Tidak lama setelah Raven pergi, Bella pulang. Untung saja, Raven dan Bella tidak saling bertemu. Michael tidak perlu menjelaskan siapa Raven pada Bella.Setelah tinggal di Vila Lereng Gunung selama setengah bulan, Bella sudah menganggap vila itu sebagai rumahnya. Saat Bella tiba di vila, dia terjatuh di sofa ruang tamu. Dia tidak mempedulikan nama baiknya di depan Michael.Hal ini membuat Michael senang karena semakin Bella tidak peduli, semakin dia menganggap Michael sebagai orang dekatnya. Sebetulnya, dalam hati Bella, dia sudah menganggap Michael sebagai suaminya. Meskipun mereka belum menikah, itu tidak menghalangi imajinasi Bella. "Aku baru selesai membaca. Apa kamu merasa lelah?" tanya Michael pada Bella sambil tersenyum. Bella menatap Michael dengan kesal, "Belajar itu sungguh melelahkan. Menurutmu jika aku terus belajar di sekolah, apa itu akan membuat diriku sekuat dirimu?"Michael tersenyum. Dia tidak perlu belajar karena dia memiliki kemampuan yang cukup kuat. Apa
Setelah Robert menyebutkan nama "Michael", semua orang di dalam ruangan itu langsung mengerti apa artinya. Itu karena mereka mengerti betapa pentingnya nama "Michael" di dalam Keluarga Su. Selama suatu urusan berkaitan dengan Michael, mereka harus menomor satukan kepentingan Michael. Tidak peduli langit runtuh sekalipun. Si orang tua itu merasa malu. Tadinya dia ingin memarahi Robert karena pulang lebih dulu, tapi setelah mengetahui alasan Robert melakukannya, dia jadi terdiam. Posisi Michael di dalam Keluarga Su tidak ada yang bisa menggugatnya. Orang tua itu berjalan mendekati Robert dan bertanya, "Bisakah aku ikut denganmu?"Bisakah aku ikut denganmu? Jelas ini menjadi pertanda bahwa orang tua itu menghormati posisi Robert. Meskipun dia adalah kepala keluarga tapi dia tidak berani melanggar kewenangan Robert. Robert pikir tidak ada yang salah dengan permintaan ayahnya. Dia kan hanya bertemu Michael di rumah. Tentu saja, ayahnya bisa ikut. "Ayah, kalau tidak ada yang diker
Orang tua itu ingin menarik perhatian Michael dengan membicarakan ide soal pembangunan proyek. Namun, dia tidak tahu bahwa Michael tidak menganggap penting soal pembangunan itu. Bahkan Michael sudah kehilangan minat. Sekarang, Michael sudah memberitahu Bella segalanya. Bahkan Bella tinggal di Vila Lereng Gunung. Bagaimana bisa Michael menyia-nyiakan waktunya selain untuk bersama dengan Bella? Ketika orang tua itu melihat sikap Michael yang berubah, dia lalu terdiam. "Keluarga Su sudah menerima banyak hal. Apa kamu tidak puas?" tanya Michael. Dia tahu orang tua itu ingin Michael memberikan lebih kepada Keluarga Su. Namun, di benak Michael, Keluarga Su sudah cukup menerima banyak hal. Apalagi dia yang menyelamatkan hidup orang tua itu. "Tidak, tidak, aku tidak bermaksud seperti itu," orang tua itu menjadi panik. "Keluarga Su sudah kuberikan banyak hal. Kalau kamu menginginkan lebih lewat perantara Bella, aku bisa pastikan nasib Keluarga Su akan kembali seperti dulu," ujar Mic
"Ayah, apa yang kamu bicarakan dengan Michael?" tanya Robert setelah Michael pergi. Orang tua itu tersenyum masam. Keluarga Su sedang merasa di atas angin sekarang. Dia berharap bisa mengambil keuntungan dari hubungan Bella dan Michael dibanding urusan proyek kerja sama itu. Sebelumnya, orang tua itu pikir ekspektasinya akan terjadi tapi melihat sikap Michael malam ini, dia tidak berpendapat sama lagi. Bella memang memiliki hubungan dengan Michael. Bahkan mungkin di masa depan, ada kemungkinan mereka berdua menikah. Namun, apa hubungannya itu dengan Keluarga Su?Meskipun tanpa ada hubungan Bella ini, Keluarga Su sudah cukup dengan kekayaan yang dimiliki. Malahan, Michael lah yang mengingatkannya tadi. "Dia bilang kita jangan serakah," ujar orang tua itu. Mata Robert melebar. Kalau Michael sudah bilang seperti itu, itu berarti ada hal yang sudah dilanggar. "Apa lagi yang dia katakan?" tanya Robert dengan gugup. "Kalau kita tidak belajar mengendalikan keinginan itu, dia akan
Raut wajah Michael terkesan tulus. Mungkin dia akan berkata tulus pada Bella berikutnya. Tiba-tiba sesuatu yang buruk terjadi. Sekumpulan preman memecah kesunyian malam hari. Kalau melihat dari cara jalannya, sepertinya mereka lagi mabuk. Ketika mereka melihat Michael dan Bella sedang berduaan, mereka tertawa. "Anak muda, berani sekali kalian di jam segini belum pulang. Apa keluarga kalian tahu kalian masih di sini?""Hei cantik, temani kami saja. Kami lebih baik dari pacarmu.""Gadis itu terlihat cantik."Kalau sebelumnya, Bella sudah ketakutan melihat ada preman tapi sekarang di tenang. Alasannya karena Michael tahu bisa melindungi dirinya. "Pergi kalian," ujar Michael."Oh, anak muda. Kamu punya nyali juga.""Apa kamu tidak tahu siapa kami?""Kalian hanya begundal yang tidak ada kerjaan. Memangnya siapa lagi?" tanya Michael dengan nada tidak suka. Seseorang memecahkan botol minuman keras yang dipegangnya. Begundal?Bagaimana mereka bisa disebut begundal kalau me
Apocalypse.Kemunculan Raven membuat Noah kesal. Setelah berlutut, Noah kehilangan reputasi di Apocalypse. Bahkan orang-orang di Tiga Kuil membicarakan dirinya. Situasi ini membuat Noah di bawah tekanan. Noah harus melakukan sesuatu.Saat Noah bersiap untuk membuat orang Apocalypse percaya padanya, Raven muncul kembali. Ketidakpuasan Noah padanya membuat Raven memberinya pelajaran. Di kehidupan ini, Noah merasa takdir tidak berpihak padanya sedikitpun. Ketika dia dihajar sampai pingsan oleh Raven, dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Dulu dia adalah orang terkuat di Apocalypse. Namun, setelah dia dihajar oleh Michael, kemudian Raven, Noah jadi mempertanyakan kekuatan dirinya sendiri. Dari mana Michael dan Raven berasal? Kenapa mereka bisa sekuat ini?"Kamu tidak bisa mengalahkanku dengan kemampuanmu sekarang. Aku sarankan kamu untuk menyerah saja. Apalagi Michael menyuruhku ke sini," perintah Raven.Noah jadi takut ketika mendengar nama Michael. Kalau dia tahu hal ini sebe
Raven menatap ke arah pria muda yang tertawa tersebut. Setelah selesai tertawa, pria muda itu berkata pada Raven, "Siapa yang memberitahumu bahwa hanya dia yang berhasil mencapai kekuatan dewa?"Raven menjadi kaget. Maksud ucapan si pria muda itu sudah jelas. Ada begitu banyak jagoan di Dunia Xuanyuan, tapi hanya sedikit yang bisa mencapai alam dewa. Pria muda ini salah satunya. Pria muda ini bisa menciptakan mimpi, kemampuan yang tidak dimiliki oleh Raven.Level kekuatan master super di bawah kekuatan dewa. "Kamu … apakah kamu juga sudah mencapai kekuatan dewa?" Raven menggelengkan kepalanya dan berkata, "Itu mustahil. Bagaimana bisa ada orang lain lagi mencapai kekuatan dewa?""Kenapa tidak?" tanya si pria muda penasaran. "Karena aku sangat mengenal orang-orang di Dunia Xuanyuan," jawab Raven."Dasar bodoh. Dengan kemampuanmu itu, bagaimana kamu bisa mengerti Dunia Xuanyuan? Kamu tidak melihat Dunia Xuanyuan dengan kacamata sebenarnya," lanjut si pria muda dengan sombong.
Setelah Robert mengizinkan Bella keluar sekolah, Bella merasa bebas. Dia tidak perlu belajar lagi. Ketika Michael melihat Bella senang, dirinya juga ikutan senang. Apalagi, kegiatan belajar sudah tidak relevan lagi dengan Bella. Bella akan memulai pelatihannya. "Kapan kamu akan melatihku?" tanya Bella dengan sorot mata berharap. "Kapan pun kamu mau," jawab Michael sambil tersenyum. Bella memikirkannya sejenak. Dia berkata, "Bagaimana kalau kita mulai besok?"Melihat sorot mata Bella, Michael menduga-duga pemikiran Bella, "Hari ini kamu ingin melakukan apa?"Bella memasang tampang misterius dan berkata, "Aku tidak akan kasih tahu. Ikut aku."Michael tidak memberikan banyak komentar. Dia membiarkan Bella mengajaknya ke taman bermain. Michael akan menemenai Bella ke mana saja asalkan Bella bahagia. Sambil melihat roller coaster, Bella berkata, "Dari dulu aku ingin bermain ini tapi aku tidak berani. Sekarang ada kamu yang menemaniku. Aku tidak takut lagi.""Aku ada permainan le
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua