“Aku kalah di pertandingan," kata Michael."Evie sudah memberitahuku. Aku tahu apa yang terjadi. Kalau bukan gara-gara aku, kamu tidak akan kalah," kata Bella.Michael tidak bisa menahan diri dan bertanya, "Kalau begitu, hadiah darimu masih bisa aku terima?"Wajah Bella berubah jadi merah, "Tentu saja tidak."Mendengarnya membuat antusiasme Michael menjadi hilang. Seketika dia kehilangan semangat. Saat itu dia mendengar perkataan Bella, "Tapi aku istrimu."Michael mendongakkan kepala dan menatap Bella. Istrinya! Apa ini berarti dia bisa mencium Bella? Michael pun mendekati Bella.Tiba-tiba, pintu kamar terbuka dan muncul seorang dokter bersama perawat, "Kunjungan dokter."Sialan!Kenapa dokter datang di momen dia bersama Bella? Brengsek !Bella berdiri. Wajahnya yang merah tidak bisa disembunyikan. Diapun menundukkan kepalanya. Sang dokter menanyakan beberapa hal. Tapi situasinya sungguh canggung. Rasanya tidak nyaman bagi Bella untuk duduk di dekat ranjang Michael. M
Pria tua sangat sombong. Perkataannya membuat para karyawan kesal tapi mereka tidak berani bilang apa-apa. Karena mereka hanyalah pegawai. Saat Gisella, asistennya Bella, melihat tidak ada satupun anggota keluarga Su yang berbicara, dia berdiri. "Bella sedang lagi tidak ada di Yuncheng. Kalau anda punya keperluan dengannya, mungkin anda bisa menunggu sampai dia kembali?" kata Gisella."Tidak ada di Yuncheng? Aku rasa dia menyembunyikan diri. Bagaimana dia tidak bisa ada di kantor? Ngomong-ngomong, siapa kamu? Berani-beraninya kamu berbicara seperti itu padaku," kata pria tua itu. Jabatan Gisella memang tidak besar tapi karena anggota keluarga Su lainnya tidak berbicara, dia terpaksa melakukannya. Dia dan lainnya masih ingin bekerja. "Aku asistennya Bella," kata Gisella.Pria tua itu tertawa. Rupanya hanya seorang asisten. Tapi dia berani berbicara seperti itu. "Aku sarankan kamu yang hanya seorang asisten berhenti berbicara. Atau kamu hubungi Bella suruh dia segera datang k
"Tidak ada dari kalian yang mau menghubungi Bella? Apa yang biasanya kalian kerjakan?" tanya Lan sambil melihat satu persatu orang-orang di hadapannya. Tidak hanya pegawai tapi anggota Keluarga Su tidak ada yang berani memandang langsung mata Lan. Mereka tetap menundukkan kepala mereka dan tetap terdiam. Gisella merasa tidak berdaya. Dia berkata, "Aku akan menelepon Direktur."Di rumah sakit, Bella sedang mengupas buah apel untuk Michael. Ponselnya berbunyi. Melihat nama Gisella ada di layar ponsel, perasaannya mulai tidak enak. Pasti ada apa-apa di kantor. Bella sudah tidak pergi bekerja selama berhari-hati. "Gisella, ada apa?" tanya Bella."Lan dari Keluarga Jiang bersama teman-temannya memblokir pintu kantor. Kami tidak bisa bekerja," kata Gisella.Mendengar nama Lan membuat Bella mengernyitkan dahi. Pria tua itu pernah menemuinya sebelumnya. Tapi sekarang, dia memblokir kantor! Bella tidak tahu alasannya tapi dia menduga hal ini ada kaitannya dengan partisipasi Michael d
"Akhirnya si kura-kura keluar dari cangkangnya," kata Ian pada Bella sambil tersenyum. "Bukannya suamiku sudah membantu kalian dengan mengikuti pertandingan?" kata Bella dengan nada tajam. Meskipun dia tidak tahu masalahnya dengan jelas, Bella mengucapkan hasil dugaannya. Saat ini, Asosiasi Go Yuncheng menjadi bahan tertawaan di seluruh China. Meskipun mereka sudah ikut pertandingan itu, tapi karena mereka kalah, reputasi mereka menjadi menurun. "Bella, jaga kelakuanmu. Kalau tidak, aku akan membuat perusahaanmu bangkrut," kata Ian dengan nada tajam."Kalau kamu sebegitu kecewanya dengan permainan suamiku, kenapa bukan kamu saja yang mengikuti pertandingan itu?" kata Bella.Rekan-rekan Ian menjadi kesal. Jika mereka punya kemampuan, tentu saja mereka tidak akan meminta Michael melakukannya? "Bella, kami ingin Michael berlutut dan meminta maaf pada kami.""Ya, lakukan hal itu. Jika tidak, kami akan terus memblokir kantor ini.""Buat apa kamu membela suamimu yang tidak bergun
Beberapa anggota Keluarga Su menasehati Bella. Bella tersenyum kecut. Kalau bukan bantuan dari Michael, perusahaan ini tentu sudah bangkrut. Hanya saja Michael tidak ingin orang lain tahu. Sedangkan orang-orang idiot ini ingin Michael berlutut dan meminta maaf demi keselamatan perusahaan. Bella tahu bahwa mereka tidak terlalu peduli terhadap perusahaan. Tapi mereka mengkhawatirkan mereka tidak akan menerima gaji. Bukan masalah bagi mereka jika Michael berlutut dan minta maaf. "Karena aku direkturnya, aku tidak akan membiarkan suamiku meminta maaf," kata Bella."Kamu ...""Bella, kamu ingin perusahaan bangkrut?""Sungguh bodoh. Ku kira kamu sudah berubah lebih bijak."Anggota keluarga Su marah pada Bella.Meskipun Amanda tidak berkata apa-apa, dia senang melihat situasi ini. Kalau perusahaan bangkrut, Bella tidak akan menjadi direktur lagi. Bahkan dia mengharapkan perusahaan bangkrut lebih cepat. "Bella, jangan keras kepala begitu. Kamu tidak akan sanggup melawan Ian, khusu
Perkatan Ian yang seperti perintah membuat orang-orang ketakutan. Ancamannya ini tidak menggoyahkan pendirian Bella. Kalau melihat dari besarnya pengaruh kedua keluarga itu, Bella tidak punya kesempatan menang. Keluarga Su hanya keluarga kelas dua. Sedangkan grup Jiang satu tingkat di bawah Keluarga Tian. Mereka adalah keluarga pebisnis di Yuncheng. Siapa yang bisa menandinginya kecualli Keluarga Tian?Di mata orang-orang, bagaimana perusahaan Keluarga Su akan bertahan menghadapi ancaman Keluarga Jiang? Mereka bahkan berpikir kalau Bella tidak akan bisa bertahan. Sungguh bodoh membela si pecundang daripada masa depan perusahaan. Anggota keluarga Su sangat marah. Karena keputusan egois Bella, perusahaan akan menghadapi masa krisis. Karena Bella adalah direkturnya, mau tak mau mereka harus menurutinya. "Ramai sekali di sini. Apa aku kehilangan sesuatu yang menarik?" kata seseorang dengan suara yang familiar. Edward muncul di tengah-tengah mereka. "Edward, apa yang kamu l
"Aku percaya, aku akan mengikutimu.""Aku saja. Perusahaan Keluarga Su tidak akan bertahan menghadapi krisis ini.""Bella tidak pantas menjadi direktur. Cepat atau lambat, perusahaan akan bangkrut. Sekarang ada kesempatan bagus dari Edward. Kita harus mengambilnya."Mendengar respon mereka, Edward tersenyum dan berkata bangga pada Bella, "Sepertinya mereka sudah bosan denganmu.""Justru aku senang mereka pindah ke tempatmu. Semoga saja mereka tidak menghisap banyak uang di tempatmu," Bella tersenyum. Dia tidak peduli dengan kelakuan mereka yang sudah tidak setia. Karena sebenarnya mereka tidak bisa apa-apa. Mereka hanya menerima gaji buta. "Bella, apa maksudmu!""Ya, memangnya kamu pantas jadi direktur? Menyelesaikan masalah ini saja kamu tidak bisa.""Kamu terlalu muda menjadi direktur. Apalagi kamu sudah menyinggung perasaan si tua Lan."Mereka mengata-ngatai Bella. Hal ini membuat Edward tersenyum."Hey, Bella, kamu memandang terlalu tinggi untuk Michael. Dia tidak bisa ap
”Direktur, maafkan saya. Tapi kami juga harus hidup.”“Hey, tidak pantas perusahaan ini membayar seorang pecundang.”“Lebih baik kamu pergi cepat. Kalau tidak, kamu akan kehilangan pekerjaan, cepat atau lambat.”Bella berdiri dan menyaksikan para karyawan yang lain satu demi satu meninggalkan mereka. Hanya Gisella yang masih berdiri setia di sampingnya. “Direktur, aku percaya padamu. Aku akan berjalan bersamamu tidak peduli apapun kondisinya,” ujar Gisella kepada Bella dengan tatapan tegas. Meskipun dia merasa masalahnya cukup rumit, Bella sudah sangat baik padanya selama ini, dan dia merasa harus tetap bersyukur dan berterima kasih. Bella tersenyum, lalu berkata, “Jangan khawatir. Aku tidak akan mengecewakanmu.”“Huuuh.” Amanda berjalan ke arah Bella dengan menghela napas panjang lalu berkata dengan wajah aneh, “Kamu benar-benar jatuh cinta padanya. Mengapa aku tidak menyadari kalau kamu punya perasaan terpendam pada sampah yang satu itu sebelumnya? Demi dia, kamu bahkan tidak
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua