Mark mengeluarkan setumpuk dokumen dan memberikannya kepada Michael setelah mengutarakan kekhawatirannya.“Apa ini?” tanya Michael curiga. Sebagai bos preman pinggiran kota, Mark terbiasa menyelesaikan masalah dengan pukulan. Sejak kapan dia bermain dengan kata-kata?“Semua orang yang berusaha mencari pengobatan, identitas mereka, latar belakang dan koneksi mereka tertuang dalam dokumen itu. Pelajarilah,” jawab Mark.Michael terkejut dengan tindakan Mark. Walaupun Michael tidak peduli dengan identitas orang-orang yang mendatanginya untuk meminta pengobatan dan tidak akan ciut karena status mereka tapi apa yang dilakukan Mark sedikit membantu Michael. Michael setidaknya tahu identitas lawan-lawannya dan bisa membayangkan apa yang akan terjadi apabila menjadi musuh mereka.“Mark, aku tidak menduga kamu mengumpulkan semua ini untukku,” Michael tersenyum.“Berdasarkan karaktermu, aku sudah menduga dari sejak awal kamu tidak akan mau mengobati mereka. Oleh karena itu, aku pun menyelidi
Bruce akhirnya memberi jawaban jujur setelah terdiam cukup lama, “Aku tidak ikhlas.”“Mengapa?” tanya Michael.“Selama tiga tahun ini, aku sudah mengabdikan diri pada perusahaan dengan mempelajari manajemen perusahaan. Dan aku sudah membangun Fengqian di jalur terbaiknya. Aku menjalankan pengawasan konstruksi pembangunan area perkotaan baru hampir setiap hari. Sekarang area perkotaan baru sudah hampir selesai tapi semuanya harus diserahkan pada orang lain dan orang itu yang akan menikmati semua kerja keras yang sudah aku lakukan. Mana mungkin aku bisa menerimanya?” ujar Bruce panjang lebar sambil tetap menunduk. Dia tahu ekspresinya sangat tidak enak dipandang sehingga dia tidak ingin Michael melihatnya.Michael tidak marah. Dia cukup terkejut mendapat jawaban tidak diduga dari Bruce.Kemampuan Bruce mengungkapkan isi pikirannya sudah sangat berubah. Jika Bruce masih seperti yang dulu, dia pasti akan langsung menerima pencopotan jabatannya tanpa mengeluh ataupun menyesal. Tapi kini
Spence mengerutkan kening setelah membuka pintu. Di hadapannya berdiri dua puluh orang dengan sikap mengancam.Dengan kekuatan yang dimilikinya sekarang, Spence tidak peduli pada ancaman yang dibawa mereka. Tapi mereka mempunyai aura lain. Terutama pria tua berkursi roda yang kekuatannya cukup terasa kuat. Hanya sekilas saja Spence langsung tahu pria tua itu identitasnya cukup tinggi. Spence pun tidak berani memulai langkah untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.“Suruh Michael keluar,” teriak seorang pria muda yang berdiri di samping pria tua berkursi roda. Pria muda yang berteriak itu diperkirakan berusia kurang dari dua puluh tahun. Spence tersenyum dingin. John saja gemetar berhadapan dengan Michael. Sementara anak muda yang bau kencur ini berani sekali menyuruh Michael keluar. Dia sombong sekali.“Anak muda, pakai sopan santunmu kalau bicara. Tidak semua orang bisa menerima kesombonganmu,” ucap Spence dingin.Sebuah senyum merendahkan terkembang dari bibir si pria muda.
Semakin lama tenaga Hendra melemah. Dia tercekik. Namun, Spence tidak berniat melepaskannya. Sementara itu Erik tidak bisa menolongnya. "Michael, apa yang kamu lakukan dengan putraku?" tanya Erik sambil menggertakkan gigi. Michael menatap Hendra dan tersenyum, "Kalau kamu memintaku untuk menyembuhkan penyakit, seharusnya kamu tahu apa yang akan kamu lakukan. Kamu pikir aku adalah orang yang dengan mudah bisa kamu kendalikan?"Erik mencibir. Dia sudah tahu latar belakang Michael. Michael hanyalah warga kelas dua di Yanjing. Baru setelah Pertandingan Bela Diri Dunia, keluarganya Michael jadi terkenal. Namun, apa artinya ini bagi Erik?Keduanya tidak berada di level yang sama. Keluarganya Michael terkenal baru-baru ini sementara Erik dan Hendra adalah orang yang levelnya di atas keluarganya Michael. Keduanya tidak bisa dibandingkan. Karena itulah Erik bersikap merendahkan dan mengancam Michael. Erik tahu Michael sudah menyelidiki latar belakang keluarganya. Jadi seharusnya Mich
Di atas lantai rumah sakit, ada beberapa pengawal. Di depan kamar, berdiri dua pengawal untuk melindungi penghuninya. Bisa dikatakan ada potensi bahaya. Lagi pula, jarang sekali orang-orang berpengaruh ini, Erik dan Gunner, bisa berada bersama-sama. Hal ini membuat pemimpin rumah sakit menjadi pusing. Mereka takut kalau mereka membuat kesalahan. Pada saat yang lama, mereka juga berharap Michael bisa datang secepatnya. Begitu Erik dan Gunner sembuh, mereka akan bisa meninggalkan rumah sakit. Namun, kejadian itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Mereka tidak tahu kapan Michael akan datang untuk mengobati yang sakit. Itu semua tergantung Michael. Ketika Spence datang ke rumah sakit, dia dihentikan penjaga rumah sakit sebelum mencapai lantai atas. Tidak hanya orang-orang berpengaruh itu membawa pengawal mereka, tapi juga petugas rumah sakit bersikap sangat ketat. Tidak boleh ada yang membuat masalah. Ketika Spence melaporkan bahwa dia adalah utusan Michael, pemimpin rumah sakit
"Gunner, kamu jangan cepat berpuas diri. Bagaimana kalau dia gagal? Lihat kondisimu sekarang. Kamu seperti orang sekarat. Kamu pikir Michael itu Budha?" ujar Erik dengan sinis. Sebagai musuh Gunner selama bertahun-tahun, Erik tidak ingin Gunner menjadi lebih baik. Dia berharap bisa menyaksikan kematian Gunner sebelum dirinya. Gunner dan Erik sudah bermusuhan sejak lama. Tidak ada yang menang atau kalah. Jadi siapa pun yang bertahan hidup terakhir kali, dialah yang akan menang. Erik tidak ingin mati sebelum Gunner!"Jangan bilang kamu takut dia akan menyembuhkanku duluan?" tanya Gunner sambil tersenyum. "Kamu takut tidak ada yang bisa mengobatimu."Memang benar. Jika Gunner bisa sembuh, Erik tidak akan bisa menerimanya. "Kamu salah paham tapi aku mengerti. Michael akan menyembuhkanmu tapi ingat dia bukan Budha. Jangan cemas. Setelah kamu meninggal, aku akan mengirimkan bingkisan bunga yang paling besar," setelah itu, Erik pergi dengan wajah kesal. Gunner duduk di ranjang rumah
Di dalam kamar, Gunner terlihat resah seolah-olah dia akan bertemu dengan raja neraka. Dia tidak tahu bagaimana nasibnya malam ini. Apakah dia masih hidup? Saat Michael tiba di kamarnya, Gunner merasa kecewa. Dia tidak yakin Michael yang begitu muda ini bisa menyembuhkan penyakitnya.Meskipun Gunner sudah berusaha untuk menyembunyikan perasaannya, tapi raut wajahnya sulit disembunyikan. "Kalau kamu tidak percaya, aku akan pergi," ujar Michael.Gunner cepat-cepat menggelengkan kepala. Meskipun perawakan Michael tidak sesuai dengan harapannya, tapi dia tahu jalan hidupnya akan ditentukan Michael. Karena itu, tidak ada pertanyaan lagi. Yang ada hanya pilihan terakhir. "Tuan Michael, kamu satu-satunya harapanku. Tolong, berikan aku kesempatan," pinta Gunner.Michael tersenyum dan berkata, "Kamu ingin sembuh tapi kamu tidak mempercayaiku. Bagaimana aku bisa menyembuhkanmu?"Apalagi, kedatangan Michael di rumah sakit sudah mengundang perhatian banyak orang. Para dokter diam-diam me
Sementara itu di luar kamar, Meskipun baru beberapa menit dia berada di luar ini, Mitchell menjadi tidak tenang. Karena kondisi Gunner yang sakit parah, Mitchell selalu bersama dengan Gunner. Dia tidak pernah membiarkan Gunner dan orang asing lainnya berduaan seperti ini. Hari ini adalah hari pengecualian. Mitchell menjadi cemas. Dia takut kalau Michael akan menyakiti Gunner dan kondisi ayahnya akan tambah buruk. Spence menatap Mitchell yang gelisah. Dia tidak bisa menahan tawanya, "Tidak usah cemas. Penyakit ayahmu akan sembuh."Siapa Michael? Dia adalah jagoan dengan kekuatan dewa. Pasti mudah baginya untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Spence sudah bisa menduga hasilnya. "Kamu boleh saja percaya diri, tapi aku tidak. Apa kamu tahu sebanyak apa dokter yang sudah angkat tangan?" tanya Mitchell dengan nada dingin. "Dokter?" Spence mendengus, "Dokter itu tidak bisa dibandingkan dengan Michael. Tidak peduli separah apa penyakit itu, di tangan Michael, penyakit itu akan musna
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua