Saat Austin berdiri di depan pintu dan bersiap membuka pintu, Keluarga Zhong berlutut satu per satu. Dengan cara inilah, mereka akan menghadapi Michael. Lagi pula tidak ada yang ingin mati. Melihat hal ini, Roman menjadi putus asa. Setelah bertahun-tahun, Roman menunggu kehancuran Keluarga Han. Dia bermaksud mendorong Keluarga Zhong menjadi keluarga nomor satu. Setelah itu situasi terakhir yang terjadi pada Keluarga Han, Roman cukup puas. Tapi setelah Michael kembali ke Yanjing, mimpi Roman menjadi berantakan. Semua kejadian ini seperti mimpi. Sekarang dia harus menghadapi kenyataan. Dalam hatinya, Roman tidak rela. Dia tidak mengerti kenapa Keluarga Zhong tidak bisa menjadi keluarga nomor satu tapi di saat yang sama, dia melihat bagaimana Michael menekan asosiasi seni bela diri. Hal ini bukan sesuatu yang bisa dilakukan keluarga kaya lainnya. Roman tersenyum masam. Mungkin inilah nasib Keluarga Zhong. Meskipun Austin cukup pintar, dia tidak sebagus Michael. Saat pintu itu dibuk
Orang itu tiba-tiba mendapatkan ide. Jika Michael bisa membawa asosiasi bela diri ke arah yang lebih baik, hal ini akan menjadi kejadian yang luar biasa. Lagi pula, Michael adalah juga ahli bela diri. Pertarungannya melawan asosiasi bela diri mungkin bukan sesuatu yang bijak. "Joey, menurutmu apakah kita bisa mengajaknya masuk ke dalam asosiasi bela diri?" tanya si orang itu."Kamu bercanda." Melihat raut wajah orang itu, apa menurutnya pantas untuk mengajak Michael bergabung? Dengan kemampuannya sekarang, dia hanya pantas untuk bergabung dengan Apocalypse. Bagaimana mungkin dia bisa menaruh perhatian pada asosiasi bela diri? Apalagi Joey mengira orang yang muncul di arena pertandingan itu mungkin punya hubungan dengan Apocalypse. Karena jelas orang itu bisa menghentikan pukulan Michael. Berarti kemampuan orang itu sungguh kuat. Orang itu menjadi malu. Dia baru saja bertanya pada Michael agar bergabung dengan asosiasi bela diri. Menurutnya itu biasa saja, tapi tidak dengan Jo
Sementara orang-orang menantikan berita mengenai Michael, tiba-tiba ada berita menggemparkan di Yanjing.Michael meninggalkan Yanjing dan pulang ke Yuncheng.Kepulangan Michael membuat semua orang terkejut. Bagi mereka, Michael seharusnya tinggal lebih lama dan mengurus Keluarga Han. Hal itu tentunya dengan mudah bisa saja dia lakukan. Selanjutnya, mereka dibuat terkejut lagi saat tahu Michael memberikan kuasa penuh pada Henry dan Jimmy untuk mengurus Keluarga Han. Apalagi saat tahu Michael tidak akan kembali ke Yanjing.Semua orang iri pada kekuasaan dan status Keluarga Han. Namun Michael memilih mengabaikan itu semua. "Orang macam apa Michael ini? Dia pergi begitu saja.""Katanya dia pulang itu karena istrinya. Michael adalah tipe pria yang setia.""Sungguh perempuan beruntung. Michael memilih dia dibandingkan kekayaan Keluarga Han."Perempuan-perempuan di Yanjing sangat ingin menjadi Bella. Dalam pesawat ke Yuncheng, Michael kembali berperan sebagai seorang ayah. Tidak a
Setelah tahun baru, langit menunjukkan cuaca yang sangat cerah. Pekerja imigran kembali ke kota kelahiran dan membeli barang-barang tahun baru. Jalanan menjadi macet. Hanya di tahun baru inilah, situasi di Yuncheng menjadi ramai. Semua orang memasang sajak yang biasanya ditempel di pintu, termasuk juga penghuni vila lereng gunung. Sejak kepulangan Michael, Ruby datang ke vila setiap hari. Bahkan dia sudah menganggap vila Michael sebagai rumah kedua. Bella dan Chaterine pulang ke rumah sambil membawa barang belanjaan. Berbagai macam permen dan kacang-kacangan disediakan untuk jamuan makan tahun baru. "Michael, sajak tahun ini, kamu saja yang tulis," ujar Victor sambil tersenyum. Bella terkejut lalu dia bertanya pada Victor, "Apa Michael masih bisa menulis puisi?""Tentu saja," ujar Victor dengan bangga, "Dia sudah berlatih kaligrafi sejak kecil. Semua puisi di Keluarga Han, Michael yang tulis.""Hanya kegiatan menulis ini yang aku tunggu-tunggu saat tahun baru. Bahkan Flor
Keluarga Tian akhirnya menggantung puisi Michael di tempat yang terlihat oleh semua orang. Bagi Teddy, puisi itu memiliki nilai yang luar biasa. Puisi itu tidak boleh terkena sinar matahari dan hujan. Selain itu, puisi ini tidak boleh rusak, karena hanya ada satu-satunya di dunia. Bahkan puisi itu dia anggap sebagai pusaka keluarga.Pada malam tahun baru, semua orang membantu menyiapkan makan malam. Bahkan Bella yang tidak bisa memasak pun membantu di dapur. Sementara para pria menonton TV dan minum teh di ruang tamu. Mereka menikmati waktu spesial yang datang hanya sekali dalam setahun ini.Mark, Boris dan Quin ikut datang ke vila. Mereka sengaja dipanggil oleh Michael. Semakin banyak orang, suasana semakin meriah. Kalau tidak, Michael merasa kasihan menelantarkan mereka begitu saja di Klub Malam Kota Ajaib. Saat makan malam, meja makan penuh dengan hidangan lezat. Semua orang menikmati hidangan sambil bersenda gurau. Bahkan Hanna tampak merasakan suasana itu, dia tidur lebih mala
Beberapa hari kemudian, banyak orang yang berdatangan ke vila Michael. Mereka memberikan hadiah tahun baru. Dulu, Keluarga Tian yang mendapat perlakuan istimewa ini, tapi sekarang Keluarga Han yang menerima kedatangan banyak orang.Keluarga Tian tidak mengeluh tentang hal ini. Bahkan Teddy sendiri membawa hadiah ke vila. Saat pemberian hadiah itu, orang biasa mengantri di depan villa. Sedangkan Keluarga Tian bisa langsung masuk ke vila. Apalagi ada Ruby yang selalu pulang pergi masuk ke vila Michael. Suasana tahun baru mengiringi kegiatan Michael dan lainnya sampai hari kelima. Di hari itu, terjadilah sesuatu yang tidak diinginkan Bella. Simon dan Mario muncul di depan villa. Bella berusaha meneguhkan hatinya untuk melepaskan kepergian Michael. Dia tahu apa pun yang dia lakukan untuk mencegah hal itu terjadi, Michael tetap akan pergi. "Apa kamu sudah menyiapkan diri?" tanya Simon pada Michael.Tanpa sadar, Michael melirik Bella. Bella menundukkan kepalanya dan terdiam. Michae
Setelah selesai membuat sarapan, Bella terlihat canggung. Demi meredakan kecanggungan Bella, Michael makan dengan lahap dan memuji masakan Bella. Setelah sarapan, Michael meninggalkan vila. Kepergiannya disaksikan oleh semua penghuni villa. Tidak ada yang tahu kapan mereka akan bertemu Michael kembali. Bella masuk ke dalam vila dengan air mata berlinang. Saat dia makan masakannya sendiri, tangisan Bella semakin kencang. Bagi dirinya yang jarang memasak, jelas tidak mungkin bisa membuat sarapan yang lezat. Masakannya terasa asin. Padahal Michael memuji dan memakan masakannya dengan lahap. Hal ini membuat Bella semakin tambah sedih. Di pintu gerbang area vila, Michael dan Cheryl masuk ke mobil yang disiapkan oleh Simon."Aku akan memperkenalkanmu pada Apocalypse dulu," ujar Simon.Michael mengangguk. Dia sudah penasaran soal ini sejak lama. "Keberadaan Apocalypse adalah demi sebuah misi khusus. Kamu akan tahu apa misi itu. Kita tidak bisa membahasnya sekarang. Di dalam Apocal
"Apa kamu sudah dengar? Michael mau ikut pertandingan. Cari mati dia.""Bagiku dia itu seperti membuat lelucon.""Mungkin dia memang pantas. Simon tidak pernah menerima murid.""Pantas? Tidak peduli sekuat apa dia, masih ada Jackson."Orang-orang Apocalypse sudah tahu Michael akan ikut kompetisi. Mereka menganggapnya ini lucu. Setiap level di Apocalypse punya tantangannya sendiri-sendiri. Apalagi level surga. Belum pernah ada yang berhasil sampai ke level ini. Bahkan Jackson pun yang dikenal sebagai putra kebanggaan Apocalypse, tidak berani mencoba masuk ke level ini. Sedangkan Michael yang merupakan pendatang baru berani langsung mencoba. Di mata semua orang, Michael pasti sudah gila. Semua orang membicarakan informasi ini. Mereka belum pernah melihat Michael tapi namanya terkenal dalam Apocalypse. Mereka menganggap Michael ini mencari sensasi. "Apa yang kalian bicarakan?" tanya Jackson.Meskipun Jackson tidak memiliki jabatan penting dalam Apocalypse, tapi reputasinya seb
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua