Beranda / Romansa / Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku! / Chapter 115 Pertimbangkan Keputusanmu Jangan Sampai Menyesal

Share

Chapter 115 Pertimbangkan Keputusanmu Jangan Sampai Menyesal

Penulis: Tya Prajana
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-31 20:39:11
“Apa kau yakin cara itu akan berhasil? Jika kita mengabaikannya bukankah dia tidak akan tergerak?” ucap Sutradara Wang ragu dengan apa yang diusulkan itu.”

"Itu tidak akan terjadi jika drama kita menjadi populer. Kecuali dia bodoh untuk melepaskan drama populer. Kita bisa memanfaatkan pengemar yang merekam untuk membuat ledakan. Kita juga harus meminta CEO Ren agar postingan itu menjadi Trending topik. di sosmed," ucap Sutradara Wang.

"Sepertinya idemu bagus juga. Kita juga bisa menjadikan ini sebagai promosi uang drama ini sebelum penayangan. "

"Ya, tapi lebih baik untuk menunda syuting selama dua hari ini. Aku yakin dalam dua hari dia pasti akan datang!"

"Baiklah, tapi jika ini tidak berhasil, kau harus turun sendiri untuk membujuk Mike," ucap Sutradara pada penulis skenario.

"Aku akan melakukan tanggung jawab itu. Aku yakin rencanaku akan berhasil membuat Mike kembali."

***

"Mama, apa mama sudah selesai?"

Maya terkejut dengan kedatangan Stelio yang tiba-tiba ini. Dia dengan cep
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 116 Hadiah Untukmu

    Samuel Ren kembali lebih dulu ke ibu kota untuk menemui seseorang. "Ambil ini, aku harap kau menyebalkannya di situs yang ramai dan aku ingin kau menulis dengan meyakinkan dan dapat mengiring publik untuk menjatuhkannya!" "Tenang saja, CEO Ren. Kau tahu bagaimana caraku bekerja, kan? Aku pasti tidak akan mengecewakanmu," ucap wanita itu. Samuel mengeluarkan amplop lalu memberikannya pada wanita itu. "Aku akan memberikanmu setengah dulu, setelah kau melakukannya, aku akan mentransfer sisanya." "Tentu. Senang bekerja sama denganmu." Kedua orang itu saling membuat kesepakatan. Samuel meninggalkan tempat itu dengan segera. Dia masuk ke dalam mobil dengan sanyum puas di wajahnya. "Istriku, setelah semua terungkap, apa kau masih akan memujinya begitu tinggi?" Tidak butuh waktu lama, posting itu menjadi bahan pembicaraan di internet dan mulai menjadi Bom waktu untuk karir Mike. Di sisi lain, Mike mulai gelisah sekaligus marah karena dia juga baru saja mendapatkan teguran dari CEO perus

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 117 Sayang, Kau akan Melakukannya, kan?

    “Mama memang yang selalu tahu apa yang aku suka.” Stelio langsung memeluk Maya. “Aku akan menyimpan cokelat ini baik-baik dan menghabiskannya sebelum papa merampasnya.” “Terserah kau saja,” ucap Maya dengan acuh tak acuh. “Manager Chen bilang kau tidak mau karena menungguku. Kenapa kau selalu saja melakukan hal seperti ini. Apa kau ingin orang-orang berpikir bahwa aku tidak memperbolehkanmu makan tanpaku?”"Tidak, bukan begitu. Aku hanya-- " "Jangan lakukan hal tidak berguna seperti itu. Aku sudah pernah memperingatkanmu, kan? Kali ini aku akan membiarkannya, tetapi jika kau melakukan ini lagi untuk mendapatkan perhatianku, aku tidak akan peduli padamu lagi. Apa kau mengerti?" ucap Maya memberikan peringatan. "Ya. Mama." Stelio menundukkan kepala. Maya hanya memandangnya. Dia berusaha untuk mengabaikan apapun yang terjadi padanya, tetapi Maya tidak bisa apalagi jika seseorang mengingatkannya tentang hal ini. Dia merasa tertekan saat melihat orang lain berkorban demi dirinya, apalag

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-04
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 118 Mengambil Foto Sembarangan

    "Tuan Muda, ada hal buruk terjadi." Seorang pelayan melaporkan pada Samuel yang sedang berada di meja makan bersama Maya untuk sarapan. "Langsung saja katakan!" perintah Samuel. "Tuan Kecil tidak mau membuka pintu, tapi saya dapat mendengar bahwa Tuan Kecil menangis dan merintih kesakitan." "Kau hanya melaporkan saja? Cepat ambilkan aku kunci cadangan. Aku harus melihat kondisi putraku." Samuel menunjukkan ekspresi khawatir di wajah yang biasanya datar itu. Kepala pelayan dengan sigap memberikan kunci cadangan itu. Samuel hendak pergi, tetepi dia menoleh, menatap ke arah Maya lalu berjalan mendekat dan menariknya. "Samuel , kenapa kau menarikku?""Kau juga harus ikut. Kau pasti juga mengkhawatirkan kondisinya, kan?" "Tidak--" "Kau pasti khawatir lebih daripada aku!" Samuel menekankan. Maya tidak lagi menanggapi. Pria ini hanya akan mendengarkan apa yang ingin di dengarkan. "Kau juga ada jadwal dengan Stelio hari ini, kan? Jika dia sakit parah, aku akan meminta jadwal diatur ula

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-05
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 119 Aku Tidak Bisa Karena Aku Telah Kehilangannya

    "Anda?" Maya terkejut melihat siapa orang yang ada di depannya. "Hallo, Maya Lin. Oh, apa ini Stelio Ren? Dia sangat mirip denganmu. Sesuai dengan apa yang aku lihat di Video," ucap wanita itu. "Desainer Fallin Ma, apa yang Anda lakukan di sini? Apa ini karena kami membatalkan jadwal secara mendadak?" ucap Maya dengan ekspresi wajah menyesal."Tidak apa-apa, kesehatan jauh lebih penting. Sebenarnya aku hanya ingin bertemu dengan kalian berdua. Bagaimana sekarang? Apa Stelio masih harus beristirahat lebih lama? Jika begitu, aku mungkin bisa saja menunda sampai bulan depan," ucap Fallin. Stelio melihat ekspresi kecewa di wajah Maya yang membuatnya merasa bersalah. "Aku sudah baik-baik saja. Ini hanya masalah kecil, Desainer Fallin Ma tidak perlu khawatir." Fallin Ma menatap ke arah Stelio cukup lama. Stelio merasa heran. "Nyonya Desainer, apa ada sesuatu yang salah?" "Tidak apa-apa. Aku akan mengantar jadwalnya. Bagaimana dengan besok? Maya Lin, apa kau setuju?"Maya menoleh ke arah

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-06
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 120 Menunggu Panggil Seseorang

    "Aku sudah mendiskusikan hal ini dengan suamimu, tapi dia memintaku untuk membicarakan ini lagi denganmu. Apa kau mau menerima tawaranku ini? Aku sangat berharap kau dan Stelio yang melakukannya." Maya terdiam melihat kertas tebal yang diberikan oleh Fallin Ma. Dia tidak ingin terlibat terlalu jauh. "Aku akan memikirkannya. Apa kau terburu-buru?" "Tidak. Aku akan menunggumu. Kau bisa mengambil ini terlebih dahulu. Kau sudah membaca yang asli, aku yakin kau bisa melakukannya lebih baik daripada siapapun."Maya hanya bisa mengambilnya. "Jika kau telah memutuskan, hubungi aku! Ini nomer bisnisku. Aku akan sangat menantikannya, aku harap kau tidak akan terlalu lama untuk memikirkannya." *** "Mama, apa itu naskah drama? Apa kita akan bermain drama lagi?" ucap Stelio saat mereka sudah berada di mobil. "Fokus saja dengan satu drama dulu. Aku tidak akan mengambilnya," ucap Maya. '"Kenapa? Bukankah bermain lebih banyak drama itu bagus? Kita jadi lebih sering bersama," ucap Stellio denga

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-07
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 121 Bisakah Kau Tidak Marah Lagi?

    "Stelio, kenapa kau melakukan ini? Apa kau ingin menjadi seorangpun jagoan?" ucap Maya dengan marah saat tahu masalah yang disebabkan oleh Stelio. "Kau bahkan sampai terluka seperti ini.""Mama, tenang saja lukaku tidak parah dan juga wajahku yang tampan tidak lecet sedikipun. ." Maya menghela nafas. "Kau masih mengkhawatirkan wajahmu di saat seperti ini?" "Tentu saja, bukankah yang terpenting bagi seorang aktor adalah wajah mereka? Aku melihat ada aktor yang mengatakan ini di drama. Setidaknya aku masih bisa tetap syuting. Maya mengambil kotak P3K yang diambilkan oleh seorang pelayan lalu mulai menuangkan antiseptik ke kapas dan menerapkan di lukannya. "Stelio, apa kau tidak khawatir akan dikeluarkan?" "Kenapa aku harus yang dikeluarkan? Dialah yang pantas. Mana, aku hanya melakukan perlawanan karena dia terlebih dahulu mengangguku. Dia membanggakan ibunya dan menjelaskanmu yang pekerjanya menangis di depan kamera. Aku tidak rela dia mengejekmu seperti itu!" ucap Stelio meluapkan

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-09
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 122 Mempermainkan Samuel!

    "Tidak mungkin. Kenapa aku harus melakukannya?" tolak Samuel saat Maya memberitahunya apa yang harus dilakukan. "Yasudah. Biarkan semua berjalan seperti ini. Lagipula ini tidak ada ruginya, kan?" ucap Maya dengan acuh tak acuh. Tidak ada suara di telepon selama beberapa menit. "Samuel, kau tidak sedang tidur--""Aku akan melakukannya, tapi kau harus memenuhi janjimu untuk bersikap baik pada Stelio."Tenang saja, aku tidak seperti seorang yang selalu punya alasan untuk melanggar janji, " Maya menyindir Samuel. "Benarkah? Bukankah selama ini kau banyak melanggar perjanjian kontrak?" "Samuel, kau mau berdamai denganku atau membuatku kesal lagi?" ucap Maya marah. "Cepatlah, lakukan apa yang aku katakan tadi.""Maya Lin, aku minta maaf dan aku tidak akan merendahkanmu lagi atau menyalahkan hal yang terjadi di masa lalu padamu," ucap Samuel dengan datar. "Kau tidak tulus. Cepat ulangi lagi!" Maya merasa perasa yang menyenangkan dapat menundukkan pria ini. "Aku sudah mengatakan setulus

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-10
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 123 Perkataannya Membuatnya Tertampar

    Ponsel Mike berdering pada saat itu. "Hallo, aku akan segera ke sana. " Dia langsung mematikan ponselnya. "Aku harus segera pergi. Sutradara Wang mencarikanku. " Manager Chen tidak ingin melepaskan Mike begitu saja. "Tunggu, apa kau pikir bisa melarikan diri begitu saja? Tinggalkan saja teleponmu lalu kau bisa pergi.""Managernya Maya Lin, menurutmu aku dapat meninggalkan ponselku kepada orang asing? Aku adalah seorang Aktor terkenal, kau mungkin saja mencuri informasi pribadi di ponselku lalu menyalahgunakannya karena aku tidak mengawasimu.""Aku tidak akan-" "Semua orang yang memiliki niat jahat tidak akan mengakuinya. Sudahlah jangan menghalangiku. Jika kau terlalu lama menunda waktuku maka jadwal syuting akan semakin mundur. Maya, aku pergi duluan." Mike keluar dari ruangan itu seolah tidak terjadi apapun. "Pria licik itu!" Manager Chen berteriak dengan geram. "Maya, bukankah aku memintamu untuk tidak terlibat dengannya? Kenapa kau masih melakukannya?""Dia yang tiba-tiba munc

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-12

Bab terbaru

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 133 Penebusan Kesalahan (END)

    "Maya, jika ada hal penting yang terjadi, aku akan meminta izin agar ada yang bisa menggantikan mu," ucap Manager Chen yang melihat kecemasan di wajah Maya. Maya menggelengkan kepala. "Tidak apa-apa, ini bukan urusan yang penting."Maya yakin tanpa dirinya ikut campur, Samuel pasti akan menemukan Stelio. Maya mengulurkan ponselnya pada Manager Chen, seperti biasa Managernya yang akan menyimpan ponselnya selama dia syuting. Selama syuting, Maya berusaha untuk tetep ceria dan bergaul dengan anggota reality show yang lain, tapi suasana hatinya sedang tidak baik. Banyak pemikiran di kepalanya. "Apa Samuel sudah menemukannya? Bagaimana keadaan anak itu? Apa alasan dia pergi tiba-tiba? "Kita akan break sebentar, bersiaplah untuk sesi selanjutnya." Maya langsung pergi menemui Managernya. Dia langsung diberitahu, "Maya, ada telepon dari nomer yang tidak di kenal. Dia menelepon berulang kali." "Biarkan aku mengeceknya!" Saat ponsel itu berada di tangannya, Maya langsung mendapatkan telepo

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 132 Apa Papa Memiliki Anak Lain?

    Mulut Stelio terbuka lebar melihat nama yang tertera di batu nisan itu. Marion Lin Ren. "Orang ini memiliki nama tengah yang menjadi surname Mama dan juga Ren. Apa dia ada hubungannya dengan keluarga Ren?" Stelio merasa semua semakin jelas, apalagi pernyataan Maya tadi. Namun, hati kecilnya masih sulit untuk percaya. Ada banyak pertanyaan di pikiran Stelio. Pria kecil itu melihat ke sebuah foto bayi kecil. Foto yang disentuh oleh Maya berulang kali. Tanpa sadar, dirinya merasa iri dengan hal itu. Stelio berbalik lalu pulang ke rumah dengan dipenuhi kerumitan di pikirannya.Seseorang tiba-tiba menepuk bahunya. Tubuh Stellio tersentak kaget. Dia berbalik dengan ragu karena takut jika itu adalah Mamaya. "Tuan Kecil Stelio, saatnya untuk pulang." Stelio merasa lega karena supir yang mendatanginya. ***"Papa, apa papa memilliki anak yang lain?" Stellio tidak tahan ingin tahu tentang ini. Samuel yang sedang fokus mengetik sesuatu, langsing mengalihkan pandangan pada Stelio. "Tidak ada.

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 131 Kenapa Semua Jadi Begini?

    Stelio mendapatkan banyak komentar negatif, bahkan para haters juga mulai berani untuk melakukan tindakan kejam seperti melemparkan telur busuk ke arah Stelio saat anak itu keluar untuk menemui para penggemar yang datang. Maya tidak sempat menghentikan itu. Dia dapat melihat ekspresi tidak menyenangkan yang di miliki oleh Stelio. Namun, senyum profesional masih terukir di bibirnya saat para penggemar mengkhawatirkannya. "Jangan khawatir, aku baik-baik saja. Aku hanya perlu membersihkannya." Namun, semua itu tidak sesederhana itu karena kulit Stelio menjadi memerah. Sepertinya telur itu juga diberikan obat lain yang membuat kulit iritasi. Beruntung bahwa Stelio sudah menyelesaikan semua bagiannya. Maya tidak tahan lagi melihat hal ini. "Stelio, lebih baik kau berhenti saja setelah ini!" ucap Maya dengan keras ketika mereka berada di kamar. "Tidak mama, aku--" "Aku tidak tahan lagi. Kau selalu saja terlibat dalam masalah dan sekarang citramu sudah buruk di mata publik. Selain itu ka

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 130 Tidak Perlu Berpura-pura

    Maya awalnya menjalankan syuting dengan aman, tetapi dalam beberapa hari semua berubah. Saat anak itu tiba-tiba saja datang. "Sutradara, apa ini? Kenapa plot di naskah berubah begitu drastis? Bahkan, kau memasukkan karakter seorang anak?" Maya memprotes apa yang terjadi. Dia sengaja berbicara berdua dengan Sutradara. "Maya, ini bukan perubahan drastis. Penulis hanya menambahkan. Beberapa adegan menunjang. Lagipula, kita juga bisa memanfaatkan kepopuleran kalian berdua untuk drama ini saat tayang." Maya masih mencurigai sesuatu. "Sutradara, apa suamiku menemuimu dan memberikan investasi besar dengan syarat cerita diubah agar ada adegan seorang anak?" "Tidak ada yang seperti itu. Aku sendiri yang memilih untuk memasukkannya. Maya Lin, kau tidak perlu memikirkan tentang ini. Hanya fokuslah untuk berakting. Ini seharusnya mudah bagimu untuk berinteraksi karena dia adalah putramu, kan? Jangan banyak protes dan lakukan saja apa yang telah ditentukan."Maya Pergi dengan perasaan kecewa.

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 129 Apa Kau Baru Saja Membunuh Seseorang?

    Samuel memberikan bunga pada Maya dan Stelio. "Selamat telah menyelesaikan syuting drama ini!" "Terima kasih, papa." Stelio tersenyum senang. Para kru dan para artis yang terlibat mulai melakukan perayaan dengan foto besama. "Sebagai perayaan, aku akan mentraktir kalian semua di restoran." Samuel mengucapkan hal yang sangat diidamkan oleh pemain dan juga para kru lainnya. "Ayo, kita langsung ke restoran yang aku pesan sekarang juga."Semua orang mulai bersiap. Samuel mencegah Stelio yang akan mengikuti Maya dan Manager Chen. "Stelio, kau akan berada di mobilku. Ada hal yang ingin aku bicarakan padamu."Stelio menatap Samuel dengan bingung, tetepi dia tetep saja naik ke mobil. Selama perjalan, Samuel langsung memberikan pertanyaan padanya. "Apa kau dekat dengan Mike? Hubungan apa yang kalian berdua miliki?" tanya Samuel. "Papa, bukankah papa ingin aku untuk memisahkan mereka berdua? Aku tidak memiliki hubungan lain dengan orang itu selain hal ini," jawab Stelio dengan tenang. "Ap

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 128 Tuan Kecil Stelio Mengintimidasi Seseorang

    "Jangan mencari alasan. Aku tahu bahwa kau hanya mengatakan omong kosong untuk bisa meninggalkan tempat ini," ucap Samuel tidak berniat untuk melepas Maya. "Samuel, apa kau tidak menggunakan mata dengan baik? Itu sangat jelas, tetepi kau tidak melihatnya. Ayo, kita perlu untuk pergi ke dokter mata!" ucap Maya dengan kesal. Stelio mengamati kedua orang tuanya yang sedang berdebat ini. Dia lalu mengalihkan pandangan ke arah pintu. Keningnya berkerut begitu dalam, seolah sedang memikirkan sesuatu. *** Hari berlalu, tubuh Stelio secara perlahan sudah mulai pulih. Dia dengan mendesak untuk diizinkan syuting. Samuel masih khawatir dengan keadaannya. "Kau yakin sudah merasa lebih baik?""Ya." "Baiklah. Jika itu keinginanmu. Stelio, mulai besok, kau akan memiliki pengawal yang akan menjagamu," ucap Samuel memberitahu kepada putranya. Stelio tidak menyetujui keputusan Samuel, "Kenapa aku membutuhkan pengawal. Bukankah akan lebih aman jika aku bersama dengan Mama? Papa, bisa saja para Pen

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 127 Siapa Di sana?

    "Apa Bos memintamu untuk melakukan ini? Jika sampai sesuatu terjadi padanya, kau akan tahu apa yang dapat kami lakukan. Kau harus tahu jangan pernah menyentuh anak itu sembarangan. " ucap orang di telepon itu. Panggilan telepon berakhir. Mike mulai merasa cemas. Sekarang, dia harus memastikan bahwa anak itu baik-baik saja demi kesehatan hidupnya juga. Mike langsung menghubungi seseorang kenalan yang dia percayai untuk mengatasi hal ini. *** "Apa yang anak itu makan, aku juga memakan menu yang sama. Jika ada sesuatu yang salah, aku pasti juga mengalaminya," ucap Maya. "Tidak. Itu belum tentu. Maya, kau memang selalu tidak cermat untuk hal seperti ini. Pasti ada seseorang yang menyentuh makanan Stelio dan melakukan ini padanya. Siapa orang yang tidak waras itu sehingga berani melukai seorang anak?" Samuel merasa kesal. "Lalu, bagaimana dengan keadaannya sekarang?" "Beruntung bahwa dokter bisa mengatasi ini, tapi Stelio masih belum bangun.""Samuel, lebih baik kau mengubah keputus

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 126 Aku Sudah Menyingkirkan Pengganggu Kecil

    Stelio tidak mengakui bahwa dia sedang demam dan bertindak normal. Manager Chen juga tidak bisa berbuat banyak, tetepi siapa yang mengira sesuatu yang buruk terjadi. "Maya Lin, bagaimana ini bisa terjadi? Kau tidak menjaganya dengan benar!" Samuel marah besar. Hari ini, Stelio dikabarkan pingsan di lokasi syuting. Maya menjadi pihak yang terdalam karena tidak menyadari kesehatan Stelio. Bagaimana Maya bisa tahu hal ini saat jadwal syuting menghasilkan semakin padat?"Kenapa kau menyalahkanku? Apa aku yang membuat anak ini sakit? Samuel, anakmu itu punya tubuh yang lemah dan tidak cocok untuk tetap berada di Industri hiburan. Lebih baik jangan memaksa untuk tetap membuatnya syuting denganku!" "Kau mengatakan ini untuk menyingkirkan, Stelio, kan? Itu tidak mungkin. Termasuk jika tubuhnya lemah, selama dia masih ingin bertahan di Industri hiburan maka tidak ada yang bisa menghentikannya, termasuk itu dirimu!" tegas Samuel. "Aku juga akan mengatur agar proses syuting tidak akan terlalu

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 125 Kau Tidak Perlu Pergi

    Samuel melangkah lalu mencium Maya dengan cara yang sama seperti yang Mike lakukanlah padanya. Kali ini Maya membiarkannya dan membalas ciumannya. "Lalu yang kedua kau harus...." Samuel mengucapkan setelah melepaskan ciumannya. "Kedua? Kau bilang hanya satu, kan?" protes Maya. "Aku yang membuat aturan jadi terserah padaku. Kau juga harus memenuhi ini! Aku ingin kau harus melibatkan Stelio pada setiap drama yang kau mainkan.' "Samuel, apa kau pikir setiap drama membutuhkan pemeran anak-anak? Aku tahu kau melakukan ini agar anakmu itu dapat mengangguku, kan?" Maya sudah berhasil terbebas setelah negosiasi panjang. Sekarang, dia harus terjebak lagi? Tentu saja, dia tidak mau. "Kenapa kau begitu terganggu? Apa karena kau masih ingin bermain banyak drama dengan adegan romantis bersama para aktor muda, dan melupakan statusmu sebagai seorang ibu?""Aku tidak pernah berpikir seperti itu. Kau saja yang terlalu berlebihan.""Jadi, kau tidak ingin melakukannya walaupun ini Syarat yang aku

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status