“Apa kamu bocah? mau sampai kapan kamu berpura-pura tidak bisa jalan? Dasar pria jahat!”“Dari mana kamu tahu?”Glass terkejut dengan ucapan Romi, dia bahkan langsung berdiri dari kursi roda karena tidak ingin menutupi kebohongannya, toh pria di depannya ini sudah tahu.“Apa kamu sudah tidak waras? Olla yang bilang. Kamu seharusnya tahu kep
Pagi itu Glass heran, Bening berubah drastis dan tak seenergik kemarin. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi tapi istrinya itu masih malas-malasan di bawah selimut. Glass sampai memegang kening Bening untuk memastikan apakah istrinya itu demam.“Be,” panggil Glass pelan. Jika saja dia tidak sedang bersandiwara tentu semuanya akan jauh lebih mudah dilakukan, karena dia tak perlu menunggu Bening bangun.“Iya Glass, sebentar ya badanku rasanya tidak enak,” ucap Bening dengan suara lemah. Baru semalam dia memakai tespek dan bahka
Setelah sampai di rumah sakit, Embun pun langsung dibawa masuk ke UGD dan diperiksa oleh dokter. Sementara itu, Bening yang panik dan tanpa sadar ikut berlari tadi seketika mematung dan memegangi bagian perutnya. Ia terdiam hingga Alex mendekat dan bertanya apa dia baik-baik saja.“Apa Glass membawa ponsel?” tanya Bening sambil menoleh Alex.“Dia membawanya.”
“Be!”Glass kaget mendapat penolakan yang terasa menyakitkan, tapi melihat Bening yang munumpahkan semua isi perut ke dalam kloset membuatnya mengernyit. Namun, dasarnya Glass bukan pria berpengalaman, dia menganggap sang istri seperti itu karena masuk angin dan telat makan.“Ini pasti karena kamu belum makan malam,” ucap Glass sambil ikut berjongkok. Ia tekan pelan tengkuk Bening dan mengusap punggung sang istr
Kebahagiaan Glass dan Bening sepertinya semakin bertambah karena kehamilan Bening. Bahkan kabar itu menjadi berita menggembirakan bagi seluruh keluarga besar, tentu saja kecuali Olla. Bocah itu nampak murung sejak pulang dari taman bermain. Ia membuat Embun begitu sedih. Bahkan sempat menyalahkan Rain kenapa menghamilinya secepat itu, seharusnya dia bisa sabar dan menunggu sampai setidaknya Olla masuk sekolah dasar. Perdebatan sengit antara pasangan suami istri itu terjadi kembali di acara syukuran kelahiran adik Olla. Sementara mereka ribut dan saling menyalahkan, Olla sedang berada di gendongan Glass. Mereka dan Bening memilih duduk di teras belakang. Bening menimang keponakan barunya sambil sesekali menjelaskan kepada Olla. “Adik kecil itu bukan musuh, tidak akan ada yang merebut perhatian Tabebe, Om ganteng juga mommy dan daddy,” ucap Glass memberi penjelasan. Jika dilihat, Glass seperti pria dewasa yang sudah sangat berpengalaman dalam hal mengasuh anak. Padahal, dia juga te
“Kembar?”Mata Glass berbinar tatkala dokter Andit memberitahu bahwa Bening mengandung bayi kembar. Meski belum terlihat apa jenis kelaminnya, tapi hal ini jelas melipatgandakan kebahagiaan pasangan yang sedang hangat-hangatnya setelah badai hidup yang mereka alami. Dulu Glass dan Bening pernah kehilangan satu putri yang bahkan belum sempat diberi nama, kini mereka benar-benar berjanji pada diri sendiri akan menjaga buah cinta mereka sampai terlahir ke dunia. Bening tak menyangka saat doker Andit melakukan pemeriksaan dan terdapat dua kantong janin yang terlihat jelas di rahimnya, benar ada dua gambar seperti biji di dalamnya. Ia pun tidak bisa menahan rasa haru bercampur bahagia. Air mata menetes dan dengan penuh kelembutan Glass menghapusnya. “Sayang, berhenti memandangi foto itu! Lihat lah kamu sampai mengabaikan aku.”Bening menggerutu. Potret hitam putih dengan dua kantong janin berumur dua bulan itu membuat Glass takjub. Sejak pulang dari dokter hari ini, entah sudah berapa kal
🍷Selamat Membaca🍷Glass yang ingin menjadi suami superhero pun hanya mengantarkan Bening ke gedung tempat wanita itu bekerja. Setelahnya dia memutar kemudi dan kembali ke warung Fitria. Keinginan Bening baginya seperti sabda, dia akan melakukan semua keinginan belahan jiwanya itu mesti jika harus mengorbankan nyawa.Glass bergegas turun dari mobil setelah sampai di ruko tempat ibunya berjualan, antrian di warung Fitria pun masih mengular sama seperti tadi. Hingga dia bingung haruskah ikut mengantri atau menggunakan jurus orang dalam.Namun, Glass tidak ingin melakukan kecurangan. Ia memilih berdiri di antrian paling belakang sambil sesekali menatap Fitria yang sibuk melayani orang-orang yang kelaparan. Nampak juga di matanya Roy ikut membantu, kakaknya yang jahat itu kini sudah memulai hidup baru, membuka lembaran kosong lagi dan berharap bisa diisi dengan sesuatu yang lebih baik dan bermakna, meski dia sudah diceraikan oleh istrinya, Roy punya anak yang harus dinafkahi. Keringat mu
🍷Selamat Membaca🍷“Aku mau jeruk, Sa … yang.”Bening ragu meminta buah itu ke Glass, sudah seharian dia menginap di rumah sakit padahal bisa saja dia pulang setelah perutnya tidak melilit lagi semalam, tapi mau bagaimana lagi suami berondongnya itu sangat ketakutan hingga tidak memperbolehkannya pulang sebelum benar-benar pulih.“Apa kamu mau makan yang asam-asam? Tidak sayangkah kamu pada perutmu dan dua mahkluk yang sedang bertumbuh di dalam sana?”Bening menelan saliva, dia hanya bisa diam dan bergumam dalam hati, awas saja jika nanti anaknya ileran, dia akan selalu mengingat hari ini. Hari di mana daddy mereka tidak memberikan buah bundar berwarna orange yang menggiurkan itu.Rea yang datang untuk melihat kondisi sang putri pun hanya bisa menahan tawa, dia cukup bahagia melihat bagaimana cara Glass memperlakukan Bening. Ia yakin umur hanyalah angka, Glass yang seperti itu membuatnya yakin bahwa pria itu bisa menjaga keluarga kecil mereka nanti.“Mama pulang dulu, kabari jika kal