"Pucuk dicinta ulam pun tiba. Aku benar-benar sangat beruntung," ucap Sin Wu mendapati seorang wanita muda yang tampak kelelahan menggendong seorang anak laki-laki.Sin Wu adalah monster hewan spiritual peliharaan Pangeran Kerajaan Ye, Zhan Ye. Dialah kaki tangan setia yang selalu siap mengabdi seperti apapun keadaan Pangeran Zhan Ye.Pangeran Zhan Ye adalah putera mahkota kerajaan Ye. Anak tunggal dari Fang Ye dan Huang Ye. Dia selalu didesak oleh kedua orang tuanya agar segera menikahi seorang gadis, karena umurnya sudah hampir menginjak kepala tiga.Wajah sang pangeran yang buruk dan perangai yang jelek, membuatnya tidak ada seorang wanita pun yang berani mendekat padanya. Hal ini menjadikan dia sangat berambisi terhadap wanita cantik. Badannya kekar dengan kulit hitam dan sedikit bintik di wajahnya membuat para wanita ketakutan."Apakah Anda membutuhkan persinggahan, Nona? Aku bisa mengantarmu ke suatu tempat." tanya Sin Wu berpura-pura dalam wujud manusia."Tidak. Terima kasih at
"Itu Pangeran Zhan Ye!" seru salah seorang pengawal."Wah ... wah! Aku tidak menyangka calon istriku adalah wanita yang tangguh," ucap Zhan Ye diiringingi oleh Raja Ye dan Ratu Ye.Calon istri? Jie An Xing mengernyitkan dahinya. "Apanya yang calon istrimu? Aku bahkan tidak mengenalmu! Apa kau gila?""Benar sekali, Nona. Aku tergila-gila padamu sejak pandangan pertama," balasnya."Ho ho ho. Jadi ini wanita yang kau maksud?" tanya sang raja."Benar, Ayah.""Segera laksanakan upacara pernikahan besok! Semua keperluan, aku yang akan mengurusnya.""Benarkah? Ayah akan membantuku menyiapkan pestanya?" ucap Zhan Ye dengan wajah senang berseri-seri."Tentu.""Cih! Keluarga gila! Semua orang-orang dari kerajaan ini adalah orang-orang gila!" gerutu Jie An Xing."Menyerah saja, kita tidak akan bisa melawan mereka. Bukankah kau sudah mendengar kabar dari Yang Li, bahwa Kerajaan Zu dan Kerajaan Qin menjalin kerjasama agar bisa menyeimbangkan kekuatan mereka dengan Kerajaan Ye. Hal ini menandakan o
Ketika Ampy Ang kembali dari benua Yu ke wilayah kekuasaan Keluarga Ang bersama keluarganya, dia menjumpai sesuatu yang janggal saat melewati lautan pelangi. Sebuah perisai dengan pusaran yang mengagumkan mengelilinginya. Tampaknya pusaran itu berasal dari trisula sakti yang ditancapkan di terumbu karang. Gadis itu mengetahui bahwa trisula itu mutlak milik sang penguasa laut pelangi."Di mana Tuan Tu Lung Dong?" gumamnya.Saat itu, pertarungan di laut pelangi telah usai. Seekor monster ular putih bersama pasukannya menjarah seluruh wilayah laut pelangi, kecuali laut pelangi bagian utara. Karena di sana ada sebuah pembatas yang tidak bisa dilewati oleh siapapun kecuali para mermaid.Sesampainya di wilayah kekuasaan Keluarga Ang, gadis itu mengabarkan kepada sang kakak. Bahwa sebelumnya, dia datang bersama Tu Lung Dong ke Benua Yu. Namun, tiba-tiba Laut Pelangi mendapat serangan."Saat kita melewati lautan, aku melihat sebuah pusaran air laut membentuk lingkaran. Tidak hanya itu, bahkan
"Pegangan yang erat, Nona. Kita akan terbang," ucap Sina Hun membopong Jie An Xing. Dia memanggil sang naga biru dan menungganginya."Ke mana aku harus berpegangan, Tuan," tanya Jie An Xing merasa segan.Kemudian, Sina Hun meraih kedua tangan Jie An Xing dan mengalungkan ke lehernya. "Seperti ini lah Anda harus berpegangan. Karena naga biru akan menggunakan kecepatan tinggi untuk terbang, aku khawatir kau akan lepas dari tanganku dan terjatuh."Jie An Xing berpaling. Dia tidak berani menunjukkan wajahnya yang saat ini sedang merah merona kepada pria yang membopongnya. Sesekali Jie An Xing mencuri-curi pandang melirik wajah pria berkulit sawo matang itu.Namun, karena Sina Hun tidak melihat ke arahnya dan justru terlihat serius dengan tujuan, hal ini membuat Jie An Xing memberanikan diri untuk menatapnya lebih lama. Meskipun Sina Hun berkulit gelap, tapi wajah manis dengan sedikit lesung pipi dan rambut yang tertiup angin, membuat pesona lelaki itu meningkat."Ke mana kau akan membawak
"Astaga, apakah kau begitu menantikan kedatanganku, Yang Zu?" ucap Jie An Xing kepada adik tercintanya."Tentu. Aku menunggumu setiap saat, Kakak." Lalu, Yang Zu mengalihkan pandangannya kepada seorang pria yang berada di samping Jie An Xing. "Siapakah Kakak ini? Apakah dia kekasih Kakak?" ujar anak itu menunjuk Sina Hun."Hah?" Sina Hun dan Jie An Xing saling berpandangan. Kemudian, Jie An Xing segera mengalihkan pandangannya dan berkata kepada Yang Zu."Hust! Jaga bicaramu! Dia orang yang telah menyelamatkanku dari orang-orang Kerajaan Ye.""Kerajaan Ye?" Raja Zu melangkah lebih dekat hingga ke hadapan puterinya. "Apa yang baru saja terjadi padamu?""Saat aku dan Li Lin berada di Akademi Jianshu, tiba-tiba terjadi tsunami besar. Ombak itu membawa kami ke pesisir pantai wilayah Kerajaan Ye. Kemudian kami bertemu siluman gorila dan dia menjadikan kami sebagai tawanan di Kerajaan Ye." Jie An Xing menceritakan semua kejadian yang dialaminya bersama Li Lin sampai datang pertolongan dari
"Ampy Ang, ikutlah bersamaku ke Benua Ku sebentar. Aku ingin memberikan sebuah hadiah kepadamu," ujar Li Lin."Hadiah? Apa?""Pohon avoka. Aku berhasil menumbuhkannya. Tapi, aku meninggalkannya di kamarku, di Perguruan Fu. Aku ingin memberikannya kepadamu dan Renggin Ang.""Pohon avoka!" Ampy Ang mengingat beberapa waktu yang lalu, melihat Li Lin membawa sekantong tanah dari puncak Hutan Bukit Awang-awang. "Mungkinkah sekantong tanah itu yang membuat pohon avokamu tumbuh.""Bukan. Ada sesuatu di dalam tanah itu. Kau bisa melihatnya setelah aku memberikannya kepadamu," ujar Li Lin tersenyum."Baiklah! Aku akan membicarakan hal ini kepada Paman."Setelah matahari mulai menpakkan wajahnya, Ampy Ang membicarakan apa yang telah ia rundingkan bersama Li Lin kepada sang paman. Sina Hun pun kembali ke Kerajaan Wong seorang diri. Sesampainya di sana, dia mendapat berita bahwa sang penguasa laut pelangi berhasil ditemukan.Di kutub utara, terdapat sebuah tempat tersembunyi yang hanya dihuni ole
"Cih!" decak Ampy Ang membuang muka.Mendengar decakan itu, seketika Li Lin menurukan tangan Yu Jin dari bahunya seraya berkata, "Aku hanya pulang sebentar untuk mengambil sesuatu dan akan langsung kembali ke Akademi Jianshu." Dia berjalan masuk ke kamarnya melewati Yu jin. Sikapnya dingin dan sama sekali tidak memandang gadis itu. Hal ini membuat Yu Jin merasa diasingkan.Setelah Li Lin mengambil pohon avoka dan keluar dari kamar, Yu Jin menghadangnya. Yu Jin tidak tahu apa yang baru saja diambil Li Lin karena Li Lin memasukkan pohon avoka ke dalam cincin ruang."Jin Li! Kau sangat berubah sejak pergi ke Akademi Jianshu. Kau tidak melupakan perjodohan kita, kan?" ketus Yu Jin dengan wajah kesal."Maaf. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan dengan perjodohan itu. Aku akan membicarakan hal itu beberapa tahun lagi setelah kembali," ucap Li Lin dengan berat hati. Anak itu benar-benar tidak ada maksud hati untuk menyakiti hati Yu Jin. Hanya saja, saat ini dia sedang bersama Ampy Ang dan
Li Lin berkata, "Pohon avoka ini bisa tumbuh karena keringat-keringat para cacing hitam. Keringat itu menyuburkan tanah sepuluh kali lipat lebih subur dari tanah biasa."Mendengar perkataan Li Lin, tiba-tiba Renggin Ang mendapatkan sebuah ide. "Ampy Ang, tolong kumpulkan cacing-cacing hitam itu!" perintahnya kepada sang adik.Ampy Ang pun mengumpulkan cacing-cacing itu ke dalam sebuah wadah. Kemudian, dia memberikannya kepada Renggin Ang. "Apa yang akan kau lakukan dengan cacing-cacing itu, Renggin Ang?" tanya Li Lin penasaran."Hmm. Lihat ini!"Scraaash scraaaash!Renggin Ang melempar cacing-cacing itu ke udara. Kemudian, dia menggunakan pisau angin untuk memotong setiap cacing-cacing itu menjadi dua bagian."Arrrrgh! Apa kau gila!" erang cacing-cacing itu mengoceh."Teknik regenerasi!"Dengan cepat Renggin Ang meregenerasi cacing-cacing itu hingga setiap potongan-potongan cacing, hidup menjadi cacing baru. Kini, cacing-cacing itu pun menjadi lebih banyak dua kali lipat.Setelah cac
Saat itu juga, Li Lin datang menarik tangan Ampy Ang agar terhindar dari serangan sang pedang iblis. Namun, asap gelap masih mencekik gadis itu bahkan masuk ke mulutnya hingga ke bagian dalam tubuhnya."Ampy Ang, tubuhmu!" Sorot mata kekhawatiran Li Lin menunjukan rasa takut akan kehilangan gadis itu."Tak apa, aku bisa menahannya. Ugh!" Ampy Ang merintih."Apa yang harus kulakukan untukmu?" "Cepat lakukan penggabungan denganku dan bunuh makhluk itu! Asap gelap ini akan hilang dengan sendirinya ketika inangnya telah lenyap.""Penggabungan?""Ikuti aku! Uhuk!" Ampy Ang memuntahkan darah. "Jangan pedulikan aku, dan fokuslah! Jika kau tidak ingin terjadi sesuatu denganku, setelah penggabungan ini, kau harus cepat membunuhnya. Setelah dia mati, aku akan baik-baik saja."Li Lin tak bisa berbuat apapun kecuali hanya bisa menuruti Ampy Ang. Tidak ada pilihan lain dan tidak ada yang lebih penting selain keselamatannya.Telapak tangan kanan Li Lin bertautan dengan telapak tangan kiri Ampy Ang.
Ampy Ang beradu kekuatan dengan sang pedang kayu menggunakan telunjuk halilintarnya. Saat ia sedang disibukkan dengan sang pedang kayu, pedang karang melesat menembus pertahanannya. Namun, untungnya aksi pedang karang tersebut berhasil dihalau oleh Li Lin tepat waktu."Ha ha ha! Aku akui, kekuatanmu memang berkembang sangat pesat, gadis kecil. Tetapi lelaki di sampingmu, bukankah dia hanya akan menjadi bebanmu? Dia bukanlah siapapun tanpa diriku. Siapa lagi yang kau harapkan? Kakakmu? Meskipun dia sudah membereskan orang-orang di Akademi Jianshu, Master King sudah mengerahkan pasukan siluman ular putih untuk menyerang Kerajaan Wong, apa kau pikir dia akan datang membantumu, atau pergi ke Kerajaan Wong? Hahaha!"Ampy Ang sangat tercengang dengan pernyataan yang dilontarkan oleh sang roh pedang kayu. Begitu pula dengan Li Lin. Anak itu tak bisa berkata-kata."Maafkan aku, Ampy Ang," bisik Li Lin menautkan punggungnya berdempetan dengan punggung gadis itu."Jangan dengarkan ocehannya! Me
"Kemarilah, sayang! Dekap aku, manjakan aku!" ajak Yu Jin menarik lengan Li Lin ke sebuah dipan yang penuh hiasan bunga mawar dan melati.Hari menjelang malam, malam yang begitu indah, tiba-tiba dikacaukan oleh suara genteng yang berhasil dijebol.Braak!Baru saja mereka akan memadu kasih, suara itu seketika menghentikan aktivitas mereka dan membuat mereka terperanjat."Siapa ...! Siapa yang berani mengganggu kesenanganku? Grr!!!" seru Yu Jin menggeram.Ampy Ang, muncul dari lubang genteng yang jebol. Dia melihat Li Lin tepat di bawahnya dengan hanya mengenakan celana kolor. Tanpa pikir panjang, Ampy Ang bergelantungan meraih rambut pemuda itu. Setelah mendapatkannya, ia mencengkeram kuat, lalu melemparnya ke atas hingga menembus genteng.Braak!"Oh, ini sangat bagus untuk melampiaskan kekesalanku!" gumam Ampy Ang. Kemudian dia menyusulnya dan melihat, ke mana pemuda itu mendarat.Yu Jin mengikuti gadis itu tak membiarkan kekasihnya dibawa pergi begitu saja. Lagi-lagi, Ampy Ang mencen
Dua tahun yang di lalui Ampy Ang tanpa kabar,di Kerajaan Wong, dia mendapati Kakaknya sedang kalang kabut menghadapi keadaan Tu Lung Dong yang tiba-tiba menjadi sangat kritis. Sepeninggalnya menghadapi perang melawan Kerajaan Ye, Renggin Ang menyerahkan tanggung jawab pertumbuhan dan pemasokan buah avoka kepada Singka Wang.Sedikit kelalaian Singka Wang, berakibat fatal bahkan mengancam nyawa Tu Lung Dong. Dia terlambat satu menit memberi pupuk pohon avoka, sehingga membuat kematangan buah terlambat.Satu detik keterlambatan mengkonsumsi buah avoka, maka racun dingin dalam tubuh Tu Lung Dong akan menyebar satu ruas jari mendekati jantungnya. Sekarang, hanya sisa satu titik bagian jantungnya yang sama sekali belum terkontaminasi oleh racun.Renggin Ang dan ibunya terus menekan racun itu. Namun, racun itu semakin ganas dan tidak kunjung berkurang.Andai saja Tu Lung Dong masih memiliki walau hanya sedikit tenaga, masalah akan terselesaikan. Namun, pria itu sama sekali tak berdaya. Jang
Di dalam akademi, tiba-tiba seorang tetua berkoar-koar mengatakan bahwa seorang murid bernama Meili Fang menghilang. Dia meminta semua muridnya berkumpul di halaman akademi dan memerintahkan mereka untuk mencari Meili Fang dalam keadaan hidup ataupun mati.Pendengaran Li Lin semakin tajam. Jauh di belakang akademi, dia mendengar suara pertarungan. Yaitu pertarungan Ai Lang dan hewan spiritual harimau hutan.Ketika semua murid dibubarkan untuk mencari Meili Fang, anak itu langsung bergegas pergi ke belakang akademi. Sebelah matanya melihat Ampy Ang sedang mematung menghadapi seorang gadis berbaju merah. Tak disangka, semakin lama semakin banyak binatang buas yang mendekati mereka.Li Lin pun datang membantu Ai Lang menyingkirkan binatang-binatang itu. Dia mengetahui bahwa kedua gadis itu sedang beradu kekuatan mental.Tiba-tiba, keduanya tumbang. Li Lin hanya menangkap tubuh Ampy Ang dan membiarkan gadis berbaju merah itu terjatuh ke tanah."Hei! Ampy Ang! Apa yang terjadi denganmu?"Sa
Beberapa waktu yang lalu sebelumnya, di pusat pemerintahan Kerajaan Zuqin yaitu Istana Kerajaan Zu. Li Lin, Ampy Ang, Yang Zu, dan Xue An Qin tidak ikut bersama rombongan mengiringi pemimpin baru, sedangkan Renggin Ang dan ibunya sudah kembali ke Kerajaan Wong usai pesta pernikahan. Ketika makan siang, mereka mengobrol bersama di ruang tengah."Kapan kau akan kembali ke Perguruan Jianshu?" tanya Ampy Ang kepada Li Lin."Secepatnya! Mungkin besok, atau nanti malam," jawabnya."Bukankah itu terlalu cepat, Kakak Lin?" ujar Xue An Qin tampak sedikit resah."Ya. Bagaimanapun juga, aku harus menunggu Senior Xing dan Paman Hun untuk berpamitan," timpal Li Lin. Anak itu pun melihat kegelisahan sepupunya dan bertanya, "Apakah ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?""Semalam, saat aku melamun, tiba-tiba aku terbayang, bahwa ada suatu tempat di salah satu wilayah bekas Kerajaan Ye, sedang mengalami kesulitan pangan. Banyak dari mereka mati kelaparan. Tempat yang mereka tinggali sangat tandus dan
"Ayo kita bawa keluar dulu! Di sini terlalu gelap."Ampy Ang mengangguk dan segera menghancurkan rantai yang membelenggu tangan Xing Zu. Kemudian, Meriy Ang membopong gadis yang tak bardaya itu keluar dari ruang bawah tanah dan Ampy Ang pun mengikutinya.Di saat yang sama, Sina Hun sudah hampir mengalahkan Pangeran Zhan Ye. Pangeran itu meringkuk lemas dan gemetar."Paman, Ayo keluar! Ruangan ini akan runtuh!" seru Ampy Ang sembari menjebol bagian atas ruangan itu hingga tampak cahaya permukaan.Mengambil jalan biasa yang mereka lalui saat masuk sangat membuang waktu. Mereka pun segera keluar dari ruang bawah tanah itu, sedangkan Pangeran Zhan Ye mati tertimbun tanah.Saat ini, mereka tampak sedang berada di halaman belakang istana. Meriy Ang kembali memeriksa keadaan Xing Zu. Dia belum bisa memulihkan keadaannya karena pil yang ia berikan masih tersangkut di bagian leher."Bagaimana keadaannya, Kakak?" tanya Sina Hun tampak khawatir."Kita lihat setelah aku mencabut jarum itu!" jawab
"Aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Master Yu. Dan aku berlepas diri terhadap semua master dari Benua Yu. Tapi, dengan adanya mereka, aku benar-benar diuntungkan. Karena mereka berhasil membunuh Seta Hun. Sebelum ibumu bertemu dengan pria itu, aku lah orang yang lebih dulu jatuh cinta pada ibumu. Jika kau mengizinkanku untuk menikahinya, aku akan dengan senang hati menganggapmu dan adikmu sebagai anak kebanggaanku," ujar Master King."Menikahi ibuku? Ha ha ha! Jangan harap kau bisa menyentuhnya walau hanya sekejap mata!" Salah satu klon Renggin Ang muncul di hadapan pria itu dan mencekik lehernya dengan kuat.Namun, pria itu tampak kokoh. Dia mampu menahan cekikan itu bahkan tanpa suara rintihan. Sorot matanya begitu lekat. Dia memutar bola matanya dari ujung kiri ke kanan.Tiba-tiba ...Syuuut syuuut syuuut!Pedang-pedang berdatangan dari arah yang tak disangka-sangka menembus klon-klon Renggin Ang.Poof! Poof! Poof!Satu per satu dari mereka lenyap. Master King meraih salah s
Di wilayah kekuasaan Keluarga Ang, Xue An Qin dan Yang Zu menceritakan apa yang mereka alami. Gadis itu juga menceritakan perihal mimpinya tentang seorang pria misterius yang mengejarnya beberapa waktu lalu.Mendengar hal tersebut, Meriy Ang memahami situasi mereka. Anak-anaknya pun pernah mengalami situasi pahit semacam ini. Dimana mereka harus berjuang dan menjadi kuat untuk membalas pengorbanan orang tua mereka."Ibu, tidakkah kita memiliki cara untuk membantu An Qin?" celetuk Ampy Ang."Hmm ... mungkin kita bisa pergi ke Kerajaan Wong dan membicarakan ini dengan kakakmu," sahut Shen Tie Er menanggapi."Benar. Ayo pergi ke sana dan bicarakan masalah ini dengan kakakmu!" Meriy Ang memanggil sang elang hitam dan menjadikannya sebagai kendaraan mereka menuju Kerajaan Wong.Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan Sina Hun. Lelaki itu pun ikut serta bersama mereka.Sesampainya di Kerajaan Wong, mereka melihat Renggin Ang sedang sibuk mengurusi banyak orang. Xue An Qin dan Yang Zu me