Share

Kabar Mengejutkan

Penulis: Jamie_Hye
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-25 22:28:22

“Vanika, apa ketakutan terbesarmu?”

Pertanyaan itu terdengar sangat sederhana, tapi rasanya seperti membuka luka lama yang pernah ia rasakan. Suatu perasaan yang membuat semacam luka permanen dalam dirinya. Raut muka gadis itu berubah.

“Ketakutan terbesarku?” ia mengulangi pertanyaan Hyden dan dibalas oleh kekasihnya dengan sebuah anggukan kepala.

“Entahlah, tapi sejak perpisahan kedua orang tuaku aku begitu takut untuk memulai suatu hubungan. Teman-temanku dengan mudah jatuh cinta, tapi gak dengan aku. Aku selalu cemas dan takut gimana suatu hubungan itu akan berakhir. Terlalu banyak yang aku khawatirkan,” jawab gadis itu.

Hayden menatap wajah kekasihnya yang terlihat semakin serius dan begitu emosional. Gadis itu seperti meluapkan sesuatu yang sebelumnya ia pendam dalam waktu yang lama.

“Aku benci pengkhiatan dan aku benci pertengkaran. Pernikahan mereka adalah suatu hubungan yang sulit. Terlalu banyak menyebabkan kerusakan,” lanjut Vanika dengan sedikit menundukkan kepalanya.

“Kena
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Seseorang Yang Pernah Aku Kenal   Hari Pertama

    Hayden tidak menghiraukan semua tatapan di ruangan itu. Ia berbalik dan berlalu begitu saja meninggalkan kekasihnya yang juga masih begitu syok mendengar ucapannya. Emily berlari ke luar dengan wajah yang kesal diikuti Nesya.“Luar biasa,” ucap Aida dengan senyum tipis.“Sungguh kepribadian yang sensasional dan kontroversial,” celetuk Haikal.Joe mendekat pada Vanika dan berbisik, “Itu bercanda ‘kan? Kalian gak sungguh-sungguh tinggal bersama?”“Bisa dibilang ya kami tinggal bersama, tapi hanya untuk beberapa hari. Itu karena ibunya harus ke luar kota selama beberapa hari. Neneknya sakit. Jadi selama ibunya gak ada, dia dan adiknya tidur di rumah aku. Itu pun atas ajakan mamaku,”“Oh begitu. Ah, Hayden itu memang selalu buat orang terkejut. Kamu lihat wajah Emily tadi? Dia murka,” bisik gadis jangkung itu.“Aku sendiri gak tahu Joe gimana cara menyelesaikan urusan dengan Emily,”“Mungkin dia terbawa perasaan karena perilaku baik Hayden ke dia?” tanya Joe pada Vanika.“Ya mungkin dia t

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-26
  • Seseorang Yang Pernah Aku Kenal   Retakan Pertama

    Emily merenung di jendela kamarnya. Ia mencoba memproses kata-kata ayahnya yang selama ini selalu mengabaikannya. Menikah. Ayahnya telah menemukan sosok wanita baru di hidupnya dan memutuskan akan menikahi wanita itu dalam waktu dekat. Gadis itu berpikir bahwa ia akan semakin terasingkan dan pada akhirnya tersingkirkan. Mungkin ayah sudah melupakan ibu dan sudah tidak menyayangi aku, pikirnya.Hati gadis itu semakin hancur karena Hayden sama sekali mengabaikan panggilan darinya. Ia merasa semakin jauh dengan laki-laki itu. Ia mencoba menelepon kedua sahabatnya, Nesya dan Aida. Namun, Nesya sedang menghabiskan waktu dengan keluarganya di luar dan Aida sedang sibuk membantu kakaknya yang baru saja melahirkan.Kedua sahabatnya sedang sibuk bersenang-senang dengan keluarga mereka. Suatu keluarga bahagia yang selalu diimpikannya. Ia merasa masa remajanya begitu menyedihkan, tidak seperti teman-temannya yang penuh kesenangan. Ia berpikir kenapa ia tidak bisa mendapatkan kehidupan seperti it

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • Seseorang Yang Pernah Aku Kenal   I Can't Hate You

    Hatinya hancur melihat pemandangan itu. Ia tidak bisa menggerakan kakinya. Salah satu tangan laki-laki itu berada di punggung gadis yang dipeluknya dan satunya lagi mengelus lembut kepalanya. Gadis itu pun memeluknya dengan erat. Wajahnya terbenam dalam dada laki-laki yang dicintainya.Mereka terlihat sangat dekat. Bahkan lebih dekat dari sebelumnya. Mereka terlihat sempurna dan saling mengisi. Mungkin sebagian orang akan berpendapat bahwa mereka telihat manis saat bersama.“Mengapa harus berbohong?” pikir Vanika.Gadis berambut ikal itu mencoba menggerakan kedua kakinya dan berlari dari tempat itu seolah-olah ia tidak pernah melihat hal itu. Seolah-olah hal itu tidak pernah terjadi. Ia membereskan makanan-makanan di atas tangga dan itu membuat Joe sedikit terkejut.“Mau pindah ke mana?” tanya gadis jangkung itu.“Ayo pindah ke ruang tim kalian, tim panahan,” ajak Vanika sambil menahan tangisnya agar tidak pecah.Tanpa banyak basi-basi, Joe mengemasi barang mereka dan membawa Vanika k

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • Seseorang Yang Pernah Aku Kenal   Kencan

    Potret gadis itu terlihat tidak asing. Hayden mengambil dompet itu dari Vanika dan mengeluarkan foto dari dalamnya. Ia menunjukkan foto itu pada kekasihnya.“Kamu gak tahu dia?” tanya Hayden dengan senyumnya.Foto yang sedikit usang mungkin karena sudah cukup tua. Ia memakai seragam sekolah yang sama dengannya, rambut cokelat tua yang ikal, dan wajahnya tertunduk karena ia sedang membaca buku.“Ini aku?” tanya Vanika dengan wajah yang sedikit terkejut.“Ya. Maaf aku foto kamu diam-diam waktu itu,” ucap laki-laki itu.“Itu kapan?” tanya gadis itu yang bahkan tidak ingat kapan ia membaca di dekat kolam.“Dua tahun yang lalu? Ya aku ingat itu dua tahun yang lalu. Waktu kita masih kelas 10. Aku ingat waktu itu hari Kamis. Kamu selalu kemana-mana bareng Akhtar dan di foto ini aku pikir kamu lagi tunggu dia jualan,” jawab laki-laki itu yang membuatnya sangat terkejut.“Ini ada di dompet kamu selama dua tahun?!” tanya gadis itu lagi.“Ya, Van. Ah kenapa kesannya aku itu seperti orang aneh ya

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-28
  • Seseorang Yang Pernah Aku Kenal   Run

    Vanika menatap ke luar melalui kaca jendela mobil itu. Ia teringat ekspresi Emily yang terlihat begitu kesal dan murka. Sebenci itukah gadis itu padanya, pikir Vanika. Ia memasukkan tangannya ke dalam saku rok sekolahnya. Ia memastikan semua note pemberian dari kekasihnya tersimpan aman di sakunya. Hayden yang sedang menyetir beberapa kali melirik ke arah gadis itu.“Kenapa? Ada apa?” tanya Hayden yang membuat gadis itu mengalihkan pandangannya pada kekasihnya.Vanika hanya tersenyum tipis sambil menggelengkan kepalanya. Hayden menyalakan lagu agar gadis itu terlihat lebih ceria.“Kamu suka Taylor ‘kan?” tanya laki-laki itu sambil memutar lagu Run.Gadis berambut ikal itu tersenyum manis. Hayden mengambil tangan kanan gadis itu untuk ia genggam. Satu-satunya hal yang ia inginkan hari itu adalah menghabiskan waktunya dengan Vanika. Laki-laki tampan itu tersenyum ketika melihat kekasihnya bersenandung seiring dengan lagu yang diputarnya.Give me the keys, I’ll bring the car back around

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-29
  • Seseorang Yang Pernah Aku Kenal   Something's Wrong with Us

    Hayden melirik ke arah jam dinding. Jam hampir menunjukkan pukul 17.30 sore. Hayden bangkit dari tempat duduknya.“Nek, sepertinya kami harus segera pulang. Kami tadi ke sini dengan berjalan kaki,” ujar Hayden sambil merapikan bajunya.“Wah padahal nanti bisa diantar kakek,” jawab nenek.“Jangan, Nek. Terlalu merepotkan,” tambah Vanika.“Ya sudah bawa ini ya,” ujar nenek sambil memberikan dua tas besar berisi berbagai macam hasil pertanian.“Terima kasih, Nek. Saya janji nanti pasti saya main ke sini lagi ya untuk ketemu kakek juga,” ucap Hayden seraya berjalan ke luar rumah itu.“Jangan lupa kamu juga harus ikut berkunjung ya, Nak,” kata nenek pada Vanika.“Pasti, Nek,” balas gadis itu dengan senyumnya.“Hati-hati di jalan!” pesan nenek pada dua remaja itu.***Mereka menyusuri hutan dengan tenang. Hayden berjalan dengan cepat sehingga Vanika sedikit kesulitan untuk menyusulnya. Perjalanan terasa lebih singkat dan lebih sunyi. Mereka sampai di holiday house dengan cepat. Vanika kehab

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-31
  • Seseorang Yang Pernah Aku Kenal   Dark Horse

    Vanika berbalik dan berlalu. Mengabaikan semuanya. Ia mungkin terlalu sensitif, egois, dan menyebalkan, pikirnya. Namun, ia tidak tahan lagi dengan semua ini. Beberapa tetes air mata mengalir di pipinya karena rasa kesal.Learning from you that I can walk away tooAnd you had me for a minute too(Sabrina Carpenter - decode)***Gadis itu mengabaikan beberapa panggilan masuk datang dari laki-laki itu. Vanika duduk di dalam bus. Ia sama sekali tidak berniat untuk turun. Ia ingin pergi ke manapun bus itu membawanya. Hayden mungkin sedang bersama Emily. Lagipula akhir-akhir ini mereka sering menghabiskan waktu bersama.Vanika turun di sebuah pusat perbelanjaan. Ia membeli beberapa makanan ringan dan sebotol susu. Gadis berambut ikal itu memasuki sebuah tempat hiburan arkade. Sudah lama ia tidak bermain di tempat itu. Terakhir kali ia datang ke tempat itu bersama Hasna. Setelah mengisi powercard, ia menuju tempat Street Basketball berada.Vanika menyimpan semua barang bawaannya di atas lan

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-02
  • Seseorang Yang Pernah Aku Kenal   Problematik

    Hayden berhadapan dengan gadis yang sudah mengabaikannya untuk kesekian kalinya. Tidak tampak ekspresi apapun dari wajah gadis berkulit pucat itu. Kedua pipi meronanya terlihat lebih merah karena cahaya yang menerpa wajah manisnya dan setiap rona terbentuk karena kebahagiaan yang didapatkan gadis itu dari seseorang yang membuat Hayden cemburu.Kedua mata yang bulat yang indah itu menatapnya dengan suatu kesan yang tidak dapat digambarkan. Sesuatu pemandangan yang membuat hati laki-laki itu merasakan rasa sakit.“Kamu akan datang akhir pekan ini ‘kan?” tanya Hayden pada gadis itu.“Aku pikir aku gak akan datang,” jawab Vanika dengan menurunkan pandangannya.“Kenapa?” tanya kekasihnya, tapi tidak ada jawaban apapun dari gadis itu.“Van, ikut ya?” tanya Hayden kemudian. Namun, masih tidak ada jawaban yang keluar dari mulut gadis itu.“Setidaknya datang untuk yang lain,” sambungnya.“Ya, nanti aku datang. Aku juga akan datang sebelumnya untuk bantu kalian beres-beres,” jawab gadis itu sam

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-05

Bab terbaru

  • Seseorang Yang Pernah Aku Kenal   Somebody That I Used to Know

    “Aku gak tahu kalau Erika adalah pemilik rumah pohon di daerah atas itu,” ujar Adrian yang berjalan beriringan dengan Joe dari arah halaman belakang menuju meja makan.“Ya, keluarganya membeli tempat itu,” jawab Vanika yang sedang mempersiapkan makanan di meja makan yang berukuran besar dan memanjang itu.“Dan akhirnya tempat itu menjadi area bermain Erika,” sambung Joe sambil mengeluarkan sebuah kursi makan dan duduk di atasnya.“Ya, kurang lebih begitu,” jawab Vanika lagi.“Lalu kenapa kalian sampai keluar dari area itu dan memasuki kawasan milik orang lain?” tanya Adrian sambil memandang kekasihnya.“Kami gak begitu yakin. Lagipula aku gak mau ke sana lagi. Pria itu mungkin pemiliknya atau tinggal di dekat sana. Dia juga kelihatannya begitu misterius,” jawab kekasihnya dengan tegas.“Itu hanya perasaan kamu saja,” balas pria berparas tampan itu dengan senyum tipisnya.“Semua orang tua, terutama pria tua, terlihat sama saja di mataku,” ujar Joe dengan wajah yang tidak acuh.“Kami ga

  • Seseorang Yang Pernah Aku Kenal   Misterius

    Vanika takjub dengan apa yang dilihatnya. Sebuah telaga. Telaga dengan air yang jernih dan air terjun yang berukuran tidak begitu besar. Airnya begitu jernih sehingga cahaya matahari menyeruak ke dalamnya dan mereka dapat melihat bagian dasar di bagian yang dangkal. Di dasar telaga terdapat banyak batu berwarna putih yang terlihat indah seperti bebatuan yang biasa kita lihat di berbagai macam tayangan bertema alam.Udara di lingkungan itu begitu sejuk dan banyak tanaman yang rindang. Tempat tersebut terlihat seperti tempat yang belum terjamah. Lebih tepatnya terlihat seperti tempat di kisah-kisah fairytale atau mungkin dongeng tentang petualangan yang biasa kita dengar pada saat sebelum tidur.Tempat tersebut didomonasi oleh warna hijau yang menyegarkan mata. Vanika menengadahkan kepalanya dan menatap langit. Langit berwarna biru cerah dengan gumpalan awan yang terlihat seperti kapas yang berwarna putih bersih. Perpaduan pemandangan langit yang cerah dan suasana di sekitarnya yang pen

  • Seseorang Yang Pernah Aku Kenal   Holiday House pt.3

    Vanika terdiam membisu dan kebingungan.I have a bad feeling, pikirnya.Vanika tersenyum tipis kepada kawannya. Ia sama sekali tidak ingin merusak suasana hati Erika yang sedang bahagia. Kendaraan mereka mendekati sebuah bukit yang dikelilingi sebuah pagar berwarna gelap.Pemandangan itu sangat tidak asing bagi Vanika. Gerbangnya yang besar itu terbuka secara otomatis. Mobil melewati pagar itu dan melaju terus ke atas. Jantung Vanika berdebar-debar. Kedua matanya menangkap sebuah pemandangan yang membuatnya semakin gugup.Tempat di mana dia sering menghabiskan masa remajanya dengan seseorang yang pernah ia cintai ada di depan matanya. Hampir tidak ada yang berubah dari tempat itu. Tempat di mana Hayden pertama kali melihatnya menangis. Tempat itu juga menjadi tempat pertama yang akan dikunjungi mantan kekasihnya itu saat ia tidak punya tempat mengadu.Tempat itu adalah rumah pohon peninggalan mendiang sang ayah dari Hayden Irawan dan sekarang tempat itu menjadi milik keluarga Erika. E

  • Seseorang Yang Pernah Aku Kenal   Holiday House pt.2

    “Sudah sekian lama kita tidak bertemu, Vanika,” ujar wanita ber-lipstick merah itu.Wanita tersebut bangkit dari tempat duduknya. Vanika pun melakukan hal yang sama tanpa mengalihkan pandangannya dari wanita yang sudah berumur itu. Wanita itu memeluknya dengan perasaan yang haru karena sudah sekian lama mereka tidak bertemu. Bahkan, mereka akhirnya tidak sengaja bertemu di tempat dan waktu sama sekali tidak pernah mereka duga sebelumnya.Vanika sulit untuk mempercayai siapa yang saat ini muncul di hadapannya dan memeluknya dengan penuh kasih sayang. Ialah Nyonya Irawan, ibu dari Hayden yang pernah dicintainya.“Apa kabarmu, Nak?” tanya wanita cantik itu.“Baik, Bu. Bagaimana kabar ibu?” tanya Vanika seraya membalas pelukannya yang erat.“Saya semakin tua, Vanika. Kamu sedang apa di sini?” tanya Bu Irawan dengan kedua matanya yang menatap Vanika dengan antusias.Tangan wanita bertubuh kurus itu menarik Vanika agar duduk di sebelahnya. Vanika duduk bersebelahan dengan Bu Irawan di kurs

  • Seseorang Yang Pernah Aku Kenal   He Has Got a New Ingénue

    “Van,,, ummm,,, kalau aku dan Clarissa mendahuluimu gimana?” tanya Jimmy pada sahabatnya.“Wah? Serius? Kamu yakin?” ujar Vanika yang sulit untuk mempercayai hal yang baru saja ia dengar.“Aku yakin. Aku pikir kami sudah siap,” jawab sahabatnya dengan mantap.“Rencananya kapan?” tanya wanita muda itu lagi.“Aku pikir tahun depan adalah waktu yang tepat, tapi aku ingin bertemu orang tua kalian secepatnya,”“Benarkah? Ah, aku gak pernah menyangka akan jadi keluargamu,”Vanika yang terharu memeluk Jimmy layaknya saudara. Sulit dipercaya bahwa mereka sudah sedewasa ini.“Maaf ya,” ucap Jimmy pada Vanika.“Kenapa kamu harus minta maaf? Santai saja,” jawab Vanika yang tersenyum dengan hangat.“Wah ada apa ini? Kenapa situasinya aneh begini?” ujar Adrian yang mendekati mereka.Vanika menarik tangan kekasihnya dan berkata dengan nada yang pelan. Hampir seperti berbisik.“Jimmy akan menemui orang tuaku dan Clarissa,” bisiknya.“Benarkah?” tanya pria jangkung itu sambil merangkul Jimmy yang ter

  • Seseorang Yang Pernah Aku Kenal   The End Has Coming

    “I see your face in every scene of my dreams, and I hear your voice in every sound. I wish I did not. It is too much what I feel. They say such love never lasts”(Thomas Hardy – The Return of the Native)“Apakah Adrian tahu kamu pergi menemui aku?” tanya pria muda itu.“Gak, Hayden. Dia gak tahu,” jawab wanita muda yang duduk di hadapannya.“Apa kamu sudah memikirkannya?” tanya pria itu lagi sambil memajukkan tubuhnya.“Memikirkan apa?” Vanika bertanya balik dengan wajah yang kebingungan.“Van, aku pikir kita bisa memperbaiki semuanya. Do you love me?”“Sometimes I do,,, sometimes I don’t,”“Vanika, I’m the one who wants to love you more. I know you. You always want to be loved to madness,”So whenever you ask me again how I feelPlease remember my answer is youEven if we have to go around a long wayI will still feel the sameWe’ll be alrightI want to try again(d.ear ft. Jaehyun – Try Again)“Hayden, aku pikir ini adalah momen yang tepat untuk mengutarakan pendapatku,” ucap Vanika

  • Seseorang Yang Pernah Aku Kenal   Climax

    “Ada apa, Adrian?” tanya Vanika dengan wajah yang tidak acuh. Wajahnya yang pucat menjadi merah padam. Wajah yang sama sekali tidak acuh seolah-olah selama ini dia telah dikhianati. Wajah yang seolah-olah tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat ia percaya. Pria itu hanya berjalan mendekat dan sama sekali tidak menjawab pertanyaannya. Wanita muda itu duduk di sebuah bangku sambil memasukkan semua barangnya ke dalam ranselnya. Ia juga sibuk mengikat rambutnya yang terurai tidak beraturan. Pria bertubuh jangkung itu duduk dengan tenang dan memberikan sekaleng minuman bersoda kesukaan kekasihnya. Vanika mengambilnya dengan perlahan dan menggenggamnya erat-erat dengan canggung. Mereka tidak saling berpandangan dan fokus dengan minuman mereka masing-masing. “Kelihatannya kamu kelelahan,” ucap pria muda itu yang mencoba mencairkan suasana yang tidak mengenakkan itu. “Aku gak kelelahan,” jawab wanita muda itu yang kemudian lang

  • Seseorang Yang Pernah Aku Kenal   Playing With Fire

    Kedua mata indah nan gelap itu menatapnya dengan tajam. Tatapannya membuat jantung wanita muda itu berdegup dengan kencang. Vanika hanya diam terpaku. Membeku dan tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Lidahnya terasa begitu kelu.“H,,, hay,,, hayden?” ucapnya dengan gugup.Pria muda itu tersenyum hangat. Namun, Vanika hanya menatapnya dengan perasaan yang campur aduk. Ia meraih plester yang disodorkan kepadanya dan terdiam kebingungan. Hayden duduk tepat di sebelahnya. Mereka duduk dengan posisi yang persis sama dengan posisi duduk mereka beberapa tahun lalu.“Apa kabarmu, Van?” tanya Hayden.“Baik. Kapan kamu kembali ke sini?” balas Vanika dengan canggung.“Beberapa waktu lalu,” jawab pria rupawan itu yang dibalas oleh sebuah anggukan kepala wanita yang duduk di sebelahnya.“Sini aku bantu pakaikan plester di lukamu,” ujar pria muda itu yang langsung berlutut di hadapan wanita muda itu.“Ahh jangan. Gak usah. Aku bisa sendiri kok,” tolak wanita berambut ikal itu.“Kamu memang cocokn

  • Seseorang Yang Pernah Aku Kenal   Storm's Coming

    Wanita itu berdiri terpaku. Kedua telapak tangannya menutup mulutnya yang terbuka karena terkejut. Ia benar-benar tertegun dengan hal yang sama sekali tidak pernah ia duga sebelumnya.Di dekat pintu masuk, sahabatnya berdiri. Sahabat yang sudah ia kenal sejak kecil. Sahabat yang sudah lama tidak ia temui. Sekarang sahabatnya telah menjadi pria dewasa yang tampan. Pria itu membawa sebuah tas berisi bingkisan di tangannya.“Emily,” sapa pria muda itu.Emily berlari dan memeluk pria itu dengan perasaan haru. Pria muda itu memeluknya dengan erat.“Happy anniversary, Em. Maaf aku gak bisa datang ke pernikahanmu tahun lalu,”“No, it’s okay. Lagipula aku hanya mengundang keluarga dan teman-teman dekat,”“Ini untuk kamu,” ucap pria itu seraya memberikan sebuah tas yang berisi sebuah bungkusan.“Thanks, Hayden,” jawab wanita muda itu dengan senyum yang hangat.Hayden duduk berhadapan dengan sahabatnya. Ia menyesap secangkir kopi hangat. Wajah Emily terlihat begitu gembira karena kedatangan sah

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status