“Minum dulu, Ron,” Kairo menyodorkan sebuah minuman kaleng. Ke hadapan Aaron, sahabat yang kini sudah menjadi kakak iparnya, yang terlihat sangat bersalah akan kejadian yang menimpa Aika hari ini.
Sudah menjadi hal umum untuk Kairo, yang sangat tahu bagaimana rasa sayang abang iparnya ini, pada istri gesreknya.
Dari masa kuliah. Satu-satunya wanita yang selalu Aaron ceritakan hanya Aika, Aika dan Aika. Bahkan, banyak teman kampusnya dulu, yang menyangka kalau Aika itu adalah pacar Aaron. Saking seringnya Aaron menceritakan prihal adik semata wayangnya itu.
Kalau saja Kairo tidak satu kamar dengan Aaron dulu, di asrama. Mungkin Kairo akan menyangka hal yang sama. Tapi, saat mengetahui ternyata yang sering diceritakan Aaron adala
Mama Desi terus menangis, meratapi nasib putri semata wayangnya yang baru saja mengalami kejadian nahas. Sungguh! Seumur hidup Mama Desi, tidak pernah menyangka, hal itu akan menimpa putri tercintanya. Bahkan membayangkan pun tidak pernah. Selama ini Mama Desi sangat menjaga putrinya, dan selalu mendidiknya menjadi pribadi yang berhati tulus dan berprilaku sopan agar tidak sampai menyakiti siapapun. Apa yang baru saja didengarnya benar-benar membuat hatinya hancur dan syok luar biasa. Mama Desi tak pernah menyangka. Bahkan putrinya yang lugu itu pun, ternyata punya banyak musuh. Tepatnya orang-orang yang mengaguminya, tapi tidak bisa memilikinya. Apa masalah para berandalan itu sebenarnya? Mengapa hanya karena cinta remaj
“Pokoknya Aika mau pulang, Mamah. Aika nggak mau nginep di rumah sakit!” rengek Aika. Akhirnya Aika sadar dari pingsannya, setelah kejadian di gudang rumah hari ini. “Nggak boleh!” Mama Desi membantah tegas. Membuat Aika langsung cemberut. “Tapi Aika nggak betah di sini. Aika nggak suka sama bau obatnya,” rengek Aika, sambil menggoyang-goyangnya tangan ibunya. Seperti anak kecil yang minta dibelikan permen.
“Mas, aku mohon. Tolong pertimbangkan lagi semuanya. Karena aku bener-bener nggak bisa jauh dari Kamu.” Novia memohon dengan tak tahu malu. Kairo dibuatnya menahan kesal. Harus berapa kali, sih. Kairo menegaskan keputusannya? Bahwa dia tidak mungkin kembali berhubungan dengan Novia. Apapun alasannya. Tapi sepertinya, Novia ini memang sudah putus urat malunya. Hingga tetap saja memohon pada Kairo, yang jelas-jelas sudah menolaknya. “Saya nggak bisa!” Kairo menolak tegas. Mulai muak dengan sikap Novia ini. “T
“Jadi, dia yang kamu pilih menggantikan aku, Mas?” desis seorang wanita yang mati-matian menahan diri agar tidak menghambur keluar dari persembunyian. Bagaimana dia bisa tenang saat mengetahui bahwa mantan tunangannya malah mencumbu wanita lain dengan begitu mesra. Dia memang sengaja mengikuti Kairo karena pria itu tiba-tiba meninggalkannya. Awalnya, Novia merasa kasihan dengan karyawan yang dibentak serta diseret pergi. Namun, pikirannya berubah ketika melihat mereka berdua masuk ke dalam mobil Kairo. “Tega Kamu, Mas? Secepat itu melupakan cintamu padaku hanya demi seorang yang penampilannya biasa saja!” Setelah mobil Kairo sudah tak terlihat lagi, Novia pun keluar dari persembunyian. Tatapannya setajam silet yang diharapkan bisa menggores ban mobil Kairo agar jalannya oleng, seoleng perasaannya saat ini.
Entah sudah berapa lama Aika bersembunyi di kamar mandi. Satu jam, dua jam, atau ... mbuh lah, Aika nggak mau ngitungin jam. Soalnya seberapa lama pun Aika di dalam sini. Aika tetap saja belum bisa nemuin cara kabur dari Kairo setelah ini. Ya, Allah. Aika harus gimana, dong? Aika sebenernya belum siap
“Bisa pecah ini kepala kalau kelaman dengar suara aduhai Aika!” keluh Kairo yang mengendap-endap keluar dari apartement. Lebih baik dia menunggu di lobi saja, biar tetap waras dari godaan bininya yang merangkap jadi tukang PHP. Menyebalkan memang. Tak berapa lama, seseorang dengan baju sehitam malam berlarian masuk ke lobi untuk menghampirinya. “Kira-kira dong, Kai kalau nyuruh orang? Mama Desi bahkan mengira kalau Aika ngidam gara-gara Lo bilang, dia mau sate padang belakang kompleks yang viral dibicarakan itu, sesegera mungkin. Padahal biasanya makan sate seporsi saja
“Ka? Oi ... Aika!” Aika langsung berjengit kaget. Saat Bianca sengaja mencubit pipinya dengan keras. Membuat tangan Aika terangkat otomatis untuk mencomot salah satu gunung kembar milik Bianca. “Wadaw! Onderdil gue!” Bianca memekik histeris. Sambil menangkup dada semoknya itu. “Bangke ya, Lo! Seenaknya aja comot-comot punya gue? Kalau iri, bilang Bos!” omelnya lagi dengan gaya leb
Tawa ganjil keluar dari bibir yang tadinya gemetaran. Novia segera mengubah strateginya. Berhadapan dengan orang licik harus pakai cara yang lebih licik. “Segitu yakinnya Kamu kalau Mas Kairo nggak mau sama aku? Padahal dia sudah bilang kalau mau ceraiin Kamu demi balik sama aku,” ujar Novia yang berniat untuk membuat hati saingannya menjadi panas. “Siapa?” tanya Aika dengan suara lebih keras. “Aku lah dan Mas Kairo. Siapa lagi?” jawab Novia dengan dagu terangkat. “Siapa yang
Akhirnya, setelah lima jam berlalu. Aika pun sadar dari pengaruh obat biusnya. Semua orang langsung bersuka cita menyambutnya."Alhamdulilah ya Allah .... kamu sudah siuman, Nak," seru Mama Desi dengan gembira, seraya menciumi wajah Aika."Mamah, Mas Bos ....""Saya di sini," sela Kairo cepat, kala tahu Aika sedang mencarinya.Pria itu lalu mengambil tempat dibagian lain tempat tidur, seberangnya Mama Desi yang pastinya tidak ingin digantikan."Hai, honey. How do you feel?" sapa Kairo dengan sayang. Membelai dan mencium kening Aika lembut."Mas Bos, bayi kita ... mana?" lirihnya kemudian, meminta keyakinan pada sang suami tentang kondisi anaknya.Seketika senyum suka cita di ruangan itupun berganti dengan senyum sumir disertai sendu yang membayang. Mereka tidak tega memberitahukan kenyataan sebenarnya pada Aika."Ada. Mereka ada kok. Sedang di ruangan bayi." Kairo berusaha menjawab setegar mungkin.
*Happy Reading*Kairo menjatuhkan diri dengan sembarang di sebelah Aika, sambil mengusap kasar wajahnya yang penuh dengan peluh."Sudah puas?" tanya Kairo kemudian, melirik Aika yang tersenyum lebar dan langsung mengangguk cepat seraya memperlihatkan salah satu ibu jarinya ke hadapan wajah sang suami. Sementara tangan satunya lagi, memegang plastik bening berisi es sirup yang biasa dijual di pinggir jalan.Wanita satu ini, sejak hamil memang makin doyan jajan di pinggir jalan. Entah itu cilor, cilok, cilung, atau ci-ci yang lain. Pokoknya selama bentukannya jajanan dan adanya di pinggir jalan, pasti langsung dia borong.Kairo bahkan sudah lelah mendakwahi Aika tentang pentingnya gizi seimbang untuk triplet. Tapi, namanya bumil bebal, bisanya cuma manggut-manggut doang kek burung beo. Setelah itu, back to jajanan lagi tanpa merasa berdosa.Ah, Kairo hanya bisa pasrah."Mas Bos memang suami dan calon papa yang keren. Minum dulu Mas
Epilog*Happy reading*Kehamilan Aika bukan hanya menjadi kabar bahagia untuk Kairo seorang. Tetapi dua keluarga besar dan para pembaca novel ini yang memang tahu pasti perjuangan dua pasangan ini.Terima kasih sudah setia dengan mereka, ya? Terima kasih juga selalu mendukung dan memberikan suport pada author. Semoga kalian selalu sehat dan berkah berlimpah.Saat awal Kairo memberikan kabar kehamilan pada Mama Desi. Mama Desi pun langsung sujud syukur, setelah itu lari ke depan rumah demi menghentikan pedagang yang lewat dan memborong. Mama Desi mengadakan pengajian dadakan malam itu juga.Sementara Bunda Karina, langsung menyabotase acara Ken yang harusnya spesial untuk Rara seorang, jadi syukuran untuk kehamilan Aika.Tentu saja, Ken sempat merajuk awalnya. Namun, tidak berlangsung lama. Karena Rara akhirnya mau memberi kesempatan pada Dokter Obygn itu, dan bersedia membuka hatinya kembali untuk menerima cinta yang baru.&
Mas Bos 134*Happy Reading*Brak!"Aika?!"Sesampainya di Apartemen. Kairo langsung berseru mencari keberadaan Aika. Bahkan, tanpa sadar membanting pintu tadi."Aika?! Kamu di mana?!" Kairo berseru lagi, saat belum mendapatkan jawaban dari sang istri."Aik--" Seruan Kairo pun seketika terhenti di udara, saat membuka pintu kamar, langsung menemukan Aika sedang duduk bersandar di kepala ranjang sambil membenamkan wajah pada lipatan kakinya.Tidak tahu bagaimana tampang Aika sekarang. Yang jelas, Aika masih memakai baju tidur yang semalam, dan rambutnya pun masih terlihat acak-acakan seperti yang terakhir Kairo lihat saat pagi.Apa itu artinya Aika tidur lagi setelah Kairo pergi dan baru bangun? Sesiang ini? Berarti, wanita ini pasti belum mandi. Tapi kata Al ....Terserah saja. Saat ini, mengetahui kondisi Aika itu lebih penting. Namun, Kairo cukup lega melihat Aika baik-baik saja, tidak terlu
Mas Bos 133*Happy Reading*"Terima kasih untuk waktunya, Pak Kairo. Semoga kerja sama kita berjalan lancar.""Sama-sama, Bu. Itu juga yang menjadi harapan saya." Tanpa rasa curiga, Kairo menyambut uluran tangan rekan bisnisnya, yang baru saja mencapai kata deal untuk proyek baru mereka.Degh!Sedetik kemudian perasaan jengah pun langsung hadir, saat merasakan sebuah kode dari jabatan itu yang dilakukan wanita di depannya saat ini.Perlahan tapi pasti, Kairo segera melerai tautan tangan mereka."Bagaimana kalau setelah ini kita makan malam bersama, untuk merayakan kerja sama kita? Kebetulan jadwal saya sudah kosong dan katanya ada restauran baru buka di hotel dekat ini. Bagaimana? Anda mau kan?" Kode kedua sudah dilancarkan kembali.Kairo hanya tersenyum simpul sebelum berkata, "Terima kasih untuk undangannya. Tapi Maaf, saya tidak bisa menerimanya. Kebetulan setelah ini saya ada janji dengan istri saya." 
Mas Bos 132*Happy Reading*Brak!Kairo dan Alvaro sontak berjengit kaget. Saat tiba-tiba saja pintu ruangan itu di buka kasar dari luar. Pelakunya siapa lagi kalau bukan Aika, yang kabur dari kejaran Mama Desi akibat bikin konser dadakan di kamarnya.Kenapa sih, pada gak bisa banget liat Aika seneng dikit? Padahal dia kan cuma butuh hiburan saja. Dikata gak mumet apa harus dengerin nyinyiran orang selama ini?"Mas Bos Aika numpang tidur, ya? ucap Aika kemudian, seraya berlalu begitu saja ke arah kamar yang memang ada di sana. Tempat biasa Kairo tidur sejenak jika terlalu lelah.Tak ayal, kening Kairo pun berlipat dalam melihat kelakuan Aika barusan. Sudah datang bikin kaget orang, belum minta maaf udah main nyelonong saja. Ada apa dengan wanita itu?"Pak, haruskah saya batalkan meeting kita siang ini?" Seakan paham dengan situasi sang bos, Alvaro pun memberikan penawaran."Tidak usah. Kamu siapkan saja apa yang dib
Mas Bos 131*Happy Reading*"Eh, itu bukannya anaknya Jeng Desi yang waktu itu Nikah dadakan, ya?""Oh ... yang dulu dikira hamil duluan, makanya dinikahin dadakan. Eh, ternyata malah gak bisa punya anak, ya, katanya!""Eh, masa? Maksudnya mandul, gitu?""Katanya, sih! Buktinya sampai sekarang belum keliatan bawa anak, tuh!""Wah! Kasian, ya? Padahal suaminya ganteng, lho! Bule, kalem, baik lagi. Duh saya tawarin anak gadis saya, mau gak ya?""Tawarin aja, Jeng. Siapa tahu jodoh? Kasian orang ganteng gitu harus putus keturunannya gara-gara anaknya Jeng Desi."Aika mengeram kesal saat baru saja memasuki gerbang rumah ibunya. Tiba-tiba mendengar celetukan ibu-ibu yang sedang beli bakso keliling, yang saat mangkal tak jauh dari rumahnya.Aika pun mengurungkan langkahnya, putar balik dan menghampiri ibu-ibu yang tadi menggosipkannya, kemudian ...."Tuhan mereka. Sedang berghibah. Jaga mereka, lindungi mereka. Ja
Mas Bos 130*Happy Reading*"Jadi ... apa rencana lo setelah ini, Ron?" Kairo bertanya, setelah kembali dari menumbangkan ego dan emosi Damar beberapa jam lalu.Kini, mereka sudah berada di cafe seberang rumah sakit, meninggalkan Aika yang kini tengah beristirahat di ruangan Bunda Karina.Tadi, saat membawa Aika pergi menjauh dari Damar, Aaron memang berpapasan dengan Bunda Karina. Langsung saja, mertua Aika itu menyuruh Aaron membawa sang menantu ke ruangannya. Lalu memanggil psikiater secara pribadi.Aaron tidak bisa menceritakan detail apa yang Dokter Karina dan Dokter psikiater itu lakukan pada adiknya. Karena saat itu dia menunggu di luar ruangan sembari menunggu kabar dari Kairo.Semoga Damar tidak berulah lagi setelah ini.Seusai sesi bersama Dokter Psikiater, ternyata Aika langsung tertidur nyenyak di ruangan mertuanya. Itulah kenapa, para pria ini pun memilih tak mengganggunya dan menjauh sejenak untuk bicar
Mas Bos 129*Happy Reading*"Abang?" Aika menghampiri Aaron, yang saat ini tengah duduk termangu di depan ruang rawat Novia."Kok Abang di luar? Gak di dalam nemenin Novia?" cecarnya lagi, sesampainya dihadapan sang kakak.Bukannya menjawab, Aaron malah melihat Aika dengan gusar sambil beberapa kali melirik arah pintu ruangan Novia, seperti ada yang ditakutkan pria itu.Ada apa, sih?"Abang, ih! Ditanya juga. Bukannya jawab malah main lirik-lirikan. Ada siapa, sih? Perawat semoks, ya?" kelakar Aika tanpa curiga."Bukan. Itu ... itu ... Kamu ... kok ke sini? Gak kerja?" jawab Aaron kemudian. tidak nyambung sama sekali."Dih! Abang lupa atau gimana? Aika kan udah pensiun dini, Bang. Lebih tepatnya dipaksa pensiun sama Mas Bos," cebik Aika masih tanpa curiga, sambil melirik Kairo yang setia berdiri dibelakangnya."Eh, iya ya. Abang lupa." Aaron tertawa dipaksakan.Aneh! Ada apa sih