Pada saat bersamaan, seorang wanita anggun berjalan ke arah Suzy. Wanita ini diikuti segerombolan pengawal berjas hitam. Kejadian ini menarik perhatian banyak orang. Suzy dan teman-temannya terpana."Istri dari keluarga kaya mana ya? Dia membawa begitu banyak pengawal.""Memang enak kalau punya banyak uang. Kalau aku jadi dia, aku pasti akan mempercantik diri setiap hari.""Mengapa dia datang ke sini? Suzy, kamu mengenalnya?"Dia berjalan ke arah Suzy dan berhenti.Suzy menatapnya dengan curiga."Apa kamu Suzy?""Ya ... ini aku. Kamu siapa?"Plak!Wanita itu menampar Suzy.Saat melihat kejadian itu, teman-teman Suzy merasakan adanya ketidakadilan. Tapi saat melihat pengawalnya yang banyak, mereka tidak berani mengatakan apa pun.“Kamu …. Kenapa kamu menamparku? Siapa kamu?" teriak Suzy sambil memegang pipinya.“Kau boleh mengingat namaku mulai sekarang. Aku Chaterine.” Chaterine. Dia adalah ibu Michael yang berasal dari keluarga Han. Seorang wanita yang berasal dari kelua
Suzy pulang ke rumah dengan perasaan marah. Jadi dia melampiaskannya pada Berta.Berta melihat bukti tamparan di wajah Suzy. Pastinya Suzy kesal karena itu. Jika dengan memarahi dirinya Suzy bisa tenang, Berta bersedia menerimanya.Saat Robert pulang ke rumah setelah bermain kartu, kemarahan Suzy semakin menjadi-jadi. Aneh, dirinya tambah kesal ketika melihat suaminya.Ketika Robert melihat pipi bengkak di wajah Suzy, dia salah mengira bahwa Bertalah yang menamparnya. "Siapa kamu dan mengapa kamu ada di rumahku."”"Aku adalah pembantu yang dipekerjakan Michael," kata Berta.Pembantu?Tidak ada yang salah dengan memperkerjakan pembantu untuk rumah sebesar itu. Tapi dia sudah berani menampar wajah majikannya. “Suzy, kamu baik-baik saja? Apa dia menamparmu?” Robert bertanya dengan prihatin.“Memangnya kenapa kalau dia yang menamparku, hah? Kamu berani membelaku?“ Suzy masih marah. Pikirannya penuh dengan kejadian dengan Chaterine.Begitu Robert mendengarnya, dia berjalan ke Be
Berta sedang mengemasi barang-barangnya di kamar. Dia melihat Michael sudah pulang. "Michael, aku tidak ingin mempersulit keadaan. Terima kasih banyak sudah membantuku.""Berta, apa kamu sudah lupa dengan kejadian di bursa tenaga kerja tempo hari? Saat kamu kesulitan, siapa yang membantumu? Ke mana kamu akan mencari pekerjaan? Dari mana kamu bisa mencari uang untuk biaya hidup putrimu?" tanya Michael bertubi-tubi. Dia melihat bekas tamparan di wajah Berta. Bahkan lebih parah dari bekas tamparan di wajah Suzy. Pasti Robert yang melakukan.Berta butuh uang untuk putrinya. Yang paling dia takutkan adalah ketika putrinya menelepon dan dia tidak punya uang. "Aku tidak tahu apa yang terjadi. Wajah Ibu Suzy sudah seperti itu ketika dia pulang," ujar Berta pelan. "Ayo ikut denganku," perintah Michael.Berta mengikuti Michael ke ruang tamu."Berta bilang saat kamu pulang ke rumah, sudah ada bekas tamparan di wajahmu. Berarti kejadiannya di luar rumah. Tapi kamu malah menyalahkan Berta.
Kata-kata Michael menghentikan tangisan Suzy seketika. Robert menatap Michael dengan ekspresi ketakutan. Pada saat ini, Michael menunjukkan sosok yang membuat lawannya takut, bukan lagi sosok menantu tidak berguna.“Bella, kamu tidak mau membela ibumu yang mau diusir oleh menantunya sendiri?“ Suzy tidak berani melawan Michael secara langsung. Taktiknya adalah menekan putrinya.Bella menggelengkan kepalanya. Kali ini Suzy sudah sangat keterlaluan. Meskipun dia adalah ibu kandungnya, kali ini sudah Bella tidak tahan lagi."Bu, karena kamu salah, kamu yang harus minta maaf," kata Bella.Suzy sudah bercerita banyak kepada teman-temannya tentang kepindahannya ke vila mewah ini. Dia juga sudah mengundang mereka untuk datang melihat-lihat. Jika dia diusir oleh Michael, reputasinya akan buruk. Suzy tidak ingin mencoreng mukanya sendiri. “Michael, aku juga ibumu. Bagaimana kamu menyuruhku minta maaf kepada seorang pembantu?” Suzy berkata dengan nada membujuk."Kamu minta maaf pada Bert
Bahkan keluarga Tian tidak berani padanya?Yang bisa membuat keluarga Tian takut adalah keluarga kelas pertama di Kota Yuncheng. Suzy tidak dapat membayangkan status seperti apa yang dimiliki wanita itu.“Suzy, ada apa denganmu? Bagaimana kamu bisa menyinggung wanita itu?” Robert bertanya dengan tajam.Suzy tidak memperdulikan nada bicara Robert. Dia berkata dengan panik, "Aku ... aku tidak tahu. Aku belum pernah melihatnya sama sekali."Dalam sekejap, Suzy merasa takut dan panik."Jangan khawatir. Karena dia memukulmu, berarti dia sudah tahu permasalahannya apa. Jika tidak, mungkin dia sudah menghabisi keluarga Su dalam sekejap," ujar Michael.“Tapi dia bilang, aku harus jadi orang yang rendah hati. Jangan membuat malu seseorang. Tapi aku tidak mengerti apa maksudnya." Ketakutan Suzy masih sama. Dia pasti telah menyinggung perasaannya. Suzy takut ke depannya secara tidak sengaja dia membuat kesalahan seperti itu lagi. Michael melirik Bella dan berkata, "Aku akan keluar."Bell
Chaterine berdiri di dekat jendela. Dia memperhatikan Michael pergi. Kalimat terakhir yang diucapkan Michael terus bergema di benaknya.Senjata akan dikeluarkan saat waktunya tiba!Sebuah ungkapan tentang kesabaran, tapi Chaterine merasakan kepercayaan diri yang kuat.Tampaknya selama dia punya kemauan, dia akan melakukannya.Jika dia tidak mau, dia tidak akan melakukannya.Apakah ini sebuah kepercayaan diri? Atau sebuah kesombongan?Bahkan keluarga Han tidak punya momentum ini. Bagaimana dia mendapatkan kepercayaan diri itu? Apakah dia sedang merencanakan sesuatu terhadap keluarga Han?Chaterine tersenyum tipis, "Michael, kamu berpikir terlalu sederhana. Keluarga Han tetap punya jurang yang sangat lebar. Mengapa kamu pikir kamu bisa melakukannya?""Jika bukan aku yang memperjuangkan, kamu akan masuk penjara karena dia. Apa kamu tahu itu? Aku harap kamu tidak mengecewakanku atau nenek akan memasukkanmu ke penjara untuk menggantikannya.""Kalian berdua adalah putra-putraku,
Berta bergabung dengan yang lain di meja makan. Walaupun Suzy tidak puas, Bella dan Robert tidak keberatan. Sikap Michael yang tegas sebelumnya membuat Suzy tidak berani bertingkah macam-macam. Setelah makan, Michael langsung memberi Berta gaji satu bulan, enam ribu yuan. Berta gemetar saat menerima uang gaji di tangannya. Dia membungkuk dan mengucapkan terima kasih sekali lagi.Pada saat itu, Suzy diam-diam membawa Bella ke lantai dua.“Bu, apa yang kamu lakukan?” Bella bertanya setelah didorong ke dalam ruangan oleh Suzy.“Bella, sertifikat vila ini atas namamu bukan?” Suzy bertanya.Bella yang tidak tahu menahu mengenai proses pembelian vila ini tentu saja tidak menuliskan namanya di sertifikat.“Bukan bu, memangnya kenapa?” Bella memandang Suzy dengan curiga."Mengapa kamu begitu bodoh? Bagaimana mungkin kamu bisa melakukannya tanpa namamu? Cari cara supaya Michael mau mencantumkan namamu di sertifikat,“ perintah Suzy.Bella tidak mengerti mengapa ibunya bersikap seperti i
Malam itu, Bella tidur sangat nyenyak. Mungkin hasil pijatan Michael membawa dampak positif. Bella tersenyum dalam tidurnya. Ekspresinya menunjukkan kebahagiaan.Pada jam enam keesokan paginya, Michael dan Bella terbangun. Jam biologis mereka sama persis. Setelah masing-masing menggosok gigi dan mencuci muka, mereka lari pagi mengitari jalan di gunung.Udara yang segar menyehatkan jiwa. Pemandangan Kota Yuncheng dari puncak gunung membuat orang merasa santai dan bahagia.“Aku memimpikan lari pagi di Gunung Yunding. Sekarang mimpiku menjadi kenyataan.” Bella berdiri di puncak gunung sambil menutup matanya. Dia menghirup udara segar.Selama Bella bahagia, itu sudah cukup bagi Michael.Melihat Bella yang memegang pipinya, Michael tersenyum. "Sudahkah ada orang yang bilang padamu bahwa kamu adalah wanita cantik?"Perkataan itu membuat Bella malu. Dia memelototi Michael. "Sejak kapan kamu bisa merayu begini "“Aku mengatakan yang sebenarnya. Menjadi perayu sama sekali bukan bakatku.”
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua