“Tenang dulu. Pertandingannya belum mulai. Aku masih punya kesempatan untuk membujuknya,” ujar Carlsen. “Carlsen, kenapa harus khawatir? Kalau dia memang tidak mau mendengarkan kita, coba kita cari cara bagaimana cara menghancurkannya.” “Iya, kita kan termasuk orang terpandang di Yuncheng. Kalau tidak bisa melawan menantu yang tidak berguna, pasti jadi bahan tertawaan.” Semua orang tertawa dan terlihat percaya diri. Carlsen melihat ke arah Teddy. Dia tidak tahu apa yang dipikirkan oleh orang tua itu. Di depan semua orang, dia bilang tidak peduli apa pun yang terjadi, apakah dia takut menyinggung Michael?Walaupun Perusahaan Su sudah ambruk, apa yang bisa terjadi? Jika Michael tidak ikut bertanding, ini hanya sia-sia saja. “Coba tolong aku untuk bisa bertemu dengan Michael,” Carlsen berkata kepada Teddy. Teddy menggelengkan kepalanya dan berkata, “Jangan berpikir seperti itu Pak Tua. Tidak ada yang bisa merubah keputusannya. Coba kalau kamu pikir lagi, kamu mendaftarkannya
Perusahaan Su.Di ruangan direktur, Bella sedang berjuang dengan kerja sama yang sedang berjalan. Untuk merombak perusahaan, perlu untuk menjalin kerja sama baru, dan ini tidak mudah untuk Bella. Dulu nenek memutuskan semua kerja sama hanya untuk fokus bekerja di Projek Chengxi. Sekarang Bella harus menghubungi mereka kembali. Mudah untuk kehilangan kerja sama, tapi tidak mudah untuk memulainya kembali. Saat ini, asisten Bella berjalan masuk ke dalam kantornya, dia terlihat resah lalu berkata, “Bu Direktur, ada masalah.” “Kenapa kamu terlihat resah sekali?” Bella bertanya. “Beberapa bos besar perusahaan rekanan mau bertemu denganmu. Sepertinya yang hadir tidak menampakkan wajah ramah,” ujar asistennya. Bos besar perusahaan rekanan? Bella sedikit bingung dengan ucapan asistennya. Orang-orang ini mestinya sudah menikmati waktu pensiun mereka, dan sudah tidak mengurusi perusahaan. Mengapa mereka tiba-tiba datang menemuinya?Baru saja Bella hendak bertanya siapa mereka itu, t
Bagaimana pun, jika Michael sudah menyinggung orang-orang ini, bahkan jika mereka bermasalah dengan Keluarga Su, Bella tidak akan tinggal diam. Michael tidak akan membiarkan seorang pun menyinggung dirinya, bagaimana mungkin dia bisa diam saja kalau kejadian yang sama terjadi dengan Michael? Setelah pulang dari kantor, Bella melepas sepatu hak tingginya. Ini adalah waktu paling nyaman dalam satu hari. Hanya ketika dia sudah berganti baju dengan baju rumah, dia merasa sangat tenang. Ketika sedang berbaring di sofa, Michael menghampirinya, dia memegang bahu Bella lalu berkata, “Kamu terlihat lelah, ambil cuti saja walaupun cuma sebentar.” Bella menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Tunggu sampai perusahaan bisa keluar dari krisis. Baru kita bisa bikin baju pengantin lagi dan pergi berbulan madu.” Bella sudah mengutarakan rencana ini dari dulu, tapi terlalu banyak urusan, jadi belum sempat direalisasikan. Michael berpikir Bella sudah lupa, tapi ternyata dia masih ingat. “Ngom
Ucapan Bella barusan membuat jantung Michael berdetak lebih cepat. Kalau begini caranya siapa pun yang muncul di depannya, pasti akan diterjang dengan gagah berani. “Ok, sepakat. Kamu tidak boleh menarik ucapanmu lagi,” ujar Michael. Melihat Michael begitu yakin, Bella tiba-tiba merasa bersalah. Apakah dia memberikan harapan terlalu tinggi kepada Michael? Apakah dia benar-benar jago bermain Go? Michael sangat mahir bermain piano, sekarang dia juga jago bermain Go. Manusia macam apa dia sebenarnya?“Berharap saja semoga kamu menang,” ujar Bella lalu segera kembali ke kamarnya. Bagi Michael sebenarnya mudah saja, jadi dia sangat berharap dalam hatinya. Semakin cepat teman Bella muncul, semakin cepat Michael bisa merasakan bibir Bella lagi. Keesokan harinya, Michael pergi ke Asosiasi Go dan semua anggotanya hadir di sana, karena setelah mereka pergi menemui Bella kemarin, mereka pagi ini berkumpul untuk menunggu jawaban dari Michael. Dan mereka percaya dengan ancaman mereka,
Walaupun Peter adalah murid Nigel dan salah satu Bintang baru di dunia Go, dia tidak ada apa-apanya di mata Michael. Setelah Michael pergi, para anggota lain masih terus membanggakan diri mereka sendiri. Carlsen tidak mendengarkan mereka semua. Dia kembali ke kantor lalu segera menelepon Teddy. Ini terjadi sangat tiba-tiba, jadi Teddy mau bertanya ulang pada Teddy. Mungkin dia sudah salah menilai Michael. “Apakah dia setuju?” Setelah Teddy menerima telepon, Michael berubah pikiran. “Iya, ini sebabnya aku bertanya padamu, apa yang sebenarnya terjadi? Apakah mungkin dia tidak seperti yang kamu sangka sebelumnya?” ujar Carlsen penasaran. Tebakan Teddy pasti tidak salah. Chaterine dan Florence sudah benar-benar muncul di vila Gunung Yunding. “Tidak, aku benar-benar yakin,” ujar Teddy. “Aneh, mereka mengancam Bella. Kalau benar-benar Michael berkuasa, dia pasti tidak mau disuruh seenaknya,” kata Carlsen. Mendengar nama Bella, Teddy langsung tertawa. “Kenapa kamu tertawa?”
Tiga hari kemudian, Spence membawa kabar baik. Dia berhasil menghubungi orang-orang di Penjara Bumi. Mereka akan mengirim utusan ke China secepatnya. Informasi ini sangat penting bagi Michael. Akhirnya dia bisa mengetahui keberadaan kakeknya, Warren.Jika Warren masih hidup di Penjara Bumi, tidak peduli seperti apa kondisinya, Michael akan tetap akan berusaha untuk menemuinya. Klub Malam Kota Ajaib. Dalam kantor Mark, hanya ada Spence dan Mark. Boris tidak ikut serta. "Michael, kita harus mengirim temanmu itu ke tempat yang sudah disepakati. Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, mereka akan segera meninggalkan tempat itu," ujar Spence.Michael berpikir dia bisa langsung bertemu utusan Penjara Bumi. Ternyata tidak, dan mereka bersikap sangat hati-hati.Spence mengeluarkan dua botol berisi minuman. "Apa ini?" tanya Michael."Ini minuman yang bisa bikin orang tidur," kata Spence.Walaupun Spence tidak mengatakannya secara langsung, Michael paham maksudnya. Sepertinya
Michael menepuk pundak Julius sambil berkata, "Aku harap kita bisa bertemu lagi."Setelah menyaksikan kepergian Michael, Julius berkata, "Kesempatan itu kecil. Kamu ahlinya sedangkan aku hanyalah alat."Setelah pertemuan ini, Julius akan menghadapi situasi yang belum pernah di temui. Saat Michael tiba di rumah, mood-nya lebih baik. Bella kedatangan tamu! Itu artinya Michael bisa merasakan lipstick Bella hari ini. "Ini temanku, Evie, dia seorang pemain Go. Dia sudah memenangkan banyak pertandingan." Saat Bella memperkenalkan Evie, dia kelihatan bangga.Evie mengenakan t-shirt, celana jeans dan kacamata hitam. Dia terlihat pendiam. Sepertinya dia perempuan jujur. Mungkin bahkan dia tidak pernah datang ke klub malam. Tapi selama hidup bersama Bella, Michael belum pernah bertemu Evie. Apa dia teman barunya? "Hallo, namaku Michael," kata Michael memperkenalkan dirinya.Evie menggeser kacamatanya, "Aku banyak mendengar kabarmu dari Bella. Tapi aku tinggal di luar negeri selama in
Mendengar pertanyaan Michelle, Michael tersenyum, "Memangnya kenapa?"Michelle menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku malah takut kamu akan kalah. Pasti malu, tuh."Michael melihat Evie. Sepertinya dia sangat jago di mata Michelle dan Bella. Kalau tidak, Michelle tidak bicara dengan percaya diri seperti itu. Setelah makan malam, Michelle mengambil inisiatif untuk bermain Go. Kemudian dia memijat Evie agar bisa rileks sebelum bermain. "Evian, jangan tegang. Biarkan Michael tahu kemampuanmu," ujar Michelle.Evie melihat Michael dengan malu, "Aku tidak sejago yang mereka bilang. Jangan percaya perkataan mereka."Mendengarnya membuat Michelle kesal, "Evie, bagaimana kamu bisa bilang seperti itu? Kamu pemain nomor satu di kampus. Bahkan Nigel pun mengakui kemampuanmu."Mendengarnya membuat Michael terkejut. Bukannya Nigel itu punya sifat sombong? Kalau Nigel memang berkata seperti itu, berarti kemampuan Evie memang hebat.Tapi bagi Michael ini adalah kesempatan bagus untuk membuktik
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua