"Hei, kamu kenapa?""Wesley, ada apa?"Benjamin dan Fay tidak mengerti kenapa rekannya ini tiba-tiba terjatuh. "Aku … aku tidak tahu," ujar Wesley dengan keringat di dahinya. Tubuhnya ditekan sedemikian kuatnya sampai Wesley mengira dia akan mati. "Baru...baru saja, aku seperti ditekan oleh kekuatan tak terlihat," Wesley mencoba menjelaskan pada mereka. Kekuatan tak terlihat?Raut wajah Benjamin tiba-tiba panik. Dia langsung berkata, "Kita harus segera pergi dari tempat ini. Cepat!" Meskipun Fay dan Wesley tidak mengerti apa yang terjadi, mereka segera menuruti perintah Benjamin. Di kediaman Michael. Lutut Nino masih terasa lemas. Dia tidak mengira rencananya bakal gagal total. Meskipun ketiga jasad utusan kerajaan sudah ditemukan, Benjamin tidak menyalahkan Michael. Bahkan sang kaisar sudah memberi perintah untuk melepaskan Michael. Hanya orang-orang yang memiliki reputasi tinggi yang menerima perlakuan istimewa tersebut. Sekarang Nino sudah membuat masalah deng
Michael tersenyum tanpa mengucapkan kata. Bagaimana dia bisa ingat dengan perilaku Emilia? Perempuan seperti Emilia tidak pantas untuk mendapatkan perhatiannya. "Bagaimana? Kamu ingat?" tanya Leticia."Tidak. Aku tidak ingat apa pun. Bahkan aku juga tidak akan ingat dengan apa yang sudah kamu lakukan. Apa kamu puas?" tanya Michael sambil berdecak. Emosi Leticia mendadak naik. Mereka sedang membahas soal Emilia. Lalu kenapa jadi dirinya yang dibahas? "Aku akan pastikan kamu tidak akan melupakanku," ujar Leticia sambil menggertakkan gigi. Michael tidak memberi komentar lagi dan masuk ke dalam kamar. Sekarang pihak kerajaan sudah tahu soal dirinya. Bahkan sang kaisar memihak dirinya. Mungkin ini adalah hal yang baik. Namun Michael yakin segala sesuatu akan terjadi di luar kendalinya. Huangting adalah salah satu kerajaan di Dunia Xuanyuan. Rasanya sungguh tidak bijaksana jika Michael terlibat dengan pihak kerajaan tapi dirinya belum banyak mengetahui mengenai dunia ini. Tentu
Di pikiran semua orang, Michael adalah seorang pecundang yang sudah diusir dari Keluarga Chen. Mereka semua ikut-ikutan menertawakan Michael. Namun sekarang, mereka mendengar sendiri bahwa guru John adalah Michael! Selama ini mereka juga mengikuti perkembangan level kekuatan John dari yang cahaya dua hingga kemampuannya yang sekarang. Namun, bagaimana bisa Michael diperlakukan seperti pecundang oleh Keluarga Chen?"Tuan Huang, Anda tidak bercanda kan?""Apa benar Michael yang kamu katakan itu adalah Michael yang kami kenal selama ini?""Jika dia adalah jagoan, bagaimana mungkin dia bisa diusir oleh Nino?"Semua orang tidak langsung percaya dengan ucapan John. Hal ini melebihi apa yang mereka perkirakan. Jika Michael memiliki level kekuatan yang tinggi, tidak mungkin dia membiarkan Nino merendahkannya. "Kalian tidak salah dengar. Guruku adalah Michael. Alasan kenapa dia diusir oleh Nino adalah guruku itu tidak mau membuang waktu dengan Nino," ujar John.Melihat orang-oran
Dulu Keluarga Chen memiliki kekuasaan lebih di Kota Longyun. Sebagai anggota Keluarga Chen, Nino juga cukup memiliki reputasi. Sekarang, orang-orang mulai membicarakan nasib Nino. "Ternyata punya kekuasaan itu tidak terlalu penting. Yang lebih penting itu adalah kekuatan.""Ya, aku ingat Nino pernah berkata dengan sombong bahwa dia akan berlatih giat untuk menaikkan level dan masuk ke kerajaan. Sayangnya, dia mati dengan usia yang masih muda.""Nino sudah mencari guru yang bisa melatihnya. Tak diduga sosok guru itu ada di dekatnya. Dia tidak menghargai sosok itu. Aku pikir ini memang kesalahan Nino sendiri.""Siapa yang bisa menebak identitas guru itu ternyata pecundang yang diusir oleh Keluarga Chen?"Semua orang sepakat dengan apa yang sudah terjadi. Tidak ada yang bisa menduga identitas asli Michael. Wajar saja, sikap Michael saat dia masih tinggal di Keluarga Chen tidak menunjukkan sikap seorang guru. Namun, semua orang juga jadi paham alasan Michael melakukannya. Hal itu k
Di kediaman walikota"Apa yang kamu lakukan? Apa kamu tahu tempat ini? Ini kediaman walikota. Kamu tidak bisa seenaknya masuk ke sini tanpa ijin!"Michael dihentikan oleh petugas. Beberapa penjaga dengan baju zirah sedang berjaga di depan pintu masuk. Melihat situasi ini, Michael tidak tahan untuk tersenyum. Bukannya ini hampir mirip dengan penjaga di pintu masuk klub atau hotel di bumi? Para penjaga selalu memandang rendah orang lain dan mencegah orang tak dikenal untuk masuk. Michael tidak menyangka dia akan menemukan pemandangan ini di Dunia Xuanyuan.Sepertinya sudah menjadi kebiasaan. Tidak peduli di dunia manapun, tetap ada orang-orang yang memandang rendah orang lain. "Aku mau bertemu dengan John. Beritahu dia bahwa aku datang ke sini,” perintah Michael.Penjaga itu merasa kesal. Sekarang John telah menjadi sosok terkenal di Kota Longyun. Wajar saja, John sudah memiliki level cahaya lima. Penjaga itu merasa bangga memiliki atasan seperti John. Orang di depan penj
John bergegas berjalan menuju pintu masuk rumahnya. Bisa-bisanya gurunya dihentikan penjaga saat dia pertama kali datang ke sini! "Dasar bodoh. Beraninya kalian tidak mengijinkan guruku masuk!" teriak John. Para penjaga langsung merasa bersalah, "Tuan Muda, kami hanya mengantisipasi kalau orang itu berbohong."John menepuk jidatnya dan berkata, "Di mana kalian taruh otak kalian? Siapa yang berani berpura-pura menjadi guruku, kecuali dia mau cari mati?"Para penjaga langsung mengerti. Siapakah John? Dia adalah putra walikota!Bagaimana bisa ada orang yang berpura-pura menjadi gurunya? Dengan kata lain, pria muda yang datang ini benar-benar guru John, seorang jagoan dari tiga level tertinggi. Seketika, para penjaga itu menjadi gelisah. Apa jangan-jangan nasib mereka akan tamat hari ini? Jika Michael melaporkan kejadian ini pada John, habis sudah. John tidak mau membuang waktu lagi. Segera dia berlari menuju tempat Michael sedang menunggu. Saat dia melihat Michael seda
Saat Michael kembali ke rumah, Leticia sedang duduk termenung di halaman. "Ada apa?" tanya Michael.Leticia menunjuk ke arah depannya. Sambil melihat arah telunjuk Leticia, Michael melihat punggung wanita yang rambutnya dikuncir kuda. Wanita itu memiliki bentuk tubuh ideal yang memberikan kesan bahwa dia adalah wanita yang cantik. "Siapa dia?" tanya Michael.Leticia menatap Michael dan berkata, "Dia itu si pengemis tadi pagi."Si pengemis!Michael berjalan mendekati wanita itu dan berkata, "Berbaliklah. Biarkan aku melihatmu."Wanita itu terkejut. Kemudian dia membalikkan badan sambil kelihatan malu-malu. Pipinya bersemu merah. Wanita itu sungguh mempesona sehingga membuat Michael terpana. Sosok wanita itu mirip sosok boneka. Kulitnya mulus. Dia sungguh cantik. Selama hidup Michael, baru sosok Evie yang mendekati kesempurnaan kecantikan seorang wanita. Sekarang posisi Evie sudah digantikan oleh wanita ini. Meskipun wanita itu memiliki wajah seperti wajah bayi, tapi be
"Siapa kamu? Aku tidak yakin kamu benar-benar miskin," ujar Michael.Raven tersenyum dan berkata, "Kamu ingin tahu siapa aku? Biarkan aku tinggal di sini."Michael mengerutkan kening. Dia menangkap tujuan wanita ini. Secara tidak langsung, Raven mengakui sosok aslinya bukanlah sosok pengemis. Jika Michael ingin tahu, dia harus membiarkan Raven tinggal di sini."Apakah itu syarat darimu?" tanya Michael.Raven tersenyum dan mengangguk. "Jadi kalau aku tidak ingin mencari tahu, aku bisa memintamu pergi?" tanya Michael lagi. Raven tidak menyangka Michael akan bertanya seperti itu. Dia mengerutkan kening sambil memikirkan jawaban untuk Michael."Kami tidak penasaran denganmu. Sekarang pergilah," ujar Leticia."Tidak, kamu pasti penasaran," ujar Raven.Michael tersenyum masam. Dia tidak menyangka Leticia langsung mencoba mengambil alih. Rumah Michael bukalnlah tempat penampungan. Lagi pula dia hendak meninggalkan kota Longyun. Dengan keberadaan wanita cantik seperti Raven, cepat a
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua