"Hm ..."Vye bingung melihat apa yang terjadi di depan matanya. Kenapa tanda kapak di diri Peach dan Michael bersinar? Hubungan apa yang dimiliki mereka berdua?!"Guru, satu hal lagi. Mihael memiliki kekuatan Kapak Pangu di tubuhnya!""Apa?!"Vye terkejut. Kapak Pangu? Raja dari segala peralatan perang?!"Bagaimana mungkin? Kapak Pangu adalah peralatan perang yang pertama kali diciptakan. Apalagi dewa perang Pangu yang menggunakannya sepanjang hayat. Bahkan dewa sejati membencinya. Bagaimana mungkin kekuatan itu bisa ada pada Michael?" Vye menggelengkan kepalanya. Naga Unicorn tersenyum masam, "Aku sendiri juga tidak mengerti tapi kenyataannya seperti itu, kekuatan Kapak Pangu mengakui Michael sebagai tuannya. Ironisnya, Michael sendiri belum bisa menggunakan kekuatan itu."Vye termenung kemudian mengangguk, "Pantas saja. Ketika aku mengajarkan jurus pada Michael, aku merasakan ada kekuatan asing dari tubuhnya. Kekuatan itu cukup kuat. Ternyata itu kekuatan Kapak Pangu."Tib
Naga Unicorn berteriak yang membuat situasi menjadi tegang. Vye hendak mengorbankan dirinya. Vye tersenyum dingin, "Kenapa kamu terkejut begitu? Seorang guru hendak menyelamatkan muridnya. Surga dan bumi sudah berubah. Aku memiliki murid bernama Michael. Sudah tidak ada lagi penyesalan dalam hidupku. Beritahu Michael untuk menyalakan dupa untukku setiap tahun baru dan festival. Kalau tidak, aku akan datang untuk menghantuinya!"Sambil berteriak Vye mengeluarkan tubuh emasnya dalam pusaran energi. Dengan energinya yang terakhir, tubuh emas Vye bergabung dengan pusaran energi.Boom!!Seketika tanda Kapak Pangu di dahi Michael dan di tubuh Peach bersinar terang. Cahaya putih mengelilingi Michael dan Peach. Peach menutup matanya. Dia melihat bayangan dalam pikirannya. Michael yang menyelamatkannya di dapur. Peach yang dijual sebagai budak dan diusir dari desa. Seketika gambar bayangan itu berhenti. Kemudian, kelinci sakti berkata, "Meskipun Vye sudah menyerahkan tubuh emasnya, tap
Di luar kawasan Perguruan Harapan, terlihat gunung-gunung yang membentang tinggi. Musim gugur mewarnai vegetasi pegunungan. Di pondoknya, Caden sedang merasa sedih. Dia menatap papan kayu yang dia buatkan untuk Michael. Kemudian, timbul seberkas cahaya dari bawah pintu masuk pondok. Caden pun menyembunyikan papan kayu itu. Dia pikir Marcus datang lagi ke pondoknya tapi bukankah sekarang bukan waktunya dia datang?Sosok tamu itu tiba di depan pintu pondok. Caden terkejut. "Michael? Kamu belum mati?"Michael terlihat pucat dan lemah tapi dia menggendong tubuh Vye. Ketika Vye mati, setengah dari tulangnya berwarna putih. Kulitnya mengkerut. Michael tersenyum masam, "Aku belum mati karena dia. Dia menukarkan nyawanya untukku."Caden terpana melihat siapa yang digendong oleh Michael, "Dia …. ""Dia adalah Vye, guru tempat aku belajar di perguruan."Wajah Caden langsung tegang. Dia menatap sekali lagi ke arah Vye kemudian dia menggelengkan kepala. Caden menyentuh lembut tubuh Vye.
"Jika kamu benar-benar menyesal, dia adalah kesempatanmu untuk berbuat baik. Namun, jika tidak, dia juga yang akan menjadi bukti penyesalanmu," ujar Michael. Caden terdiam. Dia menutup mata dan berkata, "Terima kasih. Aku akan menerima dosaku."Peach mengambil pedang dari Michael tapi dia tidak bisa melakukannya. Michael sendiri bisa melihat betapa dalamnya penyesalan Caden. Michael berkata, "Jangan cemas. Dia tidak membunuhmu sekarang. Dia sendiri tidak ingat dengan tragedi itu."Mungkin keluarganya Peach tidak ingin Peach mengingat kenangan buruk. Jadi mereka menghapus ingatannya dan menjadikan Peach sebagai orang biasa. Ketika Michael berada pusaran energi bersama dengan Peach, dia bisa merasakan kehadiran Peach melalui ikatan Kapak Pangu. Michael juga bisa melihat kilasan memori Peach. "Ingatannya dihapus?" tanya Caden. "Ya, aku berencana membawa kembali ingatannya karena aku butuh informasi darinya," jawab Michael. "Apa? Michael, kamu tidak tertarik dengan rahasia Pang
"Peach, ikut aku!" Caden tahu gelagat si penjaga. Cepat-cepat dia melindungi Peach. Si penjaga tidak menghiraukan Caden dan berkata, "Hei Pak Tua, jangan menggangguku!"Sebelum Caden bereaksi, si penjaga memukul Caden. Caden tercengang yang membuat para penjaga tertawa. "Guru Ketujuh Perguruan Harapan? Bah! Kalau kamu guru, maka aku adalah harimau. Aku sedang mengamati murid perempuanmu. Kalau kamu berbuat macam-macam akan kupatahkan hidungmu."Si pengawal, Zack tesenyum dan melemparkan koin Caden ke tanah. Sebelum mereka pergi ke Dunia Bafang, Naga Unicorn meminta Michael pergi ke Perguruan Harapan dengan harapan begitu sampai di perguruan, Michael bisa menemukan keluarga Pangu. Selain itu di Dunia Bafang, jika kamu mau pergi ke mana-mana, kamu harus membawa koin. Koin ini sama fungsinya seperti kartu identitas di bumi. Koin ini berisikan informasi tentang dirimu. Semakin terkenal keluargamu, bahan koin itu semakin mahal. Begitu juga sebaliknya, semakin tidak terkenal keluar
Yang lebih aneh lagi, pria tua masih bermain catur sendirian untuk kedua sisi. Dia begitu asyik memainkan bidak putih dan hitam secara bergantian. Michael sudah sering melihat pemain catur yang bermain dengan sangat hebat tapi dia belum pernah melihat permainan seperti ini. Bidak catur hitam yang sedang dimainkan si pria tua tinggal satu. Orang yang sudah terbiasa bermain catur pasti tahu seberapa hebat pun si pria itu bermain, bidak hitam tidak akan menang. Bidak putih sudah dipastikan pemenangnya. Apa perlu permainan in diteruskan? "Aku senang sekali kedatangan teman yang datang dari jauh. Nak, sambutlah tamunya. Untuk anak muda yang satu ini, kamu bisa menemaniku bermain catur?” tanya si pria tua sambil tersenyum. Tuan Wang dan Caden tercengang mendengarnya, terutama tuan Wang. Dia tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Tiga puluh tahun lalu, ayah tuan Wang tiba-tiba menghilang secara misterius selama lebih dari satu bulan. Setelah dia kembali, dia bermain catur
Caden menjawab malu-malu sambil mengangguk, “Aku orangnya.” Sissy tersenyum dingin, “Mengapa dia ada di sini? Apa Perguruan Harapan mengusirnya sampai dia harus datang ke rumah kita untuk meminta makan dan minum?” Sissy melirik Michael setelah Sissy mempermalukan Caden, “Ini yang lebih lucu lagi. Orang ini sakit parah. Apakah dia akan mati saat kita menyentuhnya?” Sissy kemudian bergumam, “Lebih baik orang seperti dia mati saja. Hidupnya hanya akan menghabiskan makanan.” Peach ingin sekali menenangkan Michael tapi dia melihat sudah cukup tenang menyikapi ucapan Sissy. Michael hanya tersenyum tanpa membalasnya. Semua orang sudah kembali duduk di kursinya masing-masing. Peach tahu kondisi Michael yang lemah. Dia pun memilihkan beberapa makanan ringan dan menaruhnya di dalam mangkuk. Sissy tertawa menghina setelah Peach menaruh mangkuk berisi makanan di hadapan Michael."Kamu meminta orang lain untuk membawakan makanan untukmu. Apa tanganmu dipakai untuk memberi makan babi
Sissy yang begitu marah berubah menjadi malu saat melihat Michael telanjang. Dia berpura-pura tenang sambil menggertak, “Hmm, aku tidak menyangka, kamu ternyata bukan hanya seorang bocah sakit tapi juga tukang pamer!” Michael tidak bisa berkata-kata. Dia melepas seluruh pakaiannya karena Naga Unicorn mengatakan hati Keluarga Naga ada di dalam tubuhnya. Hati Keluarga Naga menyerap energi dengan begitu cepat di Dunia Bafang sementara saat ini tubuh Michael sedang dalam kondisi yang sangat lemah. Penyerapan energi yang terlalu cepat dapat membuat tubuhnya kewalahan. Michael pun membuka seluruh pakaiannya agar latihannya lebih maksimal. "Nona Wang, ini kamarku. Bukankah hal yang normal kalau aku membuka pakaianku untuk beristirahat?” Michael menjelaskan tanpa daya sambil mengenakan kembali pakaiannya. "Hei, ini rumahku. Aku bisa pergi ke mana pun yang aku mau di rumah ini. Kamu harus tahu itu. Jelas sekali kamu exhibitionist! Kamu ingin menyalahkanku?” teriak Sissy dengan marah.
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua