"Keluarga naga? Raja monster?" ejek suara dari dalam gua. Suara itu seperti menghipnotis. "Kenapa? Apa kepintaran keluarga naga sudah berkurang?" ejek suara itu lagi. Naga Unicorn menjadi marah dan berkata, "Siapa itu? Tunjukkan dirimu.""Buat apa menampakkan diri untuk berbicara dengan makhluk rendahan? Aku Raja Monster, tidak sudi melakukannya," tiba-tiba, asap keunguan muncul dan menyerang Naga Unicorn. Naga Unicorn hendak melawan, tapi dia menjadi sulit bernapas. "Raja Monster, jangan marah.""Ya, dia adalah pimpinan kami yang baru. Tolong, maafkan dia demi kami berempat, pelayan setia Raja.""Keluarga naga akhirnya punya pimpinan. Kami mohon, ampuni dia," pinta salah satu dari keempat naga. Dia berlutut dan memohon ampun. "Memangnya kalian siapa?" tanya suara itu dengan nada dingin. Keempat naga itu segera dikelilingi asap ungu. Mereka menjadi sulit bernapas. Meskipun begitu, keempat naga itu tetap memohon. Naga Unicorn yang melihat kejadian ini lalu emosi. "Apa ka
Suhu kembali normal. Cahaya keunguan juga hilang. Gua itu kembali normal. Michael menatap gua itu sambil tersenyum. Sementara itu Naga Unicorn juga tersenyum. Keempat naga itu celingukan. Apa yang terjadi?"Kalian ... dasar cacing, bisa-bisanya kalian mengalahkan jurus andalanku? Ini ... ini mustahil," ujar Raja Monster dengan takut. Jurus Gua Sakti adalah jurusnya yang paling sakti. Meskipun pendahulunya tidak bisa menggunakan jurus itu karena ada ikatan dengan Perguruan Harapan, kekuatan jiwanya masih ada. Karena itu, meskipun dia bereinkarnasi dan terlahir dengan tubuh barunya masih lemah, dia bisa mengandalkan jiwanya untuk meluncurkan jurus itu. Di sini, dia adalah penguasa. Namun, Michael bisa mengalahkan jurus andalannya itu. Raja Monster adalah master dari Jurus Gua Sakti. Di dimensi ini, dia bisa menghancurkan siapapun. Jika lawannya tidak cukup kuat, maka orang itu akan mati. Itulah Raja Monster!"Mustahil, mustahil, bahkan kamu …."Raja Monster tidak pernah mem
Keempat naga itu mencoba memindahkan gerbang batu. Mereka berteriak lantang. Setelah usaha ketiga kalinya, gerbang batu itu terbuka. Kerikil-kerikil kecil berjatuhan dari atas. Ternyata, keempat naga itu bisa membuka gerbang batu. Michael tersenyum. Benar-benar hebat. Untung saja ada bantuan mereka! Setelah gerbang batu itu terbuka, memancar cahaya kemerahan. Di tengah-tengah ruang rahasia itu ada kolam darah besar. Kolamnya mendidih menimbulkan gumpalan-gumpalan gas. Keempat naga itu mengajak Michael masuk ke dalam.Kemudian, salah satu dari naga itu berkata, "Kelinci kecil, kakek guru datang. Cepat, keluar kamu dari liangmu."Michael terdiam. Untung saja, empat naga itu menjadi teman. Mereka tahu seluk beluk isi gua itu. Sesosok bayangan muncul dengan ekspresi marah. Michael tercengang. Kemudian dia tertawa. Keempat naga itu ikut tertawa. Raja Monster itu berkata dengan nada kesal, "Apanya yang lucu?"Michael tidak mengira ternyata yang disebut Raja Monster itu adalah
Michael menjadi tertarik setelah mendengar ucapan Kelinci Sakti. Empat naga lalu terpana.. Informasi apa itu? "Guru, apa kamu pernah mendengar sifat naga?"Seketika Michael paham. Dulu ada legenda yang mengatakan seekor naga melahirkan sembilan putra. Pantas saja ketika Pam dan Michael datang ke gua ini, keempat naga itu tampak seperti penjahat. Mereka adalah naga, sudah dari sananya seperti itu. Michael mengangguk. Kemudian Kelinci Sakti melanjutkan, "Tambahan lagi, ada satu karakter naga yaitu terkadang mereka haus dengan kekayaan. Begitu mereka melihat benda berharga, mereka pasti tergoda. Alasan kenapa keempat pengkhianat ini datang ke gua ini adalah karena ada harta berharga di gua ini."Mata keempat naga itu melebar. "Kakek Guru … jangan dengarkan dia. Dia hanya ingin balas dendam. Coba lihat, memangnya ada benda apa yang berharga di gua ini?""Benar, Kakek Guru. Ucapan ketua tidak salah lagi."Keempat naga itu mengangguk. Michael tersenyum, "Benar atau tidak, ada Naga
Ada berbagai macam barang berharga yang membuat mata orang biasa jadi pusing. Ini banyak sekali. Kalau bukan karena menjaga reputasinya, Michael mungkin akan berteriak, “Aku kaya raya!”"Guru, lihat pedang ini. Ini pedang es. Terbuat dari pecahan es yang ada di puncak gunung selama ribuan tahun. Pedang ini sangan tajam. Semua bisa dipotong dengan pedang ini.""Kemudian, ada baju perang dari kulit landak. Dengan menggunakan baju perang ini, tubuhmu tetap merasa hangat.""Ini botol sakti. Terbuat dari bahan khusus dan ditempa oleh ahli senjata Dunia Bafang. Botol ini bisa menghisap api. Kalau kamu dikepung oleh api, bisa menggunakan botol ini.""Dan ini, sepatu boot yang bikin pemakainya tidak kelihatan ...."Sang Raja Monster mengambil barang berharga itu satu per satu. Dia tercenung. Sialan. Kebanyakan yang dia temui adalah peralatan sakti. "Rupanya, kalian, keempat naga, diam-diam mengumpulkan benda berharga sebanyak ini di belakangku ya?" Padahal dia baru saja lahir kembali,
"Guru Keempat, jangan sedih, Pam … dia pasti …" ujar Marcus sambil menghela napas berat. "Ini ... ini semua gara-gara Michael. Gara-gara dia, Pam jadi pergi ke hutan. Kalau saja dia tidak pergi, pasti tidak akan terjadi seperti ini,” Marcus lalu menyalahkan Michael. Nadine mengangkat kepalanya. Sorot matanya penuh dengan kemarahan. Michael. Kalau bukan karena budak itu, tidak mungkin Pam masuk ke hutan? Sekarang dia tidak akan mati!Namun, Nadine menggelengkan kepala, "Tidak, ini semua sudah takdir Pam.""Guru Keempat, jangan cemas. Meskipun Michael mati, tapi Caden yang mengundangnya ke Perguruan Harapan. Aku akan membuat perhitungan dengannya," lanjut Marcus. "Ya, Michael si budak yang melakukan kesalahan. Sedangkan Caden yang mengangkatnya sebagai murid. Sebagai gurunya, dia harus bertanggung jawab atas kesalahan muridnya. Ayo, kita buat perhitungan dengan Caden."Semua murid menyuarakan pendapat mereka yang sama. Kematian Pam adalah gara-gara Michael, dan Caden yang membaw
"Raja Monster! Tapi ...." Si Monyet Batu bingung. "Menurutmu, siapa yang berhasil mengalahkan jurus Gua Sakti andalanku? Keempat naga itu tidak bisa," lanjut Kelinci Sakti. Wajah Monyet Batu berubah, "Jadi ledakan tadi …."Ternyata ledakan itu akibat dari perlawanan jurus Gua Sakti! Pantas saja para monster panik tapi mereka pikir tidak terjadi apa-apa. Dengan dikalahkannya jurus andalan Gua Sakti, berarti status Raja Monster juga berhasil dikalahkan. Monyet Batu merasa lemas. Meskipun itu benar tapi tetap saja dia tidak terima. Tidak mungkin manusia itu bisa menang. Apalagi sampai bisa mengalahkan keempat naga? Monyet Batu benar-benar tidak mengerti. Keempat naga berhasil ditundukkan oleh Naga Unicorn. Sementara itu jurus andalan Raja Monster berhasil ditaklukkan oleh Michael!Jika Monyet Batu tidak setuju, bisa apa dia di depan perintah Raja Monster?Dia mulai berlutut tapi sorot matanya menunjukan rasa penyangkalan, "Hidup Raja Monster."Sebenarnya Monyet Batu sudah be
Pam tersenyum. Bibir cantiknya terlihat pucat dan kering. Dia tahu hidupnya akan segera berakhir. Michael berhenti. Di depannya, ada sebuah dinding transparan. Michael menaruh Pam dengan lembut dan mencoba menerobos dinding pelindung itu. Namun, ketika dia menyentuh dinding itu, dia terpental dengan keras. Michael tidak peduli. Dia terus mencoba untuk mendobrak dinding pelindung itu lagi dan lagi. "Bang!"Sekali lagi Michael mencoba. Sekali lagi Michael terlempar. Dia menabrak pohon dan mencoba mengatur napasnya. Darah mengalir keluar dan Michael pun muntah darah. "Michael, kamu ... kamu baik-baik saja?" tanya Pam setelah melihat upaya keras Michael. Namun, karena efek dia berbicara, tubuhnya merasa sakit dan giliran Pam yang muntah darah. "Astaga, apakah kamu baik-baik saja?" tanya Michael sambil cepat-cepat menghampiri Pam. Pam menggelengkan kepala dan tersenyum, "Dinding pelindung itu adalah pintu masuk dari Perguruan Harapan. Kita tidak akan bisa keluar dari sini.""T
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua