Share

Bab 89 - Hamil

'Ayah... ibu... Ara merindukanmu.' Batin Ara.

Tiba-tiba saja perasaanya tak enak, dia menoleh ke samping, suaminya sedang tertidur dengan pulas, sejenak Ara melihat lelaki di samping Rayyan dan dia merasa mengenalinya.

Rafli yang terus dipandang pun pura-pura sibuk dengan majalah, dia sengaja menutup wajahnya.

Ara kembali memandang ke luar jendela, dia menepis pikiran yang menghantui. 'Semoga ini hanya perasaan dari setan.' Batin Ara.

Setelah dua jam mengudara, Ara dan Rayyan Tiba di bandara Sukarno-Hatta, disana Daffa sudah menunggu bersama Om Reno begitu juga asistennya Sebastian.

Ara terlihat letih tak seperti biasanya. Hak tersebut tak luput dari pandangan Daffa sang adik.

"Apa kau sakit, kak?" Tanya Daffa khawatir.

Ara menggeleng, "Mungkin hanya kelelahan, Daf."

Rayyan ikut memperhatikan istrinya, sedari tadi Ara memang lebih banyak diam, Rayyan pikir hanya kelelahan tapi saat melihatnya dengan seksama wajah Ara memang sangat pucat, Rayyan pun cemas, masih ada waktu satu j
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status