Michael, Caden dan Peach sudah berkumpul di depan rumah untuk mengucapkan selamat tinggal pada Donny. Michael cukup terkejut Donny dengan sangat santai melepas mereka bertiga dan bahkan membekali mereka uang. Namun Michael mengernyit begitu mereka bertiga sampai di gerbang keluar. Para penjaga gerbang berdiri tegak sambil tersenyum kecut menatap mereka bertiga. Jelas sekali mereka bertiga akan segera menghadapi masalah. Caden memperhatikan situasi di sekitarnya. Dia pun segera mencari Donny untuk melaporkan ada yang salah di gerbang keluar. Tidak lama kemudian, Donny ke luar lalu menatap Michael. Dia memberi arahan pada Zaky, sang penjaga gerbang, “Mereka bertiga adalah tamu kehormatan keluarga kami selama masih berada di dalam lingkungan rumah Keluarga Wang. Jangan salahkan aku kalau aku bertindak kasar kalau kamu berani mengacau.”Michael tersenyum pahit, “Sebaliknya, jika kami sudah meninggalkan rumah ini maka tidak ada hubungannya lagi dengan tuan Wang, benar?” Donny te
Hari sudah masuk tengah malam. Para pelayan yang menjaga pintu pikir Michael dan Sissy sedang menikmati malam pertamanya. Mereka pun melonggarkan penjagaan. Para penjaga pun tertidur karena sudah larut malam. Sissy dengan terampil membawa Michael ke luar melalui lubang gelap di dekat tempat tidurnya. Michael tahu Sissy sudah biasa dikurung di kamarnya dan melarikan diri diam-diam. Michael membangunkan Caden dan Peach di kamarnya masing-masing. Mereka berempat diam-diam masuk ke ruang rahasia Keluarga Wang dalam kegelapan. Di Dunia Bafang, hampir semua keluarga terpandang mempunyai ruang laboratorium kimia masing-masing untuk membuat pil untuk meningkatkan kekuatan. Begitu pun dengan Keluarga Wang. Laboratorium kimia Keluarga Wang sangat luas. Gudangnya dipenuhi dengan berbagai macam bahan obat. Laboratorium kimia Keluarga Wang dilengkapi sebuah perapian hitam di tengahnya. Perapiannya diberi jendela kaca di sekelilingnya hingga semua orang bisa melihat cahaya merah keluar
"Ini ...” Caden menatap Michael dengan tatapan kaget lalu pandangannya beralih pada Sissy yang terlihat sangat bangga. “Jangan khawatir, kamu tidak akan mati. Pil-pil yang kamu telan tadi hanya mengandung racun yang mengakibatkan gatal-gatal. Efeknya akan menghilang dalam tiga jam. Aku sudah sering melihat orang-orang yang terkena efek pil itu. Ayam sekarat, seperti katamu, kita tidak akan pernah bertemu lagi.” Sissy melompat bahagia dan lari ke arah berlawanan setelah puas melihat Michael menderita. Sissy berencana melarikan diri dan berjalan-jalan setelah mempermainkan Michael. "Ah, ah!!" Michael tiba-tiba berdiri sambil berteriak pilu dan menggila. Lalu dia melompat ke sungai di dekatnya. Sissy melihat ke belakang begitu mendengar suara deburan air. Seluruh air di sungai tiba-tiba meletup-letup dan asap mengepul perlahan. Air sungai mendidih! Sissy tercengang. Dia mematung di tempat. Mengapa ini bisa terjadi? "Nona Sissy, apa yang kamu berikan pada Michael?”
"Tidak ... kamu begitu, bahkan ... kamu mencuri pil racun ganda naga dan phoenix?” ucap Donny linglung. Pil racun ganda naga dan phoenix adalah racun paling beracun di dunia. Donny heran mengapa mereka masih mencurinya padahal sudah mengambil pil emas lima elemen? Donny berteriak di ruang rahasia, “Kamu ... kamu pasti mati. Kamu tidak akan lolos walaupun hanya mencuri satu sen dariku!” Di waktu yang sama di pegunungan sebelah timur Kota Tianhu. Michael seperti orang gila berteriak dan melompat-lompat dengan liar di sepanjang sungai. Sepanjang mata memandang, seluruh permukaan sungai mendidih. Semua makhluk hidup yang ada di sungai mati mengenaskan hingga mengeluarkan bau tidak sedap. Bunga dan pepohonan di kedua sisi bantaran sungai terbakar hingga menjadi abu. Caden dan Sissy terpaku melihat peristiwa mengerikan di hadapannya. Mereka membisu cukup lama saking ketakutannya. Sissy merasa sangat bersalah. Air mata terus mengalir dari kedua matanya tanpa bisa berbuat apa-a
Keempat orang yang sedang mencari tempat persembunyian akhirnya menemukan sebuah gua. Mereka memutuskan menjadikan gua tersebut sebagai tempat bersembunyi untuk sementara setelah berjalan jauh masuk ke dalam hutan. Caden kembali menyusuri jalan yang telah dilaluinya untuk menutup jejak agar tidak ditemukan Keluarga Wang.Michael segera duduk untuk meditasi setelah Sissy menurunkannya. Organ tubuh bagian dalam Michael terkoyak parah. Sakit yang dirasakannya begitu luar biasa hingga membuatnya tidak nyaman seperti ribuan kucing lapar yang terperangkap lama tanpa makanan. Pada saat yang bersamaan, Michael juga merasakan sebuah kekuatan sangat panas menjalar di dalam tubuhnya.Kekuatan panas dan kering mengamuk di dalam tubuh Michael seperti sapi yang berlari pontang panting hingga hampir mengguncangkan tubuh lemah Michael. Michael percaya dia tidak akan mungkin bisa menahan serangan racun seandainya hati Keluarga Naga tidak ada dalam tubuhnya. Michael akan mati tanpa hati Keluarga N
Michael menuju sisi lembah begitu mendengar apa yang dikatakan Caden. Tiba-tiba sebuah pemandangan cerah terhampar di hadapannya. Lembahnya begitu luas dengan permukaan naik turun. Burung-burung bernyanyi dan bunga-bunga mekar mewangi. Di dasar lembar terdapat sebuah desa kuno. "Itu Desa Pangu, Michael. Desa Pangu,” ucap Caden sambil menunjuk desa di dasar lembah. Desa Pangu? Akhirnya ... akhirnya sampai di Desa Pangu?Michael menuruni lembah dengan penuh semangat. Peach menjadi orang terakhir yang sampai di sisi lembah. Entah mengapa tapi dia merasa begitu familiar begitu sampai di gerbang Pangu walaupun dia tidak bisa mengingat apa pun.Peach ragu sesaat sebelum akhirnya berani melangkahkan kaki memasuki gerbang. Isi hatinya berkecamuk. Sebuah gambar tiba-tiba terlintas di pikirannya ketika dia melihat desa di dasar lembah. Seorang gadis kecil memunguti buah persik yang berjatuhan dari pohon sambil tertawa bahagia. Sissy menepuk bahu Peach mengaburkan lamunan Peach,
Si pelayan tersenyum malu-malu. Michael memandang Caden. Caden merasa menemukan secercah harapan pada diri si pelayan. Sissy tiba-tiba menggebrak meja, “Mana makananku? Hidangkan sekarang!”Si pelayan tersenyum dan mengulurkan makanan ke hadapan Sissy. Sissy langsung menyambar makanan di hadapannya. Si pelayan menatap Michael dan berkata, “Silahkan kalau ada yang ditanyakan, Tuan.” Michael menunjuk Peach yang duduk di sebelahnya, “Aku ingin bertanya padamu, apakah kamu mengenalnya?” Si pelayan mengikuti arah yang ditunjuk Michael lalu menatap Peach cukup lama. Dia tersenyum, “Gadis ini cantik sekali tapi aku tidak mengenalnya.” Hati Michael kecewa sekali, “Yakin tidak mengenalnya? Gadis ini pasti berasal dari desamu. Kamu benar-benar tidak mengenalnya?” Si pelayan kembali menatap Peach lalu menggelengkan kepala, “Tuan, aku benar-benar tidak mengenal dia. Tidak ada yang seperti dia di Desa Wuyou.” Jawaban si pelayan membuat Michael mengernyit. Apa mungkin Peach bukan
Bel pintu kamar Michael berbunyi pelan dan Michael membuka pintu. Sissy masuk dengan murung sambil membawa semangkuk bubur di tangannya. Sissy tahu Michael masih belum benar-benar pulih. Dia pun meminta pelayan penginapan membuatkan bubur secara khusus untuk membantu penyembuhan Michael. Michael menatap Sissy yang terlihat sedikit berbeda dari sejak terakhir dia melihatnya. Michael bertanya, “Ada masalah apa? Bukankah tadi kamu pergi belanja dengan Peach? Mengapa kamu pulang lebih cepat?” Sissy cemberut mendapat pertanyaan bertubi-tubi dari Michael. Dia duduk di kursi dengan lunglai lalu menaruh bubur yang dipegangnya di meja, “Jangan tanya masalah itu. Aku marah sekali.” Peach mengikuti Sissy dari belakang. Dia mengambil bubur yang diletakkan Sissy di meja lalu memberikannya pada Michael. Dia menjelaskan sambil tersenyum, “Kak Sissy ingin pergi belanja tapi entah mengapa tidak ada seorang pun yang berjualan di sepanjang jalan.” Michael tersenyum. Angin dingin masuk ke k
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua