Raut wajah Warren dan Victor tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Mata mereka melebar dengan mulut terbuka. Michael bisa melihat pupil mata mereka. "Aku sudah berhasil naik ke level surga. Mungkin selanjutnya aku akan menggantikan posisi Simon," ujar Michael. Warren menghela napas, dadanya naik turun.Level kuning, hitam, kuning dan surga. Michael bisa menyelesaikan semua pertandingan itu kurang dari sebulan. Warren tidak pernah merasa bahagia seperti ini."Michael, kamu … kamu sedang tidak bercanda, kan?" Victor bertanya dengan suara gemetar. Apocalypse adalah tempat yang menomor satukan soal kekuatan fisik. Meskipun Victor tidak berada di sana, dia sangat tahu ada banyak jagoan di Apocalypse. Menurutnya tidak akan mudah bagi Michael untuk menyelesaikan semua pertandingan kenaikan tingkat itu. Tanpa disangka, Michael bisa menyelesaikan semuanya hingga ke level surga. "Aku tidak sedang bercanda. Sekarang aku yang terkuat di Apocalypse," ujar Michael.Warren mendekati
Michael mengerti Mario ingin bertanya padanya ketika dia melihat gelagat Mario, tapi Michael tidak mempedulikannya. Michael tidak ingin orang lain tahu apa yang terjadi padanya di Gua Iblis.Michael masih bingung sampai saat ini, mengapa si ular putih bisa mengintimidasi binatang yang jauh lebih besar darinya.“Michael, bagaimana kamu bisa keluar dari Gua Iblis hidup-hidup?” bisik Mario setelah memastikan tidak ada seorang pun di sekelilingnya.“Aku melarikan diri ketika sedang bertarung melawan mereka,” jawab Michael.“Bertarung?” Mario menatap takjub pada Michael.Michael memang kuat tapi makhluk-makhluk monster penghuni gua iblis jauh lebih kuat darinya. Bagaimana bisa dia selamat dari serangan makhluk-makhluk itu?“Kamu hebat sekali! Para monster itu sangat kuat. Bahkan Noah pun tidak sanggup melawan mereka. Bagaimana cara kamu melawan mereka?” tanya Mario.“Ya bertarung dengan tanganku sendiri. Apalagi yang aku punya?” jawab Michael tersenyum.Mario bukan orang bodoh. Jawab
Tekad Michael sudah bulat untuk pergi ke dunia kedua. Simon tidak mampu lagi mencegahnya walaupun segala cara sudah dia lakukan. Namun di dalam hatinya, Simon merestui keberangkatan Michael karena Michael lebih mampu dari pada dirinya untuk berjuang di dunia kedua.Michael segera pulang ke vila begitu dia selesai berbicara dengan Mario.“Michael, bagaimana keadaan Bella sekarang? Apa kamu sudah mendapatkan obatnya?” tanya Chaterine dengan gugup. Chaterine yang sekarang sudah berubah dari Chaterine yang dulu. Dulu, dia tidak bertanggung jawab sebagai ibu. Sekarang, dia berusaha menjadi ibu yang baik tidak hanya untuk Michael tapi juga bagi Bella. Dia ingin sekali menebus kesalahan masa lalunya.Chaterine tahu Michael sangat menyayangi Bella oleh karena itu tidak boleh ada hal buruk terjadi pada Bella.Michael masih belum tahu efek mutiara yang dia berikan pada Bella jadi dia masih belum bisa menjawab pertanyaan Chaterine.“Ibu, jangan terlalu mengkhawatirkannya. Biarkan dia istirah
Ruby merenung begitu mendengar ucapan Michael. Dia tidak pernah berpikir sedikitpun mengambil alih kepemimpinan keluarganya. Dia pikir, kepemimpinan Keluarga Tian kedepannya akan jatuh pada tangan sepupunya.“Kakak, apakah kakekku memutuskan seperti itu?” tanya Ruby.“Kakekmu telah bekerja keras sepanjang hidupnya. Apa kamu pikir dia rela menyerahkan tanggung jawab besar Keluarga Tian pada orang lain?” jawab Michael sambil tersenyum.Ruby pikir, ucapan Michael masuk akal. “Kakak, jika kakek memutuskan seperti itu, aku tidak akan mengecewakannya,” janji Ruby sambil menganggukkan kepala.“Aku akan mengajakmu bertemu seseorang agar kamu bisa menjalankan janjimu,” ucap Michael.“Kakak, aku ingin mengenalkanmu pada seseorang. Dia sudah menunggu di gerbang vila,” ujar Ruby.“Gadis kecil, ternyata kedatanganmu ini punya tujuan lain selain menanyakan kabar kakakmu,” ucap Michael sambil tersenyum menggoda.“Tentu saja yang terpenting bagiku adalah menanyakan kabar kakakku. Sementara untu
Pikiran Rico sangat berkecamuk saat ini. Dia pikir dia telah mempermalukan dirinya sendiri dengan kegugupannya di depan Michael.Saat ini, Damian dikenal sebagai orang yang berpengaruh di Kota Yuncheng. Begitu banyak keluarga aristokrat papan atas yang berusaha mendekatinya. Namun Rico melihat Damian tidak lebih tenang dan sama gugupnya dengan dia ketika berhadapan dengan Michael.Dia tidak dapat berbicara dengan jelas.Sikapnya buruk di depan Michael.Rico semakin mengagumi Michael. Michael bisa dengan mudah membuat Damian gugup hanya dengan menampakkan wajahnya saja. Rico bermimpi seandainya dia bisa ada di posisi Michael tapi entah kapan mimpinya itu tercapai.“Tuan Michael, apa ada yang ingin kamu sampaikan padaku?” Damian mulai membuka percakapan dengan Michael.Tidak ada hal penting yang ingin Michael jelaskan. Kedatangannya hanya sekedar memantau Weak Water Property. Michael ingin memastikan Damian mengurus perusahaan dengan baik walaupun Michael telah mempercayakan pengel
Teddy masih belum sadar sepenuhnya akan situasi yang dia hadapi begitu melihat Ruby berjalan mendekatinya. Dengan cepat dia berseru, “Michael, kamu masih tega menyiksa orang tua seperti aku?”Michael hanya bisa tersenyum santai. Sikap asli Teddy jelas kentara. Harga dirinya hancur sebagai pimpinan berkharisma keluarga aristokrat garis depan Kota Yuncheng.“Habisi saja dia,” ujar Michael sambil tersenyum.Alfred yang menyaksikan kejadian itu tidak dapat menahan tawa hingga berurai air mata. Lelucon yang ada di hadapannya akan dianggap sebagai hal yang tidak sopan oleh sebagian orang yang tidak memahami gaya bercanda mereka.Alfred kembali memandang Michael sekali lagi. Dia tidak menyangka Michael bisa berkuasa di kota Yuncheng dan dia sangat bahagia keluarganya bisa membina hubungan baik dengan Michael.Hubungan antara guru dan murid juga kakak-adik dengan Michael semakin mengukuhkan status Keluarga Tian di Kota Yuncheng.“Michael, aku dengar kamu pergi jauh beberapa waktu lalu. M
Sebelum menginggalkan vila Keluarga Tian, Michael bermain catur melawan Teddy dengan kekalahan Teddy sebagai hasil akhirnya.Teddy memanggil Alfred ke kantornya.“Ayah, ada yang ingin kamu sampaikan padaku?” tanya Alfred.Teddy menggelengkan kepala. “Menurutmu, apa maksud yang ingin disampaikan Michael tadi?” tanya Teddy.“Bukankah dia sudah mengatakannya dengan jelas? Dia hanya bercanda. Menyelamatkan dunia adalah tugas superhero yang hanya ada di film. Kita ada di dunia nyata, bukan film,” ungkap Alfred sambil tersenyum. Alfred sama sekali tidak menganggap serius ucapan Michael tadi.Orang kebanyakan pasti tidak akan mempercayai ucapan Michael. Mereka tidak mengerti betapa pentingnya menyelamatkan dunia. Lagipula, siapa yang bisa melakukannya? Seandainya saja tidak ada perang dunia, dunia tidak perlu diselamatkan.“Kamu pikir dia bercanda tapi aku pikir dia sedang menyembunyikan sesuatu dengan leluconnya,” ucap Teddy dengan suara berat.Alfred langsung tertawa mendengar perkat
Evie sudah terbiasa mendapat penolakan dari Michael tapi reaksinya kali ini sangat berbeda dari biasanya.Evie mengusap air mata di pipinya dan dengan percaya diri, dia bertanya pada Michael, “Bagaimana jika Bella menyetujui hubungan kita?”Michael terkejut. Mana mungkin Bella menyetujui hal yang akan menyakitinya.Bella memang pernah berkelakar ingin tinggal di negara yang mengizinkan poligami tapi Michael yakin ucapan Bella hanya jebakan saja baginya. Dan Michael tidak terjebak sama sekali.Mana mungkin seorang wanita bersedia berbagi suaminya dengan wanita lain?Jika posisinya dibalik, Michael juga tidak ingin membagi Bella dengan laki-laki lain. Tidak mungkin sama sekali.Namun sepertinya Evie telah mempunyai rencana hingga dia berani ingin berbagi suami dengan Bella.“Apa yang telah kamu rencanakan?” tanya Michael dengan tatapan waspada. Michael tidak ingin Evie merusak yang selama ini telah dia jaga.Evie menggelengkan kepala dan berkata, “Jangan khawatir, aku hanya asal
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua