Sebagai salah satu keluarga yang paling berpengaruh di Kota Yanjing, reputasi keluarga Yang sudah tidak bisa diragukan lagi. Sebagai pedagang, Keluarga Yang memiliki reputasi yang baik di hadapan semua orang tapi sebetulnya campur tangan Keluarga Yang tidak hanya di seputar dunia bisnis tapi juga di jalanan. Sebagai keluarga yang terlihat kaya raya, rasanya mustahil keluarga itu tidak ada hubungannya dengan urusan jalanan. Sekitar tahun 1970 dan 1980, campur tangan Keluarga Yang dengan urusan jalanan semakin bertambah. Saat ini semua anggota keluarga berkumpul di kediaman Keluarga Yang. Raut wajah mereka menunjukkan kecemasan, seolah-olah ada sesuatu yang besar yang akan terjadi. Sebagai kepala Keluarga Yang, usia Alistair sudah berusia seratus tahun dan dikenal sebagai pendahulu Keluarga Yang.Meskipun dia sudah sangat tua, Alistair memiliki semangat tinggi, yang membuat orang-orang tidak melihatnya sebagai orang yang sebentar lagi dikuburkan. Alistair sudah tidak memiliki
"Bocah, kamu tidak tahu apa yang kamu bicarakan, pulang sana," ujar Alistair pada Michael dengan raut wajah dingin. Banyak orang sudah tahu hubungan Derek dan Keluarga Yang, tapi siapa yang berani protes? Mereka harus sangat berhati-hati ketika berbicara mengenai hal yang sensitif. Alvin tersenyum pada Michael. Ternyata Michael ini orangnya bodoh. Bagaimana bisa Keluarga Han bisa membesarkan anak seperti dia? Pantas saja mereka tidak pernah menganggap Michael sebagai anggota keluarga. Namun, apa yang dikatakan Michael selanjutnya lebih mengejutkan. "Aku yang membunuh Derek. Wajar saja aku bisa bilang seperti itu," ujar Michael dengan tenang. Apa?Ucapan Michael mengejutkan semua anggota Keluarga Yang.Mereka tidak tahu siapa yang membunuh Derek. Ternyata bocah ini pelakunya! Tapi … tapi … bagaimana mungkin?Dia kan masih seorang bocah."Michael, jangan bicara sembarangan. Apa kamu mau membalas dendam pada Keluarga Han dengan melakukan hal ini?" tanya Alvin dengan raut
Saat Alistair mengatakan hal itu, seluruh wajah anggota Keluarga Yang langsung berubah. Tetuanya menuruti permintaan Michael!Sebagai tetua Keluarga Yang, Alistair adalah salah satu orang yang berpengaruh di Yanjing. Reputasinya sudah terkenal. Karena itu Alistair tidak mau mendengarkan pendapat orang lain. Sekarang dia harus tunduk pada Michael.Bahkan dia sekarang harus tunduk pada seorang bocah. Alvin tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Alistair, tapi dia tahu dia harus menuruti perintah Alistair. Michael bisa dengan mudah membuat Alistair mengalah. Rupanya Alvin tidak bisa menganggap Michael sebagai bocah biasa. "Jangan cemas, aku akan bekerja sama dengannya," ujar Alvin. Kemudian dia menatap Michael. Sorot matanya langsung berubah. Tuan muda Keluarga Han yang terkenal ini tidak seperti yang dia bayangkan. Apalagi insting Alvin berkata jika dia ingin menjadi kepala Keluarga Yang berikutnya, ini adalah kesempatan untuknya berteman dengan Michael. Mungkin Michael bisa memb
Jika memang Michael benar-benar memiliki kekuatan yang luar biasa, dan misalnya dia bukan berasal dari level surga Apocalypse, rasanya dia pantas menghubungi Alistair.Alistair selalu memperhitungkan untung rugi dalam menjalin sebuah hubungan. Dalam kasus ini, dia mengabaikan usia Michael. Seharusnya tidak akan jadi masalah jika dia berteman dengan Michael."Menarik sekali. Tapi aku kurang mengerti, kenapa orang sekuat dia dianggap sampah oleh keluarganya sendiri?" tanya Alistair sambil mengerutkan keningnya. Jika Michael adalah anggota Keluarga Yang, dia pasti akan menghargai Michael sepenuh hati. Bagaimana bisa Keluarga Han mengabaikan Michael, yang bisa membuat keluarga mereka bangga? "Aku sudah mendengarnya," ujar Davis dengan senyum masam. Baginya informasi itu sangat tidak jelas maksudnya. Sebagai sesama pengawal, Davis memiliki hubungan baik dengan Victor. Saat bertemu, mereka sering bertukar cerita satu sama lain. Davis sudah mendengar soal Michael dari Victor.Waktu itu
Pada saat itu, Matthew merasa puas. Dia selalu dilindungi oleh Florence. Bahkan Anthony dan Chaterine tidak akan berani menghukumnya. Sejak kecil, Matthew sudah diperlakukan dengan istimewa. Dia selalu dimanjakan oleh Florence. Jika Anthony ingin menghukum Matthew, pasti Florence akan turun tangan. Tidak ada yang berani menegur Matthew."Bu, aku memang bertemu dengannya. Aku ingin membawanya kepadamu untuk meminta maaf tapi dia …."Sebelum Anthony selesai bicara, Florence langsung memotong, "Minta maaf? Aku tidak butuh itu. Karena dia sudah pergi dari rumah ini, aku tidak mau melihat wajahnya lagi.""Bu, dia masih cucumu," ujar Chaterine dengan cemas. Selama ini, dia selalu menuruti ucapan Florence. Namun, jika Florence akan membuang Michael, Chaterine tidak terima. Selama ini Chaterine berusaha tutup mata dengan apa yang dilakukan Florence, tapi bagaimana pun Chaterine tetap ibu Michael. Bagaimana seorang ibu bisa melihat putranya hidup di jalanan? Kebencian Florence sudah me
Michael tahu apapun penjelasannya, Wulan tidak akan percaya. Jadi dia diam saja dan menutup pintu. Wulan terkejut. Dia tahu dia adalah wanita menarik tapi dia belum pernah ditolak laki-laki, apalagi dia seorang bocah. "Bocah kecil, kenapa kamu menutup pintu. Cepat buka. Bukannya kakak masih ada di sini?" tanya Wulan sambil menggedor pintu. Tiba-tiba Michael sakit kepala. Situasi ini bakal menyusahkan dirinya. Michael tidak ada pilihan lain, selain masuk ke kamar dan mengabaikan Wulan.Setelah Michael tidak mau membuka pintunya, Wulan balik ke unit apartemennya. Bagaimanapun juga, mereka adalah tetangga. Wulan akan menanyakannya lagi. Keesokan paginya, saat Michael hendak pergi keluar, dia melihat Wulan sudah menunggu dirinya. "Apa yang kamu lakukan?" tanya Michael."Aku ingin bertemu denganmu," jawab Wulan.Michael tersenyum kecut. Padahal dia sudah menolaknya kemarin tapi ternyata Wulan masih tetap ingin menemuinya. "Sudah kubilang, ini hanya kebetulan. Aku masih ada
Di dalam lift, Michael bertanya pada Wulan, "Bosmu itu sepertinya tertarik padamu. Kenapa tidak sama dia saja?""Bocah kecil, kakak kasih tahu ya. Kamu bebas menjadi apa saja tapi kamu harus punya prinsip. Meskipun kakakmu ini orangnya cantik, kakakmu tidak ingin sepenuhnya tergantung dari laki-laki. Bagaimana bisa kakakmu ini menerima ajakan dari laki-laki begitu saja?" tanya Wulan dengan raut muka serius. Jika Michael belum melihat Wulan di klub malam, minum-minum sampai mabuk, hingga dia mau dipermainkan laki-laki, mungkin Michael bakal percaya padanya. Tentu saja bukannya Michael mau meremehkan tapi seorang wanita yang benar-benar menjaga dirinya tidak akan mau mabuk sendirian di klub malam. "Menurutku, ini malah jadi pilihan bagus buatmu," ujar Michael.Wulan mencubit lengan Michael dan berkata, "Bocah kecil, aku tidak menyangka kamu akan berkata jahat padaku. Lihat saja nanti, begitu kamu dewasa, kamu akan menjadi seorang laki-laki yang tidak becus."Setelah lift mereka
Saat Wulan menaruh harapan pada Michael, panggilan telepon Michael dijawab. "Apa kamu punya anak buah bernama Aaron?""Aku sedang di Hotel Zhen Internasional. Datanglah kemari."Setelah itu, Michael menutup telepon. Aaron tidak percaya dengan sandirawa Michael. Tidak mungkin orang yang ditelpon itu adalah Alvin.Alvin adalah tuan muda Keluarga Yang. Bagaimana Michael yang seorang bocah bisa mengenal Alvin?"Bocah, kita lihat saja sampai mana kebohonganmu bertahan," ujar Aaron. "Dari yang kudengar, nada Alvin sepertinya tidak senang. Aku sarankan kamu untuk menyiapkan alasan yang bagus," balas Michael. Aaron tertawa. Dia tidak percaya dengan ucapan Michael sama sekali. "Bocah, lihat dulu siapa dirimu. Bisa-bisanya kamu berbohong seperti itu?" ujar Aaron sambil tertawa. Wajah Wulan menjadi panik. Aaron jelas tidak menganggap serius ucapan Michael. Wulan tahu siapa Alvin dan statusnya di Yanjing. Wulan sendiri tidak percaya Michael bisa mengenal Alvin sedekat itu. Sudah
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua