Setelah menarik napas beberapa kali, Anthony bisa menguasai dirinya lagi. Dia bertanya pada Michael, "Kalau kamu tidak ingin reputasi dan uang, apa yang ingin kamu kejar?"Tanpa sadar, Michael tersenyum. Inilah raut wajahnya ketika memikirkan Bella. Sebagai seorang wanita, Chaterine memiliki instingnya sendiri. Senyum Michael itu pasti ada hubungannya dengan seorang wanita. Dia langsung bertanya, "Siapa gadis beruntung itu?"Michael terkejut. Ibunya berhasil menebak, "Tidak … tidak ada gadis," jawab Michael terbata-bata. Jika dia menceritakan soal Bella, hal itu akan terdengar aneh. Michael belum pernah meninggalkan Yanjing. Bagaimana dia bisa kenal dengan Bella? "Benarkah?" tanya Chaterine curiga. Jadi apa arti senyuman Michael barusan. Dia yakin pasti ada seorang gadis di hati Michael. "Tentu saja. Lagi pula, aku jarang keluar rumah," Michael berusaha membela dirinya sendiri. Michael jarang keluar rumah sejak kecil. Apa lagi dengan reputasinya sebagai putra Keluarga Han yan
Warren tidak bisa berkata-kata saat memasuki kamar Michael. Kamar itu bau lembab. Tempat tidur, meja dan kursinya bukan kualitas terbaik. Sulit dibayangkan bagaimana hidup Michael berada di sini. Florence benar-benar keterlaluan. Meskipun dia lebih menyukai Matthew, tapi seharusnya dia tidak memperlakukan Michael seperti ini. Michael masih memiliki darah Keluarga Han."Apa yang kamu lihat ini masih puncak gunung es," ujar Victor. Selama bertahun-tahun dia sudah melihat kehidupan Michael yang sulit di tengah keluarganya sendiri. Michael diabaikan oleh para pelayan. Bahkan kadang-kadang, dia tidak diberi makan. Dari luar saja, dia dipanggil tuan muda Keluarga Han, tapi sebenarnya, hidupnya direndahkan. "Florence menunjukkan karakter aslinya," ujar Warren dingin. Saat Warren menyentuh tempat tidur Michael, terdengar suara kayu patah yang membuatnya menarik napas panjang. "Lao Tze tidak punya tempat di dunia ini, jadi dia adalah penguasa Gunung Heng," ujar Warren, "Tahukah kamu
Dua hari berikutnya, Michael kembali ke rumah Keluarga Han untuk makan malam bersama Warren. Namun, Michael belum melihat Florence dan Matthew. Mereka seperti tidak tinggal di rumah itu. Michael tahu kedua orang itu sedang bersembunyi. Mereka tidak ingin menunjukkan dirinya. Setelah kehilangan hak menjadi kepala Keluarga Han, Florence tidak menunjukkan dirinya di depan Michael. Dia sudah terbiasa merendahkan Michael. Bagaimana bisa dia menjadi pihak yang menundukkan kepala di depan Michael?Dua hari kemudian, tibalah babak final Pertandingan Bela Diri Dunia. Acara itu mengundang perhatian banyak masyarakat Yanjing. Semua orang menantikan kehadiran Michael. Sudah lama mereka tidak melihat sepak terjang Michael di dalam arena. Tidak penting lagi siapa yang akan menjadi lawan main Michael. Yang penting adalah mereka bisa melihat kemampuan Michael. Mereka sudah tidak sabar. Siapa yang akan mau menjadi lawan Michael? "Akhirnya, Michael akan memenangkan pertandingan ini. Mungkin
"Apa … apa yang terjadi!""Aku tidak salah lihat kan. Itu Fritz.""Halusinasi. Pasti itu halusinasi. Bagaimana bisa Fritz bersikap seperti pelayan pada Michael?"Semua orang yang melihat hal ini pasti mengira ada sesuatu yang salah dengan mata mereka. Fritz adalah penerus Keluarga Wang. Bagaimana bisa dia menganggap dirinya pelayan Michael? Orang-orang mengecek penglihatan mereka masing-masing. Namun, kenyataannya Fritz tetap berada di samping Michael.Alistair dan Alvin juga terkejut. Meskipun mereka sudah mendengar terjadi sesuatu antara Michael dan Keluarga Wang, tapi mereka baru melihat kenyataannya ada di depan mata mereka. Sepertinya, Keluarga Wang sudah menyerah terhadap Michael!Alistair semakin menyadari kesalahan yang dia perbuat gara-gara mendengarkan ucapan anggota Apocalypse itu. "Kakek, apa Fritz sudah kehilangan akal?" tanya Alvin penasaran. Alistair menggelengkan kepala. Dia berkata, "Dia waras bahkan dia membuat keputusan yang bijaksana. Aku memikirkan bagai
Pertandingan dimulai. Michael dan lawannya sepakat memberikan penampilan memukau untuk para penontonnya. Mereka saling menyerang dengan sengit. Namun penonton sudah mengetahui kemampuan Michael. Mereka tahu kalau Michael tidak mengeluarkan kekuatan sebenarnya. Lawannya tidak ada apa-apanya dibanding Michael dan Michael cenderung mengulur waktu pertandingan dengan hanya bermain-main saja melawan Luke.“Mengapa Michael tidak menyelesaikan saja pertandingan ini?”“Mungkin dia ingin memberikan pertunjukkan yang indah walaupun lawannya tidak seimbang. Pertandingan ini tidak menarik.”“Apa gunanya pertandingan yang indah tanpa ketegangan?”Semua penonton yang menyaksikan tidak berharap banyak pada pertandingan kali ini karena mereka sudah yakin Michael pemenangnya. Dan keyakinan mereka sudah tertanam lama dalam hati mereka.Michael sudah dipastikan akan memenangkan pertandingan melawan Luke. Pemenang Pertandingan Bela Diri Dunia sudah dapat ditentukan. Dan para penonton menganggap pert
Hasil nyata terbesar memenangkan Pertandingan Bela Diri bagi Michael adalah namanya dikenal di seluruh Kota Yanjing. Tidak ada seorang pun yang tidak mengenal Michael setelah pengumuman pemenang hari ini. Itulah mengapa Michael harus turun di babak final sebelum meninggalkan Yanjing.Michael tidak lagi khawatir akan kemajuan Fengqian tapi dia masih harus mengukuhkan kedudukan Fengqian dengan tegak. Kekuatan sekuler tidak lagi menjadi ancaman bagi Michael tapi satu saat nanti bisa saja mereka mengusik tanpa diduga di saat Michael tidak ada. Fengqian harus mampu menangani segala masalah tanpa dirinya. Fengqian juga harus mampu membuat segan siapa saja yang berusaha menjatuhkannya.Semua rencana Michael sudah terlaksana. Kini saatnya Michael pergi.Banyak orang kebingungan ketika Michael meninggalkan panggung arena sebelum menerima tropi kemenangan. Padahal semua peserta pertandingan sangat berharap memenangkan tropi.Wasit yang memegang tropi merasa kecolongan ketika melihat Michael
Chaterine memperhatikan Michael check in di gerbang keberangkatan. Tidak terasa air mata menetes di pipinya. Kebersamaannya dengan Michael belakangan ini telah mempererat hubungan mereka. Keberangkatan Michael yang tiba-tiba membuat hatinya sedih dan kosong.Walau bagaimanapun, Michael masih berumur empat belas tahun. Hati kecil Chaterine masih belum bisa melepas Michael pergi jauh meskipun Michael memiliki kekuatan di atas rata-rata yang tidak mungkin disepelekan orang biasa. Dia masih saja sedikit khawatir karena tidak ada yang tahu apa yang akan dihadapi Michael di Kota Yuncheng.Ketergesa-gesaan Michael pergi ke Kota Yuncheng pasti ada penyebabnya. Chaterine khawatir Michael akan mendapat masalah dan bahaya.“Hmm, aku tidak menduga dia akan pergi dengan tiba-tiba. Aku tidak bisa beristirahat dengan tenang,” gumam Chaterine.Jimmy tersenyum kemudian berkata, “Bos pergi di saat yang tepat. Orang lain tidak mungkin berani melakukan perjalanan ini. Tidak ada seorang pun yang bisa m
Michael langsung menuju area vila lereng Gunung Yunding setelah meninggalkan bandara.Keadaan area vila saat ini lebih asri daripada di kehidupan Michael yang pertama. Vila-vilanya masih belum banyak. Namun hanya dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, harga vila di area ini mengalami peningkatan yang begitu signifikan karena pengaruh Keluarga Tian. Orang-orang biasa dibuat ngeri karenanya. Tidak berlebihan jika orang biasa akan merasa tertekan setiap kali melewati area vila yang terkenal sebagai wilayah tempat tinggal orang-orang kaya Kota Yuncheng. Harga rumah yang begitu mahal membuat mereka tidak berani bermimpi memilikinya.Michael berdiri di gerbang vila. Dia mengingat kembali memori yang pernah dia alami selama dia tinggal di vila lereng bukit.Seorang penjaga vila garang mendekatinya.Area vila Gunung Yunding merupakan area elit yang tidak boleh dimasuki orang biasa. Penjaga keamanan akan segera mengusir siapapun walau pun hanya sekedar memandangnya. Si penjaga keamanan me
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua