?" kata Alfred. "Ruby sendiri yang bilang seperti itu. Menurutmu itu bohong?" kata Teddy. "Bagus, Bagus!" kata Alfred dengan semangat, "Aku sungguh tidak menduga perkembangannya sebagus ini ...""Ayah, kakek, kalian sedang apa?" Seketika Ruby datang ke ruang tamu. Alfred tidak melanjutkan pembicaraan mereka ..."Putriku, kenapa kamu tidak istirahat?" tanya Alfred."Aku lupa memberi tahu kakek. Michael berharap kita bisa menjadi donatur panti asuhan Love Home. Ada banyak anak-anak tidak beruntung dan cacat fi
Saat acara penggalangan dana diketahui banyak orang, mereka berminat ikutan. Melihat pergerakan Perusahaan Keluarga Su yang cepat, para pesaing perusahaan mulai cemas. Karena itu di acara ini, akan menjadi kesempatan untuk mendekati Keluarga Tian. Di Kamar Presidential di Hotel Peninsula, Evie yang sudah melepaskan kacamatanya terlihat menawan dengan memakai pakaian biasa. Kecantikannya terpancar keluar. Senyumnya dan bahasa tubuhnya terlihat menggoda. "Tidak akan sulit bagimu untuk masuk ke acara itu," kata Evie pada Kale.Melihat perubahan Evie, Kale sulit menerimanya. Karena dia tidak ingin ada pria lain yang akan merebut Evie dari sisinya. Tapi dia tidak berhak melakukan itu. Jika Evie datang ke acara itu, sudah pasti dia akan menarik banyak perhatian. Akan ada banyak mata yang memandang kecantikannya. Terlebih lagi, Kale tahu siapa yang Evie cari. "Nona, perlukah kamu datang ke acara itu?" kata Kale."Memangnya aku menanyakan izinmu?" kata Evie dengan nada tajam. Kale
Secara insting, Michael tidak akan bertanya lebih banyak jika orang yang bersangkutan tidak ingin membahasnya. "Semua foto sudah selesai dicetak. Kalian bisa memilih pigura yang kalian inginkan," kata Allan. Saat Michael dan Bella melihat foto-foto tersebut, mereka tahu mengapa reputasi Allan di internet begitu terkenal. Daya tangkap kamera Allan begitu handal yang membuat Bella bingung memilih mana yang bagus. "Mana yang bagus? Aku ingin semuanya dipajang di rumah," kata Bella pada Michael. "Bagaimana kalau dibuat wallpaper dan dipajang di rumah?" kata Michael sambil tersenyum. Bella menggelengkan kepalanya. Meskipun dia mau tapi hal itu tidak berguna. Akan sulit melihatnya oleh tamu yang berkunjung ke rumah. Saat Michael dan Bella masih memilih foto, Brenda dan Allan mengobrol di dekatnya. "Allan, bagaimana keadaan bibi?" tanya Brenda.Mendengar pertanyaan Brenda membuat Allan menghela napas. Dia berkata., "Kondisinya masih sama. Kemarin aku datang ke rumah sakit dan d
Sebetulnya Noel bukan orang yang pemberani. Dia hanya menyiksa orang-orang lemah dan takut dengan orang pemberani. Lagipula reputasinya tidak terkenal. Dia hanya menguasai daerah tempat studio Allan berada. Tambahan lagi dia gampang takut jika berhadapan dengan kekuatan fisik. Tapi karena dia sudah mengenal Allan, dia tahu Allan tidak akan berani padanya. "Allan, jangan macam-macam. Jika tidak, akan aku datangi ibu angkatmu di rumah sakit. Kamu dengar?" kata Noel dengan pandangan mata menusuk. Mendengarnya membuat keberanian Allan berkurang. Dia berkata, "Noel, beri aku beberapa hari lagi. Aku pasti akan menyiapkan uangnya.""Jangan bohong. Aku ingin sekarang. Akan kuberi kamu waktu sepuluh menit," kata Noel bersikukuh. Michael dan Bella sudah selesai memilih foto. Tapi mereka tidak melihat kejadian Allan dan Brenda yang kedatangan Noel. "Hei, mereka ke mana?" tanya Bella, "Bahkan Brenda tidak ada."Michael tersenyum masam. Saat di pulau, dia mengetahui hubungan yang terjalin
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua