Beranda / Romansa / Si Pemberontak CulunKu / BAB 58. Apa Kamu Pikir Saya Orang Bodoh?

Share

BAB 58. Apa Kamu Pikir Saya Orang Bodoh?

Penulis: patricia.alodie
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-20 09:17:00
Gio Taner melihat Dila seperti harimau terluka, dia tidak menyukai penghianatan yang dilakukan orang lain. Kemudian dia menarik napasnya dengan kasar dan mengusap wajahnya kembali. Kini wajah itu bukan hanya memerah tetapi menggelap menahan amarah yang sangat luar biasa.

“Kalau Oma percaya dengan orang asing itu hak Oma. Tetapi Gio tekankan di sini Gio sama sekali tidak mengundangnya ke kamar Gio apalagi menyentuhnya. Dari tadi Gio hanya diam bukan karena Gio salah tetapi karena aku ingin melihat sampai dimana kebohongannya berlanjut dan sampai dimana wanita itu mempertahankan kebodohannya,” katanya lagi.

Wajah Dila langsung memucat tidak dia sangka di dalam situasi ini Gio masih saja dapat membela dirinya, harapannya tinggal Lidia Taner.

“Apakah wanita itu masih akan membelanya?” tanya dengan penuh harap.

Lidia yang menatap Gio dengan tajam menyadari ada kemiripan Gio dengan Hasan putranya bahkan Gio jauh lebih mirip Hasan daripada Key. Lidia bahkan menyangsikan pemikirannya send
patricia.alodie

Note(Optional) 🌸💐🌼🌸💐🌼🌸💐🌼🌸💐🌼🌸💐 Thor ucapkan Terima Kasih kepada Readers yang telah mendukung dan meluangkan waktunya untuk membaca cerita ini, jangan lupa subcribe dengan memasukkan cerita ini ke dalam pustaka dan beri tanda bintang, love serta tinggalkan komen ya. I luv you Guys 💖💖💖💖💖💖💖💖

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Si Pemberontak CulunKu   BAB 59. Aib Yang Terbongkar

    Hasan segera mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. “Yudhi, kamu sudah sampai? Apa kamu membawa laporan yang diminta isteri saya? Oh baiklah,” kata Hasan lagi. “Gio kamu bantu Papa, hubungkan alat ini ke slide proyektor sana!” perintah Hasan lagi. Gio segera menyalakan alat slide proyektor tersebut dan tampak Hasan sedang mengambil file dari sebuah laptop yang ada di atas meja kerjanya. “Semua silahkan nonton hasil rekaman rumah ini,” kata Hasan kembali. Kemudian Hasan Taner mengatur waktu rekaman sesuai waktu Gio pulang sekolah. Tampak Gio turun dari mobil kemudian memasuki gerbang depan dan akhirnya ke ruang tengah dan mulai menaiki tangga menuju ke atas. Dimana seluruh kamar mereka ada di lantai dua. Tampak Gio hanya melihat ke arah Key dan teman -temannya. “Lihat! Gio sekarang sedang naik ke lantai dua!” kata Hasan kembali. Gio kemudian masuk ke dalam kamarnya, tetapi apa yang dikerjakannya di kamar sama sekali tidak kelihatan. Selang satu jam kemudian tampak Dila m

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-21
  • Si Pemberontak CulunKu   BAB 60. Buah Tidak Jauh Dari Pohonnya

    Dila menatap Hasan dengan begitu beraninya. Dia berharap Hasan sebagai kepala keluarga Taner akan takluk kepadanya. Dila bahkan berani menatap Lidia dan Sarah secara bergantian. “Bagaimana Om dan Tante, Oma juga. Apakah permintaan saya berlebihan. Saya memang melakukannya dengan banyak pria. Saya akui itu tetapi putera anda sudah menikmati tubuh saya juga. Jadi tidak ada salahnya aku menikah dengan putera sulung kalian, atau kalau tidak….,” ancam Dila. Sifatnya semakin menjadi – jadi membuat Sarah geram melihatnya. Sarah memandang Dila dengan tajam. “Jadi apa maksudmu? Kamu mau mengancam kami? Kamu pikir kamu itu sudah benar? Saya tidak sudi memiliki menantu seperti kamu. Saya tidak mau calon cucu saya tumbuh di rahim yang kotor. Saya menolaknya dan jangan pernah bermimpi!” kata Sarah lagi. Dila menatap tajam Sarah sedikitpun dia tidak takut karena dia pikir dia akan menang kali ini. Dia pasti akan meraup keuntungan yang sangat besar. Dia membayangkan kehidupannya yang sukses dan

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-22
  • Si Pemberontak CulunKu   BAB 61. Skak Mat

    Hasan Taner memandang Dila dengan dingin, karena dia sama sekali tidak menyukai kelicikan Dila. Dila memang berusaha membuat Gio dan seluruh keluarga Taner terpojok, hanya Lidia saja yang tampaknya mendukung rencana Dila. Gio menatap Dila dengan tenang dia dan mengernyitkan dahinya. Gio kecewa melihat Lidia karena dengan mudahnya Lidia menyerahkan Gio agar menikah dengan Dila. Gio tidak menyangka Lidia masih akan tetap menikahkan mereka setelah dia tahu Dila adalah bukan wanita baik – baik. Gio bahkan tidak suka melihat Key yang membela Dila, Key lebih memilih Dila daripada Key yang notabene adalah kakaknya sendiri. “Kak! Sebelum kakak berbicara seharusnya kakak sadar dong. Sebelum melakukan hal yang tidak terpuji sebaiknya kakak memikirkan dulu akibat dari perbuatan kakak tersebut. Kakak seharusnya tahu bahwa Kakak tidak boleh semena – mena dengan orang lain. Kakak harus jadi contoh yang baik, yaa walaupun Dila bukan gadis lagi tapi kakak juga sudah melakukan kesalahan kepadanya.”

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-23
  • Si Pemberontak CulunKu   BAB 62. Pengakuan  Evelyn

    Gio masih saja termenung memikirkan ancaman Lidia yang akan membongkar aibnya. “Oma apa yang Oma lakukan? Mengapa aku harus menerima rasa kebencian Oma yang besar. Aku tahu Oma lebih menyayangi Key, tetapi Oma setidaknya jangan membenci aku. Apa salahku sehingga aku harus menerima kemarahan Oma yang tiada habisnya.” Pikir Gio dengan nada kesal. “Kak!” panggil Evelyn memutuskan lamunan Gio. Gio masih saja melamun, tidak menyadari panggilan Evelyn terhadapnya. Matanya setengah terpejam membayangkan peristiwa bersama Dila yang sangat menyakitkan. Di sana lah dia menyadari betapa bencinya Lidia terhadap dirinya dan dia menyadari Lidia selalu membela Key tanpa syarat. Gio dulu merasa Lidia mencintai Key mungkin karena Key adalah anak bungsu dan anggapannya biasa kalau Lidia bersikap demikian. Lidia sama sekali tidak pernah menunjukkan sikap bencinya yang sangat kentara seperti kejadian Dila. Gio hanya bisa merasakan untuk pertama kalinya ketika peristiwa Dila tersebut. Evelyn yang masih

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-25
  • Si Pemberontak CulunKu   BAB 63. Siapa Aku Sebenarnya ?

    Evelyn kembali menatap Gio dengan rasa malu, karena dia sudah mengungkapkan kepada Gio bahwa ciuman yang mereka lakukan adalah ciuman pertama bagi Evelyn. “Eve, jadi Kakak yang pertama bagi Eve?” tanya Gio kembali. Evelyn menganggukkan kepalanya menunjukkan bahwa memang Gio adalah pria pertama di dalam hidup Evelyn. Sementara Gio juga demikian tetapi Gio tidak mengakuinya sama sekali. Mendengar jawaban Evelyn, Gio meremas jari tangan Evelyn menyatakan bahwa Evelyn tidak perlu malu. “Apakah kamu malu Eve?” tanya lagi. Evelyn menganggukkan kepalanya karena dia yakin Gio tidak bermaksud mengejeknya sama sekali. “Kakak justru bahagia karena ciuman pertama yang Eve lakukan bersama Kakak,” kata Gio dengan hangat. “Tetapi Kak, boleh tidak Eve bertanya kepada Kakak?” tanya Evelyn kembali. “Apa Eve?” tanya Gio kembali. “Sebenarnya apa yang dikatakan Oma? Apakah Oma mengancam Kakak?” tanya Evelyn kembali. “Sejujurnya Kakak tidak ingin menyampaikan apapun kepada Evelyn, tetapi tanpa Oma

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-28
  • Si Pemberontak CulunKu   BAB 64. Ketika Harus Memilih

    Evelyn masih saja menatap Gio Taner dengan perasaan yang sulit dibaca. Dia sekarang harus memutuskan sebuah keputusan sehingga kedua kakak beradik Gio dan Key Taner tidak bermusuhan hanya karena dirinya. Evelyn sama sekali tidak ingin menjadi sumber masalah bagi mereka berdua. Semuanya membingungkan bagi Evelyn ditambah lagi dengan masalah Gio dan Lidia. Evelyn juga ingin membantunya. “Aku ingin menyelesaikan semua masalah ini tanpa harus melukai siapa pun. Aku harus dapat mengambil keputusan yang terbaik dan tidak boleh tergesa – gesa. Aduhhh, kepalaku sampai sakit! Mengapa aku harus berada diantara mereka berdua? Aku tidak ingin menjadi penyebab perpecahan bagi mereka. Tetapi aku juga tidak dapat mengatur supaya tidak terjadi permusuhan, hanya saja aku harus segera mengakhirinya. Aku membenci situasi seperti ini karena aku paham bagaimana merasakan perasaan tersisih dan terabaikan,” pikir Evelyn lagi. Evelyn kemudian tampak sangat serius, keningnya mengernyit memikirkan langkah yan

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-30
  • Si Pemberontak CulunKu   BAB 65. Lidia Dan Tangan Kanannya

    Setelah terjadi perdebatan panjang akhirnya Lidia meninggalkan Hasan dan Sarah. Lidia kembali ke kamarnya dengan rasa kesal. Pintu kamar dibantingnya dengan perasaan tidak suka, dan menghenyakkan tubuhnya di atas pembaringan. Lidia berjalan memutari kamarnya dengan perasaan marah. “Hasan dan Sarah beanr – benar kelewatan, mereka masih saja membela anak yang tidak tahu diri itu. Dia bukan cucuku, aku meragukannya. Walaupun sikap dan karakternya sama persis dengan Hasan ketika dia muda dulu, tetapi aku tidak akan memperdulikannya. Dia tetap bukan cucuku. Sarah sudah terlalu lama melindunginya, aku harus menyelidikinya sendiri. Aku harus tahu dengan pasti siapa sebenarnya anak yang telah Hasan dan Sarah rawat ini. Mereka memperlakukannya sudah seperti raja saja, sementara anak kandung mereka, Key telah mereka duakan.” Pikir Lidia kembali. Lidia segera mengambil ponselnya dan menghubungi Suseno. “Seno, apa kamu sudah menerima pesan dariku?” tanya Lidia. “Sudah Nyonya,” balas Suseno d

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-01
  • Si Pemberontak CulunKu   BAB 66. Kemenangan Key

    Key tersenyum senang setidaknya sekarang dia merasa di atas angin karena sekarang dia mengetahui bagaimana status Gio sekarang. Seandainya dia ingin menjatuhkan Gio pun dia tidak akan merasa bersalah lagi. Key sama sekali tidak ingin bersaing dengan kakaknya sendiri tetapi sekarang Key merasakan kebebasan karena Gio bukanlah saudara kandungnya. “Aku percaya dengan pemikiran Oma, karena Oma tidak mungkin memutuskan akan menyelidiki Kak Gio kalau Oma tidak mencurigainya,” pikir Key kembali. Key merasa dirinya lebih pantas bersanding dengan Evelyn daripada Gio Taner, apalagi setelah dia mengetahui bahwa Gio Taner bukanlah saudara kandungnya. “Apakah benar Gio bukan Kakak kandungku?” pikirnya lagi dengan ragu. “Oma? Mengapa Oma yakin, Gio bukan salah satu keluarga Taner?” tanya dengan ragu. Lidia menatap Key kembali dan sepertinya dia enggan menjelaskannya. “Oma, jangan rahasia-rahasian dong dengan Key,” katanya lagi. “Karena Oma terikat janji dengan Papa, Key.” Lidia tidak ingin m

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-02

Bab terbaru

  • Si Pemberontak CulunKu   BAB 79. Penyesalan yang membahagiakan

    Beberapa bulan kemudian, Lidia yang sudah mengetahui bahwa Gio sebenarnya adalah cucunya sendiri, merasa mau sekaligus menyesal karena dia telah menyakiti bahkan membuat permusuhan di antara kedua cucunya. Dia melihat Gio sedang duduk di gazebo yang ada di taman samping kediaman keluarga Taner. Gio bersama dengan Evelyn. “Ya, Tuhan apa yang telah kulakukan. Mengapa aku begitu bodoh dan keras kepala. Aku tidak meyadari ternyata Gio adalah cucuku sendiri. Bahkan aku membuat permusuhan di antara kedua cucuku. Aku bahkan membuat kedua cucuku bukan hanya bermusuhan tetapi saling membenci satu sama lain. Lebih parahnya lagi aku malah membuat Key bersekongkol denganku untuk menyakiti Gio. Hatiku sekarang sangat menyesal membuat keputusan seprti itu. Otakku yang keras kepala membuat keluarga ini tidak harmonis dan entah apa yang ada di otakku hingga aku membencinya,” pikir Lidia. Dia memperhatikan Gio dari kejauhan dan sama sekali tidak tahu bagaimana keadaannya mengapa menjadi seperti i

  • Si Pemberontak CulunKu   BAB 78. Akankah Gio Memafkan Lidia Taner?

    Gio memandang Lidia yang tidak bergeming sama sekali, matanya tiba-tiba membelalak membaca hasil tes DNA yang ada di tangannya. Gio melihat semua itu tanpa ekspresi sama sekali. “Aku ingin sekali melihat bagaimana detik-detik Oma mengetahui aku ini sebenarnya adalah cucunya sendiri. Oma harus tahu yang sebenarnya, tetapi setelah Oma tahu dan meminta maaf, akankah aku memaafkannya begitu saja? Aku tahu aku tidak pantas melakukannya namun rasa sakit yang ditorehkan Oma sejak aku kanak-kanak sangat besar sekali. Oma bahkan tidak menyadari bahwa dia bahkan sudah menghancurkan rasa kepercayaan diriku terhadap dirinya sendiri. Karena kebenciannya kepadaku menjadikan aku beranggapan bahwa Oma bukanlah Omaku, aku hanya memiliki orang tua saja. Papa dan Mama, minus kehadiran Oma. Aku bahkan tidak tahu apakah Oma memang membenciku karena aku dianggapnya bukan keturunan Taner atau dia menganggap Mama telah menghianati Papa. Aku sendiri tidak tahu jawabannya, karena Oma sangat pandai menutupi rah

  • Si Pemberontak CulunKu   BAB 77. Taner Asli

    Gio kemudian melihat ke arah mereka. “Gio, mengapa kamu keluar dari ruang perawatanmu?” tanya Sarah dengan cemas. “Sebaiknya kita semua masuk ke ruangan perawatanku! Tidak ada yang pelu lagi disembunyikan dari diriku! Aku berhak tahu karena ini menyangkut hidupku,” katanya kembali. Setelah Gio sadar dia memaksa Dokter mengijinkannya untuk berdiri dan menjumpai keluarganya, tidak dia sangka dia mendengar semua perbincangan yang membuat dia hidup di dalam kebencian Lidia. Awalnya Dokter keberatan karena Gio dibawa ke rumah sakit karena tidak sadarkan diri, tetapi siapa yang bisa melawan kehendak Gio Taner? Akhirnya Dokter mengalah setelah Gio menenangkannya dan mengatakan dia tidak apa-apa. “Gio untuk apa kamu berdiri?” tanya Sarah dengan cemas. “Mama, kalau Mama ingin melihatku tidak lelah sebaiknya Mama dan yang lainnya mengikutiku ke ruang perawatannku, sekarang juga,” katanya dengan dingin. Hatinya dingin mendengar pengakuan Lidia yang meragukan dia sebagai putra keluarga Taner

  • Si Pemberontak CulunKu   BAB 76 . Terungkap

    Sarah yang masih marah kepada Lidia, kini menatapnya dengan tatapan permusuhan. “Kalau Mama mau menyakitiku, maka aku akan menerimanya. Tetapi kalau Mama menyakiti kedua anakku maka aku tidak akan menerimanya. Aku bahkan tidak akan bisa memaafkan Mama kalau Mama mengadu domba kedua anakku, jangan menyebarkan kabar yang tidak benar Mama, aku sangat kecewa kepada Mama,” kata Sarah dengan jengkel. Sarah kemudian menatap Lidia dengan tatapan kesal, karena Lidia telah menghancurkan keharmonisan rumah tangganya. “Untuk apa kamu marah? Seharusnya kamu bersyukur aku mau menerimamu jadi menantuku. Kalau saja dulu aku menolakmu maka tidak akan mungkin terjadi hal seperti ini. Aku bahkan tidak tahu kamu itu bisa sangat menjengkelkan seperti itu,” katanya kembali. “Mama! Cukup, aku mohon jangan lagi berdebat Ma! Sekarang yang harus kita pikirkan adalah bagaimana kesembuhan Gio, bukan malah sesama kita terjadi perang!” kata Hasan sambil menegur Lidia. Lidia melotot memandang Hasan. “Kalian b

  • Si Pemberontak CulunKu   BAB 75. Kemarahan Sarah

    Sarah yang masuk ke kamar Gio terkejut mendengar perkataan Key putranya. Setelah Sarah menelepon Gio, perasaannya tidak nyaman. Sarah akhirnya kembali pulang, karena sebenarnya jarak dari butik ke rumahnya tidak terlalu jauh. Sarah sama sekali tidak memahami perkataan key yang menyinggung perasaannya. Hatinya sangat terluka. Sarah melihat Gio yang terkulai lemas karena pingsan. Sarah kemudian menelepon ambulans. Sarah kemudian menelepon suaminya. Kini dia menatap Key dengan pandangan yang sangat terluka. “Apa maksud semua ini? Mengapa kamu mengatakan hal demikian Key? “ tanyanya dengan marah. Key kemudian menatap Sarah dengan wajah tidak dapat dibaca sama sekali, wajah datarnya sama sekali tampak tidak bersalah. “Jawab MAMA!” bentak Sarah dengan gusar. Asisten rumah tangga keluarga Taner masuk dengan membawa petugas ambulans, karena Sarah sudah meminta kepada mereka jika mobil ambulans datang maka mereka harus membawanya ke kamar Gio dari lantai dua. Mereka membawa tandu, dan bebe

  • Si Pemberontak CulunKu   BAB 74. Kamu adalah Taner Palsu

    Evelyn menatap Lara. Dia masih bimbang dengan keputusannya sendiri. Sementara itu Gio yang sedang berada di kamarnya di kediaman Taner bimbang, apakah dia akan menelepon Evelyn atau tidak. Sudah beberapa hari ini kesehatannya menurun karena dia tidak memiliki nafsu untuk makan. Untuk melupakan rasa rindunya kepada Evelyn bahkan Gio harus bekerja melebihi jam kerja normalnya dan melupakan makan siang bahkan makan malamnya. Setelah berhari-hari dia melakukannya akhirnya Gio tumbang. Dokter menyarankan kepada Sarah agar Gio beristirahat di rumah kalau tidak Gio harus dirawat di rumah sakit. Akhirnya Gio harus mengalah dengan keinginan Sarah agar dia segera beristirahat dirumah. Tiba-tiba ponselnya berbunyi, sesaat dia merasa bahagia karena dia mengira Evelynlah yang meneleponnya. Gio kecewa ternyata bukan, dia melirik notifikasi yang ada di ponsel tersebut. Ternyata Sarah ibunya yang meneleponnya. “Halo Gio apa kamu sudah makan siang? Obat dari Dokter apa kamu sudah makan?” tanya Sarah

  • Si Pemberontak CulunKu   BAB 73. Bangau dan Angsa

    Evelyn dan Lara yang masih saja berbaring malas mulai memakan kudapan yang di antarkan Mama ke kamar ini. Mereka menelungkup di lantai dengan karpet yang tebal, bantal besar menjadi sasaran tubuh mereka yang terus saja berganti posisi untuk mencari kenyamanan. Lara akhirnya duduk ketika dia membaca salah satu komentar yang dibuat oleh sebuah akun. “Eve coba kamu baca kolom komentar ini, di sini tertulis komentar yang sangat bagus. Coba kamu dengarkan apa yang aku baca ya,” kata Lara kemudian. “Dear, itik yang berubah jadi angsa. Hanya satu pesan dari burung bangau kamu itu harus menentukan pilihanmu dengan bijak. Utamakan kebahagiaanmu, jangan pernah kamu mengambil keputusan yang membuat kamu nestapa. Kadang kala keputusan yang terbaik untuk kita belum tentu terbaik juga untuk orang lain. Tidak bisa semua manusia kita puaskan tetapi hanya satu, carilah kebahagiaanmu sendiri. Kalau seandainya burung bangau jadi angsa maka aku akan memilih angsa yang telah menerimaku apa adanya karena

  • Si Pemberontak CulunKu   BAB 72. Gigitan Sarah

    Sarah memandang ponselnya dan dia melihat postingan Itik Buruk Rupa menjadi Angsa dan dia sedikit terkejut karena dia melihat cerita itu mirip dengan cerita hidup Evelyn. Sara kemudian membaca sampai tuntas isi postingan tersebut dan dia mencari tahu nama akun yang mempostingnya. “Siapa yang memposting ini? Nama akunnya Bintang Kejora,” pikir Sarah kembali. Sarah kemudian membaca kembali postingan itu dan terkejut karena ternyata dia melihat campur tangan Lidia di sana. Dia kemudian membacanya sekali lagi. “Kalau benar ini adalah postingan Evelyn maka Mama sudah ikut campur dan bahkan membuat ancaman terhadap Evelyn dengan memakai namaku, Mama aku berharap Mama jangan mencampuri kebahagiaan anak-anakku, aku tidak rela Mama! Apalagi Mama sepertinya berat sebelah, Mama membantu Key dan menyudutkan Gio. Aku memang tidak suka kedua anakku bertengkar Mama tetapi aku harus bersikap adil. Aku juga menginginkan kebahagiaan mereka termasuk Evelyn. Biarlah Cinta yang menang dan jangan sampai

  • Si Pemberontak CulunKu   BAB 71. Ide Mainstream Lara

    Lara melihat Evelyn penasaran dengan ide yang akan dia kemukakan. “Eve kamu masih ingat mata kuliah yang diajarkan Pak Alex?” tanya Lara. “Maksudnya bagaimana Lara? Apa hubungan mata kuliah Pak Alex dengan kedua bersaudara Taner?” tanya Evelyn dengan bingung. “Kamu ingat tidak ketika Kyra kebingungan dengan judul tugas yang akan dia kerjakan, dia mempunyai dua makalah kedua-duanya bagus. Jadi apa saran Pak Alex pada saat itu?” tanya Lara kembali. “Poling?” tanya Evelyn dengan ragu. “Yup, benar. Poling!” kata Lara kemudian. “Apa kamu sudah gila Lara? Kamu mau mengumbar identitasku dan kedua saudara Taner? Aku tidak mau mempermalukan mereka! Aku tidak akan melakukannya,” kata Evelyn dengan mantap. Evelyn kemudian menatap Lara dengan perasaan aneh. “Ya pemikiranmu salah Eve. Aku tidak menyuruhmu mengatakan siapa dirimu, dan identitasnya kamu harus tutupi dong. Kamu buat seolah-olah kita akan membuat sebuha cerita kemudian kita lemparkan kepada pembaca, bagaimana pemikiran mereka.

DMCA.com Protection Status