Michael tahu Danny akan segera muncul dihadapannya. Dia menunggunya di rumah dan akan menghadapinya. Tidak ada guna melarikan diri. Danny melalui jaringannya pasti akan menemukan Michael dimanapun dia sembunyi. Kecuali dia pergi meninggalkan Amerika.“Kamu yakin ingin mati bersamaku?” Michael bertanya pada Evie.Evie selalu tampil sangat cantik dengan dandanan sempurna di hadapan Michael. Namun kali ini ia tampak terburu-buru. Tak ada riasan yang menempel di wajahnya. Tanpa riasan wajah, kecantikannya tampak begitu alami.“Ya,” Evie mengangguk dengan yakin. Dia menatap tajam Michael tanpa takut.“Tidak takut?” Michael lanjut bertanya.“Tidak ada yang kutakutkan jika aku mati bersamamu. Ingatlah untuk selalu melindungiku,” ucap Evie santai. Sikap tenangnya bukan untuk berpura-pura. Dia tidak takut sama sekali selama Michael ada di dekatnya.“Kamu sangat mencintaiku. Memangnya apa yang bagus dariku?” tanya Michael. Michael merasa tidak punya kuasa membuat orang lain mati. Dengan k
Dalam perjalanan menuju rumah Michael, Danny bertanya pada Gavin di dalam mobil, “Akankah Simon melepaskan kita jika kita membunuh Michael? Jackson hanya ingin lepas tanggung jawab dengan menyerahkan Michael ke tangan kita.”Danny sendiri tidak begitu peduli jika tindakannya menyinggung Simon karena jika Michael tidak mati maka dia yang akan mati ditangan Michael.“Strategi Jackson sangat bagus. Dia tahu tidak ada pilihan lain bagi kita selain membunuh Michael,” ucap Gavin. Di sisi lain, Gavin sebenarnya enggan berurusan dengan orang seperti Simon, seorang pemimpin level empat di Apocalypse. Dia tidak dapat membayangkan konsekuensi apa yang harus dia terima karena telah membuat Simon naik pitam.Danny mengangguk dengan berat. Dia sendiri tidak mengkhawatirkan konsekuensi apa yang akan dihadapi karena harus menyingkirkan Michael. Dia memang harus melakukannya demi menjaga kehormatan keluarga Han. Danny siap berhadapan dengan Simon.“Kehormatanku tidak boleh dirusak oleh sampah ini.
Perubahan Michael secara tiba-tiba membuat Evie ketakutan. Terlebih matanya yang merah membara membuat Evie merasa tidak mengenali Michael sama sekali. Dia tampak berubah menjadi iblis.Namun bagi Danny, perubahan Michael tidak membuatnya takut sama sekali. Dia masih memandang rendah Michael. Danny tidak menyadari kekuatan tak biasa yang muncul dalam diri Michael hingga membuat Gavin tertegun. Danny melihat wajah Gavin yang serius memperhatikan perubahan Michael.“Apa yang terjadi?” bisiknya pada Gavin.Gavin mengernyitkan dahi. Dia masih belum tahu apa yang terjadi tapi saat itu dia merasakan ancaman kuat dari diri Michael. Ancaman yang sebelumnya tidak pernah ada.“Aku tidak tahu. Berhati-hatilah,” Gavin mengingatkan Danny.Danny berkoar-koar tidak takut pada kematian. Kehormatan lebih penting daripada nyawa. Namun faktanya, dia telah kehilangan keberaniannya. Mungkin karena terlalu lama berada di zona nyaman. Namun begitu hidupnya terancam, ada rasa takut muncul di dadanya.D
Ketakutan seseorang tidak dapat dilihat dari bualannya tapi tercermin dari perilakunya.Danny, yang berteriak tidak takut mati, memperlihatkan ketakutannya saat ini.Dia berdiri di pojok ruangan, gemetaran, pucat dan tidak lagi tampak kesombongannya.Kematian Gavin membuatnya putus asa. Dia ketakutan menghadapi kemarahan Michael.Ucapan Danny membuat Michael tertawa terbahak-bahak.“Kamu masih punya keberanian menyebut nama kakekku. Ketika kamu memaksanya berlutut dan meninggalkan Amerika, tidakkah kau lupa bahwa dia adikmu?” ujar Michael dingin. Michael tahu betapa besar ketidaknyamanan yang dirasakan kakeknya ketika dipermalukan dan diperlakukan buruk oleh Danny.“Tapi bagaimanapun, aku juga kakekmu. Bagaimana mungkin kamu membunuhku? Apakah kau tidak takut akan kutukan?” Danny sudah tidak punya cara melembutkan hati Michael. Dia tidak ingin memanfaatkan Warren untuk memohon
Paula merasakan kesedihan yang mendalam mendengar apa yang terjadi pada Michael. Michael adalah bosnya dan hubungannya dengan Michael selama ini cukup baik.Dia terlalu muda untuk mati.Tapi di lain sisi, dia telah menghina Danny. Sepertinya dia pantas mati.Siapa yang berani menyinggung Danny di Chinatown?Posisi Danny di Chinatown sama seperti kaisar lokal. Siapa yang berani menyalahkan karena pembunuhan yang dilakukannya?“Kamu benar-benar yakin dia mati?” tanya James.Paula tersenyum. Danny telah mendatangi rumah Michael dan terdengar suara-suara keributan dari dalam rumah. Menurut informasi yang didapat dari orang-orang yang mengamati kejadiannya, Michael mati menyedihkan. Apa mungkin berita itu palsu?“Kamu mungkin tidak mengenal siapa Danny. Dia tidak memiliki belas kasihan sama sekali,” kata Paula.“Menurutku, kamu tidak mengenal Michael,” James tersenyum tipis.“Apa maksudmu?” Paula cemberut pada James.“Kalau aku mengatakan Danny mati, apakah kamu akan percaya?” ta
Pemandangan yang terlihat sekarang sungguh diluar dugaan. Semua orang yang menyaksikan tercengang dengan wajah tampak bodoh. Kulit kepala mereka seperti mati rasa.Bagaimana mungkin?Bagaimana bisa Michael membunuh Danny dan Gavin?Kita semua mengetahui kemampuan Gavin jauh di atas Michael. Semua orang menjadi saksi bagaimana Gavin membuat Michael tidak berkutik.Michael pasti mati andai saja Hank tidak muncul di vila keluarga Han.Berdasarkan kejadian itulah mereka berpikir Michael akan mati kali ini.Tak ada seorangpun yang mengira Michael akan berjalan keluar rumah dalam keadaan masih hidup sambil menyeret jasad Danny dan Gavin!Selama tiga menit, semua mata terbelalak dengan apa yang dilihatnya.“Dia... Dia menghabisi Danny!”“Bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana mungkin? Mengapa dia bisa mengalahkan Gavin?”“Mulai sekarang, Michael adalah orang nomor satu di Chinatown. Kekuasaan Danny telah berakhir. Masa kekuasaan Michael telah bangkit!”Suara sang pembicara bergetar
Nada bicara Hank terdengar putus asa. Dia menyesal menyuruh Cooper menyenangkan hati Michael, karena menurutnya, Michael adalah orang yang berpotensi menjadi orang hebat. Hank tidak menduga masalahnya akan berkembang seperti ini. Selama Hank berada di Amerika, dia bisa melindungi Keluarga Ma dari Danny. Dia seorang Apocalypse yang suatu saat akan meninggalkan Amerika. Dengan karakter Danny, bagaimana dia bisa membiarkan mereka pergi?Karena itulah, Hank menyuruh Cooper untuk meninggalkan Chinatown. Itulah jalan keluar terbaik demi ayah dan anak itu.Cooper tertawa mendengar ucapan Hank."Apa yang kamu tertawakan? Aku menyuruhmu pergi tapi kamu malah tertawa," ujar Hank."Paman, kalau kamu tidak pergi, buat apa kami pergi?" tanya Cooper."Kamu ingin mati di sini? Danny tidak akan membiarkan kalian pergi." Perasaan Hank menjadi semakin tidak enak. Cooper sudah gila. Kalau tidak, kenapa dia tidak mau mendengarkan perintahnya? "Paman, Danny sudah mati. Memangnya dia bakal bangkit
Danny tidak bisa dihubungi lewat telepon. Karena tidak sabar, Jackson segera mendatangi ke tempatnya.Berita tentang Michael sudah tersebar luas di kalangan orang-orang di Chinatown. Jackson sangat marah saat mengetahuinya.Baginya Michael harus mati di tangan Danny tapi ternyata dia membunuh Danny dan Gavin.Kematian mereka membuat Jackson harus memutar otak. Dia tidak punya boneka untuk membunuh Michael. Jackson berpikir untuk membunuh Michael sendiri tapi dia tidak bisa melakukannya. Semua anggota Apocalypse tahu kalau Simon mengangkat Michael menjadi muridnya. Jika dia membunuh Michael, orang-orang akan curiga padanya. Sebagai orang terkenal di Apocalypse, Jackson memiliki banyak musuh. Dia tidak bisa menjerumuskan dirinya begitu saja. Namun, Jackson tidak bisa membiarkan Michael bergabung dengan Apocalypse dan merebut statusnya. "Michael, kali ini kamu bisa menang tapi aku tidak akan membiarkan hal ini terjadi," ujar Jackson. Dia segera meninggalkan Chinatown. Di de
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua