"Ah, sialan, siapa pria itu? Kemampuan bela dirinya sungguh hebat.""Aku tidak menyangka, dia bisa mengalahkan kita semua.""Kalau kita melarikan diri, bisakah dia menemukan kita?"Mereka memang dihajar oleh Michael. Tapi setelah Michael meninggalkan mereka, sebuah ide terbentuk di benak mereka. Mereka bisa membalas perbuatan Michael dengan menggores mobilnya dan pergi. Michael tidak akan bisa menemukan mereka.Kalau mereka tidak mendapatkan uang, buat apa mereka menuruti permintaan Michael. Mungkin mereka bisa menahan rasa lapar, tapi soal reputasi, mereka tidak terima diperlakukan Michael seperti itu. "Ayo, kita rusakkan saja mobilnya.""Gores mobilnya.""Lihat di dalamnya, ada tidak yang bisa diambil."Mereka pun mengambil batu dan bersiap-siap merusakkan mobil Michael.Pada saat yang sama, beberapa mobil mulai berdatangan. Dari mobil-mobil itu, keluarlah orang-orang yang bertampang mengerikan. "Hei, kenapa ada mobil-mobil ini?""Lihat, bukankah itu Boris!""Ada Mark
Setelah Boris meninggalkan tempat itu, beberapa orang menjaga mobil Michael. Mereka tidak membiarkan ada orang lain menyentuh mobil itu. Seolah-olah mobil itu benda berharga. Edward berencana memberikan Michael waktu tiga hari untuk menyiapkan uang. Lagipula satu milyar adalah jumlah yang besar. Edward pikir perusahaan akan dijual dan akan ada tambahan pinjaman bank. Tapi dia tidak menyangka Michael akan mendatanginya begitu cepat. Ketika pintu terbuka, Edward melihat Michael berdiri di sana. Ekspresi Michael sungguh mengerikan. "Kamu … kenapa kamu ada di sini?" Seketika Edward ketakutan. Saat Michael melihat Bella diikat, kemarahannya semakin bertambah. Tanpa berkata apa-apa, dia mendekati Edward dan menghancurkan benda apapun yang menghalanginya. Kursi, meja, apapun bendanya, Michael hancurkan. "Berhenti, berhenti," Edward melindungi kepalanya. "Sepertinya, ajalmu semakin dekat." Michael menatap Edward dengan pandangan menusuk tajam. Edward tahu dia tidak bisa melawan M
Edward mundur sampai tersudut ke dinding. Dia tidak berani mengalihkan pandangan dari Michael. Michael sedang tidak bercanda."Jangan mendekat. Michael, pikirkan baik-baik akibatnya," ancam Edward sambil menelan ludah. Bagi Michael, membunuh Edward lebih banyak manfaatnya. Sedangkan untuk konsekuensinya, dia tidak peduli sama sekali. "Kamulah yang membunuh nenek Keluarga Su. Tapi kamu berpura-pura melimpahkan kejahatan padaku," kata Michael dengan nada tajam. Meskipun dia belum menemukan bukti bahwa Edward pelakunya, siapa lagi yang akan diuntungkan kalau bukan Edward?Setelah nenek meninggal, Edward menjadi kepala keluarga. Anggota Keluarga Su lainnya tidak melihat akal busuk Edward, tapi Michael bisa melihatnya dengan jelas. "Omong kosong. Bagaimana aku bisa membunuh nenek? Kamu dan Ruby pelakunya," ujar Edward dengan nada panik. Dia pikir kejadian itu tidak ada yang tahu. Tapi karena Michael menyebutkannya, hatinya menjadi tidak tenang. "Tidak lama setelah nenek tiada, ka
Tapi pada saat yang sama, Ray teringat dengan perkataan Victor. Jika dia menyakit Michael, Victor tidak akan ragu ikut campur. Ray tidak mempermasalahkan Michael, tapi keterlibatan Victor tidak bisa diabaikan. Pengawal Keluarga Han tidak bisa diremehkan. "Edward, kamu mau balas dendam?" Ray bertanya pada Edward.Hidup Edward sedang dipertaruhkan saat ini. Akhirnya dia bisa bernapas lagi. Saat dia bisa melihat dengan jelas, seorang pria tua berambut putih berdiri di depannya dan bertanya padanya. Meskipun Edward tidak tahu siapa dia, Edward tahu pria tua itu bukan orang biasa. Dengan satu hantaman, dia bisa menghajar Michael. Benar-benar kuat. "Ya, aku mau," kata Edward dengan suara pelan."Berlutut dan minta padaku. Dengan begitu aku akan membantumu membalaskan dendam," kata Ray. Dia berniat menolong Matthew. Tapi sebelumnya dia harus menemukan pion catur. Syaratnya, orangnya harus penurut dan tidak berkhianat. Apakah Edward memenuhi syarat itu? Edward melihat ke Michael.
Saat Victor memasuki ruangan, kemarahan Ray seketika menghilang. Dia bisa saja menghajar Michael sampai babak belur tapi tidak di depan Victor."Sepertinya kamu melupakan perjanjian kita. Apa itu berarti aku bisa campur tangan?" Victor mendekati Michael dan menolongnya berdiri. Dia menatap Ray dengan tatapan tajam. Seketika Ray menjadi ragu. Selama bertahun-tahun, ketakutannya pada Victor timbul ke permukaan. Dia menjadi tidak percaya diri di depan Victor.Mengapa Ray tidak mencegah perkawinan Florence dan Warren? Gara-gara kehadiran Victor yang membuatnya tidak bisa campur tangan di Keluarga Han. "Bukan aku yang menghajarnya," kata Ray.Victor tersenyum samar dan melihat ke Edward. Kemudian dia berkata, "Kalau Ray tidak muncul, apa kamu berani menghajar Michael?"Edward tidak tahu siapa gerangan Victor. Dia hanya merasakan aura Victor yang penuh dengan kekuatan."Pria tua, siapa kamu? Beraninya kamu campur tangan di sini?" Edward melihat Victor dengan pandangan meremehkan.
Bang!Edward berlutut dan menangis, "Tolong jangan pukul aku. Aku tidak berguna. Jangan pukul aku."Saat Ray melihat momen ini, dia tidak percaya. Bisa-bisanya Edward memohon pada Michael?"Ray, apa kamu tahu seperti apa karakter Edward?" tanya Victor.Ray terdiam. Reputasinya benar-benar dijatuhkan di depan Edward."Dia seperti Matthew. Semua orang mengira Edward bisa memimpin Keluarga Su. Tapi ternyata dia gagal," kata Victor."Dia tidak ada hubungannya denganku. Kamu tahu sendiri aku punya tujuan apa," kata Ray."Kenapa kamu tidak mengalah saja dan menikmati masa tua?" Victor menggelengkan kepalanya."Kamu yakin bakal menang dariku?""Ya!" kata Victor tanpa ragu.Pada saat yang bersamaan, Edward terhempas ke pojokan oleh Michael. Sungguh melegakan bagi Michael bisa melampiaskan kemarahannya pada Edward. Edward, yang terluka di mana-mana, tidak bisa memohon-mohon. Tubuhnya terasa sakit. Dadanya terasa sesak. Setelah Michael berhenti, dia menatap gurunya. Victor tidak be
Setelah kejadian itu, Ray ingin sekali membunuh Edward. Mau dikemanakan reputasinya setelah Victor melihat sikap pengecut Edward. Apa dia salah memilih? Sepertinya Edward tidak seperti yang dia kira untuk bisa menandingi Michael. Tapi Ray tidak punya pilihan lain. Sekarang, pion catur yang paling cocok adalah Edward.Kemarahan Edward pada Michael membuatnya ingin membalaskan dendam. Kalau Ray masih memberikan kesempatan padanya, Edward akan setia. Edward belum tahu rencana Ray untuknya dan hubungannya dengan Matthew.Masih bertahun-tahun kemudian untuk Matthew keluar dari penjara. Setelahnya pasti dia butuh beradaptasi dengan kondisi dunia luar. Ray butuh bantuan untuk Matthew beradaptasi. Sedangkan pandangan Edward pada Ray, dia tidak menyukai pria tua itu. Tapi Edward tidak berani mengatakannya. Jadi dia hanya menundukkan kepalanya. "Aku akan memberimu uang satu milyar untuk menghancurkan perusahaan Keluarga Su. Itu akan menjadi tugas pertamamu," kata Ray.Edward melihat k
Keluarga Han!Michael berasal dari Keluarga Han di Yanjing!Informasi ini membuat Edward terkejut. Jadi Michael adalah tuan muda dari Keluarga Han? Pada awalnya, Michael diperlakukan seperti orang buangan oleh Keluarga Su. Edward pun sering mengejek Michael. Siapa yang bisa mengira bahwa dia adalah putra dari Keluarga Han di Yanjing!Meskipun dia putra yang dibuang dari Keluarga Han, tetap saja dia menjadi bagian dari keluarga kaya itu. Sekarang Edward paham dengan kemunculan mas kawin yang banyak itu. Ternyata mas kawin itu ditujukan untuk Bella. Amanda sudah salah paham selama ini. Yang benar saja!"Kenapa kamu terlihat cemas?" tanya Ray dengan nada meremehkan.Edward menggelengkan kepala dan berkata, "Tidak, bukan begitu. Aku tetap akan balas dendam padanya. Buat apa takut pada orang yang sudah dibuang oleh keluarganya?"Ray tersenyum masam. Edward berpura-pura menjadi pemberani. Tapi jika keadaannya terdesak, dia akan berubah jadi pengecut. "Selama kamu patuh pada peri
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua