Bella masuk ke kamar dan melihat Michael berbaring di tempat tidur. Michael terlihat bosan, dan sibuk bermain dengan ponselnya. Ketika Bella berjalan ke tempat tidur, Michael menggerakkan tubuhnya. "Bagaimana? Apakah semuanya berjalan baik?"“Ibuku membuat ulah lagi ya?” Bella bertanya."Tidak apa-apa. Namamu akan ada di sertifikat vila," kata Michael.“Apa kamu tidak tahu alasan ibuku melakukannya? Kenapa kamu setuju dengannya?” Bella berkata dengan bingung."Aku tahu alasannya. tapi kamu tetap pengambil keputusan, kan? Jika aku tidak percaya pada ibumu, aku bisa mempercayaimu." Michael tersenyum.Bella sangat tersentuh dengan kata-kata Michael. Ternyata Michael menyetujui permintaan ibu karena Michael percaya padanya!Secara impulsif, Bella mencium Michael tepat di bibirnya. Setelah itu Bella kabur dari kamar dengan terburu-buru. Michael terpaku. Dia terkejut dengan sikap Bella barusan. Setelah menyadarinya, dia tersenyum kecut."Seharusnya Bella bilang dulu, biar aku bisa
Ruang VIP Bank.Ronny merasa cemas sekaligus bersemangat karena akhirnya dia bisa bertemu dengan Michael.Saat mereka bertemu, Ronny terkejut betapa mudanya Michael. Bukan karena dia belum pernah melihat orang yang begitu muda dan menjanjikan, tapi karena dia punya aset puluhan miliar pada usia yang begitu muda. "Aku tidak mengira usiamu begitu muda," ujar Ronny.Sang manajer mengedipkan bulu matanya yang lentik. Dia belum menyerah untuk merayu Michael. Tapi Michael bahkan tidak melirik ke arahnya. "Direktur, aku menemuimu hari ini karena aku harap kalian bisa bekerja sama dengan Bella ke depannya," kata Michael. Bella dari keluarga Su. Berati benar pria di depan mereka adalah Michael yang menjadi menantu keluarga Su?“Aku sebenarnya penasaran. Tapi aku tidak tahu apakah boleh aku bertanya lebih banyak?” tanya Ronny.Michael tersenyum. Dia paham dengan keraguan Ronny. "Aku adalah orang yang kalian pikirkan. Sayangnya aku tidak bisa mengatakan lebih banyak.”Ternyata benar!
“Akhirnya, kamu tertangkap juga,” ujar seorang wanita dengan make up tebal dan berpakaian tipis berwarna hitam. "Kamu mengenal perempuan ini?""Aku tidak mengenalnya," jawab Michael.Michelle memukul Michael, "Aku sahabat istrimu. Kamu harus menolongku."Michael meringis kesakitan. Dia tidak tahu apa yang terjadi. Bagaimana mungkin dia bisa menolongnya? "Karena kamu tidak ada hubungan dengannya. Pergi sana, jangan ikut campur urusanku," kata wanita itu dengan marah."Bagaimana kalau aku tidak mau pergi?” ujar Michael.“Tidak mau pergi?” Wanita itu tersenyum dingin. “Silahkan saja kalau kamu mau dipukuli.” Terlihat beberapa petugas keamanan di belakang wanita itu. Mereka berjalan menuju Michael."Bodoh sekali. Coba lihat dirimu.""Jangan salahkan kami. Salahmu sendiri tidak mau pergi."Michelle menarik pakaian Michael. "Maafkan aku. Aku akan mengantarkanmu ke rumah sakit kalau kamu terluka."Michael tersenyum kecut. "Cepat menyingkir dari sini. Oh ya, coba cek rumah sakit
Di antara teman-temannya, Bella sangat populer. Banyak siswa laki-laki mendekatinya seperti lebah mencari madu. Saat reuni, masih banyak yang mendekatinya. Tapi sejak menikah dengan Michael, teman-temannya mulai mengejeknya, terutama laki-laki. Karena tidak tahan, Bella menghindari mereka. Michelle selalu datang setiap tahun. Setiap tahun pula dia mendengarkan hal yang buruk mengenai Bella. Dia juga pernah bertengkar dengan mereka demi membela Bella. Sekarang Bella tinggal di vila lereng gunung. Michael juga sudah lebih baik namanya dibanding dulu. Jadi Michelle ingin Michael membantu Bella. "Kamu tidak tahu betapa parahnya gosip mereka. Terutama mami Helena. Dia dendam sekali dengan Bella saat sekolah dulu. Ketika kamu menikah dengan Bella, dia juga yang paling sering bergunjing tentang kalian." Saat membicarakan hal ini, ekspresi Michelle menjadi marah. “Eh mami Helena? Nama yang aneh.” Michael mendengar cerita Michelle sambil tersenyum."Nama aslinya Helena. Dia wanita j
Michael memberitahu Bella apa yang terjadi hari ini. Setelah mendengarnya, Bella berkomentar, "Bagaimana bisa kamu berkelahi dengan petugas keamanan? Kalau sampai terluka bagaimana? Kamu tidak boleh melakukannya lagi tanpa seizinku."“Oke,” kata Michael."Ngomong-ngomong, Michelle menyebutkan akan ada reuni sekolah. Dia ingin kamu datang," tambah Michael. “Tidak.” Bella langsung menolaknya. Helena pasti ada di sana. Mengapa Bella repot-repot datang kalau cuma akan dipermalukan. “Tapi aku sudah berjanji padanya bahwa aku akan membawamu ke sana. Bagaimana menurutmu?” ujar Michael sambil mengerutkan kening."Pergi saja bersamanya. Mungkin kalian juga datang sambil bergandengan tangan."Ada aura kecemburuan di dalam mobil. Michael tersenyum.Bella memandang Michael dan berkata dengan nada tajam. "Kelihatannya kamu senang. Apa kamu menginginkannya? Bagaimanapun, Michelle juga menyukaimu."“Tidak, aku kan sudah menikah.” Michael berkata dengan panik. Dia tahu Bella cemburu. Jangan
Di ruangan rapat, nenek tersenyum dan memegang tangan Bella. Ini adalah momen kedekatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Nenek tidak pernah menganggap Bella sebagai anggota keluarganya. Sekarang, Bella tampaknya telah menjadi cucu kesayangan.Meskipun Amanda mungkin akan menikah dengan keluarga kaya, tapi untuk saat ini, Bella adalah orang yang membantu keluarga Su keluar dari kesulitan.Tapi selain nenek, ekpresi wajah yang lain menunjukkan ketidaksukaan.Masalah keluarga Su memang sudah aman. Tapi Bella akan mengurus keuangan perusahaaan. Mereka tidak bisa lagi mengambil seenaknya uang perusahaan untuk kepentingan mereka. Nenek bisa menutup mata untuk hal itu, tetapi bisakah Bella melakukannya?Yang lain harus sudah mulai memikirkan tentang sikap mereka sebelumnya terhadap Bella. Jika nanti ketahuan ada yang ingin mengambil uang perusahaan, Bella pasti tidak membiarkan mereka pergi begitu saja.Saat datang ke ruang rapat, ekspresi wajah Edward dan Amanda tampak muram. Teru
Bella kembali ke kantor. Wajahnya kesal. Dia tidak menyangka bahwa nenek akan memperlakukannya dengan cara seperti itu.Edward menjadi wakil direktur. Nenek juga sengaja memperjelas hal itu di depan semua orang, Itu saja sudah memperlihatkan ada jurang diantara mereka. "Kapan nenek bisa sadar bahwa Edward sama sekali tidak cocok untuk duduk di kursi manajemen? Memangnnya nenek benar-benar ingin perusahaan hancur?"Saat jam pulang kerja, Bella menerima telepon dari Michelle. Dia mengatakan terima kasih kepada Michael atas bantuannya kemarin dan mengundang mereka untuk makan malam.Karena Bella tidak melihat Michelle selama beberapa hari, jadi dia setuju.Setelah pulang kerja, Bella berdiri di samping mobil. "Michelle mengundang kita untuk makan di rumahnya. Jadi aku akan menyetir, kamu tidak tahu jalan."Michael keluar dari mobil dan pindah ke kursi penumpang. Kemudian dia melihat ekspresi Bella yang tidak biasa hari ini.Pinjaman bank sudah ada. Jadi seharusnya dia dalam suasan
Rumah Michelle.Michael dan Bella sedang duduk di ruang tamu. Dapur terus mengeluarkan suara panci dan wajan. Ada asap tebal bercampur dengan jeritan Michelle. Sebelumnya dia memerintahkan Michael dan Bella untuk tetap tinggal di ruang tamu, “Kamu tidak mau memeriksanya? Aku khawatir dia akan membakar rumah.” Ada kepulan asap lagi sampai ke ruang tamu. Ingin rasanya Michael memakai masker gara-gara itu. Bella tampak cemas dan berdiri. "Michelle, apa kamu mau mulai perang dunia?"Saat Bella masuk ke dapur, terlihat kekacauan di mana-mana. Muka Michelle berminyak dan rambutnya acak-acakan seperti wanita gila.Melihat Michael dan Bella, dia berkata dengan panik, "Bukankah aku menyuruh kalian menunggu di ruang tamu? Pergi sana.” Bella menghela napas, "Mengapa memaksakan diri jika kamu tidak bisa melakukannya. Apakah kamu mau membakar rumahmu?"“Siapa bilang aku tidak bisa melakukannya? Aku sudah memasak dan akan segera menghidangkannya.” Michelle dengan bangga menunjuk sepiring
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua