“Kamu, kamu memilihku?” tanya Amanda tergagap. Sudah lama Amanda mencari kesempatan untuk menikahi pria kaya dengan berusaha mencari perhatian orang-orang kaya generasi kedua tapi tidak ada satu pun dari mereka yang benar-benar memperhatikannya. Oleh karena itu, kedatangan Rico langsung dihadapannya tidak hanya mengejutkannya tapi juga membuat dia sedikit tidak percaya.Jika melihat latar belakang keluarga Rico dahulu, Amanda tidak akan mungkin mau meliriknya. Dulu, Rico tidak bisa disebut keluarga kaya karena tidak mempunyai kekayaan banyak. Namun keadaan sekarang berbeda. Keluarga Su sudah bangkrut dan Amanda tidak lagi disebut nona dari keluarga Su. Dia hanyalah wanita biasa. Amanda merasa senang bisa disukai oleh pria seperti Rico.“Apa ada wanita yang lebih cantik darimu di sini?” ucap Rico dengan senyum manis dibibirnya.Pujian Rico pada Amanda menimbulkan kekecewaan wanita-wanita lainnya. Mereka tidak dapat menerima ucapan Rico yang menyebutkan Amanda lebih cantik dari pada
Teman-teman Rico tidak menganggap penting masalah di balik rencana Ruby tapi mereka iri pada Rico yang mendapat kesempatan terlibat di proyek pinggiran kota karena terlibat dalam rencana Ruby. Seandainya saja mereka yang dipilih oleh Ruby untuk membantunya, jangankan hanya mendekati Amanda, bermalam bersama wanita tuna wisma pun akan mereka jalani.Masa depan perusahaan keluarga Rico akan cemerlang jika sampai bergabung dalam proyek ini. Kekayaan Rico pasti akan melonjak pesat dan posisinya akan meningkat di Kota Yuncheng.“Rico, kamu sangat beruntung kejatuhan rezeki yang tidak disangka.”“Sepertinya tidak lama lagi aku harus memanggilmu tuan muda Chen. Kita tidak lagi ada di posisi yang sama.”“Hei, aku juga berhubungan baik dengan Ruby. Mengapa dia tidak menghubungi aku tentang rencananya ini?”Beberapa dari mereka meratapi nasibnya.Rico sudah membayangkan akan seperti apa reaksi teman-temannya. Proyek di pinggiran kota memang sangat menggoda dan tidak ada seorang pun yang m
Saat ayah Rico mendekati Rico, tangannya gemetaran karena dia terlalu bersemangat. "Apa …. apa yang kamu katakan?" Ayah Rico bertanya dengan raut wajah tidak percaya. Dia tidak percaya apa yang baru saja dia dengar, karena proyek pinggiran kota tidak hanya menentukan nilai keluarga Chen, tetapi juga meningkatkan statusnya.Setelah bergabung dengan proyek pinggiran kota, Keluarga Chen akan memiliki kedekatan dengan Keluarga Tian dan Weak Water Property. Berhubungan dengan kedua belah pihak ini dapat membuat status Keluarga Chen meningkat. Inilah yang diimpikan banyak orang!Ibu Rico juga tampak tidak percaya. Dia bertanya, "Rico, apa kamu bercanda? Bagaimana kamu bisa memenuhi syarat untuk bergabung dengan proyek pinggiran kota?"Ibu Rico mencintai putranya. Dia percaya Rico akan sukses suatu hari dan membuat nama keluarga mereka menjadi harum. Meskipun begitu, Ibu Rico tidak langsung percaya dengan apa yang dikatakan Rico barusan. Rico membusungkan dada seolah-olah dia baru saja
"Rico, aku melihat tunanganmu sedang bertengkar dengan pelayan. Kamu tidak mau menolongnya?" ujar salah satu teman Rico. Rico tersenyum, "Jangan menggodaku. Jika dia tidak ada nilainya di mataku, aku tidak akan mau duduk satu ruangan dengannya.""Hey." Temannya mendesah dan berkata, "Kamu beruntung sekali. Kamu tidak saja bisa mempermainkan wanita nakal itu, tapi juga mendapatkan keuntungan. Seandainya aku bisa seperti dirimu."Rico menepuk pundak temannya dan berkata, "Bro, masa aku melupakanmu?""Itu benar. Jika kamu melupakanmu, aku tidak akan mengakuimu sebagai sahabatku lagi."Tidak lama kemudian, Amanda kembali ke kursi setelah memperbaiki make up-nya. Rico berdiri dan mengulurkan tangannya sebagai tanda untuk berdansa. Musik pesta berhenti tiba-tiba. Para pengunjung mengucapkan sumpah serapah. Sang DJ berkata dengan suara pengeras, "Jangan cemas. Bakal ada kejutan yang menunggu kalian malam ini. Kita akan menyaksikan lamaran romantis dari Tuan Chen."Setelah mendeng
Amanda menaruh kepalanya di bahu Rico. Selintas perasaan jijik muncul di wajah Rico. Sulit baginya untuk dia bertahan dari sentuhan perempuan yang sudah tidur dengan banyak pria. "Sebenarnya, gosip itu adalah kerjaan Edward dan aku. Kami yang mengarang Bella selingkuh dengan Michael, dan terkena penyakit kelamin," ujar Amanda.Raut wajah Rico menjadi dingin. Lamaran itu membuat Amanda percaya padanya. Dengan mudah, Rico mendapat informasi. "Pergilah mandi," ujar Rico.Biasanya Amanda akan langsung mandi jika diminta, tapi sekarang dia merasa malu. "Ya.” Dengan anggukan, Amanda pun berjalan ke kamar mandi. Setelah mendengar suara air mancur dari kamar mandi, Rico mengambil ponselnya dan menghubungi Ruby. "Ruby, aku sudah melakukannya. Amanda yang mengarang semuanya," ujar Rico.Ruby duduk dengan raut wajah dingin. Dia berkata, "Apa kamu merekamnya?""Tentu saja. Memangnya aku bodoh, tidak melakukan persiapan?" tanya Rico."OK, aku akan datang segera."Saat Ruby bersiap-s
Ruby menarik rambut Amanda sehingga kepalanya terangkat. Setelah itu, Ruby menampar Amanda beberapa kali. Tak butuh waktu lama, pipi Amanda menjadi merah dan bengkak. Bahkan tangan Ruby menjadi merah. Tangan Ruby terasa sakit tapi dia tidak berhenti menampar Amanda. Kemarahannya belum reda. Sejak Michael pergi, Ruby dalam hati bersumpah untuk melindungi Bella dan Hanna. Ini bukan menjadi tanggung jawab Mark saja, tapi juga tanggung jawab Ruby.Bagi Ruby, jika dia tidak bisa menjadi kekasih Michael, menjadi adik perempuannya juga tidak masalah. Ruby memperlakukan Michael sebagai kakaknya. Karena Michael adalah laki-laki pertama yang mencuri hatinya. "Berhenti, tolong berhenti," pinta Amanda. Telinganya berdenging sakit. Dia tidak bisa melawan Ruby. Amanda hanya bisa memohon ampun. Namun Ruby tidak peduli permintaan Amanda. Dia masih menyerang Amanda tanpa ampun. Bahkan Rico yang melihat dari luar pintu merinding melihat perlakuan Ruby. Ruby adalah nona dari Keluarga Tian. T
Apa!Ucapan itu muncul di pikiran Amanda. Dia seperti tersambar petir. Dalam situasi panik, Amanda tetap berusaha meminta ampun pada Ruby. "Ruby, aku tahu aku salah. Aku tidak akan melakukannya lagi. Tolong beri aku kesempatan.""Kesempatan?" Ruby tersenyum dingin dan berkata, "Kamu sudah banyak melakukan perbuatan jahat. Jika aku adalah Michael, aku akan membunuhmu. Dia sudah memberimu banyak kesempatan tapi kamu tidak pernah bersyukur. Orang sepertimu harus mati."Rico, yang berada di samping Ruby, semakin melihat sisi kepribadian Ruby yang lain. Rico merasa semakin takut karena dia sudah melukai perasaan Ruby. Tapi hal itu sudah telat. Dia salah berucap, dan kesalahan itu tidak bisa ditarik. Tak lama kemudian, Mark pergi ke rumah Rico sendirian. Saat dia melihat pipi Amanda yang bengkak, Mark tidak merasakan simpati sedikit pun. Karena dia sangat membenci perempuan ini. Amanda sudah membuat reputasi Bella hancur. Ini adalah sesuatu yang tidak akan dia biarkan terjadi begit
Ruby tidak menjawab pertanyaan Edward, karena dia benar-benar sedang murka. Sekali lagi dia mengayunkan tongkat dan memukul Edward.Edward berteriak kesakitan. Mark lalu berusaha menghentikan Ruby. Dia mengerti betapa marahnya Ruby. Di posisi Mark, dia sebenarnya tidak berhak menghentikan Ruby. Ruby adalah adik angkat Michael. Sedangkan Mark adalah bawahan Michael. Jadi Mark pelan-pelan melakukannya. "Ruby, kalau kamu capek, ada anak buahku yang bisa menggantikan tugasmu," Mark berkata pada Ruby. Ruby sangat lelah. Sudah lama dia tidak berolahraga. Tubuhnya terasa lelah. Setelah melemparkan tongkat itu ke lantai, Ruby mendekati Edward. Dia menginjak kepala Edward dan berkata, "Kamu ingin tahu apa yang terjadi? Dengar baik-baik. Aku ingin kamu mati."Setelah mengeluarkan ponsel Rico, Ruby menekan tombol play rekaman. Lalu terdengar pengakuan Amanda.Seketika Edward putus asa. Ruby sudah memegang bukti kuat. Bisakah dia bertahan hidup hari ini? "Amanda, apa yang kamu sud
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua