Kota Yuncheng.Vila lereng gunung. Bella sedang berada di halaman belakang. Dia memakai gaun putih yang membuatnya seperti seorang peri. Rambut panjangnya mengayun tertiup angin semilir. Bella semakin terlihat seperti peri yang turun dari kayangan.Sikap Bella berubah jauh sejak dia sembuh dari sakitnya. Dalam memorinya selalu berkelebat gambar-gambar yang berhubungan dengan Apocalypse.Bella masih belum mengerti apa yang terjadi padanya namun dia tahu memori bawah sadarnya mulai bangun. Fisiknya pun sudah banyak berubah. Ada kekuatan besar tumbuh dalam dirinya yang tidak dapat dijelaskan yang membuatnya mampu melakukan banyak hal yang tidak mungkin bisa dilakukan orang biasa.Contohnya, ketika Bella ingin membawa sesuatu. Dia bisa mengambilnya hanya dengan memusatkan pikirannya pada benda tersebut.Apa yang terjadi pada Bella biasanya hanyalah mitos. Awalnya Bella takut dengan perubahan-perubahan yang terjadi padanya namun kini dia mulai terbiasa. Secara sadar dia mulai mengeta
Bagaimana Bella bisa tahu?Bella mengingat beberapa hal mengenai Apocalypse yang selalu muncul di ingatannya namun Bella yakin, Warren dan Victor tidak mungkin percaya dengan penjelasannya.Bella mengangguk dan berkata, “Ya, Michael memberiku di mana lokasi Apocalypse. Aku pikir dia juga menginginkan aku menemuinya.”Warren tampak tersipu. Apocalypse tidak semudah itu bisa ditembus sembarang orang. Bella tidak mungkin menemukan Michael walaupun dia tahu lokasi tepat Apocalypse. Selain itu, ada begitu banyak resiko yang harus dihadapi.“Bella, mengapa kamu tiba-tiba ingin pergi ke Apocalypse?” tanya Warren.Bella tersenyum dan menjawab, “Hanna kangen ayahnya. Aku ingin membawanya menemui ayahnya.”“Kamu akan membawa Hanna bersamamu?” tanya Warren dengan gugup. Hanna adalah kesayangan Keluarga Han. Bahkan Warren akan merasa bersalah jika Hanna tertiup angin.Sejujurnya, Warren tidak ingin Bella pergi dengan membawa Hanna.“Ya,” jawab Bella yakin. Sekarang dia mampu menjaga Hanna.
Bella dan Hanna menemui beberapa kali serangan dalam perjalanannya menuju Apocalypse. Para penyerang berusaha membunuh Bella dan Hanna. Serangan mereka semakin ganas seiring semakin mendekatnya Bella dan Hanna ke Apocalypse. Namun serangan mereka bukan ancaman besar bagi Bella. Bella bukan lagi orang biasa tanpa kekuatan. Mutiara milik Alina telah terserap sempurna oleh tubuh Bella yang membuatnya menjadi kuat.Bella tidak tahu tujuan orang-orang ini ingin membunuhnya dan Hanna. Namun sikap murah hati Bella menghindarkan para penyerangnya terbunuh. Ada satu kesamaan antara Bella dan Michael. Bella tidak akan menghilangkan nyawa orang lain kecuali terpaksa.“Ibu, mengapa banyak sekali orang jahat di sini?” tanya Hanna kebingungan.Bella memeluk dan mengusap kepala Hanna. “Karena ada orang jahat yang menyuruh mereka. Mereka tidak akan lagi melakukan kejahatan setelah yang menyuruhnya ditangkap,” jawab Bella.Hanna mengangguk dan berkata, “Oh.”“Ibu, di mana ayah?” tanya Hanna.Bell
“Apakah karena dia begitu hebat hingga kamu tidak percaya diri? Apakah kamu berusaha menyainginya dan ternyata kamu tidak mampu?” lanjut Bella.Wajah Julia tampak buruk sekali mendapat serangan kata-kata dari Bella. Bahkan anak kebanggaan dari surga pun tidak bisa disandingkan dengan Michael. Mana mungkin dia berani menyainginya?Satu-satunya keuntungan yang dia miliki adalah statusnya sebagai putri pimpinan Tiga Kuil namun sekarang Noah tidak lagi peduli padanya. statusnya sudah tidak berharga lagi.Putri pimpinan Tiga Kuil kini menjadi bahan lelucon.Michael adalah orang kuat dengan level surga!“Kamu benar-benar ingin mati,” ujar Julia sambil menggertakkan giginya. Ucapan Bella semakin membangkitkan keinginan Julia membunuh Bella dan Hanna tanpa belas kasihan.“Aku sudah mengatakannya dengan jelas. Aku mencari Michael,” ucap Bella tenang.“Hei perempuan bodoh, kamu tidak tahu siapa aku? Berani sekali berkata seperti itu padaku. Di Apocalypse, jika aku menginginkan kamu mati,
Michael!Julia terbakar amarah dalam waktu singkat mendengar nama Michael disebut.Ivan dan Dary tidak pernah memperhatikannya sejak Julia kembali ke level kuning. Awalnya Julia tidak mengerti apa yang terjadi. Akhirnya sekarang dia tahu kedua orang ini orang kepercayaan Michael.Namun kepercayaan diri mereka terlalu berlebihan. Mereka mengabaikan aturan Apocalypse dan menganggap Michael sebagai pemegang aturan.Bukankah itu artinya mereka menganggap Michael berkuasa di atas Apocalypse?“Aku pikir kalian gila. Ini Apocalypse. Kalian tidak seharusnya menganggap ucapan Michael sebagai aturan. Apakah dimata kalian Apocalypse tidak sebagus Michael?” ujar Julia sambil menggertakkan gigi.Ucapan Julia sangat memprovokasi. Seandainya Ivan dan Dary berani mengakuinya, Julia akan semakin berani mencela Michael.“Julia, aku sarankan kamu pergi. Noah tidak bisa menyelamatkanmu,” ancam Ivan. Dary langsung maju ke depan.Julia kembali mundur. Nasib Julia akan naas jika kedua orang ini meny
Indra tidak dapat berkata-kata. Walaupun ucapan Julia masuk akal tapi aturan bisa berubah tergantung pada siapa diterapkannya. Orang biasa tidak dapat menemui saudaranya di Apocalypse. Namun istri dan anak Michael bisa. Bahkan jika mereka ingin tinggal di Apocalypse, mereka diperbolehkan. Tidak ada seorangpun yang berani menentangnya.Indra yakin seandainya Simon mengetahui kedatangan Bella dan putrinya, dia pasti akan mengundang mereka ke empat gerbang. “Kedatangan mereka harus dilaporkan pada pihak berwenang yang lebih tinggi. Aku tidak bisa memutuskan,” ucap Indra.Julia hampir menghancurkan gigi gerahamnya karena marah. Seandainya Simon tahu kedatangan Bella dan Hanna, dia akan mengizinkan mereka tinggal di Apocalypse karena Michael.Julia pernah kalah oleh Michael. Sekarang dia tidak ingin kalah oleh perempuan biasa.“Pak Tua, kalau kamu tidak berani memutuskannya, serahkan padaku untuk menangani ini. Aku putri pimpinan tiga kuil. Masalah ini hanyalah perkara kecil,” Julia b
Kemarahan Julia meledak seketika itu juga.Sebagai putri dari pimpinan Tiga Kuil, Julia tidak terima diremehkan oleh orang dari dunia sekuler.“Bella, pikirkan baik-baik. Kamu jangan buta. Jangan salahkan aku kalau terjadi hal yang tidak diinginkan padamu,” ucap Julia sambil menggertakkan gigi.Bunuh!Ivan dan Dary semakin cemas mendengar ancaman Julia.Mereka berdua sangat mengetahui dendam Julia pada Michael. Julia tidak akan berbelas kasihan begitu melihat kesempatan untuk membunuh Bella. Mereka tidak ingin Bella mengambil resiko besar melawan Julia.Belum sempat Ivan memperingatkan Bella, tiba-tiba angin dingin menerpa wajahnya. Sepertinya sesuatu melintas di depannya.Mereka berdua belum menyadari apa yang terjadi. Tiba-tiba kejadian menakutkan terjadi di depan mereka. Bella sudah berdiri dihadapan Julia.Plak!Bella mengangkat tangannya dan menampar Julia.“Kamu pikir kamu bisa mengalahkan suamiku?” ucap Bella dengan tatapan masa bodoh.Plak!Tamparan kedua mendarat d
“Kalau kamu tidak bisa menerima semua ini, kamu bisa datang padaku untuk membalas dendam kapanpun. Namun aku ingatkan satu hal. Aku tidak takut walaupun ayahmu berdiri di hadapanku,” ucap Bella tegas.Ucapan Bella tidak hanya ditujukan pada Julia tapi juga pada yang lainnya.Bella sudah mengetahui informasi Apocalypse dan dia sadar akan banyak rintangan yang dihadapinya. Namun selama Ivan dan Dary memberinya informasi, Bella akan bisa menyelesaikan banyak masalah.Indra tidak berani mengabaikan ucapan Bella.“Mengapa kalian berdua menolongku?” tanya Bella pada Ivan dan Dary setelah meninggalkan wilayah level kuning.“Michael memerintahkan kami berdua untuk melindungimu sebelum dia pergi. Namun untuk alasan tertentu, kami tidak dapat meninggalkan Apocalypse untuk saat ini,” Ivan menjelaskan.“Pergi?” Bella mengerutkan kening. Bukankah Michael ada di Apocalypse? Kapan dia pergi?“Kami tidak tahu apa yang terjadi. Mungkin Simon bisa menjelaskannya padamu,” Dary mengatakan bahwa Mic
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua