Ucapan David membuat Ronan dan Andy menyadari betapa kakeknya sudah menganggap Michael begitu tinggi. Mereka tidak menyangka ada orang di luar keluarga mereka yang mengancam posisi pewaris Kepala Keluarga Nangong. Bahkan David lebih menyukai orang ini dibanding mereka berdua. Ini pukulan telak bagi mereka. Setelah David pergi, Andy berkata pada Ronan, "Kamu harus sadar kalau kamu tidak bisa menyingkirkan Michael tapi posisi pewaris tidak bisa jatuh ke tangan Michael."Ronan mengejek, "Coba saja kalau kamu bisa melakukannya. Kakek sudah memberi ancaman, jika macam-macam, kamu akan diusir dari kastil ini. Jangan bawa-bawa aku.""Ronan, kamu tidak menyadarinya? Pernah kamu membayangkan kalau kepala Keluarga Nangong jatuh ke tangan Michael?" Andy pikir mereka tidak bisa bergerak sendiri-sendiri. Dia harus bekerja sama dengan Ronan. Kalau terjadi sesuatu, dia bisa menyalahkan Ronan. Namun sepertinya Andy tidak gampang dibodohi."Aku tahu rencanamu. Jangan pura-pura," kata Ronan."
Evie menggelengkan kepala tanda tidak tertarik. Acara lelang itu membosankan. Orang-orang suka memamerkan kekayaannya. Pikirannya selalu tertuju pada Michael. Tidak ada pria menarik selain Michael."Pergilah. Dandan yang cantik. Bagaimana kalau kamu menyukai pria itu?" tanya Daniel. Dalam hati Evie berpikir itu hal mustahil. Siapapun pria ini, dia tidak akan menyukainya. Evie tahu hatinya sudah tertambat pada Michael. Meskipun Michael sudah mencintai Bella, tetap saja hal itu tidak meruntuhkan perasaan Evie. Pada akhirnya, Evie tetap datang ke acara lelang itu. Dia mengenakan gaun sederhana dan make up tipis. Dia seperti perempuan pada umumnya, karena kali ini dia menggunakan kacamatanya yang menutupi kecantikannya."Evia, kenapa kamu berpakaian seperti itu?" tanya Fransesca, ibu Evie. Dia tidak setuju Evie muncul di acara pelelangan dengan pakaian sederhana itu. "Bu, ini pakaianku yang biasanya," kata Evie. Dia cukup nyaman dengan pakaiannya karena tidak akan pria yang ter
Saat Michael muncul di acara pelelangan itu, orang-orang tidak memperhatikannya. Karena penampilannya biasa. Mereka mengira pria misterius itu berpenampilan mewah dan memiliki pengawal. Orang-orang menantikan kemunculan pria misterius itu sehingga tidak fokus dengan acara pelelangan. Para manajer menjadi tidak tenang. Evie menganggap hal ini menggelikan. "Bu, apa yang kamu cari? Mungkin pria misterius itu tidak jadi datang. Nanti lehermu sakit karena melihat kanan-kiri terus," kata Evie."Hey," Fransesca mendesah. Tujuannya datang ke sini untuk melihat pria misterius itu. Sepertinya harapannya gagal. "Pria muda itu tampak aneh. Mungkinkah dia pria misterius itu?" tanya Daniel saat melihat Michael.Fransesca melihat ke arah Michael, "Tidak mungkin, dia tampak biasa saja."Daniel mengangguk, "Dia kelihatan punya aura yang bagus."Evie tidak tertarik dengan pria lain selain Michael, jadi meskipun Daniel berkata seperti itu, Evie malas untuk melihat siapa yang baru datang. Da
Saat dia melihat raut muka yang mirip dengannya, Evie berdiri.Dia!Benar-benar dia!Bagaimana bisa dia ada di Amerika?Untuk pertama kalinya, Evie merasa takjub. Dia sempat mengucek matanya bahwa orang itu adalah Michael. Reaksi pertamanya adalah melangkahkan kaki menuju Michael.Namun kemudian dia tersadar.Hari ini dia menggunakan pakaian biasa. Bahkan wajahnya biasa-biasa saja. Siapa yang mengira dia akan bertemu dengan Michael di acara ini?Jika waktu bisa diputar ulang, Evie akan berdandan maksimal. "Ada apa, Evie? Kenapa kamu tiba-tiba berdiri?" tanya Fransesca dengan raut muka cemas. Evie menjawab, "Bu, aku mau ke toilet dulu."Kemudian, Evie pergi. Dia tidak ingin Michael melihatnya seperti ini.Saat dia masuk ke toilet, seorang perempuan sedang menghadap cermin dengan pakaian cukup seksi. Tiba-tiba Evie terpikir sebuah ide. "Apa yang kamu lakukan?" tanya perempuan itu dengan curiga. Dia adalah perempuan dari keluarga terpandang. Saat dia melihat Evie berpakaian
Saat Fransesca menyusul ke toilet, dia melihat Evie sudah berganti pakaian. Bahkan Evie berdandan. Fransesca tersenyum. Sepertinya Evie menyukai pria itu. Jika tidak, Evie tidak akan berdandan seperti ini. "Wah, putriku berubah pikiran," kata Fransesca sambil menahan tawa. Evie sedang sibuk berdandan. Dia tidak punya banyak waktu. Bisa-bisa Michael keburu pergi. "Kamu tahu? Pria itu sungguh menarik. Seorang perempuan sempat menggodanya tapi dia tidak tertarik," kata Fransesca. Meskipun Daniel bilang perempuan itu tidak masuk dalam standar pria itu, tapi menurut Fransesca pria itu tidak mudah tergoda dengan perempuan. Evie tidak berkomentar tapi dia tahu Fransesca benar, karena Michael sangat setia pada Bella. Mana mungkin Michael goyah. "Kamu harus memanfaatkan kesempatan ini. Ibumu ini ingin mendapatkan cucu," kata Fransesca. Akhirnya, Evie selesai berdandan. Dia menoleh ke arah Fransesca, "Bu, apa aku terlihat oke?"Walaupun Evie tidak memakai makeup, wajahnya sudah ca
Menurut pendapat Michael, Paula tidak akan bisa memindahkan barang itu sendirian. Dia hanyalah perempuan. Namun Michael salah menduga sifat Paula. Setelah satu per satu barang dipindahkan, tangan Paula menjadi merah dan lecet. Namun dia tetap memindahkan barang. Hal ini mengejutkan Michael. Ternyata perempuan itu tidak mau kalah. Saat Michael melihat tangan Paula yang lecet, Michael berkata, "Jika kamu tidak bisa, tidak usah dipaksakan."Paula menundukkan kepala, dan matanya hampir basah. Sebagai pekerja biasa, dia tidak pernah melakukan pekerjaan kasar seperti ini. Namun dia tidak menyerah. "Apa aku mengganggumu?" kata Paula sambil mendongak, dia menangis. Michael mengedikkan bahu, "Aku tahu alasan kamu ke sini. David kan yang mengirimmu ke sini dan melaporkan apa yang kulakukan setiap hari. Buat apa aku membiarkanmu melakukan itu?""Jika aku tidak melakukannya, aku akan kehilangan pekerjaanku. Apa kamu ingin membuatku dipecat?" kata Paula sambil menangis. Dia tidak bi
Paula pulang dengan perasaan kesal. Dia sudah melihat kehidupan orang kaya tapi Michael membuatnya kesal. Kenyataannya setelah Paula pergi, Michael tidak pergi ke mana-mana kecuali menonton TV di rumah.Michael memang lahir di keluarga yang kaya tapi dia sudah terbiasa hidup sederhana dan mencintai Bella. Hal ini membuatnya tidak mudah tergoda dengan perempuan.Tidak peduli secantik apa perempuan itu, tidak ada yang lebih cantik dari Bella. Saat malam sudah larut, ada yang mendatangi rumah Michael. Sosok itu seperti pencuri. Namun dia tidak tertarik pada kekayaan Michael melainkan yang dia incar adalah Michael sendiri. Evie menyesal tidak bertemu Michael di acara pelelangan itu. Saat dia mendapatkan alamat Michael, dia tidak sabar ingin bertemu dengan Michael.Jadi tengah malam ini, Evie pergi ke rumah Michael.Namun Evie tidak tahu alasan apa yang bisa dia pakai untuk mengetuk pintu rumah Michael, jadi dia hanya berjalan mondar-mandir di depan rumah Michael. Setelah pukul
Setelah Michael pulang dari lari pagi, dia menemukan dua perempuan itu tampaknya sudah akrab. Paula tampak masih terkejut. Paula sebenarnya masih kesal pada Michael, yang menurutnya adalah seorang laki-laki bajingan. Menurut pemikirannya, Michael pasti sering mencari perempuan cantik untuk diajak pulang, tapi Paula cukup kaget ketika bertemu dengan Evie. Evie bukan perempuan biasa, dan Michael bisa berhubungan dengannya. Ini menunjukkan kemampuan Michael yang berbeda. Ini adalah pemikiran yang sangat aneh. Meskipun sama-sama perempuan, perbedaan status mempengaruhi pemikiran Paula kepada Michael. "Apakah kamu sudah siap untuk rapat hari ini?” tanya Michael. “Semua orang sudah diberi tahu,” kata Paula. Michael mengangguk dan melanjutkan, "Apakah aku bisa mendapatkan daftar nama orang-orang yang memusuhi perusahaan?"Paula sudah menduga permintaan ini, jadi dia sudah menyiapkannya tadi malam. Dia mengambil selembar kertas A4. Nama-nama yang tercatat di situ adalah orang-or
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua